Anda di halaman 1dari 86

iten Pengawas Keuangan dan Pembangunan

Kasubbag Umum Perw BPKP Prov Kaltim, Kasubbag Umum Perw


Auditor Pelaksana BPKP Prov Bali Pimpro di Perw BPKP Prov
Auditor Kaltim
Juli 1980 –
Auditor Pelaksana Lanjutan Maret 1999 KPAN Pontianak & Perw
Ahli
Auditor Penyelia BPKP Prov Kalbar
Madya/IV Maret 1999 – Febr 2002 Perw BPKP
Auditor Ahli Muda -c Prov Kaltim
Febr 2002 – April 2004 Perw BPKP
Auditor Ahli Madya Prov Bali & NTB
April 2004 – Des 2010 Perw BPKP Prov
Jatim
Des 2010 – Des 2011 Perw BPKP Prov
Mojokerto,
DKI-2 (Banten)
23 Januari
Des 2010 - Jan 2018 Perw BPKP Prov
1960
Papua
Jan 2018 – sekarang Perw BPKP Prov
Jatim
S-1 Ek. Manajemen UNTAN Status : Kawin 1-4-4-6
KONSEP DASAR
AUDIT KINERJA
TATANG T. E /082230145910/ tatangtanggul@yahoo.com &
tatangtanggul12@gmail.com
GAMBARAN UMUM DAN
KONSEP DASAR AUDIT KINERJA
Aktivitas audit internal harus membantu
organisasi dengan mengidentifikasi dan
mengevaluasi eksposur signifikan terhadap
risiko dan memberikan kontribusinya dalam
upaya meningkatkan pengelolaan risiko dan
sitem pengendalian  Standar profesional
pelaksanaan audit internal versi IIA
Peran APIP semakin lama semakin strategis dan
bergerak mengikuti kebutuhan zaman. APIP
diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat
menciptakan nilai tambah pada produk atau
layanan instansi pemerintah. APIP sebagai
pengawas intern pemerintah merupakan salah satu
unsur manajemen pemerintah yang penting dalam
rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik
(good governance) yang mengarah pada
pemerintahan/birokrasi yang bersih (clean
Reformasi birokrasi bertujuan untuk
menciptakan birokrasi pemerintah yang
profesional dengan karakteristik adaptif,
berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan
bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu
melayani publik, netral, sejahtera,
berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai
dasar dan kode etik aparatur negara
Peran APIP yang efektif (Pasal 11 PP 60/2008):
a. memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan,
kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah
(assurance activities);
b. memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas
manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah (early warning system);
c. memberikan masukan yang dapat memelihara dan
meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas
Andragogy

Peserta Diklat WI

Curah Kerja
Studi Ceram
pendap Diskusi kelomp
kasus ah
at ok
PERKEMBANGAN PENDEKATAN AUDIT

< 1980 1980-an 1990-an Akhir 1990-an


Control Based Process Risk Based Risk Mgt Based
Based
Tujuan Ketaatan Efisiensi dan Efektivitas Efektivitas MR untuk
efektivitas pengendalian untuk capaian tujuan
mitigasi risiko kunci organisasi
Pendekat Pemahaman Pembanding Identifikasi risiko Pemahaman proses
an aturan dan audit an dg kunci dan evaluasi dan aktivitas MR
ketaatannya praktik pengendalian
terbaik
Fokus Kesalahan dan Gap antara Identifikasi Gap antara tingkat
penyimpangan praktik yg pengendalian yg efetivitas MR yg ada
aturan ada dan tidak efektif dan yg diinginkan
terbaik
Pengujian Substantif dan evaluasi Substantif dan Substantif dan
ketaatan ketaatan untuk ketaatan untuk
PENDEKATAN AUDIT Konsep Umum yang menjabarkan cara
atau model Auditor melakukan tugas
KINERJA audit untuk mewujudkan Tujuan audit

Control Based Approach

Pendekatan Berbasis Process Based Approach


Pengendalian yang
Meyakini efisiensi Risk Based Approach
bertujuan ketaatan
dan kepatuhan dan efektivitas
Pengembangan Risk Management Based
prosedur proses kegiatan
utama Langkah Kerja Audit
fokus pada profil Menyediakan
risiko dan efektivitas kerangka
pengendaliannya, pengelolaan risiko
serta dampak yang yang komprehensif
ditimbulkannya.
PENGANTAR

KENAPA PERLU ?
rakyat makin kritis, ingin tahu kinerja
pemerintah (sektor publik)
Internal auditor sebagai quality assurance yg
independen dan obyektif utk meningkatkan
operasi organisasi.

Hasil pengawasan intern adalah rekomendasi


tuntut
dan tindakan perbaikan utk meniadakan atau pertanggungjawaban
memperkecil inefisiensi dan mendorong
keberhasilan organisasi
pemerintah hrs ber-good governance,
dengan berkinerja baik.
apakah sudah ?

melalui audit kinerja


MODEL UKUR KEUANGAN
DIANGGAP TDK CUKUP

 Gagal menginformasikan bagaimana cara


meningkatkan kinerja
 Tidak mengukur aktivitas yang menciptakan nilai
tambah organisasi (misal: skill dan motivasi
pegawai, inovasi dll)
 Ukuran lebih bersifat retrospective dari pada
proactive
QUESTION (1):
APA BEDA AUDIT KINERJA DGN KEU.

KEUANGAN KINERJA
 Obyek: Lap. Keu.  Obyek: Tusi, Prog, Kegiatan
 Kesesuaian dgn prinsip akuntansi
 3E + Dsb (dirumuskan dlm indikator)
 Output: Opini
 Output: Rekomendasi
 Lebih bersifat keuangan/kuantitatip
 Juga bersifat non keuangan/kualititatip
 Tdk menggunakan indikator kinerja
 Menggunakan indikator kinerja
 Akhir tahun/periode
 Sewaktu-waktu
 Masa lalu
 Masa lalu, skrg, yad
QUESTION (2):
APA BEDA AUDIT KINERJA DGN OPERSIONAL

PADA DASARNYA SAMA-SAMA MENILAI ASPEK 3E DAN KEPATUHAN.

BEDANYA:
- AK FOKUS pd HASIL, AO FOKUS pd PROSES
- AK MENEKANKAN PENGUJIAN pd IKK, AO pd KETAATAN
- AK MENGINDENTIFIKASI KELEMAHAN MELALUI IKK, AO MELALUI EVALUAI SPM
- PADA AK PENILAIAN 3E + 2K (KEUANGAN DAN NON KEUANGAN) DISATUKAN
- PADA AK DAPAT DITAMBAHKAN UNSUR YG DINILAI SESUAI KEINGINAN
STAKEHOLDERS
QUESTION (3):
APA BEDA AUDIT KIN. DGN EVL. LAKIP
 LEBIH TEPAT YG DITANYA PERSAMAANNYA, KRN
NAMPAKNYA PERBEDAANNYA BANYAK
URAIAN AUDIT KINERJA EVALUASI LAKIP
 Obyek:  Tusi, Prog, Kegt.  LAKIP
 Tujuan:  Kinerja  Implemt. SAKIP
 Yang minta:  Ybs/stakeholders  Menpan
 Pedoman/Metd:  Disepakati  Menpan (Ped. Ev.)
 Cakupan:  Ybs/stakeholders  Tahunan
 Pelaporan:  Ybs/stakeholders  Atasan lsg
 Pengukuran:  Ybs/stakeholders  Menpan
 dsb
PENGERTIAN AUDIT KINERJA
Leo Herbert
“audit yg meliputi penentuan sasaran audit (audit objective)
oleh auditor independen mengenai ekonomis, efisiensi, dan
efektivitas dari kinerja manajemen, perolehan bukti
sehubungan dengan tujuan audit tersebut, penganalisaan bukti
untuk mendapatkan suatu kesimpulan mengenai apakah
manajemen sudah menjalankan kegiatan atau programnya
dengan ekonomis, efisien dan efektif serta pelaporan hasil
audit tersebut kepada pihak yang berkepentingan”
2 jenis audit kinerja :
 audit manajemen (ekonomis dan efisiensi); dan
 audit atas program (efektivitas)
PENGERTIAN AUDIT KINERJA
INTOSAI
“pengujian yang independen terhadap kegiatan pemerintah yang meliputi:
audit atas pelaksanaan administrasi pemerintah (sound practice); audit
atas efisiensi pemakaian tenaga kerja, keuangan dan sumber daya lainnya;
dan audit atas pencapaian sasaran, dengan membandingkan impact
kegiatan yang sesungguhnya dengan yang direncanakan”
Pengukuran kinerja
“proses berkelanjutan (on going) yang berlangsung dalam organisasi untuk
menilai apakah program/kegiatan telah mencapai tujuannya yang
dinyatakan dalam standar kinerja yang terukur”
Audit Kinerja
“upaya menilai kualitas informasi kinerja dan kecukupan indikator kinerja
yang digunakan”
PENGERTIAN AUDIT KINERJA
SPKN-BPK
“pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri
atas aspek ekonomis, efisiensi, dan efektivitas (termasuk
pengujian atas kepatuhan thd peraturan)”
“pemeriksaan sistematis dan objektif atas berbagai bukti
untuk memberikan penilaian independen atas kinerja entitas
atau program/aktivitas”
“pengujian atas keandalan ukuran-ukuran kinerja yang
digunakan auditan”
PENGERTIAN AUDIT KINERJA

PP 60 Tahun 2008, Pasal 50


“audit atas pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan
tugas dan fungsi instansi pemerintah yang terdiri dari aspek
kehematan, efisiensi, dan efektivitas.”
Audit kinerja atas pengelolaan keuangan mencakup audit
atas:
 Penyusunan dan pelaksanaan anggaran;
 Penerimaan, penyaluran, dan penggunaan dana; dan
 Pengelolaan aset dan kewajiban
Audit kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi antara lain
audit atas kegiatan pencapaian tujuan dan sasaran.
PENGERTIAN AUDIT KINERJA

Kemen PAN dan RB


“audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah yang terdiri dari
aspek ekonomis, efisiensi, dan efektivitas.”

SAIPI
“audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah yang terdiri atas
aspek ekonomis, efisiensi, dan efektivitas serta ketaatan pada peraturan.”
DEFINISI AUDIT KINERJA

Audit atas pelaksanaan tugas


dan fungsi instansi pemerintah
yang terdiri atas aspek
ekonomis, efisiensi, dan
efektivitas, serta ketaatan pada
peraturan
DEFINISI AUDIT KINERJA
GAO EN - Uni Eropa PP 60 tahun SPKN - BPK Itjen Keuangan
2008
Audit yang memberikan Pemeriksaan yang Audit atas Pengelolaan Pemeriksaan terhadap Audit atas pelaksanaan
simpulan atau temuan independen, obyektif, Keuangan Negara dan suatu program/ tugas dan fungsi
berdasarkan evaluasi dan andal atas upaya, pelaksanaan tugas dan organisasi mengenai instansi pemerintah
yang mencukupi melalui sistem, program, fungsi instansi aspek ekonomi, yang terdiri atas audit
perbandingan bukti dan aktivitas, maupun pemerintah yang terdiri efisiensi dan efektivitas aspek ekonomi,
kriteria. organisasi, untuk dari aspek kehematan, efisiensi, dan efektivitas,
AK bertujuan menilai menilai apakah telah efisiensi, dan efektivitas. serta ketaatan pada
keekonomisan, beroperasi sesuai peraturan
efisiensi, & efektivitas dengan prinsip-prinsip
program, pengendalian keekonomisan,
intern, kepatuhan, dan efisiensi, dan efektivitas,
analisis prospektif serta memberi ruang
untuk peningkatan
kinerja

AKUNTABILITAS
MODEL PROGRAM LOGIKA AUDIT KINERJA
ILUSTRASI – DINAS TENAGA
KERJA KOTA ABC
KEBUTUHAN :
DAMPAK :
Kurangnya
Meningkatn
Lapangan
ya
Pekerjaan dan
Perekonomi
Rendahnya
an Kota
Pendapatan Para
Pemuda HASIL :
Efektivit 1. % Peserta
as Pelatihan
Program Mendapat Kerja
Peningkatan 2. %
Peningkatan
Ketrampilan
Pendapatan
Pemuda Peserta
Efektivit
TUJUAN OUTPUT :
INPUT : PROSES 1. Jml as
PROGRAM : Peserta
Dana :
Meningkatnya Instruk Selesai
Proses
Lapangan tur
Pembela
Diklat
Fasilita 2. Jam
Pekerjaan dan jaran di Belajar
s
Pendapatan Para Modul Kelas Terlaksan
Pemuda a

Ekono Efisie
mis nsi
PROGRAM BEDAH RUMAH
BANTUAN
PROGRAM
TERNAK
TAHAPAN AUDIT KINERJA Perencanaan Audit

Audit Pendahuluan

Simpulan Pengujian SPI

Pengujian Kecukupan IKU

Cukup? Koreksi/Tetapkan IKU

Pengujian Capaian Kinerja

Gap?

Analisis Gap dan Audit Rinci

Simpulan

Laporan
TAHAPAN PENUGASAN ASSURANCE

PERENCANAAN

Penetapan tujuan dan lingkup
PELAKSANAAN PELAPORAN
penugasan

Pengujian dan ●
Penyampaian simpulan

Pemahaman auditi pengumpulan bukti

Identifikasi dan penilaian risiko sementara
Identifikasi pengendalian kunci

Evaluasi bukti dan
Penyusunan laporan



Evaluasi pengendalian pengambilan kesimpulan

Penyusunan rencana pengujian ●
Pengembangan temuan

Distribusi laporan

Penyusunan program audit
dan rekomendasi

Monitoring tindak lanjut

Pengalokasian sumber daya
MANFAAT AUDIT KINERJA
Aspek Ekonomi  pengurangan biaya:
 Hasil dari pengadaan yg lebih baik
 Pemanfaatan sumber daya yg lebih ekonomis

Aspek Efisiensi
 Peningkatan output pd tingkat input yg sama
 Perbaikan proses pekerjaan

Aspek Efektivitas
 Memperjelas tujuan dan kebijakan
 Perbaikan dalam pencapaian tujuan

Peningkatan Perencanaan, Pengendalian dan Manajemen


 Memperjelas prioritas dan sasaran yg lebih baik
 Pengendalian yg ketat atas kecurangan
 Manajemen SDM, aset, proyek, dan sumber daya lain yg lebih baik

Peningkatan Akuntabilitas
 Indikator kinerja yg lebih baik dan akurat
 Perbaikan perbandingan kinerja
 Penyajian informasi yg lebih jelas dan informatif

Peningkatan Mutu Layanan Publik


 Waktu tunggu yang semakin singkat
GARIS BESAR TAHAPAN AUDIT
Perencana Pelaksanaa
Pelaporan
an n

Performance
Kumpul &
Identifikasi Audit Susun Susun
Directly
Analisis
Masalah Program Temuan LHA
Bukti

PAO TAO FAO AO


Control System

Informa Kumpul &


Evaluas Susun Susun
Based

si Analisis
i SPI Temuan LHA
Umum Bukti
GARIS BESAR TAHAPAN AUDIT BERBASIS RISIKO

Risk
Register
Auditee Memahami Entitas

Naive Enable Identifikasi Risiko


Nilai
Maturitas Evaluasi
Risk Based Audit

Manag
Aware Pengendalian
e
Susun Audit
Define Program

Risk
Fasilitas Register Gunakan Kumpul & Analisis
(Consulting) Auditee yg Risk Bukti
MR diamandem Register
en Susun Temuan

Penetapan
Penugasan Susun LHA
PENDEKATAN RISK BASED
PERENCANAAN
• Penetapan tujuan dan lingkup penugasan
• Pemahaman auditi
• Identifikasi dan penilaian risiko
• Identifikasi pengendalian kunci
• Evaluasi pengendalian
• Penyusunan rencana pengujian
• Penyusunan program kerja audit (PKA)
• Pengalokasian sumber daya
PELAKSANAAN
• Pengujian dan pengumpulan bukti
• Evaluasi bukti dan pengambilan kesimpulan
• Pengembangan temuan dan rekomendasi
PELAPORAN
• Penyampaian simpulan sementara
• Penyusunan laporan
• Distributi laporan
• Monitoring tindak lanjut 29
1 PENETAPAN TUJUAN DAN RUANG
LINGKUP AUDIT

• Tujuan : Apa yang akan


dicapai
• Lingkup penugasan : Apa
yang akan diuji
2 PEMAHAMAN AUDITI

HAL YANG DIPAHAMI:


• TUJUAN ORGANISASI SPESIFIK
• PROSES KERJA
• AREA YANG MENJADI LINGKUP DAPAT
PENUGASAN DIUKUR
• KETEPATAN INDIKATOR KINERJA
RELEVAN
KOMPREH
ENSIF
CONTOH
INDIKATOR KINERJA
ANGKA HARAPAN

OUTPUT OUTCOME
HIDUP

PERSENTASE BALITA ANGKA KEMATIAN AKIBAT


GIZI BURUK DEMAM BERDARAH

JUMLAH JUMLAH
JUMLAH JUMLAH
BALITA PENGADAA
PENGADAA KELURAHA
MENDAPA N
MAKANAN
N OBAT N DI
T ASUPAN FOGGING
BALITA FOGGING
GIZI
INPUT

DANA DANA
3 IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO
WHAT’S A RISK ?
“Events that may have a
negative impact”
(COSO II – ERM)

”Kemungkinan kejadian yang


mengancam pencapaian
tujuan dan sasaran instansi
pemerintah”
(PP 60/2008 Ps. 3 ayat 1.b)
WHAT IS HER RISK
IDENTIFIKASI RISIKO
• Identifikasi risiko adalah proses menetapkan apa,
dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana
sesuatu risiko dapat terjadi, sebelum risiko timbul
dan berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan.
• Identifikasi dilakukan melalui wawancara dengan para
pihak yang terkait dengan kegiatan yang dinilai
risikonya, evaluasi dokumen, pengamatan dan
pendekatan lainnya untuk menggali risiko yang ada.
• Hasil identifikasi risiko adalah suatu daftar risiko-
risiko yang berpotensi mengancam pencapaian tiap
tujuan organisasi.

36
SUMBER RISIKO
Faktor Internal
antara lain infrastruktur organisasi, personil,
proses bisnis dan kondisi teknologi organisasi.
Faktor Eksternal
antara lain perubahan ekonomi, bencana
alam, peristiwa politik, perubahan sosial dan
perkembangan teknologi.

(COSO - Enterprise Risk Management (2004))

37
CONTOH IDENTIFIKASI
RISIKO
PENILAIAN RISIKO
Penilaian risiko pada dasarnya merupakan penentuan
tingkat kemungkinan terjadinya risiko serta
pengaruh/akibat yang harus ditanggung oleh
entitas/organisasi.
Unsur penaksiran risiko:
• Dampak risiko (consequences/impact)
• Kemungkinan terjadinya (likelihood/probability)

39
RISIKO SEBELUM DAN
SESUDAH PENANGANAN

INTERNA
INHEREN L RESIDUA
T RISK CONTRO L RISK
L

40
CONTOH PENILAIAN RISIKO
4 IDENTIFIKASI PENGENDALIAN KUNCI
5 EVALUASI PENGENDALIAN

Mengidentifikasi pengendalian
yang paling berperan untuk
menekan risiko sampai di level
yang dapat diterima.
Internal auditor harus
memastikan bahwa
pengendalian kunci telah
didesain dengan baik untuk 43
KARAKTERISTIK
PENGENDALIAN KUNCI
Kegagalan pengendalian kunci dapat
berdampak material terhadap pencapaian
tujuan organisasi karena tidak dapat segera
dideteksi oleh pengendalian lain
Berfungsinya pengendalian kunci dapat
mencegah kegagalan pengendalian lain sebelum
berdampak material.

(COSO Internal Control — Integrated Framework Guidance on


Monitoring)
44
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

• Tingkatan risiko yang dapat diterima


manajemen (acceptable level) sesuai
tingkatan selera risiko manajemen (risk
appetite).
• Apakah risiko ditangani oleh satu
(individually) atau beberapa (collectively)
pengendalian kunci .
• Apakah ada pengendalian tambahan
(compensating control) dari proses lain yang
turut menekan risiko ke level yang dapat
45
CONTOH EVALUASI
CONTOH EVALUASI
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
6 PENYUSUNAN RENCANA PENGUJIAN

Internal auditor harus mendisain


tehnik memperoleh bukti-bukti untuk
mencapai tujuan audit.
Rencana pengujian termasuk sifat
pengujian, waktu dan prosedur yang
diperlukan dalam mendapatkan bukti.
g u n a n1
e m b a n
P
G e d ung
buah la n t ai
a n t o r3 2
K 5 5 0 m
l ua s 1
se i lai
a n n
deng a an
g a d
pen 4M
a r R p
AUDIT se b e s

PEMBANGUNAN
AUDIT PENGADAAN
Sep ngada PENERIMA
PeALAT
eran an
Bas SINYAL
g kat
eT A
Stat ransce lat
i
sen ion (BT ver
ilai S)
Alat R p1
terp sud M.
a sa ah
tow n
er s g di at
dila aa t as
ksa aud
nak it
an
e rm a ga
g e r u ka n d lalu
Pen a n ta h u n
k u k t rak
dila n i l ai k o n
g a n d an
den Rp 1
M ,
e s a r ar
seb n s eb e s
keruka tr kubik.
0m
AUDIT PENGERUKAN 50.00 asil kerukan
h
Tanah hkan pakai
a
DERMAGA dipind gkang. Saat
a l t on am
k a p e r u k
peng
PELABUHAN a u d it
s el e sai
telah
JENIS/GOLONGAN BUKTI
Bukti pengujian fisik

Bukti dokumen

Bukti analisis

Bukti keterangan
51
TEKNIK AUDIT YANG UMUM DIGUNAKAN
Analisis Cross footing
Observasi/pengamatan Vouching
Permintaan informasi Trasir
Evaluasi Scanning
Investigasi Rekonsiliasi
Verifikasi Konfirmasi ( +/- )
Cek Pembandingan
Uji/Test Inventarisasi/opname
Footing Inspeksi
52
7 PENYUSUNAN PROGRAM KERJA AUDIT

Program Kerja Audit (PKA) adalah rancangan


prosedur dan teknik audit yang disusun
secara sistematis yang harus
diikuti/dilaksanakan oleh auditor dalam kegiatan
audit untuk mencapai tujuan audit.
Isi PKA secara umum : prosedur audit,
dilaksanakan oleh, waktu yang diperlukan, dan
nomor Kertas Kerja Audit (KKA).
Penyusunan PKA melalui Matriks Risiko dan
Pengendalian.
CONTOH PROGRAM KERJA AUDIT
8 ALOKASI SUMBER DAYA

Mengalokasikan Sumber Daya APIP


untuk melaksanakan Program Kerja
Audit secara efisien dan efektif
CONTOH PROGRAM KERJA AUDIT & ALOKASI SUMBER DAYA
9 PENGUMPULAN DAN PENGUJIAN
BUKTI
INSPEKSI FISIK
Menyaksikan secara langsung
kondisi fisik
PEMERIKSAAN FISIK ATAS KAS

PEMERIKSAAN FISIK ATAS PERSEDIAAN

PEMERIKSAAN FISIK ATAS ASET

BERITA ACARA PEMERIKSAAN

58
59
PENGAMATAN ATAU
OBSERVASI
Metode atau cara-cara yang
menganalisis dan mengadakan
STRUCTURE pencatatan secara sistematis
OBSERVATION mengenai tingkah laku dengan
melihat atau mengamati
individu atau kelompok secara
langsung

UNSTRUCTURE
OBSERVATION

NARASI, tabel, ATAU FLOW CHART


ATAU MEDIA LAINNYA 60
61
INTERVIEW ATAU WAWANCARA
Percakapan antara dua orang atau lebih
antara narasumber dan pewawancara yang
bertujuan mendapatkan informasi  di mana
sang pewawancara melontarkan
pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh
orang yang diwawancara

62
KONFIRMASI
Proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi
langsung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas suatu
permintaan informasi
SURAT KONFIRMASI

KONFIRMASI POSITIF

KONFIRMASI NEGATIF

63
64
KUISIONER
Instrumen pengumpulan data atau informasi yang
dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau
pertanyaan

NARASI DAN KUISIONER TERJAWAB

PERTANYAAN TERBUKA

PERTANYAAN TERTUTUP

65
REVIU DOCUMENT

Proses mengevaluasi bukti


dokumen terkait dengan unsur
yang diaudit

66
FOCUS GROUP DISSCUSION
Suatu proses pengumpulan data dan informasi
yang sistematis mengenai suatu permasalahan
tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi
kelompok.
NOTULENSI DAN DOKUMENTASI FGD

TEPAT
TEPAT DIGUNAKAN
DIGUNAKAN UNTUK
UNTUK
MEMPERDALAM
MEMPERDALAM TEMUAN
TEMUAN HASIL
HASIL AUDIT
AUDIT
SEPERTI
SEPERTI MENCARI
MENCARI PENYEBAB
PENYEBAB DAN
DAN
AKIBAT
AKIBAT SERTA
SERTA SOLUSINYA
SOLUSINYA

67
CUSTOMER SURVEY
Kegiatan pengukuran umpan balik untuk
mengetahui tingkat kepuasan pelanggan
atas barang/jasa yang diterimanya dari
organisasi, serta hal yang sama dari
pemasok yang lain. Juga akan
diinventarisasi keinginan dan
harapannya.

BERKAS SURVEY DAN SIMPULAN

68
STATISTICAL ANALYSIS

Sebuah proses memecah


permasalahan dengan
menggunakan berbagai
metodologi statistik

URAIAN ANALISIS DAN HASILNYA

69
SETIAP LANGKAH KERJA HARUS
DIDOKUMENTASIKAN MELALUI
PENYUSUNAN KERTAS KERJA AUDIT (KKA)

70
TUJUAN PENYUSUNAN KKA
MENDOKUMENTASIKAN PERENCANAAN,
PELAKSANAAN, DAN REVIU ATAS KEGIATAN AUDIT
DUKUNGAN UNTUK PENGOMUNIKASIAN AUDIT,
SEPERTI SIMPULAN DAN LAPORAN AUDIT
SARANA REVIU PIHAK KETIGA
SEBAGAI DASAR EVALUASI PROGRAM
PENGENDALIAN KUALITAS KEGIATAN AUDIT
INTERNAL
JENIS-JENIS KKA
KKA UTAMA

KKA IKHTISAR KKA IKHTISAR KKA IKHTISAR

KKA KKA KKA


PENDUKUNG PENDUKUNG PENDUKUNG
CONTOH KKA
KKA-
PKA
9 PENGEMBANGAN TEMUAN DAN
REKOMENDASI
JENIS HASIL SIMPULAN
AUDIT Scoring &
Finding Scoring Finding
Deskripti
Entitas
f
Normatif Program
Tradision
al
Impact
Himpunan dan sintesa dari data dan informasi yang
dikumpulkan dan diolah selama melakukan audit tentang
ketepatan waktu, kualitas dan efisiensi, disajikan secara analitis
dan sistematis meliputi:

KRITERIA

SEBAB KONDISI AKIBAT

Rekomendasi 77
77
CONTOH TEMUAN
Dari pemeriksaan pada Layanan Medis Rumah Sakit, dijumpai selama
tahun 201x terdapat 40 % dokter yang tidak hadir tepat waktu denga
rata-rata keterlambatan selama 35 menit.

Berdasarkan Peraturan Direktur Rumah Sakit no XI tahun 200x, setiap


dokter harus hadir pada jam layanan yang ditetapkan.

Hal ini terjadi karena rendahnya penerapan etika dokter dan lemahnya
metode evaluasi yang dipergunakan. Evaluasi dilaksanakan secara bulanan
dan laporan tidak diserahkan pada dokter ybs

Hal ini berkibat menurunnya tingkat kepuasan pasien terhadap layanan


Rumah Sakit. Pada tahun 201x rata-rata nilai kepausan hanya sebesar 3,6
dari skala 1 – 5

Kami merekomendasikan kepada Direktur RS agar mendorong komite etika


dokter untuk memberi tindakan pada dokter yg tidak disiplin dan merubah
mekanisme evaluasi dari bulanan menjadi mingguan serta mengimkan
hasil evaluasi kepada dokter ybs
PENYUSUNAN
LAPORAN HASIL AUDIT
MANFAAT PENYUSUNAN LHA

Mengkomunikasikan Hasil
Audit
Menghindarkan
kesalahpahaman atas hasil
audit
Bahan Perbaikan bagi
Auditi

Mempermudah Pemantauan
Tindak Lanjut
Dasar audit intern;
Muatan
Identifikasi auditi;
Laporan
Sasaran, lingkup, dan
metodologi;

pernyataan sesuai dengan


standar audit;

Kriteria yang digunakan;

Kesimpulan, fakta, dan


rekomendasi;

Tanggapan pejabat yang


bertanggung jawab;

pernyataan keterbatasan
dalam audit;

pelaporan informasi rahasia


apabila ada.
BENTUK LAPORAN

Surat Bab
Banyak fakta
Tidak banyak
signifikan
Fakta yang
dijumpai dalam
dijumpai
audit
Bentuk Surat
Bentuk Bab
KARAKTER LAPORAN
YANG BAIK Tepat Waktu
Lengkap
Akurat
Obyektif
Meyakinkan
Konstruktif
Jelas dan Singkat

Anda mungkin juga menyukai