Anda di halaman 1dari 71

PROSEDUR AUDIT

sridewiwahyundaru
Overview Audit Step

Audit Step Aktivitas Output

Penyusunan Surat
Perencanaan
Rencana Audit Penugasan

Pemeriksaan Kertas Kerja


Audit Test
Lapangan Audit

Merangkum Laporan Hasil


Pelaporan
Hasil Audit Audit

Reviu TL oleh BA Pemuta-


Monev TL
Manajemen khiran Temuan
Overview Audit Test
SASARAN
AUDIT
SIFAT
ANGKA SUBSTANTIVE
(VARIABEL) TEST

SISTEM INFORMASI/LAP
DATA
PENGOLAHAN
PENDUKUNG (TRANS/SALDO2)
DATA
DUAL
PURPOSE
AUDIT
TEST TEST

INTERNAL CONTROL

TEST OF
CONTROL
SIFAT NON
ANGKA
(ATRIBUT)
FONDASI AUDIT INTERNAL
YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL
OUTLINE
 PENGENALAN AUDIT INTERNAL
 PENGENDALIAN INTERNAL
 PERENCANAAN PENUGASAN
 PELAKSANAAN PENGUJIAN
 KOMUNIKASI HASIL PENUGASAN
PENGENALAN AUDIT
INTERNAL (BAB I)
 Perkembangan Audit Internal
 Jenis Jasa yg Diberikan
 Karakteristik Audit Internal
 Tujuan & Manfaat Audit Internal
 Peran Audit Internal
 Hubungan Audit Internal
 Komite Audit
Perkembangan Audit Internal
Awal:
• Evaluasi laporan keuangan = KAP 
kewajaran dan deteksi fraud.
Evaluasi bidang lain  3E.
1941  IIA berdiri.
Upaya IIA:
 Sertifikasi.
 Mempromosikan profesi IA.
Upaya Pengakuan Profesi IA

 Mengidentifikasi CBOK
 Mendorong perkembangan profesi IA
 Mendefinisikan kriteria pengakuan
profesi IA
 Mengembangkan ujian
Profesionalisme IIA
Upaya mempromosikan profesionalisme
AI:
- Pengadopsian CBOK
- Penerbitan Kode Etik
- Pembuatan Program Sertifikasi  CIA
- Administrasi Pengembangan Profesi
Berkelanjutan
- Penerbitan Journal
- Pendeklarasian Standar Audit (SPPAI)
Profesi AI di Indonesia
 BPKP AI Pemerintah  Audit
Operasional  perlu berbagai disiplin
ilmu
 PP no. 3 / 1983  BUMN / D wajib
memiliki AI (SPI)
 Pembentukan FKSPI
 Pendirian YPIA 1995  Sertifikasi &
PPL
Jenis Jasa yg Diberikan
 Jasa Audit
 Audit Keuangan
 Audit Ketaatan
 Audit Operasional
 Audit Khusus
 Jasa Non Audit
 Kajian Manajemen
 Review Due Dilligence
Audit Keuangan
Review terhadap:
 Keandalan informasi keuangan
 Integritas informasi akuntansi
 Pengamanan aktiva

Perbedaan dg Audit keuangan oleh KAP:


Menilai kewajaran penyajian laporan keuangan
sesuai PSAK  opini:
Unqualified Opinion
Qualified Opinion
Disclaimer Opinion
Adverse Opinion
Audit Ketaatan
 Bagian dari review pengendalian
keuangan dan operasi
 Operasi mengikuti ketentuan, standar,
& agreement
Audit Operasional
 Review menyeluruh berbagi aktivitas
organisasi, untuk menilai:
 Efektivitas
 Efisiensi
 Ekonomis

 Terminologi audit operasional vs audit


manajemen
Audit Khusus
 Mengidentifikasi kecurangan dan
menentukan kerugiannya

 Terminologi: audit investigasi & fraud


audit atau audit kecurangan
Derivasi Audit di Lingkungan
Pemerintah

 Comprehensive Audit
 Fiscal Audit (Keuangan & Ketaatan)
 Performance Audit (Ketaatan, Manajerial
& Hasil Program)
 Managerial Audit (Ekonomis & Efisiensi)
 Program Results Audit (Efektivitas)
Derivasi Lain
 Audit Lingkungan
 Review kecukupan dan efektivitas sistem
manajemen lingkungan
 Organisasi, kebijakan, sumberdaya, dan proses:
 Melindungi lingkungan
 Menangani masalah lingkungan, ie: limbah berbahaya
 Review kewajaran nilai hutang bersyarat

 Audit Etika
 Review ketaatan terhadap kesepakatan moral 
review laporan Corporate Social Responsibility.
Jasa Non Audit
 Kajian Manajemen
 Analisa mendalam untuk memecahkan
masalah manajemen, eg: menilai efektivitas
instruksi baru
 Atas permintaan manajer yang menyadari ada
kelemahan
 Pengganti konsultan
 Review Due Dilligence
 Review untuk meyakini laporan keuangan telah
benar dan tidak kurang menyajikan fakta yang
material
Karakteristik Audit Internal
 KAP  Audit keuangan  menilai
kewajaran laporan keuangan  untuk
user eksternal
 Auditor Internal:
 Audit Operasional  untuk user internal
 perbaikan internal.
 Audit Keuangan:
 keandalan laporan keuangan untuk
pembuatan keputusan staf perusahaan
 3E pengelolaan keuangan
Tujuan & Manfaat Audit Internal
 Tujuan: Membantu manajemen
mengendalikan organisasi
 Manfaat: manajemen memiliki waktu
untuk hal yang strategis
Peran Audit Internal
 Peran meningkat seiring perkembangan dunia usaha
 Keuangan & akuntansi semua bidang operasi
 Watchdog (mengkritisi) Guardian Angle / konsultan
(membantu)
 Peran:
 Memonitor aktivitas: usulan jadwal audit
 Mengidentifikasi & meminimalkan risiko: control
 Memvalidasi laporan untuk manajemen senior: akurasi
 Membantu proses pengambilan keputusan: memvalidasi
data, & evaluasi dampak
 Mereview kegiatan: current & post
 Membantu manajer: rekomendasi
 Peran IA = sbg bagian dari internal control, &
mengevaluasi efektivitas unsur internal control
lainnya
Hubungan Kerja Audit Internal
 Hubungan dengan Manajemen /
Direksi
 Auditor Internal adalah Pembantu &
Bertanggung jawab pada Dirut
independensi cukup memadai
 Dirut BUMN wajib responsif terhadap LHA
(UU19/2003) memperhatikan & ambil
tindakan
Hubungan Kerja Audit Internal
 Hubungan dengan Komisaris / Komite Audit
 Dewan Komisaris dibantu komite audit dlm
melaksanakan tugas
 Komite audit memperkuat posisi auditor
 Komite audit menjadi mediator perselisihan
auditor & manajemen
 Auditor perlu langsung mengkomunikasikan
kepada komite audit, a.l. dalam hal:
 Senior management fraud
 Material misstatement
 Illegal act
Karakteristik Komite Audit
 Memiliki Piagam KA  Tugas &
tanggung jawab
 Ketua KA melaporkan aktivitas
setahun kpd pemegang saham
 Mereview independensi KAP
 Memantau ketaatan pada kode etik
 Memiliki sumber daya yang diperlukan
 Mengawasi peroses laporan triwulanan
Fungsi Komite Audit
 Rapat dengan Audit Internal
 Memilih KAP
 Partisipasi memilih kebijakan akuntansi
 Mereview:
 rencana audit, laporan keuangan, dan laporan audit
KAP
 Management letter KAP
 rencana audit, budget, dan laporan audit SPI
 Hasil evaluasi pengendalian
 Kebijakan non etis & ilegal
 Dampak peraturan baru
 Program asuransi perusahaan
PENGENDALIAN INTERNAL (BAB
II)
 Pengertian Pengendalian Internal
 Pengendalian Internal & Tujuan
Organisasi
 Sarana & Metode Pengendalian
Internal
 Peran & Tanggung Jawab Manajemen
 Peran & Tanggung Jawab Auditor
IA & Pengendalian Internal
 IA perlu mengevaluasi kecukupan &
efektivitas pengendalian
 Pemahaman konsep pengendalian
mutlak diperlukan auditor internal
Pengertian Pengendalian
Internal

• Standar tindakan manajemen, dewan


pengawas, atau pihak lain untuk
mengelola risiko & meningkatkan
pencapaian tujuan organisasi.
• COSO:
– proses yang dipengaruhi dekom, direksi,
manajemen, dll
– dirancang memberi jaminan yang wajar untuk
mencapai tujuan
Kerangka Pengendalian Internal
 Lingkungan Pengendalian
 Soft control – fondasi
 Mempengaruhi kesadaran personil
 Pengaruhnya luas
 Penilaian Risiko
 Identifikasi & analisis risiko untuk mengelolanya
 Dilakukan secara kontinyu untuk merespon perubahan
 Aktivitas Pengendalian
 Kebijakan, prosedur, & tindakan untuk menanggulangi risiko
 Informasi & Komunikasi
 Identifikasi informasi yang relevan untuk dikomunikasikan
kepada personil yang tepat.
 Sistem komunikasi dua arah yang efektif menjamin kelancaran
operasi
 Monitoring
 Penilaian kualitas & kinerja sistem pengendalian secara
kontinyu
Pengendalian Internal & Tujuan
Organisasi

 Manajemen menetapkan tujuan setiap


aktivitas operasi
 Tujuan operasi terancam, oleh risiko,
sehingga tidak tercapai
 Pengendalian untuk menjamin
tercapainya tujuan tsb, dengan
meminimalkan risiko
Sarana & Metode Pengendalian
Internal
 Menurut Sawyer, alat pengendalian:
 Organisasi
 Kebijakan
 Prosedur
 Personel
 Akuntansi
 Penganggaran
 Pelaporan
 Review internal
Peran & Tanggung Jawab
Manajemen
 Penanganan risiko dilakukan
berjenjang
 Dekom  menetapkan & memelihara
proses governance, dan manajemen
risiko
 Senior manajemen  pengawasan
pembentukan sd penilaian manajemen
risiko & pengendalian
 Manajer  menilai proses pengendalian di
lingkungan masing-masing
Peran & Tanggung Jawab
Auditor
 Auditor internal:
 tidak bertanggung jawab merancang dan
mengoperasikan pengendalian internal
 Mereview manajemen risiko &
pengendalian internal
 Melaporkan hasil penilaian kepada
manajemen senior & komite audit
PERENCANAAN PENUGASAN (BAB
III)
 Standar Audit Perencanaan Penugasan
 Kegiatan Tahap Perencanaan
 Survey Pendahuluan
 Penyusunan Audit Program
Standar Audit Perencanaan
Penugasan

Auditor internal harus mengembangkan dan


mendokumentasikan rencana untuk setiap
penugasan yang mencakup ruang lingkup,
sasaran, waktu, & alokasi sumber daya.
(SPAI 2200)
Pertimbangan dalam
perencanaan
 Sasaran kegiatan & pengendalian
kinerja auditee.
 Risiko signifikan & pengendalian
yang diperlukan.
 Kecukupan & efektivitas
pengendalian.
 Peluang peningkatan manajemen
risiko & pengendalian.
Kegiatan Tahap Perencanaan
 Menentukan sasaran & ruang lingkup audit
 Perancangan dan efektivitas pengendalian
 Mengidentifikasi risiko & ketepatan mitigasinya, serta
governance
 Penetapan ruang lingkup tentatif; setelah survey pendahuluan,
ruang lingkup ditetapkan. Lingkup ini akan menentukan budget.
 Mendapatkan info latar belakang
 Khusunya untuk initial audit. Info tentang aspek khusus, hal
penting yang masih menjadi perhatian, dan perilaku petugas.
 Pemilihan tim audit
 Penanggung jawab, kepala SAI, menetapkan sasaran & ruang
lingkup audit
 Koordinator, Manajer audit, koordinasi antar penugasan,
problem solver, review dok proses audit
 Ketua Tim, auditor senior, koordinasi harian
 Staf auditor, 2 atau lebih
 Alternatif: outsourcing atau co-sourcing
Kegiatan Tahap Perencanaan
 Komunikasi pendahuluan
 Kapan mulai, durasi, tujuan & ruang lingkup, auditor, dsb
 Menjaga keharmonisan dengan auditee. Memberi waktu
persiapan.
 Menyiapkan audit program pendahuluan
 Berisi langkah survei pendahuluan & review pengendalian
 Audit program ini akan dimodifikasi sesuai hasil survei
pendahuluan
 Menentukan bagaimana, kapan, & kepada siapa hasil audit
dikomunikasikan
 Untuk menentukan siapa penulis, review, edit, dst
 Struktur, format, ekspektasi laporan terbit
 Cara menyampaikan temuan penting atau sensitif
 Mendapatkan persetujuan utk penugasan audit
 Alternatif persetujuan diberikan:
 Manajemen eksekutif & diinform ke dekom
 Dekom / manajemen eksekutif yg menjadi user laporan
 Direktur SAI
Survey Pendahuluan
 Proses audit untuk mendapatkan
pemahaman risiko
 Survey pendahuluan perlu dilakukan,
sekalipun repeat audit, karena changes.
 Ketidakpahaman changes, keliru menilai
risiko, pelaksanaan audit tidak efisien
 Hasil survey: prioritas risiko, sebagai
dasar audit program
Maksud survey pendahuluan
 Memperoleh gambaran umum
 Memahami aspek penting
 Mengevaluasi pengendalian intern
 Mengidentifikasi potensi masalah
 Dasar menyusun audit program
Ekspektasi setelah survey
 Memperbaharui tujuan dan ruang lingkup
audit
 Memahami risiko dan dampak penting
 Memahami informasi umum & penting
 Menentukan sumber daya audit
 Melakukan komunikasi dg pihak yang
berkepentingan
 Memahami kegiatan, risiko, & pengendalian
 Menyiapkan / memperbaharui audit program
Teknik audit
 On-desk audit
 Menelaah dokumen
 Berkas Audit
 Diakses dr auditee
 Sumber lain
 On-site audit
 Kuesioner
 Komunikasi awal
 Observasi lapangan
Desk Audit
 Berkas Audit
 Lembar analisis auditor
 Gambaran umum, hal yang perlu diperhatikan auditor berikut, saran
tujuan dan ruang lingkup audit yad.
 LHA & tanggapan
 Struktur os, kebijaka, sop, dll
 Laporan monitoring tindak lanjut
 Diakses dr auditee
 Perubahan manajemen / personil kunci
 Laporan manajerial
 Perubahan proses & sop
 Pemutakhirankebijakan, sistem, & sop
 Sumber lain
 Kondisi perekonomian & perkembangan pasar
 Perkembangan Teknologi & informasi
 Perkembangan audit
 Peraturan pemerintah
Kuesioner
 Tertutup: Ya / tidak (apakah)
 Terbuka: deskripsi (what, why, where,
when, how)
Komunikasi awal
 Pada opening conference
 Sifat, sasaran, ruang lingkup audit
 Bantuan & kerja sama
 Nara sumber
 Diskusi / pembahasan
 Auditor tdk beropini
Observasi Lapangan
 Memperoleh informasi langsung
 Melihat secara fisik
 Informasi yang didapat:
 Alur proses kegiatan
 Titik rawan
 Pengendalian (Kekuatan / kelemahan)
 Suasana kerja
 Fasilitas kerja (Keadaan & kecukupan)
 SDM (kondisi & kualitas)
 Kepemimpinan (tipe & gaya)
Penyusunan Audit Program
 Prosedur analitis untuk pengumpulan &
pengujian bukti
 Disusun segera setelah survei pendahuluan
 Disusun berdasarkan hasil survei
pendahuluan
 Penghubung survei pendahuluan & pengujian
lapangan
 Sifatnya tentatif, dapat direvisi
 Harus dikomunikasikan & mendapat
persetujuan
Tujuan dibuat audit program
 Pengumpulan bukti
 Penilaian kecukupan & efektivitas
pengendalian
 Penilaian 3 E
Maksud design audit program
Untuk menentukan:
 Apa yang dilaksanakan
 Kapan dilaksanakan
 Bagaimana dilaksanakan
 Siapa yang melaksanakan
 Berapa lama akan dilaksanakan
Manfaat audit program
 Rencana sistematis untuk komunikasi dengan
auditor & supervisor
 Dasar pembagian tugas
 Alat pengendalian & evaluasi, dibandingkan
dengan realisasi audit
 Alat melatih auditor baru
 Ihtisar realisasi langkah audit
 Info untuk auditor berikutnya
 Mengurangi pengawasan langsung supervisor
Kriteria yang dipertimbangkan
 AP dibuat spesifik setiap penugasan
 Setiap langkah ada dasarnya
 Instruksi positif
 Menunjukkan prioritas – alokasi waktu
 Fleksibel – inisisatif auditor
 Langkah tidak tumpang tindih
 Bukti persetujuan
 Mencakup langkah titipan manajemen
BAB IV

PELAKSANAAN PENGUJIAN
A. Pengertian dan Teknik-Teknik
Pengujian
B. Pertimbangan-pertimbangan dalam
pelaksanaan pengujian
C. Bukti Audit (Informasi Hasil Audit)
D. Kertas Kerja Audit
A. Pengertian dan Teknik-Teknik
Pengujian
Pengujian merupakan suatu proses
sistematis pengumpulan dan penilaian
bukti yang obyektif mengenai kegiatan
suatu aktivitas operasi.
Pelaksanaan pengujian dilakukan
setelah auditor menyelesaikan tahap
survei pendahuluan dan pengujian
pengendalian (test of control) serta
penilaian atas risiko (risk assessment)
dalam penugasan audit yang
dilaksanakannya.
Setelah auditor melakukan pengujian
atas pengendalian intern, kemudian
dilanjutkan dengan pengujian subtantif

Pengujian subtantif mengandung arti


bagaimana auditor melakukan
berbagai langkah lebih lanjut dan rinci
untuk mendapatkan informasi
tambahan sehingga auditor lebih dapat
memperoleh keyakinan dalam
membuat kesimpulan.
Kriteria untuk melakukan pengujian
substantif

Direct
Efficient
Feasible
Pelaksanaan pengujian meliputi evaluasi
berbagai transaksi, catatan dan
dokumen, aktivitas, fungsi, asersi
dengan tujuan untuk menentukan;
a. Keabsahan dan keakuratan nilai
b. Ketaatan terhadap berbagai prosudur,
regulasi dan undang-undang ag
dapapt
diterapkan.
TEKNIK-TEKNIK AUDIT

1. Wawancara 6. Investigasi
2. Inspeksi 7. Judgment
3. Verivikasi 8 . Observasi
* vouching 9. Recalculasi
* Tracing 10. Reconsiliasi
4. Scanning dst
5. Konfirmasi
6. Analisis
B. Pertimbangan dalam
melaksanakan pengujian

1. Kecermatran Profesi
2. Waspada/skeptis
3. Batas kewajaran/reasonableness
4. Sampling
C. Bukti Audit (Informasi Hasil
Audit)
` Dalam penugasan audit, Auditor harus
mengumpulkan bukti. Bukti yang harus
dikumpulkan adalah bukti yang objektive
dan faktual
Tiga hal yang dipertimbangkan dlm
melakukan Pengujian;
• Bukti dikumpulkan untuk mendukung
temuan audit.
• Bukti yang dikumpulkan harus cukup,
relevan dan kompeten
• Proses pengumpulan, analisis, penafsiran
dan pendokumentasian
BUKTI AUDIT DAPAT
DIGOLONGKAN SBB;
1. Bukti dokumentasi
2. Bukti fisik
3. Bukti Analisis
4. Bukti kesaksian

Bukti dapat juga digolong berdasarkan aliran


1. Bukti internal
2. Bukti internal --------- external
3. Bukt Externa --------- internal
4. Bukti externa
Focus bukti menurut Audit &
Hukum
• Bukti berdasarkan perspektif hukum lebih
menaruh keyakinannya pada kesaksian
lisan (oral testimony), sedangkan bukti
berdasankan audit lebih menitik beratkan
pada bukti dokumen fisik
• Bukti berdasarkan perspektif hukum
memungkinkan penggunaan asumsi dasar,
sedangkan bukti berdasarkan perspektif
audit dapat diperoleh jika auditor sudah
puan dengan suatu atau berbagai fakta
yang tersedian dan bukan hanya sekedar
suatu argunmentasi lisan.
Bukti menurut hukum
1. Bukti Utama (Best evidance
2. Bukti tingkat dua
3. Bukti langsung
4. Bukti Circumstantial
5. Bukti kesimpulan (conclusive).
6. Bukti kesempurna
7. Bukti kesimpulan
8. Bukti kepeluasan dan mereka
9. Bukti opini
10. Bukti dukungan
11. Bukti kesaksian tidak ama langsung
Bukti yang memadai
 Cukup
 Kompeten
 Releva
KERTAS KERJA AUDIT
Tujuan Utama menyusun KKA
 Menyajikan dasar untuk Perencanaan
audit
 Sebagai bukti penugasan Audit.
 Menyajikan data sebagai sarana
perlengkapan
 Menjadi tempat pembelajan.
BAB V
Komunikasi Hasil penugasan
1. A. Overview
2. B. Prinsip komunikasi Penugasan
3. C. Isi dan Format kriteria (kriterian
terpenuhi
4. D. Kualitan komunikasi Hasil
Penugasan
5. Pembahasan dgn auditi
A. OVERVIEW
Komunikasi hasil penugasan
merupakan tahap akhir dari proses
inti audit internal.
B. Prinsip komunikasi Penugasan

1. Satu Laporan untuk setiap penugasan


2. Komunikasi interim
3. Ringkasan untuk manajer senior
c. Isi dan format: kriteria
komunikasi

1. Tujuan, ruang lingkup dan hasil-hasil


a. Tujuan dan Ruang Lingkup
b. Pengantar dan informasi latar
belakang
c. Manfaat informasi latar –
latarbelakang.

Anda mungkin juga menyukai