StanKom
Competency
Feedback Profiling
Penyusunan
SO & Simulasi Paket
Penyusunan QC Simulasi
Laporan
Vision Driven
Competencies
Job Driven
Job Structure
Integritas
Definisi : Kemampuan bertindak secara konsisten dan transparan dalam segala situasi dan
kondisi sesuai dengan nilai-nilai, norma atau etika yang berlaku di lingkungan kerja.
LEVEL DESKRIPSI
0 Menyadari tentang pentingnya norma dan etika bagi organisasi.
1 Menerapkan norma dan etika organisasi sebatas memenuhi kewajiban.
Menerapkan norma dan etika organisasi sebatas pada dirinya dalam segala situasi dan
2
kondisi.
Mengingatkan orang lain untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma dan etika organisasi
3
dalam segala situasi dan kondisi.
Mengupayakan orang lain untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma dan etika organisasi
4
dalam segala situasi dan kondisi.
Menciptakan situasi kerja yang membuat rekan kerja mematuhi nilai, norma dan etika
5
organisasi dalam segala situasi dan kondisi.
Menciptakan teladan dalam menerapkan nilai, norma dan etika organisasi pada segala
6
situasi.
2. Penyusunan Simulasi
Setelah SKJ ada, selanjutnya dibuat simulasi/instrumen penilaian kompetensi
Simulasi/instrumen penilaian kompetensi didesign untuk
mengeluarkan/memunculkan perilaku-perilaku yang dituntut dari sebuah
targeted job.
Beberapa simulasi yang dapat digunakan antara lain:
1) Problem Analysis (PA); 2) Leaderless Group Discussion (LGD); 3) In Tray/In
Basket ; 4) Role Play; 5) Proposal Writing & Presentasi, dll.
Assessor melakukan pengamatan terhadap assessee dengan mengacu pada SKJ
yang telah dibuat.
Karakteristik Simulasi AC (1)
No. Simulasi Bentuk Kegunaan
1. Problem Pemecahan Untuk menggali kompetensi yang sifatnya
Analysis Kasus intrapersonal atau berkaitan dengan aspek
(dilengkapi dalam diri, misalnya daya tahan terhadap stress,
dengan integritas, berorientasi kualitas, pengambilan
wawancara) keputusan, berfikir strategis, perencanaan &
pengelolaan
2. Leaderless Pemecahan Untuk menggali kompetensi interpersonal
Group Kasus dalam (berhubungan dengan orang lain). Dapat
Discussion Diskusi digunakan untuk menggali kompetensi
Kelompok kepemimpinan, pemberian pengaruh, komunikasi
organisasi, kerjasama (utama), integritas, berfikir
analitis, pengambilan keputusan, perencanaan
dan pengelolaan (bukan utama)
Karakteristik Simulasi AC (2)
No. Simulasi Bentuk Kegunaan
3. In Tray/In Test situasional Untuk menggali kompetensi perencanaan &
Basket yang pengelolaan, pengelolaan diri, pembinaan pada
menstimulasi anak buah, berfikir analisis, perhatian pada
aspek pemangku kepentingan, berorientasi pada
administrasi kualitas, dll
sebuah jabatan
4. Role Play Assesee harus Untuk menggali kompetensi interpersonal
memerankan (berhubungan dengan orang lain). Dapat
suatu digunakan untuk menggali kompetensi
posisi/jabatan kepemimpinan, pemberian pengaruh, pembinaan
tertentu pada anak buah, perhatian pada pemangku
kepentingan, kerjasama, negosiasi (utama),
pengambilan keputusan, pengelolaan diri,
Karakteristik Simulasi AC (3)
No. Simulasi Bentuk Kegunaan
5. Proposal Menyusun karya Untuk menggali kompetensi perencanaan &
Writing & tulis dan pengelolaan, pengelolaan diri, berfikir analitis,
Presentati mempresentasik berfikir kreatif, berorientasi pada kualitas, dll
on annya
3. Tahap Pengumpulan Data
Tahap ini merupakan tahap dimana proses pengambilan data dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan (observasi) dan pencatatan bukti perilaku (behavioural evidances)
dari assessee saat merespon simulasi-simulasi yang diberikan.
Metode Assessment Center adalah metode penilaian kompetensi yang bersifat multi
assessor dan multi simulasi.
Multi assessor artinya bahwa proses pengamatan terhadap 1 orang assessee
dilakukan oleh lebih dari satu assessor. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga objektivitas
proses assessment.
Multi simulasi maksudnya bahwa dalam proses penilaian kompetensi menggunakan
beberapa simulasi sekaligus. Tujuannya adalah untuk melihat konsistensi perilaku dari
assessee pada saat merespon masing-masing simulasi tersebut.
Jadi output dari tahapan ini adalah berupa catatan dan rekaman mengenai bukti perilaku
dari assessee.
Adapun jangka waktu pelaksanaan pengambilan data tergantung pada jumlah dan
kompleksitas kompetensi dari targeted job yang diassess.
4. Tahap Integrasi Data
Dilakukan melalui Assessor Meeting.
Tahapan ini merupakan tahapan untuk mendiskusikan hasil
klasifikasi perilaku yang telah disusun oleh masing-masing
assessor untuk kemudian diperoleh kesepakatan mengenai
pencapaian level kompetensi dari setiap assessee.
Pada tahap ini juga dirumuskan rekomendasi terhadap hasil
penilaian kompetensi dari masing-masing assessee.
Adapun jangka waktu yang diperlukan untuk tahap ini juga
tergantung pada banyaknya assessee dan jumlah kompetensi
yang dinilai.
5.a. Tahap Penyusunan Laporan
Setelah diperoleh kesepakatan mengenai level kompetensi dari
setiap assessee, maka selanjutnya masing-masing assessor
membuat laporan.
Adapun penyusunan laporan ini disesuaikan dengan format
yang telah ditetapkan.
Jangka waktu penyusunan laporan ini tergantung pada: 1) jenis
laporan yang dibuat (laporan adhock, cluster, dan overall), 2)
jumlah assessee yang diassess, dan 3) kompleksitas
kompetensinya.
5.b. Tahap Finalisasi Laporan
Setelah laporan selesai dibuat, selanjutnya dikoreksi oleh
assessor lain dalam 1 (satu) tim assessment untuk
memperoleh “Second Opinion (SO) atau Quality Control (QC)”.
Selain koreksi terhadap substansi laporan, proses SO/QC juga
dilakukan terhadap struktur penulisan dan redaksional.
Dalam setiap laporan hasil assessment didalamnya terdapat
rekomendasi pengembangan yang dapat dilakukan baik oleh
assessee secara individu maupun institusi.
6. Tahap Pemberian Feedback/Umpan Balik
Setelah laporan difinalisasi, kemudian disampaikan feedback kepada assessee.
Tujuannya untuk menjelaskan hasil assessment sekaligus untuk memberikan
konseling kepada yang bersangkutan dalam kerangka untuk melakukan
pengembangan kompetensi.
Penyampaian feedback untuk para pejabat struktural biasanya dilakukan oleh para
assessor, sementara untuk para pegawai non struktural, biasanya disampaikan
oleh atasan dari yang bersangkutan setelah sebelumnya para atasan tersebut
diberikan briefing mengenai tata cara pemberian feedback.
Harapan selanjutnya, pegawai yang dinilai (assessee) harus mendapatkan dan
menindaklanjuti umpan balik hasil dari assessment center.
Pemberian umpan balik yang efektif akan sangat berguna untuk memperoleh
pemahaman antara kompetensi yang dimiliki pegawai dengan kompetensi yang
disyaratkan dalam jabatan tertentu.
Pemberian umpan balik hasil assessment center dapat mendorong assessee untuk
memperhitungkan taraf kemampuan mereka dan menumbuhkan komitmen para
assessee untuk berupaya dalam pengembangan diri mereka.
Prinsip Dasar Assessment Center
AC harus didasarkan pada standar kompetensi yang jelas;
Menggunakan multiple assessment
Menggunakan sejumlah teknik terkait dengan pekerjaan;
Assessor harus familiar dengan pekerjaan dan organisasi yang
dinilai dan jika memungkinkan memiliki pengalaman dalam
pekerjaan tersebut;
Assessor harus melewati training menyeluruh mengenai
prosedur assessment center
Prinsip Dasar Assessment Center (2)
Data perilaku harus diamati/observed, direkam/dicatat, dan
dikomunikasikan diantara para assessor;
Proses diskusi dalam assessor meeting harus digunakan untuk
mengintegrasikan hasil pengamatan, menetapkan leveling
kompetensi, dan memprediksi perilaku asesi di masa depan;
Asesi harus dievaluasi berdasar aturan yang jelas dan tidak
bertentangan satu sama lain;
Upaya memprediksi keberhasilan perilaku managerial harus
dibuat.
BUKAN Assessment Center
Panel interviews or a series of sequential interviews
A single assessment technique
Paper and pencil measures only
Single rater assessments
Process without poooling of data
Kelebihan Metode Assessment Center
Comprehensive evaluation
Valid: better predictor
Less adverse impact
Training effect for raters
Training effect for candidates
Multiple uses
More information for decision making
Kekurangan Metode Assessment Center
Requires expertise to develop
Developmental time can be lengthy
Reguires high ratio of raters to participants
Requires multiple rooms for administration
Time Consuming
Costs more (time and dolars)
Involves more people
Still somewhat removed from the job
Difficult to administer for large groups
Hard to “reschedule” (appeals)
Elemen-Elemen Assessment Center
Hardware
Courseware
Software
Peopleware
Ruang Simulasi
Kelompok
Ruang yang berfungsi
sebagai tempat
dilakukannya simulasi
kelompok (Ex. LGD)
SARANA ASSESSMENT CENTER LAN (2)
Ruang Pengamatan
Simulasi Kelompok
Ruang yang berfungsi
sebagai tempat observasi
langsung kegiatan simulasi
kelompok (LGD, Diskusi,
dsb)
SARANA ASSESSMENT CENTER LAN (5)
Ruang Server
Ruang yang berfungsi
sebagai pusat
pengendalian data dari
fasilitas assessment center
dan kegiatan perkantoran
PKKA
FASILITAS AKOMODASI PESERTA
2. COURSEWARE
Mencakup materi simulasi dan berbagai test yang digunakan
dalam proses assessment;
These are the actual content of the assessment
4 Kategori Courseware
KATEGORI DESKRIPSI CONTOH
Assessee Materials Adalah meteri yang diberikan Instruksi, Bahan Kasus untuk
kepada assessee untuk Simulasi Problem Analysis,
melakukan tugas yang diminta Memo dan dokumen lainnya
dalam sebuah assessment untuk Simulasi In Tray, dll
Assessor Materials Adalah materi yang digunakan Score sheet, Course of Action, dll
oleh assessor untuk melakukan
proses scoring
Role-Player Materials Adalah materi yang diberikan Instruksi untuk Role Players
kepada role-player sebagai guide
bagi mereka saat akan
melakukan simulasi role play
Administrator Materials Adalah meteri yang digunakan Jadwal, Matrix
oleh administrator untuk assessor/assesee, dll
menjalankan proses assessment
3. SOFTWARE
Adalah pemanfaatan teknologi dalam bentuk aplikasi software
untuk meningkatkan akurasi, objektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan assessment;
4. PEOPLEWARE
Administrator, adalah orang yang memanage seluruh fungsi
administratif dan menjalankan Assessment Center;
Assessors, adalah spesialist yang dilatih untuk melakukan
scoring dan melakukan penilaian kompetensi
Role players – adalah personil yang dilatih untuk menjadi
pelaku dalam simulasi yang memerlukan role-players
Simulation Designers – adalah orang-orang dengan
kapasitas untuk mendesign simulasi penilaian yang dibutuhkan
dalam assessment center
Dll
Terima Kasih ...