Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PT. PRATAMA ABADI SANTOSO TEGAL.

Nur Khusni Wijiati, Bahri Kamal, Elisa Purwitasari


email: nurkhusniw03@gmail.com
D-III Akuntansi Politeknik Harapan Bersama
Jl. Mataram No. 09 Tegal
Telp (0283) 352000

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT. Pratama Abadi Santoso Tegal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah survei dengan menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode
Purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT. Pratama Abadi Santoso
Tegal yang berjumlah 65 karyawan dan telah diambil sampel sebanyak 40 karyawan. Teknik analisis
data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Pratama Abadi Santoso Tegal dengan nilai
koefesien regresi sebesar -0,128 dan t hitung > t tabel (2,096 > 2,024), lingkungan kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Pratama Abadi Santoso Tegal dengan nilai koefesien
regresi sebesar -0,086 dan t hitung < t tabel (0,428 < 2.024).

Kata kunci: Motivasi, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan.

1. PENDAHULUAN
Dengan semakin berkembangnya ilmu karyawan akan lebih giat didalam
pengetahuan dan teknologi yang melaksanakan pekerjaannya.
sangat pesat dan modern ini, setiap Sebaliknya dengan motivasi kerja
instansi pemerintahan maupun swasta yang rendah, karyawan tidak
tanpa terkecuali dituntut untuk dapat mempunyai semangat bekerja, mudah
mengoptimalkan sumber daya menyerah, dan kesulitan dalam
manusia dan bagaimana sumber daya menyelesaikan pekerjaannya.
manusia dikelola. Pengelolaan sumber Motivasi adalah dorongan
daya manusia tidak lepas dari faktor internal dan eksternal dalam diri seseorang
karyawan yang diharapkan dapat yang diindikasikan dengan adanya hasrat
berprestasi sebaik mungkin demi dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan
mencapai tujuan yang diharapkan. dan cita-cita, penghargaan dan
Karyawan merupakan asset utama penghormatan (Uno, 2007)[1]. Lingkungan
organisasi dan mempunyai peran yang kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan
strategis didalam organisasi yaitu bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya,
sebagai pemikir, perencana, dan dimana seseorang bekerja, metode kerjanya,
pengendali aktivitas organisasi. Demi dan pengaturan kerjanya, baik sebagai
tercapainya tujuan organisasi, perseorangan maupun sebagai kelompok.
karyawan memerlukan motivasi untuk (Sedarmayanti, 2001:1)[2]. Kondisi
bekerja lebih rajin. Melihat lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai
pentingnya karyawan dalam apabila manusia dapat melaksanakan
organisasi, maka karyawan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan
memerlukan perhatian lebih serius nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat
terhadap tugas yang dikerjakan. dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang
Dengan motivasi kerja yang tinggi, lama lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan

1
kerja yang kurang baik dapat menuntut lebih teratur guna memenuhi standar kerja
tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak yang telah ditentukan.
dan tidak mendukung diperolehnya Tujuan penelitian ini adalah
rancangan sistem kerja yang efisien untuk mengetahui pengaruh motivasi
(Sedarmayanti, 2001:12)[2]. terhadap kinerja karyawan pada PT. Pratama
Memiliki pegawai yang berkualitas Abadi Santoso Tegal, untuk mengetahui
belum dapat menjamin seseorang pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
mempunyai kinerja yang baik ataupun karyawan pada PT. Pratama Abadi Santoso
sebaliknya. Pegawai belum memberikan Tegal, serta pengaruh motivasi dan
kinerja terbaiknya dapat disebabkan oleh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
beberapa faktor seperti: rendahnya motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Pratama
kerja pegawai, lingkungan kantor yang tidak Abadi Santoso Tegal.
tertata dengan baik seperti penempatan alat-
alat yang kurang tertata dengan baik dan 2. METODE PENELITIAN
arisp yang hanya disimpan di di dalam Metode dalam penelitian ini adalah
kardus dan ditempatkan begitu saja di menggunakan data kualitatif dan kuantitatif,
gudang tanpa ditata. Kedua faktor diatas sumber data yang digunakan data primer dan
dapat menjadi penyebab adanya pegawai data sekunder, teknik pengumpulan data
yang mempunyai kualitas yang baik namun menggunakan kuesioner/angket dan
belum dapat memberikan kinerja yang dokumentasi. Sampel yang diambil dalam
maksimal terhadap pekerjaannya, sehingga penelitian ini ditentukan menggunakan
akan berdampak pada kualitas dari instansi rumus Slovin dengan jumlah 40 responden.
yang bersangkutan secara langsung maupun Metode analisis data menggunakan Uji
tidak langsung. Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Asumsi
Berikut ini adalah data karyawan Klasik ( Uji Normalitas, Uji
resign dalam satu tahun terakhir : Multikolinearitas, dan Uji Heteroskedasitas),
Analisis Regresi Linear Berganda ( Uji T,
8 Uji F ), Uji Koefisien Determinasi.
Januari-Maret
Jumlah Pegawai

6
4 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
2
April-Juni 3.1 Uji Validitas
0 Uji validitas digunakan untuk mengukur sah
atau tidaknya suatu kuesioner.Pengujian
Juli- validitas ini menggunakan Pearson
September Correlation yaitu dengan cara menghitung
Oktober- korelasi antara nilai yang diperoleh dari
Unit Kerja Desember pertanyaan-pertanyaan. Suatu pertanyaan
dikatakan valid jika tingkat signifikansinya
berada di bawah 0,05. Uji validitas pada
Sumber:Data karyawan PT. Pratama Abadi Santoso penelitian ini menggunakan program SPSS
Tegal. versi 22. Jika tampilan output SPSS
Dari data diatas, dapat dilihat menunjukan rhitung > rtabel maka, dapat
bahwa jumlah karyawan yang resign pada disimpulkan bahwa masing-masing indikator
PT. Pratama Abadi Santoso Tegal termasuk pernyataan adalah valid.
cukup banyak, terdapat fluktuasi kenaikan
dan penurunan jumlah karyawan resign
dalam setahun terakhir. Pada data karyawan
tersebut dapat dilihat maka langkah-langkah
yang dilakukan untuk mengurangi
menurunnya kinerja kerja karyawan pada
PT. Pratama Abadi Santoso Tegal dengan
meningkatkan motivasi kerja pada karyawan
dan menciptakan lingkungan kerja yang

2
Tabel 1 Uji Validitas Motivasi Tabel 4 Uji Reabilitas Motivasi

Reliability Statistics
No rHitung rTabel Keterangan
Cronbach's Alpha
1 0,680 0,312 Valid
2 0,658 0,312 Valid Cronbach' Based on
3 0,676 0,312 Valid s Alpha Standardized Items N of Items
4 0,671 0,312 Valid .722 .733 7
5 0,437 0,312 Valid Sumber : hasil pengolahan data (SPSS 22, 2019)
6 0,671 0,312 Valid
7 0,527 0,312 Valid Tabel 5 Uji Reliabilitas Lingkungan Kerja
Sumber : hasil pengolahan data (SPSS 22, 2019) Reliability Statistics

Tabel 2 Uji Validitas Lingkungan Kerja Cronbach's Alpha

No rHitung rTabel Keterangan Cronbach' Based on


1 0,527 0,312 Valid s Alpha Standardized Items N of Items
2 0,686 0,312 Valid .644 .651 7
3 0,492 0,312 Valid Sumber : hasil pengolahan data (SPSS 22, 2019)
4 0,504 0,312 Valid
5 0,565 0,312 Valid Tabel 6 Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan
6 0,510 0,312 Valid Reliability Statistics
7 0,675 0,312 Valid Cronbach's Alpha
Sumber : hasil pengolahan data (SPSS 22, 2019)
Cronbach' Based on
Tabel 3 Uji Validitas Kinerja Karyawan s Alpha Standardized Items N of Items
No rHitung rTabel Keterangan .802 .809 7
1 0,534 0,312 Valid Sumber : hasil pengolahan data (SPSS 22, 2019)
2 0,643 0,312 Valid Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan uji
3 0,647 0,312 Valid statistic Cronbach’s Alpha (α) yaitu suatu
4 0,797 0,312 Valid konstruk atau variabel dikatakan reliabel
5 0,822 0,312 Valid (layak) jika Cronbach’s Alpha > 0,60.
Berdasarkan pengujian pada tabel 4 uji
6 0,765 0,312 Valid reliabilitas kualitas pelayanan diketahui
7 0,566 0,312 Valid Cronbach’s Alpha sebesar 0,722> 0,60.
Sumber : hasil pengolahan data (SPSS 22, 2019) Pada tabel 5 uji reliabilitas prosedur kredit
diketahui Cronbach’s Alpha sebesar 0,644>
Berdasarkan pada tabel uji validitas 1, 2, dan 0,60. Pada tabel 6 uji reliabilitas jaminan
3diketahui bahwa rhitung > rtabel. Oleh karena kredit diketahui Cronbach’s Alpha sebesar
itu dapat disimpulkan bahwa semua 0,802> 0,60. Maka dapat disimpulkan
indikator variabel dalam penelitian ini valid. bahwa variabel dalam penelitian ini adalah
reliabel.
3.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk 3.3 Uji Asumsi Klasik
mengukur suatu kuesioner yang merupakan 1. Uji Normalitas
indikator dari variabel atau konstruk.Suatu Uji Normalitas dalam penelitian ini
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika yaitu menggunakan uji One-Sample
jawaban seseorang terhadap pertanyaan Kolmogorov Smirnov Test dengan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke ketentuan kriteria jika nilai Asymp.
waktu. Butir kuesioner dikatakan reliabel Sig (2-tailed) > 0,05 maka dapat
(layak) jika cronbach’s alpha > 0,60. dinyatakan data berdistribusi
normal, dan jika Asymp. Sig (2-

3
tailed) < 0,05 maka dapat
dinyatakan data tidak berdistribusi Tabel 8 Hasil Uji Multikolinearitas
normal. Hasil dari uji normalitas
dapat dilihat pada tabel 10 sebagai
Coefficientsa
berikut:
Standardi
Tabel 7 Hasil Uji Normalitas zed
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Coefficie
Coefficientsa
Standardize Coefficients nts
d Residual Collinearity Statistics
Std.
40 Model Tolerance VIF
N Model B Error Beta t Sig.
Normal Parameters a,b ,0000000 1 1 (Consta
(Constant)
12,237 5,627 2,175 ,036
1 nt)KP ,972 1,029
,97735555
MPK ,368 ,935,176 ,325
1,069 2,096 ,043
Most Extreme Differences ,088
LKJK ,078 ,949,181 ,066
1,054 ,428 ,671
,088
(Consta
-,079 12,237 5,627 2,175 ,036
,069 nt)
Test Statistic
Sumber : hasil pengolahan data (SPSS 22, 2019)
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d Dari hasil perhitungan, didapatkan nilai
a. Test distribution is Normal. Tolerance pada masing-masing persamaan
b. Calculated from data.
lebih besar dari 0,1 dan VIF kurang dari 10.
Jadi dapat disimpulkan pada model regresi
c. Lilliefors Significance Correction. tidak mengandung multikolinearitas. Artinya
d. This is a lower bound of the true significance. bahwa antara variabel bebas yaitu : kualitas
Sumber : hasil pengolahan data (SPSS 22, 2019) pelayanan, prosedur kredit, jaminan kredit
tidak saling mengganggu atau
Berdasarkan hasil pengujian normalitas mempengaruhi.
distribusi data diatas dapat dijelaskan nilai 3. Uji Heterokedastisitas
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200 > 0,05 maka Uji Heterokedastisitas dilakukan
dapat diketahui data residual berdistribusi untuk menguji apakah model regresi terjadi
normal. perbedaan variance dan residual data yang
2. Uji Multikolinearitas ada.Model regresi yang tidak adalah
Uji ini bertujuan untuk menguji homokedastisitas atau tidak terjadi
apakah model regresi ditemukan korelasi heterokedastisitas.Deteksi ada tidaknya
antar variabel independen.Model regresi problem heterokedastisitas adalah dengan uji
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi Glejser. Pengujian ini menggunakan SPSS
diantara variabel independen. Berikut ini 22 dengan hasil sebagai berikut :
disajikan cara mendeteksi multikolinearitas Tabel 9 Hasil Uji Heterokedastisitas
dengan menganalisis metrik korelasi antar
variabel independen dan perhitungan nilai Unstandardized Standardized
Tolerance dan Variance Inflation Factor Coefficients Coefficients
(VIF) pada tabel berikut : Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constan
7,181 3,303 2,174 ,036
t)
M -,128 ,103 -,199 -1,243 ,222
LK -,086 ,106 -,130 -,813 ,422

a.Dependent Variable:abres
Sumber : hasil pengolahan data (SPSS 22, 2019)

4
1. Nilai konstanta sebesar 7,181 yang
menunjukan bahwa jika motivasi dan
Uji heterokedastisitas dengan menggunakan lingkungan kerja sebesar 0 satuan maka
uji Glejser mensyaratkan bahwa nilai sig. kinerja karyawan sebesar 7,181 satuan.
harus lebih besar dari nilai alpha yaitu 5% 2. Nilai koefisien regresi – 0,128
atau 0,05. Berdasarkan tabel diatas diketahui menunjukan bahwa setiap penurunan
bahwa nilai sig. X1 sebesar 0,222 lebih besar kualitas pelayanan sebesar 1 satuan dapat
dari 0,05 maka X1 terpenuhi, nilai sig. X2 menyebabkan kenaikan keputusan nasabah
sebesar 0,422 lebih besar dari 0,05 maka X2 mengambil kredit sebesar 0,128 satuan.
terpenuhi. Maka dapat disimpulkan Motivasi 3. Nilai koefisien regresi sebesar 0,86
(X1), Lingkungan Kerja (X2), tidak terkena menunjukan bahwa setiap peningkatan
gejala Heterokedastisitas. prosedur kredit 1 satuan dapat menyebabkan
peningkatan keputusan nasabah mengambil
3.4. Analisis Regresi Linear Berganda kredit sebesar 0,86 satuan.
Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan alat analisis regresi linear 3.5. Uji Hipotesis
berganda untuk mengetahui pengaruh 1. Uji Parsial ( Uji t)
variabel independent terhadap variabel Uji t digunakan untuk menguji
dependent, analisis ini digunakan untuk signifikansi koefisien regresi secara parsial
mengukur besarnya pengaruh antara variabel dari variabel independen. Penentuan
(X) independent yaitu motivasi, dan hipotesis yaitu sebagai berikut:
lingkungan kerja dengan variabel (Y) yaitu Jika, thitung > ttabel maka hipotesis diterima
kinerja karyawan dengan rumus sebagai Jika, thitung < ttabel maka hipotesis ditolak.
berikut : Dengan bantuan SPSS versi 22 maka hasil
Y = a + b1X1 + b2X2 +e uji t dapat dilihat pada tabel 15.
diperoleh nilai thitung
Berdasarkan hasil analisis dengan setiap variabel bebas.
menggunakan alat bantu SPSS versi 22 Nilai ttabel : df = n - k
maka diperoleh sebagai berikut : Df :degree of freedom
Tabel 10 Hasil Uji Analisis Regresi Linear N : jumlah observasi
Berganda K : variabel independen (40 - 2 = 38), df 38,
maka diperoleh ttabel = 2,024
Standardiz 1) Variabel motivasi berpengaruh terhadap
ed kinerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai
Unstandardized Coefficient signifikan (0,043 < 0,05) dan nilai thitung (-
2,096) > ttabel (2,024) yang artinya jika
Coefficients s
ditingkatkan variabel kualitas pelayanan
Std. sebesar satu-satuan maka keputusan nasabah
Model B Error Beta T Sig. mengambil kredit akan meningkat, dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima. (negatif
1 (Const
7,181 3,303 2,174 ,036 diabaikan)
ant) 2) Variabel lingkungan kerja tidak
M -,128 ,103 -,199 1,243 ,222 berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal
LK -,086 ,106 -,130 -,813 ,422 ini terlihat dari nilai signifikan (0,671 >
0,05) dan nilai thitung (0,428) < ttabel (2,024)
Sumber : hasil pengolahan data (SPSS 22, 2019)
yang artinya jika ditingkatkan variabel
prosedur kredit sebesar satu-satuan maka
Berdasarkan hasil pengelolaan data pada keputusan nasabah mengambil kredit akan
tabel, dapat dirumuskan regresi linear meningkat, dapat disimpulkan H2 ditolak.
berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = 7,181 – 0,128X1 -0,86X2 + e

5
2. Uji Simultan ( Uji F ) ≤ R2 ≤ 1). Hal ini berarti bila R2 = 0,
Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi menunjukkan tidak cukup mampu untuk
variabel bebas terhadap variabel terikat menjelaskan variabel bebas terhadap
secara bersama-sama. Kriteria pengambilan variabel terikat, dan bila R2 mendekati 1,
keputusan dalam uji simultan sebagai menunjukkan semakin mampu menjelaskan
berikut: variabel bebas terhadap variabel terikat.
H4 ditolak, jika Fhitung < Ftabel Dalam output SPSS, koefisien determinasi
H4 diterima, jika Fhitung > Ftabel terletak pada tabel Model Summary. Ada dua
Tabel 11 Hasil Uji F (Uji Secara pilihan disini, apakah memakai R square
Serempak/Simultan) atau Adjusted R Square (R2 yang
disesuaikan).Jika variabel lebih dari dua
ANOVAa sebagaimana dalam penelitian ini, maka
Sum of Mean yang dipakai adalah Adjusted r square.
Model Squares df Square F Sig. Tabel 17 Hasil Uji Koefisien Determinasi
1 Regress 4,35 ,019 Model Summary
40,011 2 20,006 b
9
ion Mod R Adjusted Std. Error of
Residua el R Square R Square the Estimate
313,764 37 8,480
l a 3,02794
1 ,733 ,537 ,529
Total 353,775 39 Sumber : Hasil pengolahan data (SPSS 22, 2019)
Sumber : Hasil pengolahan data (SPSS 22, 2019)
Berdasarkan Tabel 17dapat terlihat bahwa
Dari Tabel 11 diperoleh nilai Fhitung sebesar didapat nilai Adjusted R square sebesar
4,359 dengan signifikansi 0,019 0,100 yang berarti bahwa variabel motivasi
Ftabel: df1 = k - 1 dan kinerja karyawan memiliki pengaruh
df2 = n - k sebesar 52,9% terhadap kinerja karyawan.
n =jumlah observasi Dan 47,1% dipengaruhi oleh faktor lain
k =jumlah variabel (independen) yang tidak dicakup dalam penelitian ini.
Persamaan df1=3 -1 = 2 3.6. Pembahasan
Persamaan df2=40 - 2 = 38 Penelitian ini digunakan untuk mengetahui
Maka diperoleh Ftabel sebesar 4,10, dan menganalisis pengaruh motivasi dan
dengan demikian Fhitung> Ftabel yaitu 4,359 > lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
4,10, maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu pada PT. Pratama Abadi Santoso Tegal.
berarti motivasi dan lingkungan kerja 1.Hipotesis motivasi terhadap kinerja
berpengaruh secara bersama-sama atau karyawan pada PT. Pratama Abadi
serentak terhadap keputusan nasabah Santoso Tegal.
mengambil kredit.Hal ini dapat dilihat dari Hasil penelitian mendukung
tingkat signifikansi pada uji F 0,019 < 0,05. hipotesis pertama bahwa motivasi
Karena signifikansinya kurang dari 0,05 berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal
maka dapat disimpulkan bahwa variabel ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi
kualitas pelayanan, prosedur kredit dan sebesar -0,128 thitung = 2,096 lebih besar dari
jaminan secara bersama-sama atau serempak ttabel = 2,024 dan nilai signifikasinya sebesar
berpengaruh dan signifikan terhadap 0,043 dibawah 0,05, sehingga H1 diterima.
keputusan nasabah dalam mengambil kredit, Motivasi kerja berpengaruh positif
dapat disimpulksn Ha diterima. dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
3. Uji Koefisien Determinasi (Adj Artinya bahwa semakin tinggi motivasi kerja
R2) pegawai, maka kinerja yang dihasilkan oleh
Koefisien determinan digunakan untuk pegawai akan semakin tinggu pula. Motivasi
melihat seberapa besar kemampuan kerja pegawai pada PT. Pratama Abadi
menjelaskan variabel bebas terhadap Santoso Tegal dapat lebih dimaksimalkan
variabel terikat.Koefisien determinan (R2) lagi dengan memberikan penghargaaan atas
berkisaran antara nol sampai dengan satu (0 pencapaian kinerja yang telah diberikan,

6
diberikan tanggung jawab serta diberikan 4. KESIMPULAN
tanggung jawab penuh atas pekerjaan yang Berdasarkan hasil uji hipotesis serempak
diberikan. Apabila motivasi kerja yang (Uji-F) dapat disimpulkan bahwa variabel
dimiliki pegawai tinggi maka kinerja yang motivasi dan lingkungan kerja secara
dihasilkan akan tinggi pula, sehingga bersama-sama atau serempak berpengaruh
mampu memberikan pelayanan yang baik positif dan signifikan terhadap kinerja
pada konsumen. karyawan PT. Pratama Abadi Santoso Tegal.
Sesuai dengan hasil penelitian yang Lalu, berdasarkan (Uji-t) variabel motivasi
dilakukan oleh Bachtiar (2012)[3], diketahui secara individual atau parsial berpengaruh
bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap positif dan signifikan terhadap kinerja
kinerja karyawan pada PT. Aqua Tirta karyawan PT. Pratama Abadi Santoso Tegal,
Investama Klaten sedangkan variabel lingkungan kerja secara
2.Hipotesis Pengaruh Lingkungan Kerja individual atau parsial tidak berpengaruh
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. positif dan signifikan terhadap kinerja
Pratama Abadi Santoso Tegal. karyawan PT. Pratama Abadi Santoso Tegal.
Hasil penelitian tidak mendukung Sedangkan berdasarkan koefisien
hipotesis kedua bahwa ternyata lingkungan determinasi (R2) = 0,529 berarti hubungan
kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja antara motivasi dan lingkungan kerja
karyawan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai terhadap kinerja karyawan PT. Pratama
koefisien regresi sebesar -0,086 thitung = Abadi Santoso Tegal sebesar 52,9% artinya
0,428 lebih kecil dari ttabel = 2,024 dan nilai hubungan erat. Semakin besar R berarti
signifikasinya sebesar 0,671 diatas 0,05, hubungan semakin erat. Sedangkan Adjusted
sehingga H1 ditolak. R square sebesar 0,529 berarti 52,9%
Penelitian ini dilakukan pada PT. variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan
Pratama Abadi Santoso Tegal, sehingga oleh variabel motivasi (X1) dan lingkungan
dapat dikatakan bahwa pada PT. Pratama kerja (X2). Sedangkan 47,1% dapat
Abadi Santoso Tegal lingkungan kerja tidak dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja diteliti dalam penelitian ini.
pegawai. Meskipun pada hasil penelitian
menunjukkan bahwa 40 dari 65 karyawan 5. DAFTAR PUSTAKA
menganggap bahwa kondisi lingkungan [1] Hamzah B. Uno. 2007. Teori Motivasi
kerjanya cukup kondusif. Penggunaan dan Pengukurannya
indikator cahaya, warna, udara, bunyi, (Analisis di Bidang
musik, penghematan, keamanan, pelayanan Pendidikan). Jakarta : Bumi
karyawan, kondisi kerja dan hubungan Aksara.
karyawan belum mampu menjelaskan
pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja [2] Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya
pegawai pada PT. Pratama Abadi Santoso Manusia dan Produktivitas
Tegal. Kerja. Bandung : Manjar
Hasil penelitian tidak mendukung Maju.
hipotesis kedua bahwa ternyata lingkungan
kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja [3] Bachtiar. 2012. Pengaruh Motivasi dan
karyawan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Lingkungan Kerja Terhadap
koefisien regresi sebesar -0,086 thitung = Kinerja Karyawan study PT.
0,428 lebih kecil dari ttabel = 2,024 dan nilai Aqua Tirta Investama
signifikasinya sebesar 0,671 diatas 0,05, Klaten. Universitas Negeri
sehingga H1 ditolak. Semarang.
Berbeda dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Bachtiar (2012)[16], [4] Sugiyono. 2002. Statistika Untuk
diketahui bahwa lingkungan kerja Penelitian. Bandung :
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Alfabeta.
PT. Aqua Tirta Investama Klaten.

7
[5] Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan
Program SPSS. Semarang :
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

[6] Danang, Sunyoto. 2011. Metodologi


Penelitian Ekonomi.
Yogyakarta : Caps.

8
9

Anda mungkin juga menyukai