Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH ETOS KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

PEGAWAI PADA PT PEGADAIAN (PERSERO)


KANTOR CABANG TEGAL

Sofiani, Andri Widianto, Dewi Sulistyowati


Email: sofiani1208@gmail.com
D-III Akuntansi Politeknik Harapan Bersama
Jalan Mataram No. 9 Kota Tegal 52142, Indonesia Telp (0283) 352000

Abstrak
.
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan. Kinerja dapat
diukur dari sikap disiplin yang dimiliki masing-masing pegawai. Selain itu, etos kerja juga menjadi salah
satu faktor penting dalam mempengaruhi kinerja pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh secara simultan dan parsial dari variabel etos kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan kuesioner. Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji
reliabilitas, uji asumsi klasik yang meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji
heteroskedastisitas, analisis regresi linier berganda, uji hipotesis, dan analisis koefisien determinasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa etos kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai, disiplin
kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Sedangkan berdasarkan persamaan
regresi linier berganda etos kerja dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja pegawai.

Kata kunci : etos kerja, disiplin kerja, kinerja pegawai

1. Pendahuluan dibutuhkan oleh instansi untuk mencapai


Sumber daya manusia merupakan asset tujuan (Ardansyah, 2014)[2].
dan pendukung utama bagi organisasi untuk Kinerja merupakan hasil kerja secara
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. kualitas dan kuantitas yang oleh seorang
Pegawai sebagai salah satu asset organisasi pegawai dalam melaksanakan tugasnya
memiliki perbedaan yang signifikan sesuai dengan tanggung jawab yang
terhadap asset lainnya. Hal ini dikarenakan diberikan kepada karyawan. Keberhasilan
bahwa pegawai adalah manusia-manusia kinerja organisasi/ perusahaan tergantung
berbakat yang memiliki daya cipta dan dari kinerja individu atau dengan kata lain
kreativitas sehingga mampu berkembang kinerja individu akan memberikan
secara maksimal dan menghasilkan segala kontribusi pada kinerja organisasi. Kinerja
sesuatu yang menjadi tujuan organisasi. adalah gambaran mengenai tingkat
Namun perlu untuk dicermati bahwa bakat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau
dan daya cipta manusia sebagai personal kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
dan karyawan, sehingga perusahaan dapat tujuan, visi dan misi organisasi (Marsaoly,
mencapai tujuan (Sembiring, 2016)[1]. 2016)[3].
Tercapainya tujuan suatu lembaga atau Kinerja dapat diukur dari sikap disiplin
organisasi tidak hanya tergantung pada yang dimiliki masing-masing pegawai.
peralatan modern, sarana dan prasarana Disiplin kerja yang tinggi secara otomatis
yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung akan menghasilkan kinerja yang baik pula.
pada manusia yang melaksa-nakan Disiplin yang baik mencerminkan besarnya
pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, pada rasa tanggung jawab seseorang terhadap
lingkungan instansi, pegawai yang tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
berkualitas adalah pegawai yang Selain itu, etos kerja juga menjadi salah
melaksanakan pekerjaannya dan mampu satu faktor penting dalam mempengaruhi
memberikan hasil kerja yang baik atau kinerja pegawai. Etos kerja merupakan
mempunyai prestasi kerja yang tinggi yang semangat dan sikap batin tetap seseorang
atau sekelompok orang sejauh didalamnya
terdapat tekanan moral. Etos kerja dapat Variabel dalam penelitian ini antara
dikatakan sebagai cara pandang seseorang lain variabel independen yang terdiri dari:
dalam menyikapi, melakukan dan bertindak etos kerja dan disiplin kerja, serta variabel
dalam bekerja, dengan kemauan dan dependennya adalah kinerja pegawai.
perhatian terhadap nilai-nilai serta aturan
yang berlaku dalam sebuah organisasi, 3. Hasil dan Pembahasan
instansi maupun perusahaan sehingga Berdasarkan hasil kuesioner yang
pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik, dibagikan kepada pegawai PT Pegadaian
dan etos kerja juga dapat dipengaruhi oleh (Persero) Kantor Cabang Tegal sebanyak
lingkungan tempat dimana para pegawai 39 orang, maka diperoleh data responden:
bekerja. Etos kerja dan disiplin kerja Tabel 1. Jenis Kelamin Responden
memiliki keterkaitan dengan dengan kinerja No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
pegawai. Apabila pegawai memiliki etos 1. Laki-Laki 32 82.1
kerja dan disiplin kerja yang tinggi dimiliki 2. Perempuan 7 17.9
dalam bekerja maka akan menghasilkan Total 39 100
kinerja yang lebih tinggi dalam Sumber : Data Diolah (2019)
melaksanakan pekerjaannya (Tebba, Sedangkan klasifikasi responden
2003:1)[4]. berdasarkan umur dapat dilihat dalam tabel
Siswanto (2010:291)[5] mengemukakan berikut ini.
Tabel 2. Umur Responden
bahwa disiplin kerja adalah suatu sikap
No. Umur Jumlah Persentase (%)
menghormati, menghargai, patuh dan taat
1. 20 – 30 th 15 38.5
terhadap peraturan-peraturan yang berlaku 2. 31 – 40 th 7 17.9
baik yang tertulis maupun yang tidak 3. 41 – 50 th 12 30.8
tertulis serta sanggup menjalankannya dan 4. > 50 th 5 12.8
tidak mengelak menerima sanksi-sanksi Total 39 100
apabila ia melanggar tugas dan wewenang Sumber : Data Diolah (2019)
yang diberikan kepadanya. Penelitian ini Klasifikasi responden berdasarkan
bertujuan untuk mengetahui pengaruh status pernikahan dapat dilihat dalam tabel
secara simultan dan parsial dari variabel berikut ini.
etos kerja dan disiplin kerja terhadap Tabel 3. Status Pernikahan Responden
kinerja pegawai pada PT Pegadaian No. Status Jumlah Persentase
(Persero) Kantor Cabang Tegal. (%)
1. Menikah 30 76.9
2. Metode Penelitian 2. Belum
9 23.1
Teknik pengumpulan data Menikah
menggunakan teknik kuesioner, observasi, Total 39 100
dan studi pustaka. Pengukuran kuesioner Sumber : Data Diolah (2019)
dengan menggunakan skala likert. Jenis Untuk klasifikasi responden
data yang digunakan adalah data kuantitatif. berdasarkan pendidikan terakhir dapat
Adapun metode analisis data yang dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Pendidikan Responden
digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Pendidikan Persentase
validitas, uji realiabilitas, uji asumsi klasik No. Jumlah
Terakhir (%)
yang terdiri dari uji normalitas, uji 1. SMA/SMK 22 56.4
multikolinearitas, uji autokorelasi, uji 2. Diploma 6 15.4
heteroskedastisitas, analisis regresi linier 3. Sarjana 11 28.2
berganda, uji hipotesis, dan uji koefisien Total 39 100
determinasi (R2). Sumber : Data Diolah (2019)
Populasi dalam penelitian ini adalah Menurut Ghozali (2016:52)[6] uji
seluruh pegawai pada PT Pegadaian validitas digunakan untuk mengukur sah
(Persero) Kantor Cabang Tegal. Dalam atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu
penelitian ini menggunakan teknik sampel kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan
jenuh sehingga jumlah sampel sebanyak 39 pada kuisioner mampu untuk
responden.
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur Tabel 9. Hasil Uji Validitas Kinerja Pegawai
oleh kuisioner tersebut. Konstruk r r
No. Ket.
Hasil uji validitas dari variabel Etos Penilaian Hitung Tabel
Kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 1. Y1.1 0,778 0,329 Valid
Tabel 7. Hasil Uji Validitas Etos Kerja 2. Y1.2 0,701 0,329 Valid
Konstruk r r 3. Y1.3 0,671 0,329 Valid
No. Ket. 4. Y1.4 0,708 0,329 Valid
Penilaian Hitung Tabel
1. X1.1 0,609 0,329 Valid 5. Y1.5 0,717 0,329 Valid
2. X1.2 0,603 0,329 Valid 6. Y1.6 0,615 0,329 Valid
3. X1.3 0,658 0,329 Valid 7. Y1.7 0,364 0,329 Valid
4. X1.4 0,748 0,329 Valid 8. Y1.8 0,336 0,329 Valid
5. X1.5 0,689 0,329 Valid 9. Y1.9 0,506 0,329 Valid
6. X1.6 0,638 0,329 Valid 10. Y1.10 0,458 0,329 Valid
7. X1.7 0,549 0,329 Valid 11. Y1.11 0,510 0,329 Valid
8. X1.8 0,568 0,329 Valid 12. Y1.12 0,341 0,329 Valid
Sumber : Data Diolah (2019) Sumber : Data Diolah (2019)
Berdasarkan pada tabel hasil uji Berdasarkan pada tabel uji validitas
validitas Etos Kerja di atas dapat diketahui Kinerja Pegawai di atas dapat diketahui
bahwa masing-masing butir pernyataan bahwa masing-masing butir pernyataan
memiliki nilai nilai rhitung > rtabel. sehingga memiliki nilai nilai rhitung > rtabel. sehingga
dapat disimpulkan bahwa semua indikator dapat disimpulkan bahwa semua indikator
variabel Etos Kerja dalam penelitian ini variabel Kinerja Pegawai dalam penelitian
adalah valid. ini adalah valid.
Berikut ini adalah hasil uji validitas Hasil uji reliabilitas dapat dilihat dari
dari variabel Disiplin Kerja. nilai Cronbach Alpha, yaitu
Tabel 8. Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja membandingkan nilai alpha dengan nilai
Konstruk r r standarnya (Ghozali, 2016).[4] Hasil dari
No. Ket.
Penilaian Hitung Tabel reliabilitas dapat dilihat pada tabel sebagai
1. X2.1 0,495 0,329 Valid berikut ini.
2. X2.2 0,725 0,329 Valid Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas
3. X2.3 0,686 0,329 Valid Cronbach
No. Variabel Keterangan
4. X2.4 0,637 0,329 Valid Alpha
5. X2.5 0,518 0,329 Valid 1. Etos Kerja 0,780 Reliabel
6. X2.6 0,666 0,329 Valid 2. Disiplin 0,719 Reliabel
7. X2.7 0,525 0,329 Valid Kerja
Sumber : Data Diolah (2019) 3. Kinerja 0,804 Reliabel
Berdasarkan pada tabel uji validitas Pegawai
Disiplin Kerja di atas dapat diketahui Sumber : Data Diolah (2019)
bahwa masing-masing butir pernyataan Berdasarkan tabel di atas dapat
memiliki nilai nilai rhitung > rtabel sehingga diketahui bahwa semua variabel, yaitu
dapat disimpulkan bahwa semua indikator independen yang terdiri dari Etos Kerja,
variabel Disiplin Kerja dalam penelitian ini Disiplin Kerja, dan variabel dependen, yaitu
adalah valid. Kinerja Pegawai memiliki nilai koefisien
Berikut ini adalah hasil uji validitas Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70.
dari variabel Kinerja Pegawai. Sehingga pernyataan dalam kuesioner
penelitian ini adalah reliabel.
Analisis statistik dengan One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 11. Hasil Uji One-Sample Kolmogorov- Tabel 12. Hasil Uji Autokorelasi
Smirnov

Berdasarkan tabel di atas diperoleh


nilai Durbin-Watson sebesar 1,473. Dengan
nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 39 (n),
dan jumlah variabel independen sebanyak 2
dan variabel dependen sebanyak 1 (k=3),
maka diperoleh nilai d U sebesar 1,6575 dan
Berdasarkan tabel di atas diperoleh dL sebesar 1,3283. Nilai Durbin-Watson
nilai test statistic sebesar 0,200 signifikan berada di antara dU sampai dengan 4 – dU
pada 0,091. Sehingga bisa disimpulkan yaitu 1,3283 < 1,473 < 2,3425 sehingga
bahwa data tersebut terdistribusi normal. dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
Menurut Ghozali (2016:103)[6] uji autokorelasi.
multikolinearitas bertujuan untuk menguji Uji heteroskedastisitas digunakan
apakah model regresi ditemukan adanya untuk menguji apakah dalam model regresi
korelasi antar variabel bebas (independent). terjadi ketidaksamaan varian dari residual
Model regresi yang baik seharusnya tidak pada satu pengamatan dengan pengamatan
terjadi korelasi diantara variabel lainnya. Jika variance dari residual satu
independen. Berikut ini adalah hasil uji pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
multikolinearitas dalam penelitian ini. disebut homoskedastisitas, tetapi jika
Tabel 12. Hasil Uji Multikolinearitas berbeda maka disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik yaitu
homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Hasil uji heteroskedastisitas dalam
penelitian ini dapat dilihat pada gambar di
Berdasarkan tabel di atas dapat bawah ini.
diketahui bahwa variabel Pengawasan dan
variabel Disiplin Kerja memiliki nilai
Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF
kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa dalam penelitian ini tidak ada
multikolinearitas antar variabel independen
maupun variabel independen dalam model
regresi.
Uji autokorelasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Berdasarkan gambar di atas terlihat
Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada bahwa titik-titik menyebar secara acak baik
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul di atas maupun di bawah angka 0 pada
karena observasii yang berurutan sepanjang sumbu Y. Hal tersebut menunjukkan bahwa
waktu berkaitan satu sama lainnya. Model tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi yang baik yaitu regresi yang bebas regresi.
dari autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dari Dalam penelitian ini peneliti
penelitian ini dapat dilihat pada tabel di menggunakan analisis regresi linier
bawah ini. berganda (multiple linier regression), yaitu
studi mengenai ketergantungan suatu
variabel terikat suatu variabel bebas dengan
tujuan untuk mengestimasi dan atau variabel independen. Uji hipotesis yang
memprediksi rata-rata populasi atau rata- digunakan dalam penelitian ini adalah uji
rata nilai variabel dependen berdasarkan parsial (uji t) dan uji simultan (uji F).
nilai variabel independen yang diketahui a. Uji Parsial (Uji t)
(Ghozali, 2016:8)[6]. Uji statistik t dilakukan untuk
Berdasarkan pengujian menggunakan menguji pengaruh satu variabel
program SPSS 22 diperoleh hasil yang penjelas/independen secara individual
disajikan dalam tabel berikut ini. dalam menerangkan variasi variabel
Tabel 14. Hasil Uji Regresi Linear Berganda dependen. Dalam penelitian ini uji
statistik dilakukan untuk mengetahui
bahwa Pengawasan dan Disiplin Kerja
berpengaruh secara parsial terhadap
Kinerja Pegawai. Tingkat signifikansi
atau probabilitasnya adalah sebesar 5%
Berdasarkan tabel di atas dapat atau 0,05.
diketahui bahwa nilai konstanta sebesar Berikut ini adalah hasil uji
716,743 dan nilai koefisien masing-masing signifikan parameter individual dalam
variabel yaitu Etos Kerja sebesar 0,549 dan penelitian ini.
Disiplin Kerja sebesar 0,447. Sehingga Tabel 15. Hasil Uji Parsial (Uji t)
diperoleh persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut:
Y = 16,743 + 0,549X1 + 0,447X2
Berdasarkan persamaan tersebut dapat
dilakukan analisis mengenai besarnya
masing-masing pengaruh variabel
Berdasarkan hasil uji parsial pada
independen terhadap variabel dependen
tabel di atas maka diperoleh interprestasi
yaitu:
sebagai berikut:
a. Nilai koefisien konstanta (α) sebesar
1) Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
16,743 menunjukkan bahwa jika
Hasil pengujian hipotesis
variabel independen yang terdiri dari
pertama menunjukkan koefisien Etos
Etos Kerja dan Disiplin Kerja adalah 0,
Kerja sebesar 0,549 dengan
maka nilai Kinerja Pegawai adalah
signifikansi 0,007 adalah lebih kecil
16,743.
dari 0,05 (0,007 < 0,05) maka H1
b. Nilai koefisien β1 sebesar 0,549 dapat
diterima. Sehingga dapat
diartikan bahwa Etos Kerja memiliki
disimpulkan bahwa secara parsial
pengaruh positif terhadap Kinerja
Etos Kerja berpengaruh terhadap
Pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa
Kinerja Pegawai.
terjadi kenaikan Etos Kerja sebesar 1%,
2) Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
maka Kinerja Pegawai akan mengalami
Hasil pengujian hipotesis kedua
penurunan sebesar 54,9% dengan asumsi
menunjukkan koefisien Disiplin
variabel independen lain dianggap tetap.
Kerja sebesar 0,447 dengan
c. Nilai koefisien β2 sebesar 0,447 dapat
signifikansi 0,071 adalah lebih besar
diartikan bahwa Disiplin Kerja memiliki
dari 0,05 (0,071 > 0,05) maka H2
pengaruh positif terhadap Kinerja
diterima. Sehingga dapat
Pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa
disimpulkan bahwa secara parsial
terjadi kenaikan Disiplin Kerja sebesar
Disiplin Kerja tidak berpengaruh
1%, maka Kinerja Pegawai akan
terhadap Kinerja Pegawai.
mengalami kenaikan sebesar 44,7%,
b. Uji Simultan (Uji F)
dengan asumsi variabel independen lain
Uji F dilakukan untuk menguji
dianggap tetap.
apakah semua variabel independen atau
Uji hipotesis dilakukan untuk menguji
bebas yang dimasukan dalam model
kesesuaian teori dengan hasil regresi yang
mempunyai pengaruh secara bersama-
didasarkan pada koefisien regresi dengan
sama terhadap variabel dependen/terikat. pegawai. Dengan adanya etos kerja yang
Dalam penelitian ini uji F dilakukan baik maka mengindikasikan adanya
untuk mengetahui bahwa Etos Kerja dan kinerja pegawai yang baik pula.
Disiplin Kerja berpengaruh secara Sinamo (2008) menyatakan, etos
simultan terhadap Kinerja Pegawai. kerja adalah nilai positif dalam diri yang
Tingkat signifikansi atau probabilitasnya berakar pada keyakinan fundamental
adalah sebesar 5% atau 0,05. yang disertai komitmen total pada
Berikut ini adalah hasil uji paradigma kerja yang integral.
signifikansi simultan dalam penelitian Menurutnya, jika seseorang, suatu
ini. organisasi atau suatu komunitas
Tabel 16. Hasil Uji Signifikansi Simultan menganut, mempercayai suatu
paradigma kerja tertentu dan
berkomitmen pada paradigma kerja
tersebut, maka semua itu akan
melahirkan sikap dan perilaku kerja
Dari hasil uji simultan yang terdapat yang khas. Perilaku kerja yang seperti
pada tabel di atas diperoleh nilai itulah yang akan menjadi etos kerja
probabilitas sebesar 0,000 < 0.05, artinya mereka.
Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini Hasil penelitian ini sejalan dengan
diperkuat dengan nilai Fhitung sebesar 13,298 penelitian yang dilakukan oleh Octarian
lebih besar dari Ftabel sebesar 3,24 (13,298 > (2013) yang menyatakan bahwa secara
3,24). Sehingga dapat disimpulkan bahwa parsial etos kerja berpengaruh signifikan
secara simultan variabel independen yang terhadap kinerja karyawan. Tetapi tidak
terdiri dari Etos Kerja dan Disiplin Kerja sesuai dengan hasil penelitian yang
terdapat pengaruh terhadap variabel dilakukan oleh Faisal (2012) yang
dependen, yaitu Kinerja Pegawai. menyatakan bahwa etos kerja tidak
Berikut ini adalah tabel hasil uji berpengaruh secara parsial terhadap
koefisiensi determinasi dalam penelitian ini. kinerja karyawan.
Tabel 17. Hasil Uji Koefisiensi Determinasi b. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Pegawai
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa secara parsial Disiplin Kerja
tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Pegawai. Dengan demikian, semakin
Berdasarkan tabel di atas dapat tinggi tingkat disiplin kerja tidak
diketahui bahwa nilai R2 sebesar 0,425. mempengaruhi kinerja pegawai PT
Nilai tersebut mengandung arti bahwa total Pegadaian (Persero) Kantor Cabang
variasi Kinerja Pegawai dengan rata-rata Tegal karena para pegawai sudah
42,5% dapat dijelaskan melalui hubungan memiliki inisiatif yang tinggi. Tanpa ada
antara Etos Kerja dan Disiplin Kerja secara disiplin pegawai yang baik maka sulit
simultan terhadap Kinerja Pegawai. bagi instansi untuk mencapai hasil yang
Sedangkan sisanya 57,5% oleh faktor- optimal. Disiplin yang baik
faktor lain yang tidak dapat dijelaskan. mencerminkan besarnya tanggungjawab
a. Pengaruh Etos Kerja terhadap Kinerja seseorang terhadap kinerja tugas-tugas
Pegawai yang diberikan kepadanya. Hal ini
Hasil penelitian ini menunjukkan mendorong gairah kerja sehingga dapat
bahwa secara parsial Etos Kerja mempermudah terwujudnya tujuan yang
berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai. diinginkan.
Dengan demikian, apabila pegawai PT Disiplin pegawai merupakan
Pegadaian (Persero) Kantor Cabang perilaku seseorang yang sesuai dengan
Tegal memiliki etos kerja yang tinggi peraturan, prosedur kerja yang ada.
maka akan meningkatkan kinerja Disiplin kerja sangat diperlukan untuk
menunjang kelancaran segala aktivitas
organisasi agar tujuan organisasi dapat 4. Kesimpulan
dicapai secara maksimal. Kedisiplinan Dari hasil penelitian “Pengaruh Etos
dan ketidakdisiplinan dapat menjadi Kerja Dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
panutan orang lain. Jika lingkungan Pegawai pada PT Pegadaian (Persero)
kerja semuanya disiplin, maka seorang Kantor Cabang Tegal”, maka dapat ditarik
pegawai akan ikut disiplin, tetapi jika kesimpulan sebagai berikut:
lingkungan kerja organisasi tidak a. Etos Kerja berpengaruh secara parsial
disiplin, maka seorang pegawai juga terhadap kinerja pegawai pada PT
akan ikut tidak disiplin. Maka dari itu, Pegadaian (Persero) Kantor Cabang
sangat sulit bagi lingkungan kerja yang Tegal.
tidak disiplin tetapi ingin menerapkan b. Disiplin kerja tidak berpengaruh secara
kedisiplinan pegawai karena lingkungan parsial terhadap kinerja pegawai pada
kerja akan menjadi panutan bagi para PT Pegadaian (Persero) Kantor Cabang
pegawai. Tegal.
Penelitian ini sesuai dengan hasil c. Etos Kerja dan disiplin kerja
penelitian yang dilakukan oleh Rio berpengaruh secara simultan terhadap
Marpaung dan Tri Dinda Agustin (2013) kinerja pegawai pada PT Pegadaian
dan Sri Purnama (2018) yang (Persero) Kantor Cabang Tegal.
menyatakan bahwa disiplin kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. 5. Daftar Pustaka
Tetapi tidak sejalan dengan penelitian [1] Sembiring, Rizky Fitriani. (2016).
yang dilakukan oleh Rizky Fitriani Br. Pengaruh Disiplin Kerja dan
Sembiring (2016), Agung Setiawan Pengawasan terhadap Kinerja
(2013) dan Brigita Ria Tumilaar (2015) Pegawai pada PD. Pembangunan
menunjukaan bahwa disiplin kerja yang Kota Medan. Skripsi. Fakultas
tinggi memiliki pengaruh yang positif Ekonomi dan Bisnis. Universitas
dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Muhammadiyah Sumatera Utara.
Tetapi hasil penelitian ini [2] Ardansyah. (2014). Pengawasan,
c. Pengaruh Etos Kerja dan Disiplin Kerja Disiplin Kerja, dan Kinerja Pegawai
terhadap Kinerja Pegawai Badan Pusat Statistik Kabupaten
Hasil penelitian ini menunjukkan Lampung Tengah. JMK. Vol. 16 No.
bahwa Etos Kerja dan Disiplin Kerja 2. Universitas Bandar Lampung.
secara simultan berpengaruh terhadap [3] Marsaoly, Kursin. (2016). Pengaruh
Kinerja Pegawai. Dengan adanya etos Pengawasan dan Disiplin Kerja
kerja yang baik dan disiplin yang tinggi terhadap Kinerja Pegawai pada
dapat mengarahkan kemampuan dan Perwakilan Badan Kependudukan
keterampilanya dalam melakasanakan dan Keluarga Berencana Nasional
tugas sehingga kinerja pegawai akan Provinsi Maluku Utara. Jurnal
lebih baik lagi. Upaya meningkatkan Manajemen Sinergi. Vol. 2 No. 2.
kinerja agar lebih baik lagi perlu Universitas Khairun.
ditunjang oleh etos kerja yang baik dan [4] Tebba, Sudirman. (2003).
bisa mendukung sumber daya manusia Membangun Etos Kerja dalam
yang memiliki tingkat kediplinan yang Perspektif Tsawuf. Cetakan I.
tinggi. Dengan adanya kedisiplinan yang Bandung: Pustaka Nusantara.
tinggi maka akan meningkatkan kinerja [5] Siswanto, Bejo. (2010). Manajemen
pegawai. Tenaga Kerja Rancangan dalam
Hasil penelitian ini mendukung Pendayagunaan dan Pengembangan
penelitian yang dilakukan oleh Octarian Unsur Tenaga Kerja. Bandung :
(2013) yang menyatakan bahwa Etos Sinar Baru.
Kerja dan Disiplin Kerja secara simultan [6] Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi
berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai. Analisis Multivariete dengan
Program IBM SPSS 23. Semarang:
Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai