Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PT.HADJI KALLA TOYOTA

Emira1, Rosita Rianti2, Teriade3, Haslinda4


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andi Djemma Palopo
1
Emil: emirasari0729@gmail.com
2
Email: Teriade2707@gmail.com
3
Email; Rositariyanti08@gmail.com
4
Email: haslinda1768@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah budaya organisasi dan lingkungan kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Variabel bebas dalam penelitian ini dalah budaya organisadi
dan lingkungan kerja sementara variabel terikat adalah kinerja karyawan. Peneliti ini dilakukan pada
karyawan PT.Hadji kalla Toyota yang terdiri dari 35 responden. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif.Hasil penelitian menungjukkan bahwa budaya organisasi dan lingkungan
kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kata Kunci:Budaya Organisasi, Lingkungan kerja

Abstract

This study aimed to test whether Organization Culture and Work Environment to Employee
Performance.Indepent variabel in this study is the Organization Culture and Work Environment.The
dependent variabel is Employee Performance. This reseach was conduce on employees of The
PT.Hadji kalla Toyota consisting of 35 respondents.This type research is quantitative research.
Method data collection using the questionnaire. Data analysis using multiple linear regress ion. The
resultd showed that Organizational Cultere and Work Enviroment is positive and significant effect
towards employees performance.

Keywords: Organizatinal culture; Work Environment


PENDAHULUAN

Kinerjai kerja merupakan tingkatan pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Seorang pegawai
atau karyawan dikatakan memiliki kinerja yang baik apabila karyawan tersebut mampu menghasilkan
hasil kerja yang sama atau melebihi dari standar atau kriteria yang telah ditetapkan bersama dalam
organisasi. Sebaliknya karyawan dikatakan tidak memiliki kinerja apabila hasil kerja kurang dari
standar atau kriteria yang telah ditetapkan bersama. Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan
organisasi dengan individu yang didalamnya memiliki kinerja yang baik. Jadi apabila pegawai yang
berada di organisasi memiliki kinerja yang baik maka efektifitas atau keberhasilan organisasi akan
tercapai.

Kinerja karyawan akan tinggi apabila budaya organisasi yang dirasakan mendukung dalam
aktivitas kerja sehari-hari. Oleh karenanya budaya organisasi dalam suatu organisasi sangat penting
untuk diperhatikan pihak manajemen. Lingkungan kerja yang memuaskan bagi karyawannya dapat
meningkatkan kinerja, sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai dapat menurunkan kinerja
karyawannya.

Faktor lain yang harus diperhatikan perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan
kinerja karyawan yaitu budaya organisasi. Budaya organisasi dianggap dapat mempengaruhi kinerja
karyawan. Budaya organisasi sangat penting perannya dalam mendukung terciptanya suatu organisasi
yang efisien dan efektif. Secara lebih spesifik budaya organisasi dapat berperan dalam menciptakan
jati diri anggota-anggota organisasi, mengembangkan keikutsertaan setiap angggota dengan organisasi
dan menyajikan pedoman perilaku kerja bagi anggotanya. Efektivitas organisasi dapat ditingkatkan
dengan menciptakan budaya yang kuat, yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Budaya organisasi sebagai nilai-nilai dominan yang disebarluaskan dalam organisasi yang dijadikan
filosofi kerja karyawan yang menjadi panduan bagi kebijakan organisasi dalam mengelola karyawan.

Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya yang lemah atau
negatif menghambat tujuan perusahaan. Dalam suatu perusahaan yang budaya organisasinya kuat,
nilai-nilai bersama dipahami secara mendalam, dianut, dan diperjuangkan oleh sebagian besar para
anggota organisasinya (karyawan perusahaan). Budaya yang kuat dan positif sangat berpengaruh
terhadap perilaku dan efektivitas kinerja perusahaan. Budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan

.
Kajian Pustaka ketiga faktor di atas, maka semakin bersarlah
kinerja pegawai bersangkutan Hasibun,
Budaya Organisasi
(2011 :94 ).
Budaya organisasi budaya adalah Indikator Kinerja Karyawan
mengacu kepada suatu sistem makna bersama Menururt Minner dalam Sutrisno (2011)
yang dianut oleh anggota-anggota yang
membedakannya organisasi itu dari organisasi Indikator Kinerja yaitu :
–organisasi lainya Menurut Robbins (2001) Kualitas Kerja; Kunatitas Kerja; Waktu
Budaya organisasi adalah nilai-nilai Kerja;Kerja Sama.
yang menjadi pegangan sumber daya
Hipotesis
manusia dalam menjalankan kewajiban dan
perilakunya di dalam organisasi. Diduga Budaya Organisasi berpengaruh
Indikator Budaya Organisasi signifikan terhadap kinerja karyawan Pada
Menurut Robbins dalam Gultomo (2014)
PT.Hadji kalla Toyota Kota Makassar
mengemukakan yang disebut indikator budaya
METODE
organisasi yaitu :
Variabel independen dalam penelitian ini
Inovasi dan Pengambilan Resiko
adalah Budaya Organisasi. Dan variabel
Perhatian Terhadap Detail
dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja
Orientasi Hasil
karyawan.
Orientasi Orang
Orientasi Tim
Populasi dan sampel
Keagresivan
Kemantapan Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: objek atau subjek yang
Kinerja Karyawan mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-
(Sugiyono, 2010:115).
tugas yang dibebankan kepadanya yang
Pengambilan sampel dalam penelitian ini
didasarkan atas kecakapan,pengalaman dan menggunakan purposive sampling.Menurut
kesungguhan serta waktu. Kinerja ini adalah Sugiono (2010) purposive sampling adalah
teknik untuk menentukan sampel penelitian
gabungan dari tiga faktor penting yaitu
dengan beberapa pertimbangan tertentu yang
kemampuan dan peran minat seseorang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya
akan lebih representative.
pekerja, kemampuan dan penerimaan atas
penjelasn delegasi tugas dan peran serta tingkat Metode pengumpulan datang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner,wawancara dan
motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi obsevasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN

a.Tanggapan Responden terhadap variabel b. Tanggapan responden terhadap kinerja


Budaya organisasi karyawan.
Tabel 2. Kesimpulan rata-rata tanggapan
Tabel 1. Kesempulan rata-rata tanggapan responden terhadap indikator variabel
responden terhadap indikator budaya kinerja karyawan.
organisasi.
N Variable Skor Keterangan
O rata-
N Variable Skor keterangan
rata
O rata-
rata 1. Berorintasi 3,68 S
pada tim
1. Dorongan 3,78 S
2. Agresivitas 3,95 S
2. Kepemimpinan 4,06 S
3. Stabilitas 3,52 S
3. Keramahan 3,62 S
4. Efektifitas 3,75 S
4. Kemampuan 3,84 S
5. Komitmen 3,98 S
To 3,82 S
kerja
tal
Total 3,77 S
Berdasarkan rekapitulasi persepsi
Berdasarkan rekapitulasi persepsi
pegawai indicator mengenai kinerja
pegawai indicator mengenai budaya
karyawan, dimana indicator berorientasi
organisasi, dimana indicator dorongan
pada tim dengan rata-rata 3,68% indicator
dengan rata-rata 3,74% indicator
agresivitas dengan rata-rata 3,95%, dan
kepemimpinan dengan rata-rata 4,06% dan
indicator stabilitas dengan rata-rata 3,52%,
indicator keramahan dengan rata-rata
serta indicator efektifitas dengan rata-rata
3,62%serta indicator kemampuan dengan
3,75%, dan indicator komitmen kerja rata-
rata-rata 3,84% sehingga kalkulasi secara
rata 3,98%, Sehingga kalkulasi secara
keseluruhan indicator variable budaya
keseluruhan indicator variable kinerja
organisasi menghasilkan rata- rata 3,82%
karyawan menghasilkan rata-rata 3,77%,
dengan kategori sangat setuju. Hal ini
dengan kategori sangat setuju. Hal ini
menjelaskan bahwa budaya organisasi yang
menjelaskan bahwa kinerja karyawan yang
telah ditetapkan pada PT Hadji kalla palopo
telah dimili PT. Hadji Kalla Toyota Palopo
dengan indicator diatas telah sesuai dengan
dengan indicator diatas telah sesuai dengan
harapan perusahaan dan telah disepakati oleh
harapn perusahaan dan dinamika karyawan
karyawan. Indikator-indikator diatas telah
berada dalam posisi stabil dengan
menunjukkan bahwa besarnya kontribusi
kapabilitas dapat menjalankan roda
budaya organisasi dalam peningkatan
organisasi secara efektif. Indikator-
kinerja karyawan PT Hadji kalla toyota
indikator diatas telah menunjukkan besarnya
palopo.
kontribusi kinerja karyawan pada
keberlangsungan PT. Hadji Kalla Toyota
Palopo dimasa mendatang
c. Tabel1 . Uji Validitas Variabel X
Item
No Pernyataan R- Hitung R- Tabel Ket
1 X1.1 .000 .334 Tidak Valid
2 X1.2 .592 .334 Valid
3 X1.3 .725 .334 Valid
4 X1.4 .690 .334 Valid
5 X1.5 .365 .334 Valid
6 X1.6 .762 .334 Valid

7 X1.7 .663 .334 Valid

8 X1.8 .760 .334 Valid


9 X1.9 .742 .334 Valid
10 X1.10 .823 .334 Valid
11 X1.11 .821 .334 Valid
12 X1.12 .664 Tabel1 . Uji Valid
Validitas
13 X1.13 .639 .334 Valid
14 X1.14 .585 .334 Valid

Pada tabel 1. di atas dapat diketahui bahwa masing2 item pernyataan memiliki nilai r- hitung
> r- tabel (.334) dan bernilai positif. Dengan demikian butir pernyataan variabel X dapat
dinyatakan valid.
d. Tabel 2. Uji Validitas Variabel Y
Item
No Pernyataan R- Hitung R- Tabel Ket
1 Y1.1 .203 .334 Tidak Valid
2 Y1.2 .723 .334 Valid
3 Y1.3 .754 .334 Valid
4 Y1.4 .835 .334 Valid
5 Y1.5 .814 .334 Valid
6 Y1.6 .743 .334 Valid
7 Y1.7 .854 .334 Valid
8 Y1.8 .774 .334 Valid
9 Y1.9 .739 .334 Valid
10 Y1.10 .808 .334 Valid
11 Y1.11 .796 .334 Valid

Pada tabel 2. Di atas dapat diketahui bahwa masing2 item pernyataan memiliki nilai r- hitung
> r- tabel (.334) dan bernilai positif. Dengan demikian butir pernyataan dikatakan valid.

e. Uji Reabilitas
Tabel 3. Interpretasi Realiabilitas

Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan


r ≥ 0,80 Sangat Kuat
0,60  r < 0,80 Kuat
0,40  r < 0,60 Sedang
r < 0,40 Rendah
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
(Sugiyono, 2010)
Berikut merupakan hasil dari uji realibilitas pada variabel X dan variabel Y:
Tabel 4. Uji Realibilitas Variabel X
Cronbach's Alpha N of Items
.930 14
Pada tabel 4. di atas menunjukkan pengujian hasil uji reabilitas variabel X dari 14
pernyataan dalam penelitian ini menunjukkkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha dari variabel
X sebesar .930 yang lebih besar dari 0.60 maka variabel X dikatakan reliabel dengan tingkat
hubungan sangat kuat.

Tabel 5. Uji Realibilitas Variabel Y


Cronbach's Alpha N of Items
.949 11

Pada table 5 di atas menunjukkan pengujian hasil uji reabilitas variabel Y dari 11 pernyataan
dalam penelitian ini menunjukkkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha dari variabel Y sebesar
.949 yang lebih besar dari 0.60 maka variabel Y dikatakan reliabel dengan tingkay hubungan
sangat kuat.

e. Uji Parsial (Uji T)


Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.407 5.644 1.312 .198
X1 .686 .105 .752 6.551 .000
a. Dependent Variable: Y1

Dari tabel hasil uji SPSS menunjukkan bahwa variabel X terhadap variabel Y
diperoleh nilai t hitung sebesar 6.551 > nilai t table yaitu 2.035 dan nilai signifikan sebesar
0.000 < 0.05. Hal ini berarti X berpengaruh signifikan terhadap Y. Berdasarkan
perhitungan tersebut maka diperoleh
suatu persamaan regresi sebagai berikut
Y = 7,407
+ 0,686X
Persamaan regresi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 7,407 artinya jika variabel Y bernilai 0 maka variabel Y
sebesar 5,407 dengan kata lain berhubungan dengan peningkatan atau pengaruh
yang terjadi.
2. Koefisien Regresi variabel X sebesar positif 0,686 yang artinya jika rata-rata
persepsi yang dihasilkan meningkat 1 satuan maka rata-rata hubungan positif
semakin tinggi.
h.Koefisien Determinasi (R2)
Dalam model penelitian ini dapat dikatakan bahwa sebesar 56% dari variasi
rata-rata nilai Variabel X dapat dijelaskan oleh rata-rata nilai variabel Y, sedangkan
sisanya yaitu sebesar 44% bisa dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan pada
penelitian ini namun secara teoritis dapat mempengaruhi. Variasi pada variabel lain
dapat dilihat pada tabel 7. berikut ini:

Tabel 7. Model Summary


Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .752 .565 .552 4.956
a. Predictors: (Constant), X1
Dari table diatas, ringkasan model summary diatas menunjukkan bahwa nilai R
Square (R2) sebesar 0.565 yang berarti variable X berpengaruh 56,5% sisanya 43,5%
dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
PEAMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang


dilakukan, diperoleh bahwa budaya Semua indicator yang ada dalam jenjang
variable budaya organisasi, keempat
organisasi berpengaruh terhadap kinerja
indicator yang digunakan baik itu
keryawan pada kantor PT Hajji Kalla
demensi dorongan, kepemimpinan,
Toyota Kota Palopo. Dengan adanya
keramahan maupun dimensi kemampuan
budaya organisasi yang dinamis pada
menjadi predictor yang baik atas
bidang pekerjaan masing-masing maka
kinerja karyawan. Besarnya pengaruh
dapat menghasilakn kinerja karyawan
budaya organisasi bias dikomfirmasi
yang baik dalam perusahaan. Sebab
pentingnya kepemimpinan dalam budaya
terjalinnya iteraksi yang harmonis dengan
organisasi. Hal ini bias dimaknai bahwa
saling menghormarmati dan menghargai.
pada budaya organisasi yang
mempengaruhinya adalah kepemimpinan. (2009) mengemukakan bahwa kinerja
Sekali lagi kondisi ini menurut karyawan adalah hasil kerja secara kualitas yang
PT Hadji Kalla Toyota Kota Palopo untuk dicapai oleh seorang pegawai dalam
memperhatikan kepemimpinan yang ada melaksanakan tugasnya sesuai
dalam perusahaan agar kinerja kemampuan yang dimiliki dan dengan
karyawan dapat meningkat. Secara tanggung jawab yang diberikan
umum penelitian ini sejalan dengan hasil kepadanya. Ini mewujudkan bahwa
penelitian terdahulu. kinerja adalah suatu sikap mental yang
Dari hasil perhitungan dengan selalu berusaha dan mempunyai
menggunakan program computer SPSS pandangan bahwa mutu kehidupan hari
versi 20 jika kepuasan kerja dapat ini lebih baik dari hari kemarin dan
diterapkan pada karyawan PT Hdji Kalla esok harus lebih baik dari hari ini,
Toyota Kota Palopo maka secara sedangkan dari sudut teknis produktivitas
signifikan kinerja karyawan berada pada adalah perbandingan antara hasil yang
kategori yang baik. Dimana budaya dicapai (output) dengan seluruh sumber
organisasi berpengaruh terhadap kinerja daya yang digunakan (input).
karyawan dapat dilihat setelah
melakukan uji t, nilai t hitung lebih besar KESIMPULAN
besar dari ttabel maka dapat disimpulkan
bahwa variable budaya organisasi Sesuai dengan hasil penelitian
berpengaruh signifikan terhadap kinerja mengenai penelitian mengenai bebrapa
indikator yang mempengaruhi budaya
karyawan pada PT Hadji Kalla Toyota
organisasi terhadap kinerja karyawan
Kota Palopo. Hal ini diperkuat hasil pada PT Hadji Kalla Toyota Kota
penelitian sangat berkaitan dengan Palopo dapat ditarik kesimpulan bahwa
hasil penelitian sebelumnya yang berdasarkan hasil output SPSS V.20
dilakukan oleh Chandra (2013) dalam dapat kita lihat dimana nilai thitung lebih
penelitian yang berjudul Pengatuh besar dari pada nilai thitung
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja (6.551>2.035) dengan tingkat signifikan
Karyawan pada PT Hadji Kalla Toyota dibawah 0,05 yaitu 0,000. Berdasarkan
cara pengambilan keputusan uji parsial
Kota Palopo. Kotter & Hesket dalam
dalam analisis regresi dapat di
Tjahyono (2004) mengatakan bahwa simpulkan bahwa variabel kinerja
budaya organisasi di yakni sebagai salah karyawan PT Haji Kalla Toyota Kota
satu factor kunci penentu (key variable Palopo. Dimana variabel bebas (budaya
factors) kesuksesan keefektifan organisasi) mempunyai kontribusi atau
organisasi. Schein dalam Tjahyono. pengaruh terhadap variabel terikat
Dimana pimpinan harus memiliki (kinerja) sebesar 56,5% sedangkan
sisanya sebesar 43,5% dipengaruh oleh
kemampuan untuk membaca situasi
variabel lain yang tidak diteliti dalam
lingkungan kerja khususnya hubungan penelitian ini.
antar karyawan hubungan antar
karyawan. Anwar Prabu Mangkunegara
SARAN

Berdasarkan hasil dan kesimpulan yang diperoleh dalam penetian ini maka diajukan saran
sebagain pelengkap terhadap hasil penelitian yang diberikan sebagai berikut:
1. Aagar karyawan PT Haji Kalla Toyota Kota Palopo lebih meningkatkan
budaya
organisasi yang diterapkan agar kinerja karyawan lebih baik lagi, agar dapat
mencapai hasil yang baik sesuai dengan tujuan organisasi.
2. PT Haji Kalla Toyota Kota Palopo sebaiknya menjaga dan meningkatkan
kinerja karyawan terutama menyangkut kualitas kerja melalui program
pelatihan secara berkalah, sehingga karyawan menjadi lebih baik dalam
mengoptimalkan waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya.

DAFTAR PUASTAKA

Adha, R. N., Qomariah, N., & Hafidzi, A. H. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja,Lingkungan Kerja,Budaya
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Penelitian Ipteks, 4, 47-62.

Arianty, N. (2014). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Manajemen dan
Bisnis, 14, 144-150.

Gultom, D. K. (2014). Pengaruh Budaya Organisasi Perusahaan Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal Manajemen & Bisnis, 14, 176-184.

Hasibuan, S. M., & Bahri, S. (2018). Pengaruh Kepemimpinan,Lingkungan kerja dan Motivasi Kerja
Terhadap kinerja. Jurnal Ilmia Magister Manajemen, 1, 71-80.

ILestary, L., & Harmon. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Riset
Bisnis & Investasi, 3, 94-103.

Logahan, J. M., Tjoe, T. F., & Naga, N. (2012). Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja dan Pemberian
Kompensasi Terhadap kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen, 3, 573-586.

Muis, M. R., Jufrizen, J., & Fahmi, M. (2018). Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi&Ekonomi Syariah, 1, 9-25.
Ramadhan, M. F., & Darmawan, A. (2018). Pengaruh Kemampuan Kerja,Motivasi,Disiplin Kerja Dan
Pengembangan Karir Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis, 61,
125-133.

wardani, R. k., Mukzam, M. D., & Mayowan, Y. (2016). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis, 31, 58-65.

Yantika, Y., Harlambang, T., & Rozzaid, Y. (2018). Pengaruh Lingkungan Kerja,Etos Kerja dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen dan bisnis, 4, 174-188.

Anda mungkin juga menyukai