TINJAUAN PUSTAKA
1
Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar
"kerja" yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bisa pula berarti
hasil kerja. Pengertian Kinerja telah dirumuskan oleh beberapa ahli manajemen
1
Pabundu Tika, Moh. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Penerbit
Bumi Aksara. Aksara. Hal 121.
yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam
pelaksanaan hasil pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok yang menjadi
kelompok terdiri dari faktor intern dan ekstern. Faktor intern yang mempengaruhi
emosi, motivasi, persepsi peran, kondisi keluarga, kondisi fisik seseorang dan
nilai sosial, serikat buruh, kondisi ekonomi, perubahan lokasi kerja,dan kondisi
pasar.
perusahaan yang dipengaruhi faktor intern dan ekstern organisasi dalam mencapai
(outcome).
2
Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja
1. Faktor individu sebagai hal atau kapasitas yang melekat pada pribadi
karyawan sendiri.
2
http://id.wikipedia.org/wiki/kinerja
http://subektiheru.blogspot.com/2008/03/indikator-kinerja.html
sendiri dan penerimaan orang lain terhadap dirinya, yang kesemuanya itu
bermuara kepada perasaan bahagia dan kesenangan jiwa. Beberapa sub faktor
psikologis:
a. Persepsi
b. Peran
c. Sikap
d. Kepribadian
e. Motivasi dan
f. Kepuasan Kerja
3. Faktor organisasi merupakan suatu kelompok orang yang memiliki tujuan
mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap karyawan. Penilaian prestasi kerja
adalah suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah
faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien,
karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia
yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi
bekerja.
Penilaian prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan
secara rutin perlu dilakukan agar diketahui peranan yang aktif para karyawan
suatu perusahaan.
2. Untuk mengukaur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan bisa sukses
dalam pekerjaannya
perusahaan.
karyawan.
(job description)
3
Hasibuan, malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara.
Hal. 88
Dinilai untuk :
1. Pengembangan personel
selanjutnya
konsultan
hari kerja
Yang akan dinilai yaitu semua tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di
Metode penilaian apa yang digunakan dan problem apa yang dihadapi,
dan unsur-unsur yang akan dinilai, juga harus mengetahui skala nilai dan metode
perusahaan atau organisasi. Skala nilai adalah bobot nilai yang diberikan kepada
setaiap unsur yang dinilai. Bobot-bobot dinyatakan dengan huruf (a,b,c,d,e) atau
Penilai membuat daftar unsur-unsur yang akan dinilai dari setiap karyawan
berbentuk tabulasi dan memeberikan bobot nilai untuk setiap unsur itu. Bobot dari
4
Hasibuan, malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara.
Hal. 96
Nilai bobot rata-rata inilah yang menjadi indeks prestasi karyawan bersangkutan.
indeks prestasi dinyatakan dengan angka atau huruf dan disebut sangat baik, baik,
cukup baik, sedang, atau kurang. Indeks prestasi (IP) dijadikan dasar
diberhentikan.
a. Metode Tradisional
Metode ini merupakan metode tertua dan paling sederhana untuk menilai
incident.
b. Metode Modern
3.7. Kuesioner
oleh sistem yang diajukan atau sistem yang sudah ada. Sikap adalah apa yang
dikatakan orang dalam organisasi mengenai apa yang mereka inginkan (misalnya
dalam suatu sistem baru). Keyakinan adala apa yang sebenarnya dianggap benar.
berjauhan.
bagian, yaitu:
1. Kuesioner Terbuka
2. Kuesioner tertutup
Responden dapat memberikan tanda checklist (√) pada kolom atau tempat
tersedia
3. Angket campuran
Gabungan antara angket terbuka dan tertutup, dimana pada kuisioner ini
terbuka.
yang berhubungan
masalah dan tujuan penelitian, atau terdapat kata-kata asing yang tidak
dimengerti responden
3.8.1. Populasi
5
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung
mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas ingin dipelajari sifat-sifatnya
penelitian ini adalah seluruh karyawan PTPN III PKS Rambutan T.Tinggi dengan
5
Kuncoro , E. A. dan Riduwan (2007). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur.
Bandung: Alfabeta
populasi.” Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai
sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Berkaitan dengan teknik
ditentukan oleh besarnya jumlah sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar
penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, sampel dapat diambil antara
10%-15% atau lebih. Menurut Gay, ukuran minimum sampel yang dapat diterima
penelitian ini sebanyak 22 responden yaitu 10 % dari 215 jumlah populasi. Untuk
Ni
ni = .n
N
a. Simple Random Sample (SRS), di mana setiap unsur dalam kerangka sampel
mempunyai peluang sama untuk terpilih. Namun strategi ini jarang digunakan
sangat panjang dan sering tak terkendali, akibat cakupan geografis populasi
yang sangat luas dan parameter yang sangat beragam (Neuman, 2000;
Freedman, 2004).
b. Systematic Random Sample. Metoda yang merupakan modifikasi dari SRS ini
ditentukan dengan mulai memilih unsur dalam kerangka sampel secara acak
dan mengambil setiap unsur yang ke n (misalnya mulai secara acak memilih
lokasi dari buku daftar telopon dan selanjutnya mengambil satu nama setiap
100 nama berikutnya). Dibanding SRS cara ini lebih mudah, khususnya untuk
Selain penentuan sampel acak satu tahap, ada juga penentuan sampel yang
dilakukan dalam beberapa tahap (multi-stage sampling). Cara ini digunakan jika
tak tersedia kerangka sampel, atau karena sangat tidak praktis jika sampel
Metode ini mulai dengan menentukan unit yang terbesar (Primary Sampling Unit)
dan dilanjutkan dengan yang lebih kecil (Secondary Sampling Unit). Pada
mendapatkan sampel baku cukup mahal. Skema ini melibatkan beberapa tahap
Melalui skema ini peneliti memilih sampel dalam kelompok area (misalnya
propinsi dalam negara, kota dalam propinsi), kemudian memilih satu unsur
dari setiap kluster utama dalam area wilayah yang lebih kecil (secara acak
dan negatif. Di satu sisi metode kluster mempercepat waktu survei dan
mengurangi biaya lapangan, namun di sisi lain metode ini mengurangi akurasi
sama. Hal ini dikarenakan sampel kluster sedikit lebih homogen secara
yang lebih besar. Catatan penting yang perlu diingat berkaitan dengan metode
kluster adalah bahwa hampir semua survei berskala besar dilakukan dengan
menggunakan metode ini. Selain itu metode ini dapat dikombinasikan dengan
akan mempunyai variabilitas yang lebih besar dibandingkan SRS, sampel acak
mewakili seluruh populasinya. Metode ini digunakan jika tak ada kerangka
sampel namun semua sampel ingin dijangkau, tanpa perduli apakah sampel
yang diperoleh masuk dalam kerangka atau tidak. Dasar skema penentuan
Pengelolaan Kinerja
tentang pengukuran, yang digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari
perbandingan ini dapat diambil dari ukuran aktual atau dari suatu skala dasar yang
prioritas dari strategi-strategi yang dimilki pemain dalam situasi konflik dan lain
sebagainya.
di Wharton School (University of Pennsylvania), jadi metode ini relatif baru dan
bergamnya kriteria pemilihan dan jika pengambilan keputusan yang lebih dari
informasi dan adanya lebih dari satu pengambilan keputusan yang sedang
mengandalkan pada intuisi sebagai input utamanya, namun intuisi harus datang
Dalam sistem pengelolaan kinerja yang dimaksud dengan kriteria tersebut adalah
KPI. Ada beberapa software yang bisa dipakai antara lain Expert Choice,
prioritas antar KPI. Karena itu seringkali terjadi pembahasan yang alot antar
Hal ini dikarenakan tiap-tiap anggota tim memiliki persepsi tersendiri mengenai
3.9.1.1. Decomposition
mendapatkan hasil yang lebih akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur-
didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan tadi. Karena alasan ini, maka proses
analisa ini dinamakan hirarki (hierarchy). Ada dua jenis hirarki, yaitu lengkap dan
tak lengkap. Dalam hirarki lengkap, semua elemen pada suatu tingkat memiliki
semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya. Jika tidak demikian, dinamakan
elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya.
Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena ia akan berpengaruh terhadap
prioritas elemen-elemen. Hasil dari penilaian ini akan tampak lebih baik bila
yang dipelajari dalam penyusunan skala kepentingan ini, digunakan patokan Tabel
3.1. berikut :
Satu elemen jelas lebih penting dari elemen Satu elemen dengan kuat
7 lain disokong, dan dominannya
telah terlihat dalam praktek
9 Satu elemen mutlak lebih penting Bukti yang menyokong elemen
ketimbang elemen lainnya. yang satu atas yang lain
memiliki tingkat penegasan
tertinggi yang mungkin
menguatkan.
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua pertimbangan Kompromi diperlukan antara
berdekatan dua pertimbangan.
Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka
bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j
mempunyai kebalikannya bila dibandingkan
dengan i
reciprocal artinya jika elemen I dinilai 3 kali lebih penting disbanding j, maka
elemen j harus sama dengan 1/3 kali pentingnya dibanding elemen i. Di samping
itu, perbandingan dua elemen yang sama akan menghasilkan 1, artinya sama
Banyaknya penilaian yang diperlukan dalam menyusun matriks ini adalah n (n-
Matriks merupakan alat yang sederhana dan biasa dipakai, dan memberi
matriks ini secara unik mencerminkan dwi segi prioritas dan didominasi.
C A1 A2 An
A1 1
A2 1
An 1
yang pertama. lalu dari tingkat tepat dibawahnya, ambil elemen-elemen yang akan
dengan elemen A1, A2, ….An pada baris paling atas berkenaan dengan sifat C di
sudut kiri atas. Lalu ulangi dengan elemen A2 dan seterusnya. untuk
sedang dibandingkan.
sendiri, misalnya A1 dengan A1, perbandingan itu harus memberi bilangan satu
(1), maka istilah diagonal matriks itu dengan bilangan - bilangan 1. Dengan
kolom sebelah kiri matriks) dengan elemen yang kedua (elemen di baris puncak)
dan tafsir nilai numeriknya dari Tabel 3.2. Nilai kebalikannya untuk perbandingan
elemen kedua.
comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priority
setting.
keputusan untuk kriteria yang berbeda. Prosedur normal AHP untuk membuat
verbal dari para pengambil keputusan itu. Namun, bila para pengambil keputusan
harus membuat perbandingan yang cukup banyak (tiga atau lebih), ia dapat saja
berdasarkan respon-respon ini, adalah penting sekali untuk menjaga agar respon
tersebut absah (valid) serta konsisten. Artinya, preferensi yang diberikannya pada
suatu set komparasi pasangan haruslah konsisten dengan set komparasi lainnya.
pasangan yang banyak. Secara umum memang hal ini tidak menjadi masalah yang
serius, sampai batas tertentu sedikit inkonsistensi dapat saja terjadi. Namun perlu
Keterangan :
N 2 3 4 5 6 7 8 9 10
CR = CI / RI
Keterangan :
CR : Consistency Ratio
CI : Consistency Index
CI / RI < 0,10
selanjutnya adalah pengujian apakah hierarki yang telah dibuat konsisten atau
tidak. Total CI dari suatu hierarki diperoleh dengan cara melakukan pembobotan
tiap CI dengan prioritas elemen yang berkaitan dengan faktor-faktor yang sedang
Dasar dalam pengujian konsistensi dari suatu level hierarki adalah dengan
mengetahui hasil konsistensi indeks dan vektor eigen dari suatu matriks banding
berpasangan pada suatu tingkat hierarki tertentu. Rumus yang digunakan adalah:
CH CI I EVI
. CI 2
CH RI I EVI
. RI 2
CH
CRH
CH
berpasangan.
berpasangan.
pertama.
CI2 : Indeks konsistensi dari matriks banding berpasangan hierarki level kedua.
EV1 :Vektor eigen dari matriks banding berpasangan pada hierarki level pertama.
RI : Random indeks.
yang lebih baik disbanding seseorang dari kelompok itu yang berpikir. Karena itu,
hierarki dan penilaian yang dihasilkan suatu kelompok seharusnya akan lebih
diperlukan waktu untuk mencapai consensus. Jika consensus tidak tercapai, maka
penilaian didasarkan pada suara terbanyak. Kedua, dengan menemukan rata – rata
geometric dari penilaian yang diberikan oleh seluruh anggota kelompok. Nilai
rata-rata geometri ini yang dianggap sebagai penilaian kelompok. Contoh sebuah
3
Maka penilaian kelompok adalah 2 x3 x7 = 3,48.
METODOLOGI PENELITIAN
latar belakang dan tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan teori-teori
Tinggi. Penelitian dan pelaksanaan tugas sarjana ini direncanakan selama 5 bulan
praktis.
Penelitian ini adalah penelitian survei yaitu penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dan sampel
yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
lain.
Jenis data dan analisis dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu
penelitian. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang
terhadap objek penelitian dan studi literatur tentang permasalahan yang dihadapi.
dan menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Adapun variabel
1. Faktor individu sebagai hal atau kapasitas yang melekat pada pribadi
karyawan sendiri.
sendiri dan penerimaan orang lain terhadap dirinya, yang kesemuanya itu
akibat dari variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kinerja karyawan.
4.5.1. Populasi
6
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung
6
Kuncoro , E. A. dan Riduwan (2007). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur.
Bandung: Alfabeta
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PTPN III PKS
Rambutan T.Tinggi dengan jumlah 215 karyawan dapat dilihat pada Tabel 4.1. di
bawah ini :
populasi.” Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai
sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. 7Pada umumnya untuk tahap
awal ataupun untuk peneliti pemula, sampel diambil sekitar 10 % dari total
7
Dergibson Siagian, Lasmono Tri Sunaryanto, Sugiarto, Deny S. Oetomo. 2001. Teknik
Sampling. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
sampling atau pengambilan sampel secara acak berdasarkan strata atau unit kerja.
Metode ini dipilih karena jumlah populasi diketahui dan sampel dianggap
heterogen yaitu responden memiliki latar belakang atau unit kerja yang berbeda-
Ni
ni = .n
N
Dengan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel di tiap-tiap unit kerja yaitu :
27
1. Bagian Umum : x 22 = 3 responden
215
8
Rosnani Ginting. 2008. Diktat Perancangan Produk. Universitas Sumatera Utara. Medan
31
3. Laboratorium : x 22 = 3 responden
215
82
4. Pengolahan : x 22 = 8 responden
215
9
5. Produksi : x 22 = 1 responden
215
11
6. Tata Usaha : x 22 = 1 responden
215
39
7. Teknik : x 22 = 4 responden
215
sebagai berikut:
secara lisan. Data yang diambil dengan metode ini adalah penjelasan
2. Metode Observasi
3. Metode Kuesioner
tersebut yang dilakkan oleh para responden. Kuesioner ini adalah sejumlah
Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian
kuisioner.
2. Data Sekunder
referensi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dan juga data
Secara garis besar tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat
Adapun pengolahan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu :
Pada tahap ini akan dilakukan analisa faktor-faktor dan sub faktor yang
berpengaruh secara dominan terhadap kinerja karyawan PTPN III PKS Rambutan
pengolahan data hasil analisa dan evaluasi yang telah dilakukan pada bab
perbandingan berpasangan.
berdasarkan teori 9Gibson (1987), dan menerima masukan dari pihak perusahaan
mengenai faktor-faktor yang harus ditambah atau dikurangi agar sesuai dengan
keadaan di perusahaan.
pengurangan kriteria kinerja. Bentuk kuesioner awal dapat dilihat pada lampiran.
Jumlah kuesioner awal yang disebarkan sebanyak 10 dan yang kembali sebanyak
9
http://id.wikipedia.org/wiki/kinerja
http://subektiheru.blogspot.com/2008/03/indikator-kinerja.html
tidak terdapat perubahan faktor dan tambahan yang diberikan telah tercakup
dalam faktor-faktor yang diajukan. Hasil Kuesioner penetapan faktor dapat dilihat
Pendapat(Jumlah)
No Indikator Penilaian Jumlah
Tidak
Setuju
Setuju
1. Faktor Individu
a. Kemampuan 10 0 10
b. Keterampilan 10 0 10
d. Pengalaman kerja 10 0 10
f. Demografi seseorang. 8 2 10
2. Faktor Psikologis
m. Persepsi 8 2 10
n. Peran 9 1 10
o. Sikap 9 1 10
p. Kepribadian 10 0 10
q. Motivasi dan 10 0 10
r. Kepuasan Kerja 10 0 10
Pendapat(Jumlah)
No Indikator Penilaian Jumlah
Tidak
Setuju
Setuju
3. Faktor Organisasi
i. Struktur Organisasi 9 1 10
j. Desain Pekerjaan 9 1 10
k. Kepemimpinan 10 0 10
l. Sistem Penghargaan
10 0 10
(reward system)
Dari hasil pengumpulan data tahap awal tentang penentuan faktor dapat
karyawan PTPN III PKS Rambutan T.Tinggi. Hirearki tersebut dapat dilhat pada
Kinerja Karyawan
Mempengaruhi Kinerja
Responden I
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 1 1/5
Psikologis 1 1 1/5
Organisasi 5 5 1
Responden 2
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 3 5
Psikologis 1/3 1 3
Organisasi 1/5 1/3 1
Responden 3
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 1/5 5
Psikologis 5 1 9
Organisasi 1/5 1/9 1
Responden 4
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 1/2 5
Psikologis 2 1 7
Organisasi 1/5 1/7 1
Responden 5
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 5 5
Psikologis 1/5 1 1
Organisasi 1/5 1 1
Responden 6
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Responden 7
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 1/3 2
Psikologis 3 1 7
Organisasi 1/2 1/7 1
Responden 8
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 1/5 1
Psikologis 5 1 5
Organisasi 1 1/5 1
Responden 10
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 1/3 3
Psikologis 3 1 5
Organisasi 1/3 1/5 1
Responden 11
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 5 7
Psikologis 1/5 1 1/3
Organisasi 1/7 3 1
Responden 12
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Responden 13
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 1/5 3
Psikologis 5 1 7
Organisasi 1/3 1/7 1
Responden 17
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 5 1
Psikologis 1/5 1 1/5
Organisasi 1 5 1
Responden 18
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 1 1/7
Psikologis 1 1 1/9
Organisasi 7 9 1
Responden 19
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 1/3 7
Psikologis 3 1 9
Organisasi 1/7 1/9 1
Responden 20
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 5 1/3
Psikologis 1/5 1 1/7
Organisasi 3 7 1
Responden 21
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 1/3 1
Psikologis 3 1 3
Organisasi 1 1/3 1
Responden 22
Faktor Individu Psikologis Organisasi
Individu 1 5 1/8
Psikologis 1/5 1 1/9
Organisasi 8 9 1
Responden I
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1 3 1 1 1/3
Keterampilan 1 1 3 1 1 1/3
Latar
Belakang 1/3 1/3 1 1/5 1/2 1/3
Keluarga
Pengalaman
Kerja 1 1 5 1 1 1
Tingkat
Sosial
1 1 2 1 1 1
Demografi
Seseorang
3 3 3 1 1 1
Responden 2
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1/3 3 1/3 1 3
Keterampilan 3 1 5 1 3 5
Latar
Belakang 1/3 1/5 1 1/5 1/3 1
Keluarga
Pengalaman
Kerja 3 1 5 1 3 5
Tingkat
Sosial
1 1/3 3 1/3 1 3
Demografi
Seseorang
1/3 1/5 1 1/5 1/3 1
Responden 3
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1/3 3 1 5 7
Keterampilan 3 1 7 3 7 9
Latar
Belakang 1/3 1/7 1 1/5 1/3 1
Keluarga
Pengalaman
Kerja
1 1/3 5 1 3 5
Tingkat
Sosial
1/5 1/7 3 1/3 1 3
Demografi
Seseorang 1/7 1/9 1 1/5 1/3 1
Responden 4
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1/3 5 1 3 3
Keterampilan 3 1 5 3 7 7
Latar
Belakang 1/5 1/5 1 1/5 3 3
Keluarga
Pengalaman
Kerja 1 1/3 5 1 3 3
Tingkat
Sosial
1/3 1/7 1/3 1/3 1 1
Demografi
Seseorang
1/3 1/7 1/3 1/3 1 1
Responden 5
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1 5 1 5 5
Keterampilan 1 1 5 1 5 6
Latar
Belakang 1/5 1/5 1 1/5 1 1
Keluarga
Pengalaman
Kerja
1 1 5 1 5 7
Tingkat
Sosial 1/5 1/5 1 1/5 1 1
Demografi
Seseorang
1/5 1/6 1 1/7 1 1
Responden 6
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1 5 1 3 3
Keterampilan 1 1 5 1 3 3
Latar
Belakang 1/5 1/5 1 1/7 1 1
Keluarga
Pengalaman
Kerja
1 1 7 1 5 5
Tingkat
Sosial 1/3 1/3 1 1/5 1 1
Demografi
Seseorang
1/3 1/3 1 1/5 1 1
Responden 7
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1/2 3 1/3 5 6
Keterampilan 2 1 7 1 7 9
Latar
Belakang 1/3 1/7 1 1/7 1/3 2
Keluarga
Pengalaman
Kerja 3 1 7 1 7 9
Tingkat
Sosial
1/5 1/7 3 1/7 1 4
Demografi
Seseorang
1/6 1/9 1/2 1/9 1/4 1
Responden 8
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1 3 1 5 5
Keterampilan 1 1 3 2 3 5
Latar
Belakang 1/3 1/3 1 1/3 1/2 1
Keluarga
Pengalaman
Kerja 1 1/2 3 1 3 3
Tingkat
Sosial
1/5 1/3 2 1/3 1 2
Demografi
Seseorang
1/5 1/5 1 1/3 1/2 1
Responden 9
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1 3 1 5 5
Keterampilan 1 1 3 1 5 5
Latar
Belakang 1/3 1/3 1 1/3 3 3
Keluarga
Pengalaman
Kerja
1 1 3 1 5 5
Tingkat
Sosial
1/5 1/5 1/3 1/5 1 1
Demografi
Seseorang 1/5 1/5 1/3 1/5 1 1
Responden 10
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1 3 3 5 3
Keterampilan 1 1 3 3 3 3
Latar
Belakang 1/3 1/3 1 3 1 1/3
Keluarga
Pengalaman
Kerja 1/3 1/3 1/3 1 1/3 1/3
Tingkat
Sosial
1/5 1/3 1 3 1 1/4
Demografi
Seseorang
1/3 1/3 3 3 4 1
Responden 11
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 5 1 1/3 1 3
Keterampilan 1/5 1 1 1/3 1 3
Latar
Belakang 1 1 1 1/5 3 2
Keluarga
Pengalaman
Kerja 3 3 5 1 3 3
Tingkat
Sosial
1 1 1/3 1/3 1 3
Demografi
Seseorang
1/3 1/3 1/2 1/3 1/3 1
Responden 12
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1/3 5 5 5 5
Keterampilan 3 1 7 1 7 7
Latar
Belakang 1/5 1/7 1 1/5 1 1
Keluarga
Pengalaman
Kerja
1/5 1 5 1 5 5
Tingkat
Sosial
1/5 1/7 1 1/5 1 1
Demografi
Seseorang 1/5 1/7 1 1/5 1 1
Responden 13
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1/3 3 1/3 4 5
Keterampilan 3 1 5 3 7 7
Latar
Belakang 1/3 1/5 1 1/5 1/3 3
Keluarga
Pengalaman
Kerja 3 1/3 5 1 7 7
Tingkat
Sosial
1/4 1/7 3 1/7 1 3
Demografi
Seseorang
1/5 1/7 1/3 1/7 1/3 1
Responden 14
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1 5 1 3 7
Keterampilan 1 1 7 1 4 9
Latar
Belakang 1/5 1/7 1 1/7 1 1
Keluarga
Pengalaman
Kerja 1 1 7 1 7 9
Tingkat
Sosial
1/3 1/4 1 1/7 1 1
Demografi
Seseorang
1/7 1/9 1 1/9 1 1
Responden 15
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1/3 3 1 3 3
Keterampilan 3 1 5 3 5 7
Latar
Belakang 1/3 1/5 1 1/3 1 3
Keluarga
Pengalaman
Kerja
1 1/3 3 1 5 7
Tingkat
Sosial
1/3 1/5 1 1/5 1 3
Demografi
Seseorang 1/3 1/7 1/3 1/7 1/3 1
Responden 16
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1/2 7 1/2 6 7
Keterampilan 2 1 7 1 5 9
Latar
Belakang 1/7 1/7 1 1/7 1/3 3
Keluarga
Pengalaman
Kerja 2 1 7 1 7 9
Tingkat
Sosial
1/6 1/5 3 1/7 1 3
Demografi
Seseorang
1/7 1/9 1/3 1/9 1/3 1
Responden 17
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1 9 1/5 5 5
Keterampilan 1 1 9 1/5 5 5
Latar
Belakang 1/9 1/9 1 1/9 1/3 1/3
Keluarga
Pengalaman
Kerja 5 5 9 1 9 9
Tingkat
Sosial
1/5 1/3 3 1/9 1 1
Demografi
Seseorang
1/5 1/5 3 1/9 1 1
Responden 18
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 5 3 1 5 7
Keterampilan 1/5 1 1/3 1/5 3 5
Latar
Belakang 1/3 3 1 1/3 2 1
Keluarga
Pengalaman
Kerja
1 5 3 1 5 5
Tingkat
Sosial
1/5 1/3 1/2 1/5 1 2
Demografi
Seseorang 1/7 1/5 1 1/5 1/2 1
Responden 19
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1/3 3 1/3 3 5
Keterampilan 3 1 5 1 4 5
Latar
Belakang 1/3 1/5 1 1/5 1/2 1/3
Keluarga
Pengalaman
Kerja 3 1 5 1 5 7
Tingkat
Sosial
1/3 1/4 2 1/5 1 3
Demografi
Seseorang
1/5 1/5 3 1/7 1/3 1
Responden 20
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 3 3 1 3 9
Keterampilan 1/3 1 1 1/3 1 7
Latar
Belakang 1/3 1 1 1/3 1 7
Keluarga
Pengalaman
Kerja 1 3 3 1 3 9
Tingkat
Sosial
1/3 1 1 1/3 1 7
Demografi
Seseorang
1/9 1/7 1/7 1/9 1/7 1
Responden 21
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 1 3 1/3 5 5
Keterampilan 1 1 3 1/3 5 5
Latar
Belakang 1/3 1/3 1 1/5 2 2
Keluarga
Pengalaman
Kerja
3 3 5 1 7 7
Tingkat
Sosial
1/5 1/5 1/2 1/7 1 1
Demografi
Seseorang 1/5 1/5 1/2 1/7 1 1
Responden 22
Latar Belakang Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan
Keluarga Kerja Sosial Seseorang
Kemampuan 1 3 3 1 3 5
Keterampilan 1/3 1 7 1 7 7
Latar
Belakang 1/3 1/7 1 1/5 1/3 3
Keluarga
Pengalaman
Kerja 1 1 5 1 7 7
Tingkat
Sosial
1/3 1/7 3 1/7 1 1
Demografi
Seseorang
1/5 1/7 1/3 1/7 1 1
Responden 1
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1 1/3 1/3 1/3 1/3
Peran 1 1 1/3 1/3 1/3 1/3
Sikap 3 3 1 1 1 1
Kepribadian 3 3 3 1 1 3
Motivasi 3 3 3 3 1 1
Kep. Kerja 3 3 3 1/3 1 1
Responden 2
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/7 1/5 1/6 1/9 1/7
Peran 7 1 3 2 1/3 1/2
Sikap 5 1/3 1 1/2 1/5 1/4
Kepribadian 6 1/2 2 1 1/4 1/2
Motivasi 9 3 5 4 1 2
Kep.Kerja 7 2 4 2 1/2 1
Responden 3
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/4 1/3 1/5 1/7 1/5
Peran 4 1 2 1/3 1/5 1/4
Sikap 3 1/2 1 1 1/5 1/3
Kepribadian 5 3 1 1 1/5 1/3
Motivasi 7 5 5 5 1 3
Kep.Kerja 5 4 3 3 1/3 1
Responden 4
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/3 1/3 1/5 1/9 1/7
Peran 3 1 1 1/5 1/9 1/7
Sikap 3 1 1 1/5 1/7 1/7
Kepribadian 5 5 5 1 1/5 1/3
Motivasi 9 9 7 5 1 3
Kep.Kerja 7 7 7 3 1/3 1
Responden 5
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1 1 1/3 1/5 1/5
Peran 1 1 1/3 1/5 1/7 1/9
Sikap 1 3 1 1/3 1/5 1/5
Kepribadian 3 5 3 1 1/3 1/5
Motivasi 5 7 5 3 1 1/2
Kep.Kerja 5 9 5 5 2 1
Responden 6
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1 1 1/3 1/5 1/4
Peran 1 1 1 1/3 1/5 1/4
Sikap 1 1 1 1/3 1/5 1/4
Kepribadian 3 3 3 1 1/3 1/4
Motivasi 5 5 5 3 1 1
Kep.Kerja 4 4 4 4 1 1
Responden 7
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/3 1/4 1/5 1/9 1/7
Peran 3 1 1/3 1/4 1/7 1/5
Sikap 4 3 1 1/3 1/4 1/3
Kepribadian 5 4 3 1 1/3 1/2
Motivasi 9 7 4 3 1 3
Kep.Kerja 7 5 3 2 1/3 1
Responden 8
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/3 1/3 1/3 1/5 1/5
Peran 3 1 1 1 1/5 1/5
Sikap 3 1 1 1 1/7 1/5
Kepribadian 3 1 1 1 1/3 1/3
Motivasi 5 5 7 3 1 1
Kep.Kerja 5 5 5 3 1 1
Responden 9
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/3 1/3 1/3 1/7 1/7
Peran 3 1 1 1/2 1/7 1/7
Sikap 3 1 1 1 1/7 1/7
Kepribadian 3 2 1 1 1/5 1/5
Motivasi 7 7 7 5 1 1
Kep.Kerja 7 7 7 5 1 1
Responden 10
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/3 1/3 1/5 1/5 1/5
Peran 3 1 1 1/3 1/3 1/3
Sikap 3 1 1 1 1/3 1/3
Kepribadian 5 3 1 1 1 1
Motivasi 5 3 3 1 1 1/3
Kep.Kerja 5 3 3 1 3 1
Responden 11
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 3 1 1/3 1/3 1/3
Peran 1/3 1 1 1 1/3 1
Sikap 1 1 1 1 3 3
Kepribadian 3 1 1 1 1/3 1
Motivasi 3 3 1/3 3 1 3
Kep.Kerja 3 1 1/3 1 1/3 1
Responden 12
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/3 1/3 1/4 1/9 1/6
Peran 3 1 1 1/3 1/7 1/5
Sikap 3 1 1 1/3 1/7 1/5
Kepribadian 4 3 3 1 1/3 1/3
Motivasi 9 7 7 3 1 1
Kep. Kerja 6 5 5 3 1 1
Responden 13
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/4 3 1 1/5 1/5
Peran 4 1 5 5 5 1
Sikap 1/3 1/5 1 1/3 1/3 1/5
Kepribadian 1 1/5 3 1 1/5 1/5
Motivasi 5 1/5 3 5 1 1
Kep.Kerja 5 1 5 5 1 1
Responden 14
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/5 1/6 1/7 1/9 1/8
Peran 5 1 1/3 1/3 1/7 1/7
Sikap 6 3 1 1/7 1/3 1/5
Kepribadian 7 3 7 1 1/3 1
Motivasi 9 7 3 3 1 1/2
Kep.Kerja 8 7 5 1 2 1
Responden 15
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/2 1/3 1/4 1/5 1/4
Peran 2 1 1/3 1/2 1/5 1/3
Sikap 3 3 1 1/2 1/5 1/3
Kepribadian 4 2 2 1 1/3 1
Motivasi 5 5 5 3 1 5
Kep.Kerja 4 3 3 1 1/5 1
Responden 16
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/2 1/3 1/5 1/9 1/7
Peran 2 1 1/3 1/4 1/7 1/5
Sikap 3 3 1 1/2 1/3 1/2
Kepribadian 5 4 2 1 1/5 1/3
Motivasi 9 7 3 5 1 3
Kep.Kerja 7 5 2 3 1/3 1
Responden 17
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/5 1 1 1/5 1/5
Peran 5 1 3 3 1 1
Sikap 1 1/3 1 1 1/5 1/5
Kepribadian 1 1/3 1 1 1/5 1/5
Motivasi 5 1 5 5 1 1
Kep.Kerja 5 1 5 5 1 1
Responden 18
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 3 1/5 1/7 1/9 1/7
Peran 1/3 1 1/3 1/5 1/7 1/5
Sikap 5 3 1 1/3 1/7 1/5
Kepribadian 7 5 3 1 1/5 1/2
Motivasi 9 7 7 5 1 3
Kep.Kerja 7 5 5 2 1/3 1
Responden 19
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/5 1/5 1/7 1/7 1/9
Peran 5 1 1 1/3 1/7 1/9
Sikap 5 1 1 1 1/5 1/3
Kepribadian 7 3 1 1 1/3 1/2
Motivasi 7 7 5 3 1 1/2
Kep.Kerja 9 9 3 2 2 1
Responden 20
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/5 1/5 1 1/3 1/7
Peran 5 1 1 5 2 1/9
Sikap 5 1 1 1/5 2 1/5
Kepribadian 1 1/5 5 1 1/3 1/7
Motivasi 3 1/2 1/2 3 1 1/5
Kep.Kerja 7 9 5 7 5 1
Responden 21
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 1/3 1/3 1/4 1/5 1/5
Peran 3 1 1 1/2 1/5 1/5
Sikap 3 1 1 1/4 1/5 1/5
Kepribadian 4 2 4 1 1/3 1/3
Motivasi 5 5 5 3 1 1
Kep.Kerja 5 5 5 3 1 1
Responden 22
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 3 1/5 1 1/3 1/3
Peran 1/3 1 1/3 3 1/3 1/5
Sikap 5 3 1 5 5 1/5
Kepribadian 1 1/3 1/5 1 1/5 1/7
Motivasi 3 3 1/5 5 1 1/7
Kep.Kerja 3 5 5 7 7 1
Responden 1
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 1 1/3 1
Organisasi
Desain Pekerjaan 1 1 1/3 1
Kepemimpinan 3 3 1 3
Sistem
Penghargaan 1 1 1/3 1
(reward system)
Responden 2
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 1 1/3 1/5
Organisasi
Desain Pekerjaan 1 1 1/3 1/5
Kepemimpinan 3 3 1 1/2
Sistem
Penghargaan 5 5 2 1
(reward system)
Responden 3
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 1 1/3 1/3
Organisasi
Desain Pekerjaan 1 1 1/3 1/3
Kepemimpinan 3 3 1 1
Sistem
Penghargaan 3 3 1 1
(reward system)
Responden 4
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 1/3 1/7 1/5
Organisasi
Desain Pekerjaan 3 1 1/7 1/3
Kepemimpinan 7 7 1 5
Sistem
Penghargaan 5 3 1/5 1
(reward system)
Responden 5
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 7 1/3 1
Organisasi
Desain Pekerjaan 1/7 1 1/9 1/7
Kepemimpinan 3 9 1 2
Sistem
Penghargaan 1 7 1/2 1
(reward system)
Responden 6
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 1/5 1 7
Organisasi
Desain Pekerjaan 5 1 5 9
Kepemimpinan 1 1/5 1 7
Sistem
Penghargaan 1/7 1/9 1/7 1
(reward system)
Responden 7
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 1/3 1/7 1/3
Organisasi
Desain Pekerjaan 3 1 1/5 1/3
Kepemimpinan 7 5 1 3
Sistem
Penghargaan 3 3 1/3 1
(reward system)
Responden 8
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 3 1/5 1/2
Organisasi
Desain Pekerjaan 1/3 1 1/7 1/5
Kepemimpinan 5 7 1 3
Sistem
Penghargaan 2 5 1/3 1
(reward system)
Responden 9
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 3 1/3 1/3
Organisasi
Desain Pekerjaan 1/3 1 1/5 1/7
Kepemimpinan 3 5 1 3
Sistem
Penghargaan 3 7 1/3 1
(reward system)
Responden 10
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 1/3 1/3 1/5
Organisasi
Desain Pekerjaan 3 1 1/3 1/5
Kepemimpinan 3 3 1 3
Sistem
Penghargaan 5 5 1/3 1
(reward system)
Responden 11
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 1/7 1/3 1
Organisasi
Desain Pekerjaan 7 1 3 7
Kepemimpinan 3 1/3 1 3
Sistem
Penghargaan 1 1/7 1/3 1
(reward system)
Responden 12
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 3 1/6 1/3
Organisasi
Desain Pekerjaan 1/3 1 1/7 1/5
Kepemimpinan 6 7 1 5
Sistem
Penghargaan 3 5 1/3 1
(reward system)
Responden 13
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 1/7 1/5 1/5
Organisasi
Desain Pekerjaan 7 1 5 5
Kepemimpinan 5 1/5 1 1
Sistem
Penghargaan 5 1/5 1 1
(reward system)
Responden 14
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 5 1 1
Organisasi
Desain Pekerjaan 1/5 1 1/3 1/4
Kepemimpinan 1 3 1 2
Sistem
Penghargaan 1 4 1/2 1
(reward system)
Responden 15
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 1 1/2 1/4
Organisasi
Desain Pekerjaan 1 1 1/5 1/3
Kepemimpinan 2 5 1 1/2
Sistem
Penghargaan 4 3 2 1
(reward system)
Responden 16
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 3 1/3 1
Organisasi
Desain Pekerjaan 1/3 1 1/5 1/5
Kepemimpinan 3 5 1 3
Sistem
Penghargaan 1 5 1/3 1
(reward system)
Responden 17
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 5 5 5
Organisasi
Desain Pekerjaan 1/5 1 1 1
Kepemimpinan 1/5 1 1 1
Sistem
Penghargaan 1/5 1 1 1
(reward system)
Responden 18
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 2 1/2 1/4
Organisasi
Desain Pekerjaan 1/2 1 1/3 1/5
Kepemimpinan 2 3 1 1/2
Sistem
Penghargaan 4 5 2 1
(reward system)
Responden 19
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 3 1 1/3
Organisasi
Desain Pekerjaan 1/3 1 1/3 1/5
Kepemimpinan 1 3 1 1/3
Sistem
Penghargaan 3 5 3 1
(reward system)
Responden 20
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 5 1 3
Organisasi
Desain Pekerjaan 1/5 1 1/3 1/2
Kepemimpinan 1 3 1 3
Sistem
Penghargaan 1/3 2 1/3 1
(reward system)
Responden 21
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 3 1/3 1/2
Organisasi
Desain Pekerjaan 1/3 1 1/5 1/6
Kepemimpinan 3 5 1 1/3
Sistem
Penghargaan 2 5 3 1
(reward system)
Responden 22
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 7 1/4 1/5
Organisasi
Desain Pekerjaan 1/7 1 1/8 1/3
Kepemimpinan 4 8 1 7
Sistem
Penghargaan 5 3 1/7 1
(reward system)
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 0.4630 0.3830 0.3008 0.1738 0.1858
Peran 2.1594 1 0.8228 0.5993 0.2657 0.2504
Sikap 2.6108 1.2152 1 0.5386 0.3212 0.2820
Kepribadian 3.3242 1.9313 1.9516 1 0.3494 0.4032
Motivasi 5.7515 3.7369 3.2726 3.4816 1 1.1032
Kep. Kerja 5.3812 3.9924 3.7272 2.4799 0.9064 1
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 1.3876 0.4037 0.5526
Organisasi
Desain Pekerjaan 0.7206 1 0.3574 0.4260
Sistem
Penghargaan 1.8093 2.3276 0.5665 1
(reward system)
level dengan melakukan penilaian relatif pada setiap sel (perpotongan baris dan
kolom) dengan cara nilai setiap sel dibagi dengan jumlah pada setiap kolomnya,
maka akan diperoleh nilai relative persel. Akhirnya pada setiap faktor secara
kinerja karyawan pada PTPN III PKS Rambutan T.Tinggi yang diperoleh dari
perhitungan rata-rata pembobotan dapat dilihat pada Tabel 5.11. di bawah ini :
data pada baris yang sama dibagi dengan jumlah data pada baris tersebut. Bobot
Parsial dan bobot prioritas faktor kinerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 5.12.
di bawah ini:
Bobot
Faktor Individu Psikologis Organisasi Jumlah
Parsial
Individu 0.2887 0.2740 0.2974 0.8601 0.2867
Jumlah 1 1 1 3 1
= [Vektor (a)]
Vektor (a )
D=
Bobot
Vektor(b)
maks = i 1
maks n 2.9855 3
CI maka CI 0.00725
n 1 3 1
dengan Random Index (RI) n = 3 adalah 0.58 (diperoleh dari Tabel Random
Index).
CI
CR
RandomConsistencyIndex( RI )
0.00725
CR 0.0125
0.58
Karena CR < 0.1 maka jawaban responden konsisten. Selanjutnya dengan cara
yang sama akan diperoleh diperoleh Perhitungan Rasio Konsistensi (CR) Untuk
kinerja karyawan pada PTPN III PKS Rambutan T.Tinggi yang diperoleh dari
Latar
Pengalaman Tingkat Demografi
Sub Faktor Kemampuan Keterampilan Belakang
Kerja Sosial Seseorang
Keluarga
Kemampuan 1 0.8467 3.5016 0.7548 3.4061 4.2342
Keterampilan 1.1810 1 3.8282 0.9851 3.8395 5.0713
Latar
Belakang 0.2855 0.2612 1 0.2326 0.7935 1.3268
Keluarga
Pengalaman
Kerja
1.3247 1.0150 4.2979 1 4.0243 4.8012
Tingkat
Sosial
0.2935 0.2665 0.2484 1.2601 1 1.6504
Demografi
Seseorang 0.2361 0.1971 0.7536 0.2082 0.6059 1
Jumlah 4.3208 3.5865 13.6297 4.4408 13.6693 17.0839
Bobot Parsial dan bobot prioritas faktor kinerja karyawan untuk sub-sub
Latar
Pengalaman
0.3065 0.2830 0.3153 0.2251 0.2944 0.2810 1.7053 0.2842
Kerja
Tingkat
0.0679 0.0743 0.0182 0.2837 0.0731 0.0966 0.6138 0.1023
Sosial
Demografi
0.0546 0.0549 0.0552 0.0468 0.0443 0.0585 0.3143 0.0523
Seseorang
Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 1
Vektor (a )
D=
Bobot
Vektor(b)
maks i 1
maks n 6.6911 6
CI maka CI 0.1382
n 1 6 1
CI
CR
RandomConsistencyIndex
kinerja karyawan pada PTPN III PKS Rambutan T.Tinggi yang diperoleh dari
Kepuasan
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi
Kerja
Persepsi 1 0.4630 0.3830 0.3008 0.1738 0.1858
Peran 2.1594 1 0.8228 0.5993 0.2657 0.2504
Sikap 2.6108 1.2152 1 0.5386 0.3212 0.2820
Kepribadian 3.3242 1.9313 1.9516 1 0.3494 0.4032
Motivasi 5.7515 3.7369 3.2726 3.4816 1 1.1032
Kep. Kerja 5.3812 3.9924 3.7272 2.4799 0.9064 1
Jumlah 20.2271 12.3388 11.1572 8.4002 3.0165 3.2246
Bobot Parsial dan bobot prioritas faktor kinerja karyawan untuk sub-sub
Kepuasan Bobot
Sub Faktor Persepsi Peran Sikap Kepribadian Motivasi Jumlah
Kerja Parsial
Persepsi 0.0494 0.0375 0.0343 0.0358 0.0576 0.0576 0.2722 0.0453
Kep. Kerja 0.2660 0.3235 0.3340 0.2952 0.3004 0.3101 1.8292 0.3048
Jumlah 1 1 1 1 1 1 6 1
Vektor (a )
D=
Bobot
Vektor(b)
maks = i 1
maks n 5.9982 6
CI maka CI 0.00036
n 1 6 1
CI
CR
RandomConsistencyIndex
kinerja karyawan pada PTPN III PKS Rambutan T.Tinggi yang diperoleh dari
Sistem
Struktur Desain
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan
Organisasi Pekerjaan
(reward system)
Struktur
1 1.3876 0.4037 0.5526
Organisasi
Desain Pekerjaan 0.7206 1 0.3574 0.4260
Sistem
Penghargaan 1.8093 2.3276 0.5665 1
(reward system)
Jumlah
6.0066 7.5128 2.3276 3.7849
Bobot Parsial dan bobot prioritas faktor kinerja karyawan untuk sub-sub
Sistem
Struktur Desain Bobot
Sub Faktor Kepemimpinan Penghargaan Jumlah
Organisasi Pekerjaan Parsial
(reward system)
Struktur
0.1664 0.1846 0.1734 0.1460 0.6704 0.1676
Organisasi
Sistem
(reward system)
Jumlah 1 1 1 1 4 1
Vektor (a )
D=
Bobot
Vektor(b)
maks = i 1
maks n 4.0203 4
CI maka CI 0.0067
n 1 4 1
CI
CR
RandomConsistencyIndex
0.0067
CR 0.0075
0.90
Kemampuan 0.2318
Keterampilan 0.2720
Persepsi 0.0453
Peran 0.0830
Sikap 0.0958
2 Psikologis 0.3935
Kepribadian 0.1425
Motivasi 0.3280
dipilih. Perhitungan bobot alternative ini dimulai dari level terendah yaitu level
1 Individu 0.2888
2 Psikologis 0.3929
3 Organisasi 0.3193
selanjutnya dibuat pula apakah hierarki yang dibuat telah konsisten. Konsistensi
___
CH RI1 ( EV1 ).( RI 2 )
CH
CRH = ____
CH
Dimana :
banding berpasangan
___
CH = Konsistensi Hierarki terhadap indeks random dari matrik banding
berpasangan
level pertama
CI1 = -0.00725
RI 1 = 0.58
0.1382
= -0.00725 + 2.9843 2.9855 2.9862 0.00036
0.0067
= 0.4262
___
1.24
CH = 0.58 + 2.9843 2.9855 2.9862 x 1.24
0.90
= 10.67
CH
CRH = ____
CH
0.4262
= 0.0399
10.67
1. Faktor Individu
CI1 = 0.1382
CI2 = 0 0 0 0 0 0
RI 1 = 1.24
RI 2 = 0 0 0 0 0 0
0
0
0
= 0.1382 + 0.2318 0.2720 0.0666 0.2842 0.1023 0.0523
0
0
0
CH = 0.1382
0
0
___ 0
CH = 1.24 + 0.2318 0.2720 0.0666 0.2842 0.1023 0.0523
0
0
0
___
CH = 1.24
CH
CRH = ____
CH
disebabkan tidak ada level di bawahnya. Hirearki hanya sebanyak tiga level. Maka
untuk sub faktor pada level tiga lainnya, menghitung nilai CRH langsung saja
___
membagi nilai CH dan CH .
2. Faktor Psikologis
CI1 = -0.00036
RI 1 = 1.24
CH = CI1
___
CH = RI 1
CH 0.00036
CRH = ____
= 0.00029
1.24
CH
3. Faktor Organisasi
CI1 = 0.0067
RI 1 = 0.90
CH = CI1
___
CH = RI 1
CH 0.0067
CRH = ____
= 0.0074
0.90
CH
6.1. Analisa
Dari Tabel 5.21 perhitungan bobot prioritas level 2 hasil pengolahan data
karyawan, peringkat tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.1 di bawah ini :
Jumlah 1 100 %
kemampuan individu yang tinggi belum tentu memiliki kinerja yang tinggi
pula.
Dari Tabel 5.20. perhitungan bobot prioritas level 3 hasil pengolahan data
kinerja karyawan, peringkat tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.2 di bawah ini :
Karyawan
Bobot
No. Faktor Sub Faktor Persentase (%)
Prioritas
Persepsi 0.0178 1.78
Karyawan (Lanjutan)
Bobot
No. Faktor Sub Faktor Persentase (%)
Prioritas
Struktur
0.0535 5.35
Organisasi
Desain Pekerjaan 0.0414 4.14
2 Organisasi
Kepemimpinan 0.1351 13.51
Sistem
8.93
Penghargaan 0.0893
(reward system)
Kemampuan 0.0664 6.64
kedua (8.93%) diikuti sub faktor struktur organisasi (5.35%) dan desain
pekerjaan (4.14%).
3. Faktor individu memiliki enam sub faktor. Dari ke-6 sub faktor tersebut
artinya CR < 0.1 maka jawaban responden dianggap konsisten. Dari perhitungan
sebelumnya dapat diperoleh rasio konsistensi pada Tabel 6.3 di bawah ini :
Consistency
Level Kriteria
Ratio (CR)
2 Faktor Kinerja Karyawan 0.0125
organisasi nilai Consistency Rasio (CR) 0.0075 < 0,1 maka jawaban
0.1114 > 0,1 maka jawaban responden dianggap tidak konsisten. Data-
data yang tidak konsisten terjadi karena pada saat menjawab kuesioner
III PKS Rambutan T.Tinggi dengan bobot prioritas 39.29%. Faktor psikologis
seseorang terhadap diri sendiri yang kesemuanya itu bermuara kepada perasaan
bahagia dan kesenangan jiwa. Sub faktor kepemimpinan dari faktor organisasi
mempengaruhi kinerja karyawan dengan bobot prioritas 13.51%. Sub faktor yang
kinerja karyawan yang diperoleh sesuai dengan hasil wawancara pada saat
motivasi dan kepuasan kerja yang diperoleh dari perusahaan sesuai dengan
harapan karyawan. Kinerja karyawan akan semakin baik pula apabila pimpinan
peruasahaan mampu memimpin orang yang biasa kerja untuk mencapai hasil yang
luar biasa.
karyawan.
optimis atas suatu pekerjaan. Semangat mereka dibangun tanpa henti. Namun
demikian tidak cukup dengan cara itu saja tetapi juga perlu adanya dukungan
karyawan perlu dikondisikan agar mereka merasa eksis dan dihargai sebagai
elemen penting dalam perusahaan. Tujuannya agar proses dan prestasi kerja yang
Manajer mengundang semua karyawan; paling tidak para ketua tim kerja
kerjanya.
kekeluargaan di unit kerja dan bisa juga dalam bentuk pertemuan keluarga
kalangan keluarganya.
seorang Psikolog yang berfokus pada manajemen dan pembangunan sumber daya
karyawan untuk melakukan reposisi karyawan, memilih orang yang paling tepat
tidak konsisten yaitu pada level 3 sub-sub faktor individu dengan Consistency
Rasio (CR) 0.1114 > 0,1. Derajat konsistensi cukup memuaskan bila : CI / RI < 0
waktu yang singkat dengan tujuan karyawan tidak terganggu dalam melakukan
pekerjaan.
dimana bila subjeknya lebih dari 100, maka digunakan ukuran sampel 10%-15%
(Arikunto, 1998). Menurut Gay, ukuran minimum sampel yang dapat diterima
penelitian ini populasi adalah karyawan PTPN III PKS Rambutan T.Tinggi, yaitu
sebanyak 215 orang. Dengan menetapkan jumlah sampel adalah sebesar 10%,
7.1. Kesimpulan
dan di urutan ketiga adalah faktor individu dengan bobot prioritas 28.88%.
konsisten.
7.2. Saran
perusahaan perlu tetap dijaga dan ditingkatkan dengan tujuan sumber daya
manusia atau karyawan dapat bekerja dengan kualitas yang baik. Dengan
mencerminkan kondisi kerja dan diberikan bobot yang tepat agar mampu