Radio Frekuensi Identification (RFID)

Wednesday, 29 June 2011

Apakah itu RFID?

Radio Frequency Identification (RFID) adalah terminologi umum untuk teknologi

yang menggunakan gelombang radio untuk meng-identifikasi orang atau objek s
Ada sejumlah metoda identifikasi, namun yang paling umum adalah menyimpan
yang unik yang meng-identifikasi orang atau objek, dalam sebuah microchip yan
dengan sebuah antena. Kombinasi antena dan microchip disebut RFID transpon
tag, dan bekerja bersama sebuah RFID reader atau terkadang disebut RFID inte

KOMPONEN RFID

Suatu sistem RFID secara utuh terdiri atas 3 komponen iaitu :

Tag RFID dapat berupa stiker kestas atau plastik dengan beragam ukuran. Di da
terdapat chip yang mampu menyimpan sejumlah informasi tertentu.
Terminal Reader RFID terdiri atas RFID-reader dan antena yang akan mempeng
optimal identifikasi. Terminal RFID akan membaca atau mengubah informasi ya
dalam tag melalui frekuensi radio. Terminal RFID terhubung langsung dengan s
Komputer.

Host Komputer yang mengaturkan alur informasi dari item-item yang terdeteksi
sistem RFID dan mengatur komunikasi antara tag dan reader. Host bisa berupa
stand-alone mampu terhubung kejaringan LAN atau Internet untuk komunikasi d

LABEL RFID
Label RFID atau yang biasa disebut Tag RFID sendiri, pada dasarnya merupaka
microchip berantena yang disertakan pada suatu unit barang. Dengan mickroch
perusahaan bisa dapat mengidentifikasi dan melacakkan dalam sesuatu produk
Contohnya seperti BARCODE yang dimiliki oleh Universal Product Code (UPC)
tag RFID yang memiliki Electronic Product Code (EPC). EPC adalah identifikasi
generasi baru yang sama dengan Barcode. Sepertihalnya barcode, EPC terdiri
angka yang menunjukkan code produsen, produk, versi dan nombor siri. Namun
memiliki digit yang berlebihan intuk mengidentifikasi item yang unik. Ukuran bit E
mencapai 96 bit memungkinkannya secara unik untuk mengidentifikasi lebih da
produsen dan masing-masing tertentu pula mempunyai lebih dari 1 juta jenis pro
sisanya masih mencukupi untuk melabelkan seluruh produk individualnya. Infom
yang tersimpan di dalam chip RFID.

TAG RFID KAPASITIF

Tag RFID kapasitif diciptakan sebagai solusi sistem radio-tag ber-biaya rendah. Tag ini tida
menggunakan metal koil yang mem-bengkakkan harga per unit tag RFID induktif. Selain itu
kapasitif hanya menggunakan silikon yang jauh lebih kecil untuk menghemat biaya pembua
seperti tag RFID indukstif, tag RFID kapasitif juga terdiri dari tiga bagian:
Silicon microprocessor – Tag RFID BiStatix dari Motorola menggunakan sebuah chip silikon
mm². Tag ini dapat menyimpan 96 bit data (2 pangkat 96), yang berarti mampu membuatrili
untuk menandai sebuah produk.
Conductive carbon ink – Tinta khusus yang berfungsi sebagai peng-hantar sekaligus anten
Paper – Silicon chip ditempelkan pada elektrode tinta karbon di balik label kertas. Penggun
mampu menekan biaya, dan men-ciptakan tag yang sekali pakai dan diintegrasikan dengan
konvensional (stiker).
Penggunaan tinta konduktif sebagai ganti koil metal mampu mene-kan harga tag RFID kap
US$0,50. Tag ini juga lebih fl ek sibeldibandingkan dengan tag RFID induktif. Tag RFID kap
dilengkungkan, disobek, atau diremas, tetapi tetap dapat mengirimkan data kepada reader.
induktif menggunakan tenaga medan magnet, tag RFID kapasitif menggunakan medan listr
oleh reader.
Satu-satunya kelemahan tag RFID kapastif adalah terbatasnya cakupan sinyal. Cakupan ta
Motorola hanya sekitar 1 cm.

Perusahaan elektronik lain, Intermec, telah berhasil membuat tag RFID dengan cakupan si
luas, tetapi sayangnya masih terbentur kendala harga.
Sampai saat ini para peneliti dari berbagai perusahaan elektronik masih bekerja keras untu
RFID yang memenuhi kriteria untuk dipasangkan pada bungkus produk konsumer.

TAG RFID INDUKTIF

Di beberapa negara maju, tag RFID induktif telah lama digunakan oleh para koboi modern
jumlah sapi gembalaan mereka, atau para polisi lalu lintas untuk mengetahui jumlah dan m
lalu lalang di jalan ra-ya, atau para petugas bandara untuk memantau bagasi yang dibawa
penumpang pesawat terbang.
Tag RFID induktif terdiri dari tiga bagian:
Silicon microprocessor – Ukuran chip ini sangat bervariasi, bergantung pada kegunaannya
Metal koil – Terbuat dari kabel tembaga atau aluminium yang akan berhubungan dengan tr
berfungsi sebagai antena bagi tag yang akan mengirimkan sinyal kepada reader. Jarak bac
ukuran antena koil yang dapat beroperasi pada gelombang 13.56 MHz.
Encapsulating material – gelas atau materi polimer yang membung-kus chip dan koil.Tag R
menggunakan tenaga dari medan magnet yang diciptakan oleh reader. Koil menggunakan
dan ber-komunikasi dengan reader. Tag ter-sebut memodifi kasi dan mengon trol medan m
menerima dan mengirim pesan kepada reader. Data yang dikirimkan kembali kepada reade
kepada komputer pusat. Sayangnya, RFID tipe ini masih sangat mahal.

SISTEM RFID
Komunikasi data antara tag dan pembaca ialah dengan komunikasi tanpa wayar. Dua kaed
dan mengkategorikan sistem RFID, satu berdasarkan elektromagnet berdekatan atau gand
satu berdasarkan menyebarkan gelombang elektromagnet. Gandingan adalah melalui 'ante
membentuk satu ciri penting dalam kedua-dua tag dan pembaca. Walaupun antena panjan
dianggap lebih sesuai untuk menyebarkan sistem ia juga longgar digunakan untuk sistem in
Penghantaran data adalah tertakluk kepada ragam dan pengaruh media atau saluran di ma
berlaku, termasuk muka udara. Bunyi, gangguan dan penyelewengan adalah punca kerosa
timbul dalam saluran komunikasi praktikal yang perlu dijaga terhadap dalam mencari kesila
mencapai pemulihan data bebas. Selain itu, sifat proses komunikasi data, yang tak segerak
unsynchronised di alam, memerlukan perhatian untuk membentuk di mana data tersebut
disampaikan. Penstrukturan aliran sedikit untuk menampung keperluan ini sering dirujuk se
saluran dan walaupun telus kepada pengguna sistem RFID an skim pengekodan digunaka
spesifikasi sistem. Skim pengekodan Pelbagai boleh dibezakan setiap prestasi mempamer
berbeza.

Untuk memindahkan data dengan cekap melalui antara muka udara atau ruang yang mem
komponen berkomunikasi memerlukan data yang akan ditekankan kepada bidang yang be
rhythmically (sinus) atau gelombang pembawa. Proses superimposition disebut modulasi, d
disediakan untuk tujuan ini, masing-masing mempunyai ciri-ciri tertentu yang menyokong
penggunaannya.Mereka pada asasnya berdasarkan kepada perubahan nilai salah satu ciri
sinusoidal seli, amplitudnya, frekuensi atau fasa mengikut data yang dibawa arus sedikit. A
seseorang itu boleh membezakan menaip perubahan amplitud (ASK), kekerapan memasuk
dan fasa peralihan menaip (PSK).Di samping itu kepada bukan kenalan pemindahan data,
wayarles juga boleh membenarkan bukan garis-sisi komunikasi. Walau bagaimanapun, den
frekuensi sangat tinggi arah lebih jelas dan boleh disesuaikan dengan keperluan reka bentu
yang sesuai.

JENIS RFID

Terdapat 2 jenis RFID iaitu RFID Pasif & RFID Aktif.

RFID PASIF
RFID yang pasif tidak memilih power supply sendiri. Dengan hanya berbekal induksi listrik
antena yang disebabkan oleh adanya frekuensi radio scanning yang masuk, sudah cukup b
untuk mengirimkan respon balik. Sehubungan dengan power dan biaya, maka respon dari
pasif biasanya sederhana dan hanya nombor ID saja. Dengan tidak adanya power supply p
yang pasif maka akan menyebabkan semakin kecilnya ukuran dari RFID tag yang mungkin
RFID komersial yang saat ini sudah beredar di pasaran ada yang bisa diletakkan di bawah
2005 tercatat bahawa RFID tag yang terkecil berukuran 0.4 mm x 0.4 mm dan lebih tipis da
kertas. Dengan ukuran sekian maka secara praktis benda tersebut tidak akan terlihat oleh m
tag yang pasif ini memiliki jarak jangkuan yang berada mulai dari 10 mm sampai dengan 6
yang pasif harganya bisa lebih murah untuk diproduksi dan tidak bergantung pada bateri.

RFID AKTIF
RFID yang aktif, di sisi lain harus memiliki power supply sendiri dan memiliki jarak jangkuan
Memori yang dimilikinya juga lebih besar sehingga bisa menampung berbagai macam infor
Jarak jangkuan dari RFID tag yang aktif ini bisa sampai sekitar 100 meter dan dengan umu
mencapai beberapa tahun lamanya. Perbedaan sifat antara RFID aktif dan pasif dapat dilih
bawah ini.

PROSES RFID
RFID reader yang bisa ditempatkan sebagai pengganti kunci di pintu rumah atau kenderaa
mengeluarkan gelombang radio dan menginduksikan RFID tag.
Gelombang induksi tersebut berisi password, jika dikenali RFID tag, memori RFID tag iaitu
akan terbuka.
RFID tag akan mengirimkan kod yang terdapat dalam memori ID chip melalui antena yang
Jika sesuai, RFID reader akan membuka kunci.
Untuk menghindari usaha penggandaan dan pencurian kod kunci, RFID akan membuat kod
Kod yangbaru ini akan disimpan ke memori RFID reaser dan dikirimkan ke RFID tag yang a
memori ID chip.

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN RFID

KELEBIHAN
Data yang dapat ditampung lebih banyak daripada alat bantu lainnya. (kurang lebih daripad
Ukuran sangat kecil (untuk jenis pasif RFID) sehingga mudah ditanamkan di mana-mana.
Bentuk dan design yang flexibel sehingga sangat mudah untuk dipakai diberbagai tempat d
karena chip RFID dapat dibuat dari tinta khusus.
Pembacaan informasi sangat mudah, karena bentuk dan bidang tidak mempengaruhi pemb
sering terjadi pada barcode, magnetik dan lain-lain.
Jarak pembacaan yang flexibel bergantung pada antena dan jenis chip RFID yang digunak
auto payment pada jalan tol. penghitungan stok berjalan dan acess gate.
Kecepatan dalam pembacaan data.

KELEMAHAN
Akan terjadi kekacauan informasi jika terdapat lebih dari pada 1 chip RFID melalui 1 alat pe
bersamaan, karena akan terjadinya tabrakan informasi yang diterima oleh pembaca (kenda
terselesaikan oleh kemampuan akan kecepatan penerimaan data sehingga chip RFID yang
belakangan akan dianggap sebagai data yang berikutnya.
Jika terdapat freq overlap (dua freq dari pembaca berada dalam satu area) dapat memberik
yang salah pada komputer/pengolah data sehingga tingkat akuransi akan berkurang (perm
dipecahkan dengan cara pengimplementasian alat diteksi tabrakan freq atau menata peleta
pembacaan sehingga dapat menghindari tabrakan.
Gangguan akan terjadi jika terdapat freq lain yang dipancarkan oleh peralatan lainnya yang
diperuntukan untuk RFID, sehingga chip akan meresponfreq tersebut. (freq WIFI, handpho
pemancar dan lain-lain.)
Privasi seseorang akan secara otomatis menjadi berkurang kerana siapa saja dapat memb
diri seseorang dari jarak jauh selama orang tersebut memiliki alat pembaca. Sebagai conto
dapat membaca jumlah wang yang dimiliki orang lain di dalam dompetnya.

APLIKASI RFID (PERUBATAN)

Metalcraft’s Universal RFID Hard Tag

merupakan persekitaran yang ideal, keras RFID tag kerana perumahan di kesan tahan dig
tag-bebas permukaan. Universal RFID ini adalah berbeda dari pada Metal Gunung RFID Ta
permukaan bebas dengan membaca antara yang cemerlang tanpa mengira permukaan log
bahkan kayu. Baca lebih lanjut mengenai Tag Universal Metalcraft itu RFID Hard. Baca leb
Tag Universal Metalcraft itu RFID Hard.

Confidex Steelwave Micro

-adalah UHF kecil pada logam tag, yang saiznya untuk memberikan prestasi yang sukar dit
menawarkan kemungkinan baru untuk syarikat-syarikat untuk menambah baik pengurusan
aset mereka, khususnya komputer dan peranti lain yang mengandungi maklumat berharga
dan nilai Steelwave Mikro telah membolehkan organisasi untuk mempunyai maklumat yang
tepat mengenai harta benda mereka yang boleh diambil dengan lebih cepat dan kurang ke
PENGERTIAN RFID DAN CARA KERJANYA

Untuk artikel kali ini saya akan membahas sedikit tentang RFID mulai dari peng
kerja, sampai dengan kegunaannya.
Pengertian RFID
RFID atau bisa disebut juga Radio Frequency Identification adalah sistem identif
berbasis wireless yang memungkinkan pengambilan data tanpa harus bersentuh
barcode atau magnetic card. alat ini menggunakan sistem radiasi elektromagne
mengirimkan kode.
Prinsip Kerja RFID
RFID menggunakan sistem identifikasi dengan gelombang radio, karena itu min
dibutuhkan dua buah perangkat agar alat ini dapat berfungsi, adapun perangka
dibutuhkan disebut TAG dan READER.
RFID TAG
Alat yang melekat pada objek yang akan diidentifikasi oleh RFID Reader. Terdap
TAG yaitu perangkat pasif dan aktif. TAG pasif tanpa menggunakan baterai
sedangkan TAG aktif menggunakan baterai untuk dapat berfungsi. alat ini dapa
perangkat read-only yang berarti hanya dapat dibaca saja ataupun perangkat re
berarti dapat dibaca dan ditulis ulang.
alat ini hanya berisi sebuah TAG yang unik yang berbeda satu dengan yang lain
informasi mengenai objek yang terhubung ke tag ini hanya terdapat pada sistem
atau database yang terhubung pada RFID Reader.
RFID Reader
RFID Reader merupakan alat pembaca dari RFID TAG. Ada dua macam RIFD
Reader yaitu Reader Pasif dan Reader Aktif.
Reader Pasif memiliki sistem pambaca pasif yang hanya dapat menerima sinya
dari TAG Aktif (yang dioperasikan dengan baterai). Jangkauan penerima alat ini
mencapai sampai dengan jarak 600 meter. Hal ini memungkinkan untuk dijadik
sistem perlindungan dan pengawasan aset.
Reader Aktif memiliki sistem pembaca aktif yang dapat memancarkan
sinyal interogator ke TAG dan menerima balasan autentikasi dari TAG. Sinyal in
juga menginduksi TAG dan akhirnya menjadi sinyal DC sehingga dapat menjadi
daya TAG Pasif.
Penggunaan RFID
RFID kini banyak dipakai diberbagai bidang seperti perusahaan, supermarket, ru
bahkan terakhir digunakan dimobil untuk identifikasi penggunaan BBM bersubsi
Alat ini banyak digunakan untuk keperluan identifikasi seperti saat belanja bara
ID karyawan, identifikasi aset perusahaan dan masih banyak lagi identifikasi ya
our product
plastic card
smart card / IC card
self-adhesive RFID label / inlay
NFC tag / sticker
RFID ticket
RFID paper card
RFID name card
RFID key tag / RFID key chain / Epoxy key tag
RFID wristband / RFID bracelet
RFID + smart bracelet / watch
passive RFID tag
logistic RFID tag
library RFID tag
CD RFID tag

fragile RFID tag

tamper-evident RFID tag
RFID jewelry tag

RFID electric meter label

PCB RFID metal tag

ceramic RFID metal tag
ABS RFID metal tag
common RFID metal tag
car RFID tag
gas cylinders tag
ABS disc tag
PVC disc tag
PPS disc tag
asset RFID tag
RFID ties tag
RFID nail tag
RFID cylindrical tag
RFID seals
screw tag
clamp RFID tag
RFID liquor tag
RFID glass tag
garments RFID tag
RFID hang tag
laundry RFID tag
RFID MINI tag
tire RFID tag
RFID bullet tag
clamshell card
RFID staff card
RFID watch
RFID antenna
Animal ear tag
Animal ring
pet collar RFID tag
ceramic bolus tag
syringe tag
underground RFID tag
RFID Bin tag
RFID Medical tag
RFID tag for athlete
tree RFID tag
Metro Token
active RFID tag
USB flash disk card / USB flash disk + RFID card
RFID + LED
RFID + EAS
UHF reader / writer
2.45GHz readers
card reader / writer and related equipment
paper card
metal card
wooden card
3D lenticular card
hologram labels / stickers / films
 contact us

SCIVAS LIMITED

ZOTEI GROUP LIMITED

MINGJIA SMART CARD CO.,LTD

Guangzhou Office Address(foreign orders processing center):

Room A701-A702, RunXiang Building, #1521 North of Guangzhou Avenue, Guangzhou, China
TEL: +86-20-87248506

Factory Address: 5th Floor, The Seventh buildings, DongShen Second Road, HaiYong Science and
Technology Park, FengGang Town, DongGuan City, China
TEL: +86-769-89909176

Contact person and contact methods:

NOTE:
1. Please contact with only one of our
customer support, do not send email to all.
2. Please use English, thank you.
3. Our working time:
Monday to Saturday: 9:00AM - 12:00AM
13:35PM -
18:00PM
Saturday: 9:00AM - 11:55AM
Beijing time
1

5
How to Become a Toy Distributor

In 2007, U.S. safety officials didn’t recall Aqua Dots until 4.2 million were on store shelves, according to a CNN report.
Reports of children getting sick after swallowing the Dots began surfacing. Officials traced the problem to a Chinese factory,
but not before damage was done to the brand as retailers quickly pulled it from stock. Becoming a toy distributor requires
more than warehousing children’s playthings. You’ll also be asked to help keep kids safe and healthy.

Establish a business base. You need an efficiently racked warehouse plus a system of organizing stock-keeping units (SKUs) of
toys within the building so they’re easily picked, packed and re-shipped. This large investment may require you to obtain a
business loan. At the very least, you will need personal or investor cash to set up the facility, open a business checking
account, provision office space, build the infrastructure and purchase a decent amount of insurance to indemnify your
distributorship against everything from fires and floods to liability matters.

Know the law. Rules and regulations governing the U.S. toy industry have become complex and daunting as parents have
become more aware of safety hazards. You’re responsible for keeping tabs on rules and regulations affecting the toy industry
so you can keep your distributorship scandal-free and accident-free. While you can’t necessarily travel to factories producing
the toys you distribute — many of which are located on the Asian rim — you can stay in constant contact with the Consumer
Product Safety Commission by bookmarking its website so you're aware of breaking news.

Invest in technology. If a large number of the toys you distribute are painted, consider investing in X-ray Fluorescence (XRF)
equipment to check toys for lead-based paint as they arrive at your warehouse. It’s illegal to paint products with lead paint,
but that doesn’t mean manufacturers always follow rules. If your budget allows, add a radio-frequency tracking system to
your operation so large containers of toys that don't have to be checked for lead paint can be scanned and counted without
having to unpack and reseal boxes before sending orders on to your retailer customers.

Contract with toy manufacturers in the U.S. and abroad. Signing distribution contracts may be the single-most important task
you perform, so create an airtight document and have it vetted by an attorney. Each time you call on a manufacturer — or
your sales force meets with a potential customer — bring a copy of your contract. The language should outline all aspects of
the relationship you plan to enter, including your markup and the dates on which these payments are due. You also you can
include hold-harmless stipulations so you have another layer of legal protection from potential lawsuits in addition to your
insurance.

Learn about the Toy Safety Certification Program (TSCP) administered by the Toy Industry Association (TIA). This is one of
several benefits of TIA membership, and there's no down side to affiliating with a respected organization that monitors all
aspects of the manufacture and production of toys for children on behalf of the industry. It costs nothing to visit the TIA
website, but if you happen to attend major trade shows held around the country at major market centers such as New York,
Chicago, Los Angeles, Dallas and Miami, you may run into TIA members or officials as you prospect for new business
relationships.
Things Needed
Facility
Racking system
Insurance
Contract
Guidance
Toy manufacturers, importers and distributors: your responsibilities
How to produce and label toys for children to comply with safety and warning regulations.
Published 13 September 2012
From:
Department for Business, Energy & Industrial Strategy
Applies to:
England, Northern Ireland, and Wales
Contents
Introduction
Roles of economic operators
Manufacturers’ obligations
Authorised representatives’ obligations
Importers’ obligations
Distributors’ obligations
Toys to which the regulations apply
List of products that are not considered as toys
Essential safety requirements for toys
Safety assessment
Use of standards
Type examination
EC declaration of conformity and CE marking
Technical documentation
Instructions, markings and warnings
Charities and toy sales, second-hand toys
Enforcement
Penalties
Safeguard procedure
Further information
Introduction

As a manufacturer, authorised representative of a manufacturer, importer or distributor of toys intended for children
comply with the provisions of the Toys (Safety) Regulations 2011 for toys placed on the market after 19 August 2011
the European Toy Safety Directive 2009/48/ECinto UK law S.I. 2011 no.1881.
This is transposed into UK law by S.I. 2010 NO. 1881.
The main requirements are that toys must:
satisfy the ‘essential safety requirements’ in the regulations
be properly marked to ensure traceability
bear the CE mark
be accompanied by instructions for use, and warnings where necessary

Technical documentation and a description of the conformity assessment method used for each toy must be availab
There are differing levels of obligation depending on your role as an economic operator (Directive 2009/48/EC) in th
with manufacturers having the most significant obligation.
Roles of economic operators
The Toy Safety Directive 2009/48/EC defines the new obligations of 4 economic operators:
manufacturers
importers
distributors
authorised representative

The role adopted by an operator depends on how toys are purchased, who designed (or modified) the toy, the owne
brand of the toy and the stage in the production cycle at which the operator becomes involved.

The operator roles may be different to a company’s normal trading role. For example, a company that physically imp
adopt the role of a manufacturer or distributor depending on their involvement with the product or the business rel
other operators in the supply chain. It is important to note that the operator role adopted needs to be assessed on a
basis.

Detailed guidance on deciding your operator type and associated obligations has been produced by the British Toy a
Association (BTHA). It is for you to make sure that you comply with all applicable obligations.
Manufacturers’ obligations
Manufacturers must:
make sure the toy has been designed and manufactured to comply with the essential safety requirements during its
and normal period of use
carry out a safety assessment of the toy
demonstrate that an applicable conformity assessment procedure has been followed
draw up the EC declaration of conformity and affix the CE marking
draw up the technical documentation and keep it for 10 years
apply information identifying the toy and manufacturer on the toy or packaging

make sure the toy is accompanied by instructions for safe use and safety information where appropriate
make sure that continuing production runs of the same toy remain in conformity
carry out sample testing of marketed toys
investigate and record any complaint made in relation to the toy and keep a register of complaints, non-compliant to
recalled toys
bring non-conforming toys into compliance and tell authorities if there is a safety risk and provide information to aut
request
identify the other economic operators in the supply chain
Authorised representatives’ obligations
The manufacturer may appoint by written mandate a person established in the EU as an authorised representative t
behalf in relation to the above. The mandate must include the requirement to keep the technical documentation and
Declaration of Conformity for 10 years, the obligation to bring non-conforming toys into compliance and tell authoriti
a safety risk and the requirement to identify the other economic operators in the supply chain. It cannot include dra
technical documentation. The manufacturer retains responsibility for the performance of its authorised representati
Importers’ obligations
Importers must:

make sure that the manufacturer has fulfilled their obligations above before placing a toy on the market
make sure that the importer’s name and address is marked on the toy or packaging

make sure that the compliance of the toy is not affected by the conditions of storage or transport
carry out sample testing of marketed toys
investigate and record any complaint made in relation to the toy and keep a register of complaints, non-compliant to
recalled toys
bring non-conforming toys into compliance and inform the authorities if there is a safety risk
keep a copy of the technical documentation for a period of 10 years
identify the other economic operators in the supply chain
Distributors’ obligations
Distributors must:

verify that the manufacturer has applied information identifying the toy and manufacturer, applied the CE mark and
accompanied by instructions for safe use and safety information where appropriate
verify that the importer has applied their name and address on the toy or packaging

make sure that the compliance of the toy is not affected by the conditions of storage or transport

bring non-conforming toys into compliance and inform the enforcement authorities, the importer or manufacturer i
safety risk and provide information relating to the compliance of the toy to an enforcement authority
identify the other economic operators in the supply chain

Distributors have no obligations related to technical documentation but must comply with a request for information
they know or have regarding the toy’s compliance with the safety requirements.
Toys to which the regulations apply

Toys are products designed or intended (whether or not exclusively) for use in play by children under 14 years old.
There are certain types of product that fulfil the definition of toys but are excluded from the scope of the regulations
are:
playground equipment intended for public use
automatic playing machines, whether coin operated or not, intended for public use
toy vehicles equipped with combustion engines
toy steam engines
slings and catapults

Annex 1 of the Toy Safety Directive 2009/48/EC sets out a list of products that do not fulfil the definition of a toy but
confused with a toy. This is a non-exhaustive list. If a particular product is not mentioned in the list, it does not mean
automatically a toy. We recommend that you look at the guidance documents to help decide whether or not a produ
List of products that are not considered as toys

The following is a list of products that are not considered as toys within the meaning of this directive - Article 2(1).
decorative objects for festivities and celebrations

products for collectors, provided that the product or its packaging bears a visible and legible indication that it is inten
collectors of 14 years of age and above - examples of this category are: (a) detailed and faithful scale models (b) kits
assembly of detailed scale models (c) folk dolls and decorative dolls and other similar articles (d) historical replicas o
reproductions of real firearms
sports equipment, including roller skates, inline skates, and skateboards intended for children with a body mass of m
kg

bicycles with a maximum saddle height of more than 435 mm, measured as the vertical distance from the ground to
seat surface, with the seat in a horizontal position and with the seat pillar set to the minimum insertion mark
scooters and other means of transport designed for sport or which are intended to be used for travel on public road
pathways

electrically driven vehicles which are intended to be used for travel on public roads, public pathways, or the paveme
aquatic equipment intended to be used in deep water, and swimming learning devices for children, such as swim sea
swimming aids
puzzles with more than 500 pieces

guns and pistols using compressed gas, with the exception of water guns and water pistols, and bows for archery ove
fireworks, including percussion caps which are not specifically designed for toys
products and games using sharp-pointed missiles, such as sets of darts with metallic points

functional educational products, such as electric ovens, irons or other functional products operated at a nominal vol
exceeding 24 volts which are sold exclusively for teaching purposes under adult supervision
products intended for use for educational purposes in schools and other pedagogical contexts under the surveillance
instructor, such as science equipment

electronic equipment, such as personal computers and game consoles, used to access interactive software and their
peripherals, unless the electronic equipment or the associated peripherals are specifically designed for and targeted
and have a play value on their own, such as specially designed personal computers, key boards, joy sticks or steering
interactive software, intended for leisure and entertainment, such as computer games, and their storage media, such
babies’ soothers
child-appealing luminaires
electrical transformers for toys
fashion accessories for children which are not for use in play
Essential safety requirements for toys

Toys must not adversely affect the safety or health of users or third parties when used as intended or in a foreseeabl
in mind the behaviour of children. Take the ability of the user or supervisor into account particularly for toys intende
under 36 months. This provision does not apply to toys that are manifestly unsuitable for children under 36 months,
the toy is likely to appeal primarily to children under 36 months, it is not permitted to claim otherwise. For further a
see guidance document number 11 on the application of the Directive on the Safety of Toys (88/378/EEC).

The particular safety requirements are set out in Annex II to the directive and cover hazards relating to physical/mec
properties, flammability, electrical properties, hygiene requirements, radioactivity and chemical properties.

After 20 July 2013 there are additional essential safety requirements relating to chemical properties and these includ
changed migration limits for a wider range of elements and toy materials
restrictions and labelling requirements for allergenic fragrances

restrictions on the presence of chemicals classified as carcinogenic, mutagenic or reprotoxic (CMR)

restrictions on certain other toys for children under 36 months or intended to be placed in the mouth (Appendix C o
directive)
compliance with the Cosmetic Safety Directive for Dolls’ make-up
The full provisions of Annex II, part 3 apply.
Since then there have been the following amendments to Annex II, part 3:
Cadmium levels
Barium levels
Restrictions on TCEP, TCPP and TDCP in Appendix C of Annex Il
Levels of Bisphenol A
There is also an entry in Annex A of Appendix II in respect of nickel.
Safety assessment

A manufacturer is required to carry out a safety assessment before placing a toy on the market.

The safety assessment is an analysis of the chemical, physical, mechanical, electrical, flammability, hygiene and radio
hazards that the toy may present, as well as an assessment of the potential exposure to such hazards.

Guidance on safety assessment is on the Europa website and from the British Toy and Hobby Association.
Use of standards
Toys which conform to the relevant harmonised standards which have been published in the Official Journal of the E
Union are presumed to conform to the essential safety requirements.

There is a range of EN standards such as the EN71 series that cover the essential safety requirements in Annex II of t

The BTHA legislation guide for toys gives examples of the typical standards often applied to toys.
Type examination
In the following circumstances an EC type examination by a notified body will be necessary:

where the design or characteristics of the toy result in the hazards presented not being covered by standards
where no standards exist
where standards are published with a restriction
where the manufacturer has not followed the standards completely or only in part

The notified body will perform the tests and examinations necessary to decide whether or not the toy satisfies the e
requirements and if it does the body will issue an EC type-examination certificate.
You can see a list of UK notified bodies on the Europa website.
EC declaration of conformity and CE marking

Where the toy has been shown to conform to the essential safety requirements the manufacturer must draw up an E
of conformity to follow the structure set out in Annex III of the directive.

The manufacturer must affix the CE marking to the toy, to an affixed label or to the packaging. The mark must be visi
point of sale, be easily legible and in an indelible form.

CE marking is a visible declaration by a manufacturer that the toy satisfies all the provisions of the Toys (Safety) Regu
It does not mean that the toy cannot be examined by an enforcement authority if they have reasonable grounds for
infringement of the regulations.

The CE marking is not a European safety mark or quality symbol intended for consumers. It indicates to enforcement
that the toy is intended for sale in the European Economic Area (EEA).

If a toy falls within other new approach directives, then, unless provided otherwise, it must comply with the require
legislation as well. The CE marking will confirm that the product conforms to other new approach directives where t
Technical documentation

The directive requires that a comprehensive technical file is maintained for each toy that includes:

a detailed description of the design and manufacture including a list of components and materials
the safety assessments
a description of the conformity assessment procedure used
a copy of the EC declaration of conformity
the addresses of the places of manufacture and storage
copies of any documents submitted to a notified body (where applicable)
test reports or documentation demonstrating compliance to harmonised standards
a copy of the EC type examination certificate (where applicable)
safety assessment
a colour image of the toy
Further guidance on safety assessment is available from:
British Toy and Hobby Association
Europa website
Instructions, markings and warnings

The toy must be accompanied by instructions and relevant safety information. These may also contain details such a
instructions or information regarding ways in which hazards may be further reduced, such as the requirement for ad
supervision or by the use of additional personal protective equipment.

Traceability markings must be applied to the toy or packaging or instructions. These must include a model number ty
number, the identification and address of the manufacturer and any importer.
Where applicable the toy or packaging must bear specific warnings and indications of precautions to be taken when
These are usually specified in safety standards.
Charities and toy sales, second-hand toys

Many charities are subject to the regulations because they run trading companies or bodies that are similar to busin
money generating
have a degree of continuity
keep regular business hours

People organizing events such as jumble sales and car boot sales - which are held at infrequent and irregular interva
unlikely to be considered as acting in the course of business. However, traders invited to sell toys there would not be
the requirements of the regulations.

Individuals producing toys on an occasional basis to give to charities to sell are also likely to be exempt.

Second-hand toys should be sold in a safe condition, and the General Product Safety Regulations will apply to them.
Enforcement

Trading standards departments of local authorities in England, Scotland and Wales, and environmental health depar
district councils in Northern Ireland, are responsible for day-to-day enforcement of the regulations.

Enforcement action may be taken in cases of formal non-compliance such as inappropriate CE marking or in cases w
enforcement authority has reason to believe that the toy presents a risk to the safety and health of persons.

The enforcement authority may issue a compliance notice in the case of a formal non-compliance or where this noti
complied with or a safety risk exists the operator may be required to withdraw the toys from the market or undertak
Where the required technical documentation cannot be produced, enforcement authorities have the power to requ
tested at the supplier’s own expense.
It is an offence for a manufacturer, authorised representative or importer to supply toys:
which do not satisfy the essential safety requirements
which do not carry the CE mark or apply it incorrectly
which do not carry the required safety warnings or addresses
for which the relevant information does not exist within the EU
It is an offence for a distributor to supply toys which:
would put at risk the safety or health of users or third parties when used as intended or in a foreseeable way, bearin
normal behaviour of children

do not have the CE marking or the name and address details of the person who first placed them on the EC market
Penalties

Offences may result in fines of up to £5,000, or a maximum prison term of 6 months, or both. Where a supplier does
with a request to have toys tested within a reasonable time the penalties are a term of imprisonment for up to 3 mo
of up to £5,000.
Safeguard procedure
If your product fails to meet safety requirements, it will either be removed from the market or prevented from being
first place.

If this happens to your product within the UK, the European Commission will be notified of any action taken against
when the non-compliance relates to safety and the toy carries the CE marking. If the Commission is satisfied that the
justified, it will send details of the case to other member states so that they can consider taking similar action.
Berapa Biaya Urus Sertifikat SNI Mainan?
biaya-urus-sniJakarta – Belum lama ini pemerintah dihadapkan kembali dengan persoalan pemeriksaan barang atau
produk yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia yang berasal dari luar negeri.
Masyarakat yang sempat mengabadikan momen pemusnahan barang mainan yang dibelinya dari luar negeri alias impor
ini karena ditagih dokumen SNI wajib. Padahal mainan yang nilainya tidak seberapa itu untuk kepentingan pribadi atau
koleksi.
Petugas Bea dan Cukai yang berada di Kantor Pelayanan Bengkulu terpaksa menahan serta memberikan tindakan tegas
dengan memberikan pilihan untuk mengurus SNI, barang dikembalikan, dam yang terakhir dimusnahkan.
Tindakan tegas itu sudah sesuai dengan aturan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 55 Tahun 2013 tentang
pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Artinya sesuai dengan aturan yang berlaku maka setiap barang yang tertuang dalam belied tersebut wajib SNI. Lalu
berapa biaya pengurusannya ?
Dirjen IKM Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, biaya pembuatan SNI wajib untuk suatu produk
tidak menentu namun rata-ratanya mencapai puluhan juta.
“Biaya tergantung LSPro nya, tergantung jenis mainan, jenis bahan, jenis cat, jenis warna,” kata Gati saat
dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (22/1/2018).
Dia menyebutkan, waktu pengurusan juga berbeda-beda karena jumlah komponen atau artikel dari satu produk mainan
satu dengan mainan lainnya berbeda.
“Satu bahan baku satu pengujian, kurang lebih Rp 10-Rp 20 juta,” jelas dia.
Diketahui, terdapat beberapa dokumen persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat yang ingin mendapatkan
sertifikat SNI wajib khususnya mainan impor.
Yang pertama, surat permohonan yang ditujukan kepada Direktur Industri Tekstil Kulit Alas KAki dan Aneka Direktorat
Industri Kimia Tekstil dan Aneka. Kedua, surat data pemohon. Ketiga, copy SIUP/IUI, TDP, NIK, NPIK, API (ruang lingkup
mainan anak).

Keempat, copy Nomor Pokok Wajin Pakal (NPWP). Kelima, daftar produk. Keenam, dalam rangka impor produk digunakan
sebagai contoh permohonan SPPT-SNI dengan melampirkan pertama surat pendaftaran (registrasi) SPPT-SNI, kedua copy
dokumen BAPC (berita acara pengambilan contoh). dan yang ketujuh, surat kuasa pengurusan pertimbangan teknis SNI
mainan secara wajib (materai Rp 6.000).

Dalam laman tersebut juga diinformasikan waktu pemrosesan selambat-lambatnya lima hari kerja setelah seluruh
dokumen persyaratan diterima dengan lengkap dan benar. Pemohon akan mendapat notifikasi melalui SMS dari
Kementerian Peridudtrian apabila permohonan telah selesai diproses, dan layanan ini tidak dipungut biaya sepeser
pun. (dna/dna)

Pertanyaan
Saya sering melihat label SNI (Standar Nasional Indonesia) pada beberapa produk barang. Apakah SNI ini
sifatnya wajib pada seluruh produk barang/jasa?

Ingin Masalah Anda Segera Tuntas?

Percayakan masalah hukum Anda ke ahlinya. Hubungi konsultan hukum profesional, hanya Rp299.000,- per 30
menit.

Konsultasikan Masalah Anda

Powered by: 

Ulasan Lengkap
Pertama-tama, kami akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan Standar Nasional Indonesia (“SNI”). Berdasarkan Pasal 1 an

Terhadap barang dan atau jasa, proses, sistem dan personel yang telah memenuhi ketentuan/spesifikasi teknis SNI dapat
diberikan sertifikat dan atau dibubuhi tanda SNI (Pasal 14 ayat [1] PP 102/2000). Sertifikat itu sendiri adalah jaminan
tertulis yang diberikan oleh lembaga/laboratorium yang telah diakreditasi untuk menyatakan bahwa barang, jasa, proses,
sistem atau personel telah memenuhi standar yang dipersyaratkan (Pasal 1 angka 12 PP 102/2000). Sedangkan, Tanda
SNI adalah tanda sertifikasi yang dibubuhkan pada barang kemasan atau label yang menyatakan telah terpenuhinya
persyaratan Standar Nasional Indonesia (Pasal 1 angka 13 PP 102/2000).

Sertifikat yang diberikan dapat berupa sertifikat hasil uji, sertifikat kalibrasi, sertifikat sistem mutu, sertifikat sistem
manajemen lingkungan, sertifikat produk, sertifikat personel, sertifikat pengelolaan hutan produksi lestari, sertifikat
inspeksi, sertifikat keselamatan (Penjelasan Pasal 14 ayat [1] PP 102/.2000).

SNI tidak diwajibkan pada semua barang. Berdasarkan Pasal 12 ayat (2) PP 102/2000, SNI bersifat sukarela untuk
ditetapkan oleh pelaku usaha. Akan tetapi, dalam hal SNI berkaitan dengan
kepentingan keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat atau pelestarian fungsi lingkungan
hidup dan/atau pertimbangan ekonomis, instansi teknis dapat memberlakukan secara wajib sebagian atau seluruh
spesifikasi teknis dan atau parameter dalam SNI (Pasal 12 ayat [3] PP 102/2000).

Jika untuk barang dan atau jasa, proses, sistem dan personel tersebut telah ditetapkan SNI, maka pelaku usaha harus
memiliki sertifikat atau tanda SNI (Pasal 15 PP 102/2000).

Jika atas suatu barang atau jasa telah diberlakukan SNI wajib, maka pelaku usaha yang barang atau jasanya tidak
memenuhi dan/atau tidak sesuai dengan SNI wajib, tidak boleh memproduksi dan/atau mengedarkan barang atau jasa
tersebut (Pasal 18 ayat (1) PP 102/2000).

Selain itu, jika pelaku usaha telah memperoleh sertifikat produk dan/atau tanda SNI dari lembaga sertifikasi produk untuk
barang atau jasanya, pelaku usaha tersebut dilarang memproduksi dan mengedarkan barang dan/atau jasa yang tidak
memenuhi SNI (Pasal 18 ayat [2] PP 102/2000).

SNI yang telah diberlakukan secara wajib, tidak hanya dikenakan pada barang dan/atau jasa yang produksi dalam negeri,
tetapi juga berlaku untuk barang dan/atau jasa impor (Pasal 19 ayat [1] PP 102/2000).

Jadi, pada dasarnya tidak semua barang atau jasa wajib SNI. Biasanya SNI wajib diberlakukan pada hal-hal yang
berkaitan dengan kepentingan keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat atau pelestarian fungsi lingkungan hidup
dan atau pertimbangan ekonomis.

Contoh beberapa barang yang wajib SNI antara lain:

1.    Mainan anak-anak, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 24/M-
IND/PER/4/2013 Tahun 2013 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan Secara Wajib
(“Permen Perindustrian 24/2013”). Mainan yang dimaksud adalah setiap produk atau material yang dirancang atau
dengan jelas diperuntukkan penggunaannya oleh anak dengan usia 14 (empat belas) tahun ke bawah untuk bermain
dengan penggunaan yang normal maupun kemungkinan penggunaan yang tidak wajar sesuai dengan kebiasaan seorang
anak (Pasal 1 angka 1 Permen Perindustrian 24/2013).
2.    Ban, yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 11/M-IND/PER/1/2012 Tahun
2012 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Ban Secara Wajib sebagaimana terakhir diubah
dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 27/M-IND/PER/5/2013 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/1/2012 Tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Ban Secara Wajib;
3.    Semen, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 18/M-
IND/PER/2/2012 Tahun 2012 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Semen Secara Wajib;
4.    Pupuk anorganik tunggal, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No.
16/M-IND/PER/2/2012 Tahun 2012 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pupuk Anorganik
Tunggal Secara Wajib;
5.    Air minum dalam kemasan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No.
49/M-IND/PER/3/2012 Tahun 2012 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK) Secara Wajib;
6.    Helm, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 40/M-
IND/PER/6/2008 Tahun 2008 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Helm Pengendara
Kendaraan Bermotor Roda Dua Secara Wajib;
7.    dan lain-lain.

Jika atas barang atau jasa tersebut telah ditetapkan SNI wajib, dan pelaku usaha melanggar ketentuan tersebut, maka
berdasarkan Pasal 24 ayat [1] PP 102/2000, pelaku usaha dapat dikenakan sanksi administratif dan/atau sanksi pidana.

Sanksi administratif dapat berupa pencabutan sertifikat produk dan/atau pencabutan hak penggunaan tanda SNI,
pencabutan izin usaha, dan/atau penarikan barang dari peredaran (Pasal 24 ayat [2] PP 102/2000). Sedangkan, sanksi
pidana berupa sanksi pidana sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 24 ayat [5] PP 102/2000). Yang
dimaksud peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain peraturan perundang-undangan di bidang
Perindustrian, Ketenagalistrikan, Kesehatan, Perlindungan Konsumen dan peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan kegiatan Standardisasi Nasional (Penjelasan Pasal 24 ayat [5] PP 102/2000).

Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

Dasar Hukum:
1. Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
2.    Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 40/M-IND/PER/6/2008 Tahun 2008 Tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua Secara Wajib;
3.    Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 16/M-IND/PER/2/2012 Tahun 2012 Tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Pupuk Anorganik Tunggal Secara Wajib;
4.    Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 18/M-IND/PER/2/2012 Tahun 2012 Tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Semen Secara Wajib;
5.    Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 49/M-IND/PER/3/2012 Tahun 2012 Tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Secara Wajib;
6.    Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 24/M-IND/PER/4/2013 Tahun 2013 Tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan Secara Wajib; dan
7.    Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 11/M-IND/PER/1/2012 Tahun 2012 Tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Ban Secara Wajib sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri
Perindustrian Republik Indonesia No. 27/M-IND/PER/5/2013 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/1/2012 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Ban
Secara Wajib.
Tentang Mainan SNI, Sebenarnya
Seperti Apa Sih Peraturannya?
Mainan SNI saat ini sedang ramai dibahas di media sosial karena masalah mainan impor yang
dihancurkan. Memangnya, seperti apa sih peraturannya?

Beberapa hari terakhir, jagat maya dihebohkan dengan kasus mainan tak berlabel SNI yang
dihancurkan. Sebenarnya tentang mainan SNI, seperti apa sih peraturannya?

Mainan, adalah suatu benda yang tidak hanya digemari oleh anak-anak, namun juga disukai oleh
banyak orang dewasa. Mainan sendiri sejatinya memiliki jenis yang beragam, dan ada yang khusus
dewasa atau 14 tahun ke atas.
Saat ini, sedang ramai dibahas tentang masalah perizinan masuknya mainan ke Indonesia, atau
lebih tepatnya, polemik mainan SNI. Untuk kamu yang belum tahu, meskipun pastinya banyak yang
sudah tahu, maka akan penulis ceritakan sedikit tentang kejadiannya.

Awalnya, orang tersebut membawa mainan DX Ninpu Sentai Hurricanger Karakuri Ball Set #4. Di
bandara, barang tersebut ditahan oleh pihak bandara, alasannya karena orang tersebut tidak bisa
melengkapi surat-surat yang dibutuhkan.

Memangnya, surat-surat apa saja yang dibutuhkan? Surat tersebut adalah dokumen-dokumen
tentang perizinan SNI atau Standar Nasional Indonesia dari Kementerian Perindustrian Indonesia.
 Berapa biayanya? Untuk satu barang saja, membutuhkan uang jutaan, bahkan sampai belasan juta.
Karena hal tersebut, orang yang barangnya ditahan di bandara tadi jelas tidak mau mengeluarkan
uang jutaan, untuk menebus mainan yang bahkan harganya kurang dari Rp500.000.

Karena tidak bisa melengkapi surat, akhirnya dikasih pilihan, antara barang dihancurkan atau
dikembalikan ke negara asal. Sudah emosi, akhirnya orang tersebut lebih memilih menghancurkan
mainan tersebut langsung di tempat.

CONTINUE READING BELOW

Bagi Kamu Para Penggemar One Piece, 6 Mainan One Piece ini Bisa Menjadi Penghias Mejamu!

Apakah kamu penggemar One Piece dan ingin mengoleksi mainan atau figureya? Lihat daftar mainan One Piece
pilihan Duniaku.net berikut ini!
Baca Juga

Melihat kejadian ini, sebenarnya seperti apa sih peraturannya? Tindakan yang dilakukan Bea Cukai
di bandara berdasarkan pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 55/M-IND/PER/11/2013
tentang Perubahan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24/M-IND/PER/4/2013 tentang mainan
SNI.

Di sana tertulis, jika pemilik barang tidak memiliki surat pelengkap tentang persyaratan impor dan
barang tersebut, termasuk tentang perizinan mainan SNI, maka pihak Bea Cukai akan menahan dan
tidak mengeluarkan barang tersebut.

Sebenarnya, pihak yang paling wajib mengurus SNI pada mainan impor adalah perusahaan yang
memiliki badan hukum. Sebagai contoh, toko mainan di Indonesia ingin mengimpor banyak Model
Kit Gundam untuk dijual di Indonesia, maka toko mainan tersebut akan melakukan pengajuan izin
SNI per-satu jenis barang.
Pengajuan SNI sendiri membutuhkan uji sampel di lab, dan untuk beberapa barang tertentu,
membutuhkan lebih dari satu sampel. Sehingga untuk perorongan dan digunakan untuk konsumsi
pribadi, seharusnya tidak perlu mengajukan SNI.

Jika kamu terkena kasus seperti ini, apa yang harus kamu lakukan? Coba kamu yakinkan petugas
dengan sebaik mungkin, bahwa barang yang kamu bawa bukan mainan untuk 14 tahun ke bawah,
dan nantinya mainan tersebut akan menjadi koleksi pribadimu, asalkan kamu tidak membelinya
dalam jumlah banyak, karena jika dalam jumlah banyak, maka memang harus dibuat izin SNI-nya.

Mungkin kamu juga bisa memberikan contoh barang serupa (atau bahkan barang yang sama) yang
sudah beredar di Indonesia dengan SNI (seperti beberapa Model Kit Gundam, maupun lini Figma
dan S.H.F yang dijual di toko besar di Indonesia sudah SNI).

Penulis sarankan juga untuk kamu para kolektor mainan yang suka pulang pergi ke luar negeri,
agar terus terupdate tentang masalah perizinan impor barang luar negeri, dan semoga nantinya
tidak ada lagi kejadian viral seperti ini, ya.

[dn_store_badges id=”8″ caption=”Suka karakter Boa Hancock? Ingin mempercantik meja kerjamu
dengan kehadirannya? Maka Chibi-Arts Boa Hancock bisa menjadi pilihanmu! Selain harganya yang
murah, penampilannya yang lucu juga bisa menjadi daya tarik!”]