Anda di halaman 1dari 16

Interaksi obat

antibiotik
KELOMPOK 3

× RIZKA MILIN (15020170056)


× ANDRIANTI NURDIN (15020170135)
× ARNI AZIZAH ARIFUDDIN (15020170156)
× SRI MIFTAHUL JANNAH (15020170211)

2
Definisi Antibiotik
Antibiotik adalah senyawa
ataupun zat kimia yang
dihasilkan oleh Mikroorganisme
yang digunakan untuk
menghambat dan membunuh
mikroorganisme lainnya.

3
Interaksi Obat dengan Makanan
Interaksi susu dan ciprofloxacin Produk yang mengandung susu
termasuk dalam interaksi dapat membuat obatnya kurang
farmakokinetik pada fase absorpsi efektif dan tidak bekerja dengan
karena kalsium yang terdapat baik. Anda bisa menghentikan
pada susu akan membentuk pemberian makan selama 1 jam
senyawa kompleks molekul besar sebelum dan 2 jam setelah dosis
dengan golongan obat ciprofloxasin (Drugs.com).
fluorokuinolon, sehingga sama
sekali tidak bisa diabsorpsi dan
tidak akan menimbulkan efek.
Interaksi ini juga dapat
menurunkan bioavailabilitas
ciprofloksasin

4
Interaksi Obat dengan Bahan Alam (Drugs.com)
× Ofloxasin + Ginkgo biloba
Ginkgo biloba telah menyebabkan kejang, dan menggabungkannya
dengan obat lain yang juga dapat menyebabkan kejang seperti
ofloxacin dapat meningkatkan risiko tsb.
Lebih rentan terhadap usia lanjut, konsumsi alkohol atau berhenti
narkoba, memiliki riwayat kejang, atau memiliki kondisi yang
mempengaruhi sistem saraf pusat seperti tumor otak atau trauma
kepala. Signifikasi termasuk kategori moderate.

5
Interaksi Obat Secara Farmakokinetik
Absorbsi (Stockley’s Drug Interactions)
× Interaksi susu dan ciprofloxacin termasuk dalam interaksi
farmakokinetik pada fase absorpsi karena kalsium yang terdapat pada
susu akan membentuk senyawa kompleks molekul besar dengan
golongan obat fluorokuinolon, sehingga sama sekali tidak bisa
diabsorpsi dan tidak akan menimbulkan efek. Interaksi ini juga dapat
menurunkan bioavailabilitas ciprofloksasin (Pápai, 2010).
× Kuinolon dapat diberikan bersama makanan biasa tanpa menurunkan
kadar. Namun, makanan yang kaya kalsium dan yang mengandung susu
menyebabkan interaksi yang signifikan dengan ciprofloxasin
(moderate).

6
Interaksi Obat Secara Farmakokinetik
Absorbsi
× Interaksi susu dan ciprofloxacin termasuk dalam interaksi
farmakokinetik pada fase absorpsi karena kalsium yang terdapat pada
susu akan membentuk senyawa kompleks molekul besar dengan
golongan obat fluorokuinolon, sehingga sama sekali tidak bisa
diabsorpsi dan tidak akan menimbulkan efek. Interaksi ini juga dapat
menurunkan bioavailabilitas ciprofloksasin (Pápai, 2010).
× Kuinolon dapat diberikan bersama makanan biasa tanpa menurunkan
kadar. Namun, makanan yang kaya kalsium dan yang mengandung susu
menyebabkan interaksi yang signifikan dengan ciprofloxasin
(moderate).

7
Interaksi Obat Secara Farmakokinetik
Absorbsi
× Antasida + kuinolon
Antasida dapat mempengaruhi absorpsi beberapa obat lain dengan
berikatan dengan obat tersebut, sehingga menyebabkan penurunan
absorpsi obat yang diberikan bersamaan dengan antasida. Antasida
yang mengandung kation divalen atau trivalen seperti Ca2+, Mg2+,
atau Al3+, dapat mengurangi absorpsi antibiotika fluorokuinolon yang
diberikan secara oral karena dapat membentuk khelat dengan
antibiotika fluorokuinolon.

8
Interaksi Obat Secara Farmakokinetik
Absorbsi
× Antasida + kuinolon
Kation multivalen pada antasida akan membentuk kompleks
dengan gugus 3-ketone dan4-carboxylic acid pada molekul
sparfloksasin atau gugus fungsi 3-carbonyl dan 4-oxo pada molekul
siprofloksasin. Kompleks yang terbentuk adalah kompleks yang
tidak larut dan tidak dapat diabsorbsi. Penurunan absorpsi
fluorokuinolon akan mempengaruhi konsentrasi maksimum (Cmax)
dan persentase bioavailabilitas, sehingga dapat menurunkan
efektivitas terapi antibiotika.

9
Interaksi Obat Secara Farmakokinetik
Absorbsi
× Antasida + kuinolon
Antasida dilaporkan dapat mengurangi bioavailabilitas
siprofloksasin sebesar 13% dan levofloksasin sebesar 55%. Pemberian
antasida bersamaan dengan sparfloksasin, menurunkan
bioavailabilitas sparfloksasin sebesar 50%. Pemberian antasida 5-10
menit, 2 jam, dan 4 jam setelah pemberian siprofloksasin
menurunkan Cmax siprofloksasin masing-masing 80%, 74%, dan 13%;
serta mempengaruhi Area Under Curve (AUC) siprofloksasin masing-
masing sebesar 85%, 77%, dan 30%.

10
Interaksi Obat Secara Farmakokinetik
Absorbsi
× Antasida + kuinolon
Interaksi ini dapat diminimalkan dengan pemberian fluorokuinolon
oral setidaknya 2 jam sebelum pemberian antasida, atau 6 jam
setelah pemberian antasida. Selain itu, dapat dipertimbangkan
pemberian non-interacting acid reducers, seperti H2-receptor
blockers atau Proton Pump Inhibitor karena tidak memiliki interaksi
dengan fluorokuinolon.

11
Interaksi Obat Secara Farmakokinetik
Metabolisme
× Cotrimoxazole + rifampisin
Digunakan secara bersamaan akan menimbulkan penurunan level
cotrimoxazole dan meningkatkan kadar rifampisin. Rifampisin memiliki
sifat inducer (stimulan) terhadap enzim CYP2C9. Rifampisin akan
menurunkan efek dari sulfametoxazol dengan mempengaruhi hati.
Rifampisin yang menginduksi enzim CYP2C9 dapat meningkatkan
metabolisme dari cotrimoxazole sehingga menurunkan (AUC) dari
cotrimoxazole yang akan berakibat pada penurunan atau bahkan
kegagalan terapi dari cotrimoxazole. Interaksi obat ini memiliki
signifikasi klinis minor

12
Interaksi Obat Secara Farmakokinetik
Metabolisme
× Cotrimoxazole + rifampisin
Penurunan khasiat dari cotrimoxazol akan berpengaruh
terhadap kondisi klinis pasien setelah menerima terapi
cotrimoxazol. Namun jika terjadi penurunan kondisi klinis pasien
karena penurunan khasiat dari cotrimoxazol dapat dilakukan
peningkatan dosis cotrimoxazol sehingga terapi dari
cotrimoxazol tercapai.

13
Interaksi Obat Secara Farmakokinetik
Eliminasi
× Dapson + probenesid
Interaksi pada eliminasi melalui ginjal dapat terjadi akibat perubahan hingga pH
dalam urin atau karena persaingan tempat ikatan pada sistem transport yang
berfungsi untuk sekresi atau reabsorpsi aktif. Kompetensi terjadi antara obat-obat
yang menggunakan mekanisme transport aktif yang sama di tubulus proksimal.
Contohnya, probenesid yang menghambat ekskresi banyak obat, termasuk
golongan penisilin, beberapa sefalosporin, indometasin dan dapson.
Interaksi dapson dengan obat lain, dapson berinteraksi hanya dengan sedikit obat-
obat lain, antara lain probenesid yang mengganggu ekskresinya di ginjal, rifampisin
yang meningkatkan metabolisme dapson dengan meningkatkan regulasi sitokrom
P450.

14
Interaksi Obat Secara Farmakodinamik
Interaksi farmakodinamik yang paling banyak terjadi adalah interaksi levofloxacin
dan ondansetron yaitu sebanyak 5 (8,6%) kejadian interaksi. Penggunaan
levofloxacin dan ondansetron secara bersamaan dapat mengakibatkan efek aditif
dalam perpanjangan interval QT dan meningkatkan risiko aritmia ventrikel hingga
menyebabkan kematian pada pasien. Interaksi farmakodinamik lain seperti
ketorolac dan levofloxacin sebanyak 2 (3,4%) kejadian interaksi.
× Florokuinolon + NSAID
Penggunaan fluoroquinolone bersamaan NSAID dapat mempotensiasi risiko
toksisitas sistem saraf pusat. Cincin piperazin dari fluoroquinolone dapat
menghambat pengikatan asam gamma-aminobutyric (GABA) ke reseptor otak
dan NSAID dapat sinergis menambah efek ini. Pasien dengan riwayat kejang
beresiko lebih besar.

15
THANKS!
Any questions?

16

Anda mungkin juga menyukai