Anda di halaman 1dari 3

Nama : Stevensal B Kalumata

NPM : 1943700346

Kelas : Apoteker sore

Soal

1. Unixpected increase pharmakological activity merupakan efek dari interaksi obat. Coba
sebutkan contohnya.
2. Coba sebutkan kembali hal-hal yang menyebabkan interaksi pada proses absorbsi.
3. Sebutkan kembali contoh masing-masing interaksi obat pada tahap absorbsi berdasarkan 5
cara diatas selain contoh yang diatas.
4. Seorang pasien 60 tahun diberikan prasugrel dan warfarin dengan dosis lazim. Namun
setelah beberapa jam pemakaian pasien tersebut mengalami pendarahan.
Jelaskan apa yang terjadi

Jawaban

1. Contoh interaksi obat


a. Efek warfarin dengan ciprofloxacin, claritromicin, eritromicin, metronidazol, atau
kotrimoxazol mengakibatkan efek warfarin meningkat,
b. Warfarin dengan asetosal mengakibatkan pendarahan meningkat dan INR
meningkat
c. Warfarin dengan asetamenofen mengakibatkan pendarahan meningkat, INR
meningkat
d. Warfarin dengan NSAID mengakibatkan pendarahan meningkat, INR meningkat.
e. Golongan statin dan niasin mengakibatkan rabdomyolisis.
f. Sildenafil dan ketokonazol mengakibatkan kadar plasma sildenafil meningkat.
g. SSRI dengan anti depresan trisiklik mengakibatkan kadar antidepresan trisiklik
meningkat.
2. Hal-hal yang menyebabkan interaksi pada proses absorbsi adalah :
a. Secara langsung, sebelum absorbsi
b. Terjadi perubahan pH cairan gastrointestinal
c. Penghambatan transport aktif gastrointestinal
d. Adanya perubahan flora usus
e. Efek makanan
3. Contoh interaksi obat pada proses absorbsi
a. Interaksi yang terjadi secara langsung sebelum obat diabsorpsi contohnya adalah
interaksi antibiotika (tetrasiklin, fluorokuinolon) dengan besi (Fe) dan antasida yang
mengandung Al, Ca, Mg, terbentuk senyawa chelate yang tidak larut sehingga obat
antibiotika tidak diabsorpsi. Obat-obat seperti digoksin, siklosporin, asam valproat
menjadi inaktif jika diberikan bersama adsorben (kaolin, charcoal) atau anionic
exchange resins (kolestiramin, kolestipol)
b. Terjadinya perubahan pH cairan gastrointestinal, misalnya peningkatan pH karena
adanya antasida, penghambat-H2, ataupun penghambat pompa-proton akan
menurunkan absorpsi basa-basa lemah (misal, ketokonazol, itrakonazol) dan akan
meningkatkan absorpsi obat-obat asam lemah (misal, glibenklamid, glipizid,
tolbutamid). Peningkatan pH cairan gastrointestinal akan menurunkan absorpsi
antibiotika golongan selafosporin seperti sefuroksim aksetil dan sefpodoksim
proksetil
c. Mekanisme interaksi melalui hambatan transport aktif gastrointestinal, misalnya
grapefruit juice, yakni suatu inhibitor protein transporter uptake pump di saluran
cerna, akan menurunkan bioavailabilitas beta-bloker dan beberapa antihistamin
(misalnya, fexofenadin) jika diberikan bersama-sama.7 Pemberian digoksin bersama
inhibitor transporter efflux pump Pglikoprotein (a.l. ketokonazol, amiodarone,
quinidin) akan meningkatkan kadar plasma digoksin sebesar 60-80% dan
menyebabkan intoksikasi (blokade jantung derajat-3), menurunkan ekskresinya
lewat empedu, dan menurunkan sekresinya oleh sel-sel tubulus ginjal proksimal.
d. Adanya perubahan flora usus, misalnya akibat penggunaan antibiotika berspektrum
luas yang mensupresi flora usus dapat menyebabkan menurunnya konversi obat
menjadi komponen aktif. Efek makanan terhadap absorpsi terlihat misalnya pada
penurunan absorpsi penisilin, rifampisin, INH, atau peningkatan absorpsi HCT,
fenitoin, nitrofurantoin, halofantrin, albendazol, mebendazol karena pengaruh
adanya makanan. Makanan juga dapat menurunkan metabolisme lintas pertama
dari propranolol, metoprolol, dan hidralazine sehingga bioavailabilitas obat-obat
tersebut meningkat, dan makanan berlemak meningkatkan absorpsi obat-obat yang
sukar larut dalam air seperti griseovulvin dan danazol.

4. Warfarin adalah antikoagulan oral, obat ini menghambat koagulasi dengan jalan mencegah
reduksi vitamin K secara enzimatik didalam hati. Vitamin K (dalam bentuk reduksi) adalah
kofaktor yang bertanggung jawab dalam aktivasi faktor pembekuan darah II,VII, IX, dan X,
protein C, S dan Z. Anti koagulan oral mencegah reduksi vitamin K teroksidasi sehingga
aktivasi faktor-faktor pembekuan darah terganggu atau tidak terjadi.
Sedangkan Prasugrel merupakan obat anti platelet yang memiliki efek agregasi dan
menghambat pembentukan trombus. Obat ini menghambat reseptor P2Y12 di platelet
secara irreversible. Anti platelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga
dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri.
Prasugrel memiliki efek samping meningkatkan efek warfarin, heparin, digoksin dan
sulfonilurea.
Penggunaan prasugrel secara bersamaan dengan obat lain yang mempengaruhi hemostasis
seperti antikoagulan, penghambat trombosit, penghambat trombin, agen trombolitik,
dekstran, agen antiinflamasi nonsteroid (kronis), atau agen yang biasanya menyebabkan
trombositopenia dapat meningkatkan risiko perdarahan. Prasugrel dapat digunakan dengan
inhibitor aspirin, heparin, atau glikoprotein IIb / IIIa.
Sehingga jika prasugrel dikombinasi dengan warfarin, maka prasugrel akan menginhibisi
warfarin sehingga menyebabkan peningkatan efek dari warfarin, dan mengakibatkan
peningkatan efek samping pendarahan lebih besar terhadap pasien.

Perhatian : disarankan jika prasugrel digunakan dalam kombinasi dengan obat lain yang
mempengaruhi hemostasis. Dianjurkan observasi klinis dan laboratorium untuk komplikasi
hemoragik. Pasien harus disarankan untuk segera melaporkan tanda-tanda perdarahan ke dokter
mereka, termasuk rasa sakit, bengkak, sakit kepala, pusing, kelemahan, perdarahan berkepanjangan
dari luka, peningkatan aliran menstruasi, perdarahan vagina, mimisan, perdarahan gusi akibat
menyikat, pendarahan yang tidak biasa atau memar , urin merah atau coklat, atau feses merah atau
hitam.

Drugg interaction
1. Saw palmetto jika dikombinasi dengan anti koagulan atau antiplatelet akan
meningkatkan resiko pendarahan.
2. Kava dikombinasi dengan zidovudine meningkatkan resiko hepatotoksik
3. Ginger dikombinasi dengan aspirin akan meningkatkan efek anti koagulan
4. Velerian dikombinasi dengan clonazepam akan meningkatkan efek sedasi dari
clonazepam.
5. Goldenseal
6. Green tea dikombinasi dengan albuterol meningkatkan efek stimulasi SSP karena
caffein yang terdapat pada greentea.

Anda mungkin juga menyukai