INTERAKSI OBAT
FARMAKOKINETI
K
(ABSORPSI-
DISTRIBUSI)
TIM DOSEN INTERAKSI OBAT
Interaksi farmakokinetik terjadi ketika suatu obat
mempengaruhi absorbsi, distribusi, metabolisme,
dan ekskresi obat lainnya sehingga meningkatkan
atau mengurangi jumlah obat yang tersedia untuk
menghasilkan efek farmakologisnya
2
Interaksi farmakokinetik akan mengubah/mempengaruhi :
1.Absorpsi
2.Distribusi
3.Metabolisme
4.Ekskresi
3
INTERAKSI
FASE ABSORPSI
PRESENTATION TITLE 5
Absorpsi
• Interaksi langsung
• Berupa :
1. Mengubah pH di saluran cerna
2. Membentuk senyawa khelat
3. Mengadsorpsi obat lain
4. Mengubah waktu pengosongan lambung dan transit di usus
5. Mengubah motilitas usus
6. Mengubah aliran darah intestinal
7. Mengubah transport intestinal aktif dan pasif
8. Mengubah aktivitas isoenzim sitokrom P450
9. Mengubah aktivitas P-glikoprotein
6
• Kebanyakan obat diberikan via peroral absorpsi via
membran mukosa di GI
• Interaksi fase ini lebih cenderung menurunkan absorpsi
daripada meningkatkan absorpsi
• Hal penting yang harus dibedakan :
1. Menurunkan kecepatan absorpsi
2. Menurunkan jumlah total obat yang diabsorpsi
7
Interaksi pada absorbsi obat
1. Efek perubahan pH gastrointestinal
2. Adsorpsi, khelasi, dan mekanisme pembentukan
komplek
3. Perubahan motilitas gastrointestinal
4. Malabsorbsi dikarenakan obat
8
1. Efek perubahan pH GI
• Obat melintasi membran mukosa dengan difusi pasif tergantung pada apakah
obat terdapat dalam bentuk terlarut lemak yang tidak terionkan.
• Absorpsi ditentukan oleh nilai pKa obat, kelarutannya dalam lemak, pH
usus, dan sejumlah parameter yang terkait dengan formulasi obat.
• Sebagai contoh :
• absorpsi asam salisilat oleh lambung lebih besar terjadi pada pH rendah
(asam) daripada pada pH tinggi (basa)
• Obat yang bersifat asam absorpsinya lebih besar di lambung dan obat yang
bersifat basa, absorpsinya lebih besar di usus
9
BUKA DRUGS.COM
1. Efek perubahan pH GI
• Kenaikan pH akibat H2 blocker, PPI, dan antasida mempengaruhi disolusi
obat menurunkan absorpsi beberapa obat seperti ketokonazol
• Contoh lain : interaksi antara bisakodil-antasida bisakodil bersifat iritan
pada lambung, sehingga diformulasi sedemikian rupa sehingga baru akan
pecah di usus (pH basa) jika ditambah antasida, pH lambung naik
bisakodil pecah di lambung efek negatif pada lambung
10
2. Adsorpsi, khelasi, dan mekanisme
pembentukan komplek
12
• Agen peng-khelat ex : antasida
• Ion logam dapat ditemukan pada dairy food (misal:
susu)
3. Perubahan kecepatan
pengosongan lambung
Propantelin dengan paracetamol,
propantelin menghambat pengosongan lambung dan
mengurangi penyerapan parasetamol di usus
metoklopramid dengan paracetamol,
Metoklopramid meningkatkan pengosongan lambung dan
meningkatkan penyerapan parasetamol di usus
15
BUKA DRUGS.COM
16
BUKA DRUGS.COM
Contoh-contoh interaksi obat pada proses absorpsi dapat
dilihat pada tabel berikut:
Obat yang Obat yang mempengaruhi Efek interaksi
dipengaruhi
Digoksin Metoklopramida Absorpsi digoksin dipercepat
Propantelin Absorpsi digoksin diperlambat (karena perubahan GET)
20
Obat pesipitan (precipitant drug) dapat menggeser ikatan obat-
protein obat objek (object drug), tergantung pada : afinitas relatif
terhadap ikatan
Obat objek yang terlepas dari ikatan menjadi obat bebas (aktif
secara farmakologi) konsentrasi obat bebas menjadi naik
22
Obat-obat dengan afinitas tinggi
pada protein (obat objek)
23
• Risiko interaksi obat pada fase distribusi meningkat bila:
1. Obat terikat kuat pada protein (>90%)
2. Vd rendah
• Rekomendasi terapi : penyesuaian dosis dan monitoring
24
BUKA DRUGS.COM
Drug displaced By concomitant drug
Warfarin and coumarin-type Clofibrate
anticoagulants Ethacrynic acid
Mefenamic acid
Nalidixic acid
Oxyphenbutazone
Phenylbutazone
Chloral hydrate
Tolbutamide
Phenylbutazone
Salicylates
Sulfisoxazole
PRESENTATION TITLE 25
Thank you