Anda di halaman 1dari 12

POTENSI INTERAKSI OBAT PADA

PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN


FLUOROUKINOLON DARI PASIEN
DEWASA DENGAN DEMAM TIFOID

INTERAKSI OBAT

ZAISAR FAHMI
201010220040
Kronologis permasalahan
• Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan yang bersifat endemik dengan angka
kejadian yang sangat tinggi yang ditemukan.
• Fluorokuinolon merupakan golongan antibiotika yang dikenal efektif dalam
pengobatan demam tifoid pada pasien dewasa.

Pemberian antibiotika secara bersamaan dengan obat


lain dapat menimbulkan efek yang tidak diharapkan
mulai dari penurunan absorpsi atau penundaan absorpsi
antibiotika, Dan gangguan efektivitas terapi obat.
Apa itu Demam tifoid ??

• Demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes

merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri

Salmonella thyphi. Bakteri ini biasanya ditemukan di air,

minuman atau makanan yang terkontaminasi.

• Beberapa ahli berpendapat bahwa bakteri ini juga bisa

ditularkan dari orang-orang yang terinfeksi penyakit tipes.


Jenis golongan
Antibiotika golongan fluorokuinolon; yaitu siprofloksasin,
levofloksasin, ofloksasin, perfloksasin, dan leroksasin dianggap
sebagai terapi optimal yang efektif untuk pengobatan demam tifoid
pada pasien dewasa.

Pemberian antibiotika secara


bersamaan dengan obat lain
dapat menimbulkan efek.

Penurunan
abssorpsi obat meningkatk
an efek
toksik obat
Penundaan lainnya.
absorpsi
Presentase Potensi interkasi obat

Potensi interaksi obat yang terjadi akibat pemberian Untuk obat pulang, terdapat peresepan obat
levofloksasin, siprofloksasin, dan sparfloksasin dengan
yang berpotensi menimbulkan interaksi obat.
antasida, serta levofloksasin dengan sukralfat.

levofloksasin + antasida (8,6%) Levofloksasin + antasida (6,9%)

levofloksasin + sukralfat (5,2%) levofloksasin + sukralfat (1,7%),

Siprofloksasin + antasida (3,4%) sparfloksasin + antasida (1,7%),


Interaksi antibiotika levofloksasin + antasida
Kation multivalen pada antasida akan
• Pada demam tifoid, pemberian antasida yang merupakan obat membentuk kompleks dengan gugus 3-
yang menekan asam lambung, digunakan untuk mengatasi
ketonedan4carboxylic acid pada
molekul sparfloksasin atau gugus fungsi
gangguan saluran pencernaan, salah satunya nyeri epigastrik, 3-carbonyl dan 4-oxo pada molekul
yang dapat disebabkan peningkatan asam lambung. Namun siprofloksasin. Kompleks yang
Antasida dapat mempengaruhi absorpsi beberapa obat lain terbentuk adalah kompleks yang tidak
larut dan tidak dapat diabsorbsi.
dengan berikatan dengan obat tersebut, sehingga menyebabkan
penurunan absorpsi obat yang diberikan secara bersamaan.

Antasida yang mengandung kation divalen atau Penurunan absorpsi fluorokuinolonakan


trivalen seperti Ca2+, Mg2+, atau Al3+, dapat mempengaruhi konsentrasi

mengurangi absorpsi antibiotika fluorokuinolon maksimum(Cmax) dan persentase


bioavailabilitas, sehingga dapat menurunkan
yang diberikan secara oral, karena dapat
efektivitas terapi antibioka .
membentuk khelat dengan antibiotika
fluorokuinolon.
Interaksi obat siprofloksasin + antasida

• Antasida dilaporkan dapat mengurangi bioavailabilitas

siprofloksasin sebesar 13% dan levofloksasin sebesar


Interaksi ini dapat
55% , diminimalkan dengan
• Pemberian antasida 5-10 menit, 2 jam, dan 4 jam pemberian fluorokuinolon
oral setidaknya 2 jam
setelah pemberian siprofloksasin menurunkan Cmax
sebelum pemberian
siprofloksasin masin-gmasing 80%, 74%, dan 13%;
antasida, atau 6 jam
serta mempengaruhi Area Under Curve (AUC) setelah pemberian
siprofloksasin sebesar 85%, 77%, dan 30%. antasida.
Interaksi levofloksasin + sucralfat

• Sukralfat merupakan cytoprotective agent, yang


pada susasana saluran pencernaan yang asam,
Mekanisme interaksi ini terkait
akan membentuk kompleks dengan protein yang
dengan pembentukan kompleks
akan melapisi mukosa lambung.
yang tidak larut antara
fluorokuinolon dan komponen
aluminium dari sukralfat, sehingga
Pemberian sukralfat bersamaan dengan menurunkan kemampuan absorpsi
antibiotika fluorokuinolon, dapat menyebabkan fluorokuinolon
penurunan absorpsi antibiotika fluorokuinolon.
INTERAKSI
EFEKTIF
OBAT

sukralfat diberikan 2 jam setelah pemberian


levofloksasin, menunjukkan sukralfat tidak berpengaruh Interaksi fuorokuinolon dengan sukralfat
secara signifikan terhadap bioavailabilitas levofloksasin. juga dapat diminimalkan dengan pemberian
Maka untuk mencegah terjadinya interaksi obat, fluorokuinolon 6 jam setelah pemberian
sukralfat harus diberikan setidaknya 2 jam setelah sukralfat
pemberian levofloksasin.
KESIMPULAN
• Potensi interaksi yang terjadi pada pemberian fluorokuinolon bersama obat lain

diantaranya levofloksasin dengan antasida, siprofloksasin dengan antasida,

sparfloksasin dengan antasida, dan levofloksasin dengan sukralfat. Interaksi ini dapat

diminimalkan dengan pemberian antibiotika fluorokuinolon 2 jam sebelum atau 6 jam

setelah pemberian antasida dan sukralfat.

• Kemudian dipertimbangkan pemberian non-interacting acid reducers, seperti H2-

receptor blockers atau Proton Pump Inhibitor karena tidak memiliki interaksi dengan

fluorokuinolon.
SUMBER
REFERENSI
TERIMA KASIH
Zaisar fahmi
201010220040

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai