Anda di halaman 1dari 14

Sukralfat

Farmakodinamik

 Sukralfat memiliki berbagai macam


efek yang menguntungkan, tetapi
mekanisme kerjanya masih belum
jelas. Sukrosa sulfat yang bermatan
negatif dipercaya berikatan dengan
protein yag bermuatan positif didasar
ulkus atau erosi hingga membentuk
sawar fisik yang membatasi
kerusakan kaustik lebih lanjut dan
merangsang sekresi prostaglandin
dan bikarbonat mukosa.

 Sukralfat adalah garam alumunium dari
sukrosa sulfat . Di dalam suasana asam
(perut kosong), obat ini membentuk
pasta kental yang secara selektif terikat
pada ulkus (berupa kompleks yang
stabil antara molekul obat dengan
protein pada permukaan ulkus yang
tahan terhadap hidrolisis oleh pepsin)
dan berfungsi sebagai sawar yang
melindungi ulkus terhadap difusi asam ,
pepsin dan garam empedu (proteksi
lokal)
 Sukralfat mempunyai efek sito
protektif pada mukosa lambung
melalui mekanisme terpisah yakni :

1. Melalui pembentukan PG endogen


2. Efek langsung yang meningkatan
sekresi mukos. Efek sitoprotektif ini
tidak memerlukan suasana asam .
Farmakokinetik

 Absorpsi :
Setelah pemberian oral, Sukralfat
diabsorpsi dalam jumlah kecil dari
saluran cerna.
 Bioavailabilitas oral (lokal) :
komponen disakarida 5%, aluminium <
0.02%.
 Distribusi :
Distribusi ke dalam jaringan dan cairan
tubuh setelah absorpsi sistemik belum
ditentukan. Studi pada hewan, volume
distribusi kurang lebih 20% dari berat
badan.
 Ekskresi :
Sukralfat bereaksi dengan asam
klorida dalam saluran cerna,
membentuk sukrosa sulfat yang tidak
dimetabolisme.
Sejumlah kecil sukralfat (3-5%)
diabsorpsi sebagai sukrosa sulfat,
diekskresi dalam bentuk tidak berubah
melalui urin dalam waktu 48 jam
 Stabilitas Penyimpanan
Tablet Sukralfat disimpan dalam
wadah tertutup rapat, pada suhu
kamar dan stabil selama 2 tahun
setelah tanggal produksi.
Suspensi Sukralfat disimpan pada
suhu 15-30°C, hindari penyimpanan
yang terlalu dingin (beku).
 Interaksi dengan Obat Lain :
Absorpsi obat berikut berkurang bila
digunakan bersamaan:
 Utama :
Ciprofloxacin, Cimetidine, Ranitidin,
Digoxin, Ketoconazole, Teofilin,
Fenitoin, Tetrasiklin.
 Sedang :
Moxifloxacin, Norfloxacin, Ofloxacin,
Sparfloxacin, Warfarin.
Toksisitas

• Efek samping
Konstipasi ringan pada 2-10 %
penderita, dan dapat menimbulkan
toksisitas alumunium pada penderita
gagal ginjal.
• Penanggulangan
 Sukralfat digunakan pada kondisi lambung
kosong (satu jam sebelum makan; bukan
setelah makan)
 Hindari penggunaan Antasid dalam waktu
30 menit setelah pemberian sukralfat.
 Hindari penggunaan dalam jangka waktu
yang lama pada penderita insufiensi ginjal.
 Sukralfat sebaiknya digunakan minimal 2
jam setelah pemakaian obat-obat sebagai
berikut :
fenitoin, digoksin, simetidin, ketokonazol,
dan antibiotik fluorokuinolon.
Diskusi dan Pembahasan
 Sukralfat adalah suatu obat yang efektif
untuk penyembuhan tukak lambung dan
duodenum.
 Mekanisme kerja sukralfat untuk
penyembuhan masih belum jelas, tetapi
nampaknya mekanismenya ialah
memperkuat pelindung lapisan lendir
lambung.
 Sukralfat bisa menjadi lebih unggul dalam
mengatasi kekambuhan hiperasiditas
mungkin disebabkan oleh efek rebound
 Sukralfat dapat ditoleransi dengan baik dan
bebas dari efek sistemik yang serius pada
pengobatan ulkus peptikum
Kesimpulan

 Sukralfat terbukti efektif dalam terapi


tunggal ulkus peptikum
 Terdapat beberapa bukti bahwa
sukralfat lebih unggul dalam
mengatasi kekambuhan hiperasiditas.
 Sukralfat ditoleransi dengan baik dan
bebas dari efek sistemik yang serius.
 Absorpsi obat berikut berkurang bila
digunakan bersamaan:
 Utama :

Ciprofloxacin, Cimetidine,
Ranitidin, Digoxin, Ketoconazole,
Teofilin, Fenitoin, Tetrasiklin.
 Sedang :

Moxifloxacin, Norfloxacin,
Ofloxacin, Sparfloxacin, Warfarin.

Anda mungkin juga menyukai