Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 10

(ENZIM)

1. Hunafa Addina Rais (1801085)


2. Jesika Rouli (1801075)
3. Vivi Sepda Vitri (1801145)
4. Denia Putri (1801184)
5. Seliya Hapsari (1801030)
6. Natasya Afiva (1801)
7. Kukuh
ENZIM

ENZIM → Biokatalisator organik yang dihasilkan


organisme hidup didalam protoplasma, yang terdiri
atas protein atau suatu senyawa yang berikatan
dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi
dalam suatu reaksi kimia.
Sejarah Enzim
•John Northrop (1930) berhasil mengkristalkan enzim pepsin dan
tripsin. Pada tahun 1902 Victor Henri mengusulkan suatu teori
kuantitatif mengenai kinetika enzim, namun signifikansi
eksperimental dari konsentrasi ion hidrogen belum dikenal pada
saat itu. Setelah Peter Lauritz Sørensen mendefinisikan skala-
pH logaritmik dan memperkenalkan konsep pendaparan pada
tahun 1909. kimiawan Jerman Leonor Michaelis dan Maud
Leonora Menten mengulangi eksperimen Henri dan
mengkonfirmasi persamaannya, yang saat ini dikenal secara
umum sebagai kinetika Michaelis-Menten (atau
terkadang kinetika Henri-Michaelis-Menten).Karya mereka
kemudian dikembangkan lebih jauh oleh G. E. Briggs dan J. B. S.
Haldane, yang menurunkan persamaan kinetik yang saat ini
masih banyak dianggap sebagai titik awal pemodelan aktivitas
enzimatik.
• membentuk kompleks enzim-substrat. Kompleks ini
kadang disebut sebagai kompleks Michaelis. Enzim
kemudian mengkatalisis tahapan kimia dalam reaksi dan
melepaskan produk. Kinetika banyak enzim cukup
dijelaskan oleh model sederhana Michaelis-Menten,
tetapi semua enzim memiliki gerakan internal yang tidak
diperhitungkan dalam model dan dapat memberikan
kontribusi signifikan terhadap keseluruhan kinetika
reaksi.ontribusi utama dari pendekatan Henri-Michaelis-
Menten adalah pemikiran dua tahapan dalam reaksi
enzimatik. Pada tahap pertama, substrat berikatan
secara reversibel pada enzim, Hal ini dapat dimodelkan
dengan memperkenalkan beberapa jalur Michaelis-
Menten yang terhubung dengan tingkat fluktuasi,yang
merupakan suatu perpanjangan matematika dari
mekanisme dasar Michaelis Menten.
METABOLISME ENZIM
→ adalah keseluruhan reaksi kimia yang terjadi di dalam
tubuh mahluk hidup. metabolisme terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Katabolisme : proses penguraian senyawa kompleks


menjadi molekul sederhana dengan menghasilkan
energi. yang termasuk katabolisme adalah respirasi
aerob dan respirasi ananerob.
2. Anabolisme : proses penyusunan senyawa kompleks
dari molekul sederhana dengan membutuhkan energi.
yang termasuk anabolisme adalah fotosintesis.
KARAKTERISTIK ENZIM
1. Biokatalisator artinya enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahluk
hidup yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein artinya sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat
rusak pada suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH.
3. Bekerja secara khusus artinya enzim tertentu hanya dapat
mempengaruhi reaksi tertentu, tidak dapat mempengaruhi reaksi
lainnya.
4. Dapat digunakan berulang kali artinya dapat digunakan berulang
kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi.
5. Rusak oleh panas artinya enzim tidak tahan pada suhu tinggi,
kenbanyakan enzim hanya bertahan pada suhu 50℃, rusaknya
enzim oleh panas disebut denaturasi.
6. Tidak ikut bereaksi artinya enzim hanya diperlukan untuk
mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi.
7. Cara kerja enzim sifatnya bolak-balik (reversible) artinya suatu
enzim dapat bekerja dan melepaskan suatu senyawa selaku
senyawa-senyawa lain dan sebaliknya pula dapat bekerja
menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
INHIBASI REAKSI ENZIM

• Inhibitor adalah molekul yang mengikat enzim


dan dapat menurunkan aktivitasnya . Tidak
semua molekul yang mengikat adalah inhibitor
enzim,enzim aktivator mengikat enzim dan
meningkatkan aktivitas enzimatik.
Jenis-jenis penghambat enzim
1. Hambatan yang bekerja
secara tidak dapat balik
(irreversible inhibitor)
→ yaitu golongan yang
bereaksi dengan, atau
merusakkan suatu gugus
fungsional pada molekul
enzim yang penting bagi
aktivitas katalitiknya. Suatu
contoh dari penghambat tak
dapat balik adalah senyawa
diisoprofilfluorofosfat (DFP),
yang menghambat enzim
asetilkolinesterase, yang
penting di dalam transmisi
impuls syaraf.
2. Hambatan yang bekerja
secara dapat balik (reversible
inhibitor)

A.Hambatan kompetitif (competitive


inhibition)
Suatu penghambat kompetitif
berlomba dengan substrat untuk
berikatan dengan sisi aktif enzim.
Tetapi, sekali terikat tidak dapat
diubah oleh enzim tersebut.
B. Hambatan Nonkompetitif
(noncompetitive inhibition)
Pada penghambatan
nonkompetitif, penghambat
berikatan pada sisi enzim
selain sisi tempat substrat
berikatan, mengubah
konformasi molekul enzim,
sehingga mengakibatkan
inaktifasi dapat balik sisi
katalitik.
C. Hambatan Unkompetitif
Pada inhibisi unkompetitif,
inhibitor tidak dapat
berikatan dengan enzim
bebas, namun hanya dapat
dengan kompleks.
3. Hambatan Alosetrik
Model Michaelis-Menten dapat
digunakan untuk menerangkan
terjadinya hambatan bersaing
maupun hambatan tidak bersaing.
Namun ada beberapa enzim yang
sifat kinetiknya tidak dapat
diterangkan dengan model Michaelis-
Menten. Sebagai contoh bila dibuat
grafik kecepatan reaksi terhadap
konsentrasi substrat, maka untuk
beberapa enzim tersebut tidak
terbentuk hiperbola seperti halnya
dengan enzim-enzim yang telah
dibahas sebelumnya, tetapi akan
terjadi grafik yang berbentuk
sigmoida(gambar 6-12). Kelompok
enzim yang mempunyai sifat
demikian ini disebut alosterik.
MEKANISME REAKSI ENZIM
1. Teori Kunci dan gembok
(lock and key)
Dikemukakan oleh Fischer(1898),
cara kerja enzim mirip dengan
mekanisme kerja kunci dan
gembok. Enzim diibaratkan
sebagai kunci yang memiliki sisi
aktif,sedangkan substratnya
diibaratkan sebagai gembok.
substat memasuki sisi aktif dari
enzim seperti halnya kunci
memasuki gembok. substrat
tersebut kemudian diubah menjadi
produk tertentu. produk inilah
yang kemudian enzim siap
menerima substrat baru.
2. Teori ketepatan induksi
(induced fit)
Berdasarkan teori ketepatan
induksi(induced fit), enzim
diibaratkan dapat
melakukan penyesuaian
bentuk untuk berikatan
dengan suatu substrat. Hal
ini ditunjukan untuk
meningkatkan kecocokan
dengan substrat dan
membuat ikatan antara
enzim dan substrat menjadi
lebih aktif.
Faktor yang mempengaruhi Cara kerja enzim
1. Suhu (Temperatur)
Suhu mempengaruhi aktivitas enzim.Pada suhu rendah enzim
menjadi tidak aktif, karena tidak terjadi benturan antara molekul
enzim dengan substrat.Sedangkan pada suhu tinggi, enzim
akan mengalami denaturasi atau struktur enzim akan rusak
2. Nilai pH
Ketika nilai pH menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka
struktur dasar enzim dapat mengalami
perubahan.Sehingga sisi aktif enzim tidak dapat mengikat substra
t dengan benar, sehinggaakti2itas enzim menjadi sangat
terpengaruhi. Bahkan enzim dapat sampai benar-benar berhenti
berfungsi.
3.Konsentrasi Substrat
konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah molekul
substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan konsentrasi
substrat yang rendah berarti lebih sedikit jumlah molekul substrat yang
dapat melekat pada enzim, menyebabkan berkurangnya aktivitas enzim.
4. Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin
cepat pula. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi,
tentunya selamamasih ada substrat yang perlu diubah menjadi produk.
5. Aktivator (pengaktif)
Enzim akan bekerja apabila aktivator mempengaruhinya. Aktivator berupa
molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dan substratnya. Kerja
aktivator tentunya akan beriringan tergantung pada peran masing – masing.
5. Inhibitor (Penghambat)
Inhibitor adalah molekul yang mempersulit ikatan antara enzim dan
substratnya.
AKIBAT KEKURANGAN ENZIM
• Penyakit Fabry
• Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya enzim ceramide
trihexosidase atau alpha-galactosidase-A. Efeknya bisa
menyebabkan gangguan jantung dan ginjal.

• Maple syrup urine disease


• Kekurangan enzim jenis ini memicu terjadinya
penumpukan asam amino dan menyebabkan kerusakan
saraf dan air urine yang menyerupai aroma sirop.

• Fenilketonuria
• Kondisi ini terjadi akibat kekurangan enzim PAH, yang
menyebabkan tingginya kadar fenilalanin dalam darah.
Fenilketonuria dapat mengakibatkan penderitanya
mengalami keterbelakangan mental.
• Penyakit Nimann-Pick
• Penyakit ini disebabkan oleh gangguan penyimpanan
lisosom (sebuah ruangan di dalam sel yang berfungsi
membuang sisa metabolisme). Efeknya berupa kerusakan
saraf, susah makan dan pembesaran organ hati pada bayi.
• Sindrom Hurler
• Sama seperti penyakit Nimann-Pick, sindrom Hurler juga
disebabkan oleh kekurangan enzim di dalam lisosom.
Kondisi ini bisa menyebabkan keterlambatan pertumbuhan
dan struktur tulang yang tidak normal.
• Penyakit Tay-Sachs
• Serupa dengan dua penyakit sebelumnya, kondisi ini
dipicu oleh kekurangan enzim dalam lisosom. Penyakit
Tay-Sachs menyebabkan kerusakan saraf pada bayi, dan
biasanya hanya dapat bertahan hidup hingga usia 4-5
tahun.dilansir laman India Times.
SUMBER PANGAN ENZIM
1. Nanas
Nanas penuh dengan enzim yang disebut bromelain. Bromelain
membantu dalam pemecahan protein ke dalam blok bangunan,
termasuk asam amino, dengan membantu pencernaan dan
penyerapan protein.Selain itu, enzim bromelain juga bisa membantu
mengobati peradangan dan nyeri artritis.
2. Pepaya
Mirip dengan bromelain, pepaya juga memiliki enzim yang disebut
papain yang membantu pemecahan protein. Mereka dikenal sebagai
salah satu enzim alami yang paling efektif yang bisa membantu dengan
pemecahan daging yang kita makan.
3. Mangga
Hal ini disebabkan aksi enzim Amilase yang membantu dengan
pematangan mangga. Amylase membantu dengan pemecahan pati
sehingga lebih mudah bagi tubuh Anda untuk menyerap makanan
bertepung. Itu sebabnya mangga menjadi lebih manis saat matang.
4. Madu
Madu mengandung enzim yang memecah protein dan karbohidrat. Daftar enzim
termasuk amilase, sukrase dan protease.Sementara sucrase membantu memecah
gula yang ditemukan dalam gula meja, protease membantu pemecahan protein
menjadi asam amino dan amilase memecah karbohidrat.
5. Pisang
Selain kaya kalium, pisang juga mengandung enzim amilase dan maltase. Amilase
secara alami mampu memecah makanan, seperti karbohidrat. Maltase di sisi lain
memecah gula malt dalam tubuh yang memungkinkan sistem pencernaan untuk
dengan mudah memproses makanan. Mirip dengan mangga, enzim memecah pati
menjadi gula membuat pisang kuning saat matang.
6. Buah kiwi
Kiwi mengandung enzim yang disebut actinidin, yang membantu memecah protein
yang ditemukan dalam jenis makanan tertentu.
Daftar makanan termasuk, daging merah, telur, susu dan ikan. Enzim actinidian juga
dikenal untuk membantu pencernaan, mengurangi kembung sistem dan juga
membantu membebaskan dari sembelit.
7. Jahe
Jahe mengandung protease zingibain, yang membantu memecah protein dalam
makanan.Jahe membantu makanan bergerak lebih cepat melalui perut.
Enzim dibagi ke dalam 7 golongan besar

Klas Tipe reaksi


Oksidoreduktas
e
(nitrat memisahkan dan menambahkan elektron
reduktase) atau hidrogen
Transferase memindahkan gugus senyawa kimia
(Kinase)
Hidrolase memutuskan ikatan kimia dengan
(protease, penambahan air
lipase, amilase)

Liase membentuk ikatan rangkap dengan


(fumarase) melepaskan satu gugus kimia
B
Isomerase mengkatalisir perubahan isomer
(epimerase)
Ligase/sintetase menggabungkan dua molekul yang
(tiokinase) disertai dengan hidrolisis ATP
Polimerase menggabungkan monomer-monomer
(tiokinase) sehingga terbentuk polimer

Anda mungkin juga menyukai