Anda di halaman 1dari 3

SUKRALFAT

1. Pengertian

Sukralfat adalah suatu kompleks yang dibentuk dari sukrosa oktasulfat dan
polialuminum hidroksida. Aktivitas sukralfat sebagai anti ulkus merupakan hasil dari
pembentukan kompleks sukralfat dengan protein yang membentuk apisan pelindung
menutupi ulkus serta melindungi dari serangan asam lambung,pepsin dan garam empedu.
Sukralfat (sucralfate) bekerja pada lingkungan asam, bereaksi dengan asam klorida dalam
lambung untuk membentuk kompleks kental seperti pasta yang bertindak sebagai penyangga
asam selama 6 sampai 8 jam. Obat ini juga merangsang produksi bikarbonat dan bertindak
seperti buffer asam dengan sifat sitoprotektif. Sukralfat (sucralfate) menempel pada protein di
permukaan ulkus, seperti albumin dan fibrinogen, untuk membentuk kompleks larut stabil.

2. Dosis

Sukralfat (sucralfate) diberikan dengan dosis sebagai berikut :


 Dosis lazim dewasa untuk tukak
1 gram 4 x sehari 1 jam sebelum makan dan sebelum tidur malam atau 2 gram 2 x
sehari (pagi dan sebelum tidur malam). Obat diberikan secara oral pada perut kosong.

 Dosis lazim dewasa untuk tukak profilaksis


1 gram 2 x sehari secara oral pada perut kosong.

 Dosis lazim dewasa untuk maag


1 gram 4 x sehari secara oral pada perut kosong.

 Dosis lazim dewasa untuk gastroesophageal reflux disease (GERD)


1 gram 4 x sehari secara oral pada perut kosong.

 Dosis lazim dewasa untuk stres maag profilaksis


1 gram secara oral pada perut kosong setiap 4 sampai 6 jam.

 Dosis lazim dewasa untuk stomatitis


1 gram (10 mL) topikal sebagai suspensi 4 x sehari.

 Dosis lazim dewasa untuk hyperphosphatemia pada gagal ginjal


1 gram 2 x sehari secara oral pada perut kosong. Dosis ini dapat dititrasi berdasarkan
tingkat fosfat serum.

 Untuk anak usia dibawah 15 tahun tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat ini.

3. Bentuk Sediaan Obat

Obat ini biasanya dipasarkan berupa tablet 500 mg, tablet 1000 mg dan suspensi dengan
kadar 500 mg / 5 ml suspensi.

4. Efek Samping
Secara umum obat ini bisa ditoleransi dengan baik. Berikut adalah beberapa efek samping
Sukralfat (sucralfate) yang mungkin terjadi :
 Efek samping yang paling umum adalah sembelit. Efek samping lain pada saluran
pencernaan yang bisa terjadi diantaranya diare, mual, gangguan pencernaan, dan
gangguan lambung .
 Efek samping yang lebih jarang terjadi seperti pusing, sakit kepala, vertigo, mengantuk,
mulut kering, ruam, reaksi hipersensitifitas, nyeri punggung dan pembentukan bezoar.
 Pasien dengan disfungsi ginjal memiliki resiko mengalami efek samping yang lebih
serius seperti hypophosphatemia dan keracunan aluminium.

5. Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja obat ini ialah melibatkan ikatan selektif pada jaringan ulkus yang
nekrotik, dimana obat ini bekerja terhadap asam, pepsin, dan empedu. Obat ini mempunyai
efek perlindungan terhadap mukosa termasuk stimulasi prostaglandin mukosa. Sukralfat juga
dapat langsung mengabsorpsi garam-garam empedu.

6. Farmakodinamik dan Farmakokinetik

Sukralfat adalah suatu kompleks yang dibentuk dari sukrosa oktasulfat dan
polialumunium hidroksida. Aktifitas sukralfat sebagai anti ulkus merupakan hasil dari
pembentukan komplek sukralfat dengan protein yang membentuk lapisan peindung menutupi
ulkus serta melindungi dari serangan asam lambung, pepsin dan garam empedu. Percobaan
laboratoriun dan klinis menunjukkan bahwa sukralfat menyembuhkan tukak dengan tiga cara,
yaitu
a. Membentuk kompleks kimiawi yang terikat pada pusat ulkus sehingga merupakan
lapisan pelindung.
b. Menghambat aksi asam, pepsin dan garam empedu.
c. Menghambat difusi asam lambung menembus lapisan film sukralfat-albumin
Penelitian menunjukkan bahwa sukralfat dapat berada dalam jangka waktu lama dalam
saluran cerna sehingga menghasilkan efek obat panjang. Sukralfat sangat sedikit terabsorpsi
di saluran pencernaan sehingga efek samping sistemik yang minimal.

7. Interaksi Obat

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa Sukralfat (sucralfate) mengurangi


penyerapan obat-obat seperti : cimetidine, lansoprazole, digoxin, antibiotik fluorokuinolon
(ciprofloxacin, levofloxacin, ofloxacin dan lain-lain), ketoconazole, l-tiroksin, fenitoin,
quinidine, ranitidine, tetrasiklin, antikoagulan kumarin, sulpirid, dan teofilin. Disarankan
pemberian obat diberikan jarak yang cukup jika kedua obat sama-sama dibutuhkan. Minimal
2 jam.

Sumber : Badan POM RI, “SUKRALFAT”, http://pionas.pom.go.id/monografi/sukralfat


(diakses 11 September 2017).

Anda mungkin juga menyukai