Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andika Nasrullah

Nim :201010220006

Penyimpanan obat

Pengertian penyimpanan obat

Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengaturan obat agar terhindar darikerusakan fisik maupun
kimia, agar aman dan mutunya terjamin.Penyimpanan obat harus mempertimbangkan berbagai
hal, yaitu bentuk dan jenis sediaan, mudah atau tidaknya meledak/terbakar, stabilitas obat
narkotika dan psikotropika disimpandalam lemari khusus (PermenkesRI, 2014)

Penyimpanan obat merupakan salah satu cara pemeliharaan perbekalanfarmasi sehingga aman
dari gangguan fisik dan pencurian yang dapat merusak kualitas suatu obat. Penyimpanan harus
dapat menjamin kualitasdan keamanan sedian farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi
persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan
jenis sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis siap pakai (Permenkes RI, 2016

Menurut Permenkes (2016) Penyimpanan obat merupakansalah satu cara pemeliharaan


perbekalan farmasi sehingga aman dari gangguan fisik dan pencurian yang dapat merusak
kualitas suatu obat. Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan sediaan farmasi,
alat kesehatan,dan bahan medis habis pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian.Persyaratan
kefarmasian yang dimaksud meliputipersyaratan stabilitas dan keamanan,

A. Penyimpanan

1. Obat /bahanobat harusdisimpan dalam wadah aslidari pabrik. Dalam hal


pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkanpada wadah lain, maka harus
dicegah terjadinya kontaminasidan harus ditulis informasiyang jelas pada
wadah baru. Wadahsekurang-kurangnya memuat nama obat, nomor batch
dantanggal kadaluwarsa.
2. Semua obat / bahan obat harus disimpan pada kondisi yangsesuai sehingga
terjamin keamanan dan stabilitasnya.
3. Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk penyimpanan barang
lainnyayang menyebabkan kontaminasi.
4. Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan dan
kelasterapi obat serta disusun secara alfabetis (BpomRI,2018).Pengeluaranobat
memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan FIFO (First In First Out).
B. Penyimpanan obat dan bahan obat
1. Dalamwadahasliprodusen dikecualikan dariketentuan sebagaimanadi maksud
dalam hal diperlakukan pemindahan dari wadah aslinya untuk pelayanan resep,
Obat dapat disimpan didalam wadah baru yang dapat menjamin keamanan,
mutu, dan ketertelusuran obat dengan dilengkapi dengan identitas obat meliputi
nama obat dan zat aktifnya. Bentuk dan kekuatan sediaan, nama produsen,
jumlah, nomor bets dan tanggal kadaluarsa.
2. Pada kondisi yang sesuai dengan rekomendasi dari industri farmasi yang
memproduksi Obat/Bahan obat sebagaimana tertera pada kemasan dan/atau
3. Terpisah dari produk/bahan lain dan terlindung dari dampakyangtidak
diinginkan akibat paparan cahaya matahari, suhu,kelembabab ataufaktor
eksternal lainnya.
4. Sedemikian rupa untuk mencegah tumpahan, kerusakan, kontaminasidan
campur baur
5. Dan tidak bersinggungan langsung dengan lantai

6. Dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaandankelas terapi obatserta


disusun secara alfabetis
7. Memperhatikan kemiripan penampilan dan penamaan obat (lool alike sound
alike/ LASA) dengan tidak ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan
8. Memperhatikan sistemFirst Expired First Out (FEFO) dan/atau sistem First In
First Out (FIFO) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud angka Obat-obat
Tertentu harus disimpan ditempat yangaman berdasarkan analisis resiko antara
lain pembatasan akses personil,

C. Penyimpanan obat harus dingin

Penyimpanan obatyang merupakan produk rantai dingin (Cold Chain


product)harusmemenuhipersyaratansebagaiberikut:
1. Tempat penyimpan minimal chiller untuk produk dengan persyaratan
dengan penyimpanan suhu 2-8oc dan freezer untuk produk
denganpersyaratan penyimpanan -25oc s/d-15oc
1. Tempat penyimpanan harus dilengkapi denganalat monitoring suhu yang
terkalibrasi
2. Harusdilakukanpemantauansuhu tempatpenyimpanan selama 3(tiga)
kaliseharidenganrentangwaktu yang memadai
3. Tempatpenyimpanan harus di lengkapi dengan generator otomatisatau
generator manual yang di jaga oleh personilkhususselama 24 jam
4. penyimpanan obat tidak terlalu padat sehingga sirkulasi udara dapat
dijaga, jarakantarasekitar 1-2 cm.

D. Obat larutan kimia

Obat berupa elektrolit konsentrasi tingi (misalnya kalium klorida 2ml atau yang lebih
pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebihpekat dari 0.9% dan magnesium sulfat 50%
atau yang lebih pekat) tidak disimpan di unit perawatan kecuali untuk kebutuhan klinis
yang penting. Penyimpanan pada unit perawatan pasien harus dilengkapi dengan
pengaman diberi label yang jelas dan disimpan pada area yang dibatasi ketat untuk
mencegah penatalaksanaan yang kurang hati-hati (Bpom RI, 2018).

E. Kartu stok

penyimpanan obat dan bahan obat harus dilengkapi dengan kartu stok, dapat
berbentuk kartu stok manual maupunelektronik. Informasi dalam kartu stok
sekurang-kurangnya memuat :

1. Nama obat/bahanobat, bentuk sediaan , dan kekuatan obat

2. Jumlah persedian

3. Tanggal, nomordokumen, dan sumber penerimaan

4. Jumlah yang diterima

5. Tanggal, nomor dokumen, dan tujuan penyerahan/ penggunaan

6. Jumlah yang diserahkan/digunakan

7. Nomor bets dan kadaluarsa setiap penerimaan atau penyerahan

F. Jika pencatatan dilakukan secara elektronik maka :


1. Harus tervalidasi

2. Harus mampu terselusuruh informasi mutasi sekurang- kurangnya 5 (lima)


tahun terakhir
3. Harus tersedia sistempencatatan lainnya yangdapat dilihat setiap
dibutuhkan. Hal ini dilakukan bila pencatatan secaraelektronik tidak
berfungsi sebagaimana seharusnya.
4. Harus dapat disalin/copy dan atau diberikan cetak printout.Pencatatan
yangdilakukan harus tertib dan akurat. Penyimpanan obat/bahan obat yang
rusak dan atau kadaluarsa harus terpisah dari obat atau bahan obat yang
masih layak guna dan diberi penandaan yang jelas serta dilengkapi dengan
pencatatan berupa kartu stok yang dapat berbentuk kartu stok manual
dan/atau melakukan stok opname secara berkala sekurang-kurangnya sekali
dalam 6 (enam)bulan. (Bpom RI, 2018).

G. Tujuan Penyimpanan obat

Penyimpanan obat bertujuan untuk menjaga mutu dan kestabilan suatu sediaan
farmasi, menjaga keamanan, ketersediaan, dan menghindari penggunaan obat yang
tidak bertanggung jawab. Menurut Permenkes RI No72 Tahun 2016, untuk mencapai
tujuan penyimpanan obat tersebutada

Anda mungkin juga menyukai