Anda di halaman 1dari 19

Fitokimia

RIVIEW JURNAL
ZAISAR FAHMI
201010220040

DOSEN MATA KULIAH :


SYARIFAH YANTI ASTRYNA. SS, M.Si
Novi Fajar Utami, Sely Meidi Nurdayanty, Sutanto, Usep Suhendar Artikel Riset Fitofarmaka,
1Program Studi Farmasi, FMIPA Universitas Pakuan, PO Box 452 Bogor 16143
E-mail: usep.suhendar@unpak.ac.id Jurnal Ilmiah Farmasi
Vol.10, No.1, Juni 2020 : 76-83
p-ISSN : 2087-9164 e-ISSN : 2622-755X

PENGARUH BERBAGAI METODE EKSTRAKSI PADA


PENENTUAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK ETANOL DAUN
ILER (Plectranthus scutellarioides)

THE EFFECT OF VARIOUS METHODS OF EXTRACTION ON


FLAVONOID LEVELS FLOWER LEAF EXTRACT (Plenctranthus
scutellariodes)

Diterima : 4 Juni 2020 Direvisi : 29 Juni 2020 Disetujui : 30 Juni 2020


ABSTRAK

Tanaman iler merupakan tanaman yang berfungsi sebagai tanaman obat


tradisional, yang banyak di gunakan oleh berbagai bentuk medis
kesehatan salah satunya di bidang farmasi, karena Senyawa flavonoid
pada tanaman iler ini memiliki aktivitas sebagai antioksidan.

Kadar flavonoid pada ekstrak salah satunya


dipengaruhi oleh metode ekstraksi yang digunakan
Pendahuluan Flavonoid

Saponin
Alkoloid
Tanaman iler berasal dari Asia Tenggara,
tumbuh liar pada tempat- tempat yang lembab
dan terbuka. Corak, bentuk dan warna daun iler
Polisakarida
bermacam- macam, tetapi yang berkhasiat untuk Minyak
atsiri
obat adalah daun yang berwarna merah kecoklatan

Fitosterol Saponin
Kalsium
Tanin
oksalat
Klasifikasi tanaman iler

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Lamiaceae
Genus : Coleus
Species : Coleus scutellariodes (L) Benth
TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode ekstraksi yang


terbaik untuk menghasilkan kadar flavonoid tertinggi dalam
ekstrak etanol 70% daun iler.
METODE
PENELITIAN

METODE
KONVENSIONAL
METODE
MODERN

Maserasi
Refluks

Microwave Assisted Ultrasound-Assisted


Extraction (MAE). Extraction (UAE).
ALAT BAHAN

 Microwave oven (Samsung),  Daun iler segar,


 Sonikasi (Sonica),  Etanol 70% (Brataco),

 alat Refluks (Jaluba Perkasa),  Etanol 96% (Brataco),


 Asam klorida (HCl) (Marck),
 botol kaca maserasi,
 Kuersetin (Merck),
 rotary evaporator (IKA),
 Akuades,
 Spektrofotometri UV-Vis (Jasco  Natrium asetat (Brataco),
V-730),  Magnesium (Mg) (Merck),
 peralatan gelas laboratorium  Alumunium klorida (AlCl3) 10%

lainnya (Pyrex). (Merck).

 
Microwave oven Refluks Sonica
Gelas laboratorium

Botol kaca Rotary evaporator Spektofotometri


UV-VIS
Bahan dan metode
Pembuatan Serbuk Simplisia Identifikasi Senyawa Flavonoid
Tanaman daun iler 7,1 kg yang telah dikumpulkan Serbuk dan Ekstrak Daun Iler.
Cuci dengan air bersih Identifikasi senyawa flavonoid
Jemur dibawah terik matarahari 09:00-11:00 pada serbuk dan ekstrak daun iler
Setelah kering, dibersihkan kembali, selanjutnya di dengan menggunakan pereaksi
grinder hingga menjadi simplisia serbuk, kemudian serbuk magnesium (Mg).
dihitung rendemennya
Penetapan Kadar Abu
Ditimbang dengan teliti
kurang lebih 2 g serbuk
simplisia daun iler ke dalam
krus silikat yang telah
Penetapan Kadar Air dipijarkan dan ditara lalu
Penetapan kadar air simplisia diratakan. Dipijarkan
dilakukan dengan cara perlahan-lahan dalam tanur
gravimetri dengan suhu 600ºC hingga
arang habis, didinginkan,
ditimbang
Maserasi Refluks
Metode ekstraksi yaitu proses Refluks merupakan metode ekstraksi dengan
perendaman bahan dengan pelarut bantuan pemanasan dan mampu mengekstraksi
yang sesuai dengan senyawa aktif yang andrografolid ( kandungan aktif ) yang

akan diambil dengan pemanasan merupakan senyawa tahan panas, ditentukan


4 metode dengan waktu yang ditetapkan
rendah atau tanpa adanya proses ektraksi
pemanasan. yang
Ultrasound assisted
Microwave assisted digunakan
extraction ( UAE )
extraction ( MAE )

Microwave extraction (MAE) adalah teknik untuk Metode Ultrasound Assisted Extraction


mengekstraksi bahan-bahan terlarut di dalam sampel (UAE) merupakan teknik ekstraksi
menggunakan pelarut air dengan bantuan dengan memberikan gelombang
energi gelombang mikro. Keunggulan MAE
ultrasonik pada bahan yang akan
sebagai metode ekstraksi adalah meminimalkan
dilakukan ekstraksi.
penggunaan pelarut organik, efisiensi waktu, dan
sebagai metode ektraksi yang ramah lingkungan.
Simplisia serbuk yang diperoleh sebanyak 725
g dengan rendemen sebesar 10,21%. Karakteristik
simplisia yang dihasilkan yaitu serbuk warna
hijau tua,aroma khas dan rasanya pahit.

Hasil penentuan kadar air yang diperoleh


menggunakan metode gravimetric sebesar 8,56%.
sudah memenuhi persyaratan dimana syarat
kadar air serbuk simplisia pada umumnya yaitu Gambar 1: serbuk simplisia daun iler
tidak lebih dari 10%

Hasil penentuan kadar abu yang diperoleh dari


serbuk simplisia daun iler adalah 6,23%. Hasil yang
diperoleh sudah memenuhi persyaratan dimana syarat
kadar abu daun iler tidak lebih dari 8%.
Hasil Identifikasi Flavonoid

Hasil uji fitokimia yang telah dilakukan,


serbuk simplisia dan ekstrak kental etanol daun
iler mengandung senyawa flavonoid ditandai
dengan dengan terbentuknya warna merah,
kemudian Hasil uji fitokimia sesuai dengan
penelitian sebelumnya yang menyatakan
bahwa serbuk simplisia dan ekstrak daun iler
Gambar 2: ektrak daun iler.
mengandung senyawa flavonoid.
Hasil Ekstrak Kental Daun Iler

Tabel 1. Data Rendemen Ekstrak Kental Etanol 70% Daun Iler


Metode Ekstraksi Rata-rata rendemen (%) ± sd
Maserasi 27,1902 ± 1,0006
Refluks 23,9811 ± 0,6933
MAE 23,9811 ± 1,6603
UAE 22,8449 ± 1,1116

Berdasarkan Tabel 1: dapat dilihat bahwa Maserasi dan Refluks memiliki rendemen
dan kadar air tertinggi dibandingkan MAE dan UAE. Metode ekstraksi
konvensional seperti maserasi dan refluks menghasilkan rendemen lebih tinggi
dibandingkan dengan metode ekstraksi modern yaitu MAE dan UAE.
Hasil Kadar Air Ekstrak Kental Penentuan
kadar air
ekstrak kental
Tabel 2. Data Kadar Air Ekstrak Kental Etanol 70% Daun Iler etanol daun iler
Metode Ekstraksi Rata-rata rendemen (%) ± sd dilakukan
Maserasi 27,5107 ± 0,9239 dengan metode
Refluks 26,3114 ± 0,8072 gravimetri
MAE 25,2110 ± 0,9875
UAE 24,2616 ± 1,4524

Kadar air yang diperoleh dari masing-masing metode ekstraksi sangat besar

dikarenakan proses ekstraksi menggunakan pelarut etanol 70%. Kadar air ekstrak

kental etanol 70% daun iler yang dihasilkan dari berbagai metode ekstraksi sudah

memenuhi syarat. Syarat kadar air ekstrak kental yaitu 15-30%.


Analisis Kadar Flavonoid Ekstrak
Kental Etanol Daun Iler

Penentuan kadar flavonoid dilakukan terhadap ekstrak kental etanol daun iler menggunakan
spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 433 nm dengan waktu inkubasi optimum
selama 25 menit. Kadar flavonoid ekstrak etanol 70% daun iler tertinggi dihasilkan oleh metode
ekstraksi MAE, lalu diikuti oleh metode UAE, kemudian refluks dan maserasi
Bentuk akhir penelitian

Penelitian lain menyatakan bahwa tidak

Jika dibandingkan dari ke empat metode semua flavonoid bersifat tahan panas. Sifat

ekstraksi tersebut maka metode MAE yaitu ini tergantung pada sejauh mana kandungan

metode ekstraksi modern menghasilkan kadar flavonoid dalam bahan alam memiliki gugus

flavonoid paling tinggi, sedangkan kadar OH agar setiap senyawa didalamnya dapat

flavonoid yang paling rendah dihasilkan oleh berikatan hidrogen dengan kuat sehingga

metode ekstraksi maserasi yaitu metode untuk memutus ikatan ini adanya energi

ekstraksi konvensional kuat. Maka dari itu mekanisme kerja


metode MAE melibatkan energi paling kuat
dibanding metode yang lain..
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut; perbedaan metode ekstraksi
memberikan pengaruh yang sangat siginifikan terhadap kadar flavonoid dalam ekstrak etanol daun iler.
Metode ekstraksi yang dengan kadar flavonoid tertinggi pada ekstrak daun iler yaitu metode
microwave assisted extraction (MAE) dengan kadar flavonoid sebesar 0,75%. Metode adalah metode
yang paling efektif dari keempat metode ektraksi tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai