Anda di halaman 1dari 11

JURNAL FARMASI

Universitas Aisyah Pringsewu

Journal Homepage
http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/JFA

FORMULASI DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL EKSTRAK


DAUN SENGGANI (Melastoma malabathricum L.) PADA BERBAGAI
VARIASI KOMPOSISI KITOSAN DENGAN METODE GELASI IONIK
Annajim Daskar1, Pri Iswati Utami2, Ika Yuni Astuti3, Ferri Antoni4
1
Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kesehatan, Universitas Aisyah Pringsewu, Lampung, Indonesia
2
Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah, Lampung
4
Mahasiswa Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Kesehatan, Universitas Aisyah Pringsewu, Lampung, Indonesia
Penulis Korespondensi: nazim.21700@gmail.com*

ABSTRAK

Senggani merupakan tumbuhan liar yang banyak ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia khususnya di
tempat-tempat yang mendapatkan cukup sinar matahari. Senggani dikenal oleh masyarakat sebagai tanaman yang
berkhasiat sebagai obat. Nanopartikel dapat diaplikasikan untuk menghantarkan obat dengan molekul kecil atau
makromolekul dengan cara memerangkap atau mengenkapsulasi molekul obat ke dalam suatu polimer. Salah satu
polimer yang dapat diaplikasikan dalam formulasi nanopartikel adalah kitosan dengan agen silang natrium tri-poli-
fosfat (NaTPP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi nanopartikel ekstrak daun senggani dengan
berbagai variasi komposisi kitosan dan karakterisasi nanopartikel ekstrak daun senggani (Melastoma malabathricum
L.) dengan metode gelasi ionic. Optimasi formula dilakukan dengan software Design Expert menggunakan metode
Mixture Simplex Lattice dengan cara memasukkan hasil trasmitan, , variabel kitosan, dan komposisi natrium
tripoliphosphat. Karakterisasi nanopartikel yang dilakukan meliputi morfologi partikel, ukuran partikel, dan zeta
potensial kemudian dilakukan pengujian antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian
menunjukkan formula terbaik mengandung 0,08% kitosan, 0,01% NaTPP, dan transmitan sebesar 91%. Karakteristik
nanopartikel didapatkan ukuran partikel sebesar 97,4 nm, zeta potensial -19,1 mV, dan bentuk partikel seperti
Kristal. Pengujian antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus didapatkan rata – rata zona hambat sebesar
9,8 mm.
Kata kunci : nanopartikel ekstrak daun senggani, kitosan, NaTPP, ukuran partikel, zeta potensial, morfologi partikel.

ABSTRACT

Senggani is a wild plant that is found in almost all parts of Indonesia, especially in places that get enough sunlight.
Senggani is known by the public as a plant that has medicinal properties. Nanoparticles can be applied to deliver
drugs with small molecules or macromolecules by trapping or encapsulating drug molecules into a polymer. One of
the polymers that can be applied in the formulation of nanoparticles is chitosan with sodium tri-poly-phosphate
(NaTPP) cross-agent. This study aims to determine the formulation of nanoparticles of senggani leaf extract with
various variations of chitosan composition and characterization of nanoparticles of senggani leaf extract (Melastoma
malabathricum L.) by ionic gelation method. The optimization of the formula was carried out by Design Expert

46
software using the Mixture Simplex Lattice method by entering the results of transmitter, chitosan, and the composition
of sodium tripolyphosphate. The characterization of nanoparticles included particle morphology, particle size, and
zeta potential, then antibacterial testing was carried out against Staphylococcus aureus bacteria. The results showed
that the best formula contained 0.08% chitosan, 0.01% NaTPP, and 91% transmittance. Characteristics of
nanoparticles obtained particle size of 97.4 nm, zeta potential -19.1 mV, and the shape of the particles such as crystals.
Antibacterial testing against Staphylococcus aureus bacteria obtained an average inhibition zone of 9.8 mm.

Keyword : senggani leaf extract nanoparticles, chitosan, NaTPP, particle size, zeta potential, particle morphology.

PENDAHULUAN Nanopartikel dapat diaplikasikan untuk


menghantarkan obat dengan molekul kecil
Senggani merupakan tumbuhan liar yang
atau makromolekul dengan cara
banyak ditemukan hampir di seluruh wilayah
memerangkap atau mengenkapsulasi
Indonesia khususnya di tempat-tempat yang
molekul obat ke dalam suatu polimer. Salah
mendapatkan cukup sinar matahari. Senggani
satu polimer yang dapat diaplikasikan dalam
dikenal oleh masyarakat sebagai tanaman
formulasi nanopartikel adalah kitosan dengan
yang berkhasiat sebagai obat (1).
agen silang natrium tri-poli-fosfat (NaTPP)
Hasil skrining fitokimia menunjukkan
(7).
bahwa daun senggani mengandung senyawa
Gelasi ionik dapat dimanfaatkan untuk
tanin dan flavonoid yang berfungsi
pembentukan nanopartikel, metode ini
menghambat pertumbuhan bakteri (3). Hasil
mempunyai kelebihan yaitu prosesnya yang
pengujian antibakteri daun senggani terhadap
sederhana atau mudah, pelarut yang
Staphylococcus aureus untuk konsentrasi
digunakan bukan berasal dari pelarut organik
20% menunjukkan zona hambat sebesar 12,6
serta prosesnya dapat dikontrol dengan
mm termasuk dalam respon hambatan kuat
mudah (10).
dan untuk konsentrasi terbesar adalah 80%
Penelitian ini bertujuan untuk
dengan zona hambat sebesar 21,3 mm (5).
mengetahui formulasi nanopartikel ekstrak
Konsentrasi hambat minimum (KHM)
daun senggani dengan berbagai variasi
ekstrak etanol daun senggani diperoleh pada
komposisi kitosan dan karakterisasi
konsentrasi 6,25 mg/mL pada S. aureus
nanopartikel ekstrak daun senggani
dengan diameter zona hambat 7,23 mm ±
(Melastoma malabathricum L.) dengan
0,275 mm (6).
metode gelasi ionik.

47
1. METODE diperoleh digabungkan dan dipekatkan
1.1. Alat dengan menggunakan rotary evaporator
Alat yang akan digunakan adalah lemari hingga diperoleh ekstrak cair, untuk
pengering, toples kaca, sendok panjang, selanjutnya disebut dengan ekstrak daun
evaporator, magnetic stirrer, alat-alat gelas, senggani.
penangas air, neraca analitis, oven, alat
destilasi, lumpang porselen, stamfer, pot 1.4. Pembuatan Nanopartikel Ekstrak
plastik, sudip, aluminium foil, objek glass, Daun Senggani
deck glass, cawan petri, autoklaf, tabung Pembuatan nanopartikel kitosan - ekstrak
reaksi, rak tabung reaksi, inkubator, beker daun senggani, dilakukan dengan
gelas, erlenmeyer, laminar airflow, kain kasa, menimbang 1 gram ekstrak daun senggani,
kapas, gelas ukur, kertas saring Particle Size Ekstrak daun senggani, kemudian dilarutkan
Analizer (PSA), Scanning Electron dalam 35 mL etanol 96% dicampur dengan
Microscopy (SEM) 15 mL akuades dalam gelas beker 1000 mL
hingga larut, kemudian ditambahkan dengan
1.2. Bahan 100 mL larutan kitosan dalam larutan asam
Bahan yang akan digunakan dalam asetat 1 %. Selanjutnya secara bertahap ke
penelitian ini adalah daun senggani, asam dalam campuran tersebut ditambahkan 350
asetat glasial, kitosan, etanol, Na-TPP, n- mL NaTPP sambil disertai pengadukan pada
butanol, akuades, Nutrient Agar (NA) dan kecepatan yang stabil. Setelah semua bahan
Nutrient Broth (NB), bakteri S. aureus tercampur, dilakukan pengadukan dengan
homogenizer driven stirrer selama kurang
1.3. Pembuatan Ekstrak Daun Senggani lebih 1 jam pada kecepatan yang stabil.
Ekstrak daun senggani pada panelitian ini Koloid nanopartikel kitosan dan NaTPP-
dibuat dengan cara menimbang simplisia daun senggani, kemudian dilakukan uji
sebanyak 500 gram, kemudian dilakukan transmitan.
maserasi dengan pelarut organik etanol 96%,
sesekali dilakukan pengadukan lalu disaring 1.5. Optimasi Formula
menggunakan kertas saring dan ampasnya
Optimasi formula dilakukan dengan
direndam kembali dengan etanol, kemudian
software Design Expert menggunakan
dipisahkan kembali. Seluruh maserat yang
metode Mixture Simplex Lattice dengan cara

48
memasukkan hasil trasmitan, , variabel 1.6. Ukuran Partikel dan Zeta Potensial
kitosan, dan komposisi natrium Menggunakan PSA (Particle Size
tripoliphosphat. Formula yang dianggap Analyzer)
memiliki desirability paling tinggi dipilih, Karakterisasi dilakukan dengan alat
sehingga formula optimum yang terpilih PSA. Sampel dimasukkan kedalam dispersan
akan menghasilkan sifat fisik sesuai yang berupa aquades pH 7 lalu ditempatkan
diharapkan. didalam kuvet. Kuvet kemudian ditembakkan
sinar tampak sehingga terjadi difraksi.
Pengukuran ukuran partikel memanfaatkan
Tabel 4.1. Optimasi Nanopartikel
prinsip penghamburan cahaya tampak.
Ekstrak Daun Senggani

Kitosan NaTPP 1.7. Morfologi Menggunakan SEM


Transmitan
Formula
(%) (%) (%) Karakterisasi dilakukan dengan alat
SEM. Sampel disiapkan dengan menaruh
1 0,185 0,01 80,9
sampel pada carbon tape yang ditempelkan
2 0,15 0,01 82,1 pada plat. Plat kemudian dimasukkan ke

3 0,22 0,01 82,7 dalam alat SEM dan ditembakkan dengan


elektron untuk penggambaran perbesaran
4 0,22 0,01 90
1.8. Pengujian Aktivitas Antibakteri
5 0,08 0,01 91
Pengujian aktivitas antimikroba dari
6 0,115 0,01 83 ekstrak dan nanopartikel ekstrak daun
7 0,08 0,01 90 senggani terhadap S. aureus dilakukan
dengan metode difusi. Pengujian antibakteri
8 0,15 0,01 82,9
menggunakan kontrol positif cefixime dan
kontrol negatif aquades. Dimasukkan
Tabel 4. 2 Hasil formula optimum dengan suspensi bakteri sebanyak 100 μl dan 20 ml
metode D-Optimum Design
nutrient agar pada suhu 45-50oC pada cawan
Desir petri, pembenihan dihomogenkan dan
Chit transmit
No natpp abilit
osan an dibiarkan memadat pada suhu kamar. Setelah
y
Select memadat letakkan kertas cakram yang telah
0,08
1 0,01 90,343 0,935 ed dijenuhkan dengan sediaan yang diuji.
0

49
Masing-masing cawan petri kemudian yang terpilih yaitu dengan nilai desirability
diinkubasi dalam keadaan posisi terbalik 0,935.
pada suhu 370C selama 48 jam. Aktivitas Formula nanopartikel ekstrak daun
antibakteri diamati berdasarkan pengukuran senggani didapatkan hasil uji transmitan
diameter daerah hambat sehingga dapat dilakukan analisis
menggunakan metode Design Expert. Persen
2. HASIL transmitan digunakan untuk mengukur
Sediaan nanopartikel yang didapatkan kejernihan kuantitatif dari suatu larutan. Nilai
berwarna kuning keruh, tidak memiliki bau persen transmitan yang tinggi artinya ukuran
yang khas, dan terdapat sedikit endapan partikel semakin kecil (29). Formula
dibagian bawah wadah. Endapan yang optimum berdasarkan nilai desirability
terbentuk terjadi setelah proses akhir tertinggi didapatkan pada formula V, dimana
pembuatan nanopartikel. formula ini memiliki nilai transmitan
tertinggi dari formula yang lainnya.
Formulasi yang dibantu menggunakan
Design-Expert lebih menguntungkan
Gambar 4.1. Sediaan Nanopartikel
dikarenakan dalam tahapan di dalamnya telah
Ekstrak Daun Senggani
tersedia panduan yang memberikan arahan
2.1.Optimasi Formula
dan dapat dipilih sesuai tujuan design of
Formula nanopartikel ekstrak daun
experiments (DOE) atau desain
senggani dilakukan formulasi menggunakan
eksperimental yang akan dilakukan.
Desain Expert dan didapatkan hasil uji
Kelebihan DOE dengan Design-Expert
transmitan menggunakan spektro uv-vis.
adalah dapat mengurangi waktu
Hasil analisis nanopartikel dan transmitan
pengembangan formulasi dan memiliki
dengan metode D-Optimum Design
tingkat keberhasilan yang tinggi dibuktikan
berdasarkan nilai desirability. Desirability
dengan dengan derajat desirability dan
menunjukkan seberapa terpenuhi atau
persentase prediction error (27).
mendekati titik optimum. Nilai Desirability
mendekati 1 adalah nilai yang diharapkan
2.2. Ukuran Partikel dan Zeta Potensial
(28). Titik optimum yang baik memiliki
Ukuran nanopartikel dapat diukur
desirability yang tinggi atau mendekati.
menggunakan alat Particle Size Analyzer
Formula nanopartikel ekstrak daun senggani
50
(PSA). Hasil pengujian ukuran partikel, struktur folding rantai polimer yang
nanopartikel ekstrak daun senggani memiliki terdispersi semakin besar (31). Ukuran
ukuran sebesar 97,4 nm. Ukuran partikel partikel dan PDI dari system penghantaran
tersebut sesuai dengan rentang ukuran nano merupakan criteria fisika utama yang
nanopartikel yaitu 1 – 1.000nm. Nilai indeks mempengaruhi penembusan bahan aktif
polidispersitas dari distribusi ukuran partikel melalui membran sel (32).
digunakan sebagai parameter keseragaman Nilai zeta potensial menunjukkan muatan
ukuran (30). Hasil analisis nilai PI dari dalam permukaan suatu partikel. Partikel
nanopartikel ekstrak daun senggani yang yang mengalami kecenderungan agregasi
telah dibuat adalah 0,279. Secara keseluruhan maupun tolak menolak disebabkan oleh
nilai PI yang dihasilkan masuk ke dalam muatan partikel. Zeta potensial dapat diukur
rentang distribusi partikel yang sempit dan dengan alat zeta sizer. Uji zeta potensial
dapat dikatakan homogen. digunakan untuk mengkarakterisasi sifat dari
muatan permukaan nanopartikel.
Nanopartikel dengan nilai zeta potensial
lebih kecil dari -30 mV dan lebih besar dari
+30mV dapat dikatakan memiliki stabilitas
lebih tinggi (33).
Nilai zeta potensial yang kurang stabil
menunjukkan kekuatan partikel untuk tolak
menolak semakin lemah sehingga partikel
mengalami kecenderungan agregasi dan
Gambar 4.2. Ukuran Partikel dispersi (34). Penelitian ini menghasilkan
Nanopartikel Ekstrak Daun Senggani nilai zeta potensial negatif dari sediaan
Perbandingan komponen atau nanopartikel ekstrak daun senggani yang
perbandingan kitosan dan NaTPP menjadi telah dibuat. Nilai zeta potensial negatif dapat
titik kritis berhasilnya nanopartikel yang disebabkan karena terdapat ekstrak daun
terbentuk. Semakin tinggi konsentrasi senggani yang tidak terjerap oleh kitosan dan
kitosan yang digunakan maka akan natpp. Dapat disimpulkan nanopartikel
meningkatkan ukuran partikel dan dapat ekstrak daun senggani mengandung muatan
menginduksi terjadinya aglomerasi, karena negatif.

51
oleh reaksi sambung silang polimer yang
berjalan belum sempurna.
Morfologi permukaan mempengaruhi
kemampuan nanopartikel untuk menembus
membrane sel target. Permukaan
nanopartikel yang bulat lebih mudah untuk
memasuki sel (36).

Gambar 4.3 Zeta Potensial Nanopartikel


Ekstrak Daun Senggani

2.3. Morfologi Partikel


Morfologi suatu material dapat dilihat
dengan menggunakan Teknik mikroskopi.
Bentuk dan permukaan nanopartikel dapat Gambar 4.4. Morfologi Nanopartikel

diamati menggunakan Scanning Electron 2.4. Uji Antibakteri


Microscopy (SEM). Karakterisasi Penelitian ini menggunakan ekstrak daun
menggunakan SEM bertujuan untuk melihat senggani, nanopartikel ekstrak daun
morfologi permukaan partikel atau bentuk 3 senggani, serta kontrol positif yang
dimensi partikel dan ukuran partikel tersebut menunjukkan adanya aktivitas antibakteri
melalui sebuah gambar (35). Hasil yang yang dapat dilihat dari adanya zona bening di
diperoleh pada pengujian SEM dengan sekitar sumuran yang dibuat pada media agar.
perbesaran 7500x mendapatkan bentuk Pada kontrol negatif tidak didapatkan adanya
nanopartikel ekstrak daun senggani yang zona hambat pada bakteri Staphylococcus
tersalut. Namun, mempunyai bentuk yang aureus.
tidak sferis dengan permukaan yang tidak
merata dan membentuk kristal bintang.
Permukaan yang tidak merata disebabkan

52
Kontrol
35, 4 mm 35,4 mm
positif
Kontrol
0 0
negative

Terbentuknya zona hambat pada formula


Gambar 4.5. Diameter zona hambat nanopartikel
nanopartikel juga dipengaruhi oleh adanya
ekstrak daun senggani terhadap bakteri
senyawa kitosan. Kitosan merupakan salah
Staphylococcus aureus
satu bahan yang dikenal karena aktivitasnya
Hasil pengamatan pada ekstrak daun
melawan berbagai mikroorganisme, dimana
senggani terhadap bakteri Staphylococcus
mekanisme antimikroba yang paling dapat
aureus menunjukkan rata – rata daya hambat
diterima ditemukan termasuk keberadaan
sebesar 19 mm. Nanopartikel yang
kelompok bermuatan dalam backbone
digunakan untuk pengujian setelah dilakukan
polimer dan interaksi ionic mereka dengan
optimasi formula yaitu pada formula ke V
konstituen dinding bakteri (37).
dimana menunjukkan rata – rata zona hambat
Aktivitas antibakteri nanopartikel
sebesar 9,8 mm.
dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain
Pengujian ini menggunakan cefixime
konsentrasi, ukuran dan bentuk nanopartikel,
sebagai kontrol positif. Pemilihan cefixime
serta mikroorganisme yang di uji. Ukuran
sebagai kontrol positif karena cefixime
nanopartikel lebih kecil memiliki
merupakan antibiotik spectrum luas. Zona
kecenderungan tinggi untuk menembus
hambat yang terbentuk disekitar sumuran
dinding sel bakteri yang lebih dalam dan
yang diberi kontrol positif yaitu sebesar 35,4
berinteraksi dengan membrane yang
mm, dengan kategori daya hambat sangat
menyebabkan kerusakan membrane sel.
kuat.
Morfologi dari ekstrak daun senggani yaitu
Tabel 4.5 Zona Hambat terhadap Bakteri berbentuk seperti Kristal (38).
Staphylococcus aureus

Sampel 1 2 3. KESIMPULAN
Ekstrak
18,8 mm 19,2 mm Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
senggani
disimpulkan bahwa Ekstrak daun senggani
Nanopartikel
10,2 mm 9,4 mm
senggani (Melastoma malabathricum L.) dapat dibuat

53
menjadi sediaan nanopartikel dengan ukuran DAUN SENGGANI (Melastoma
candidum) TERHADAP BAKTERI
partikel sebesar 97,4 nm. Nanopartikel
Streptococcus mutans. J Biosci.
ekstrak daun senggani (Melastoma 2019;5:31.
Ika Trisharyanti Dian Kusumowati, Rosita
malabathricum L.) berwarna kuning keruh
Melannisa AP. DAYA
dengan pengujian menggunakan PSA ANTIBAKTERI EKSTRAK
ETANOL DAUN SENGGANI
didapatkan ukuran partikel sebesar 97,4 nm,
(Melastoma affine D. Don).
nilai zeta potensial sebesar 19,1mV, memiliki Biomedika. 2014;6:22.
Sapitri A. Aktivitas Antibakteri Ekstrak
morfologi partikel berbentuk seperti Kristal
Etanol Daun Senduduk (Melastoma
yang diuji menggunakan Scanning electron malabathricum L.) Terhadap
Escherichia coli dan Staphylococcus
microscopy. Nanopartikel ekstrak daun
aureus. J Pembelajaran Dan Biol Nukl.
senggani (Melastoma malabathricum L.) 2020;6:139–52.
Pratiwi Apridamayanti, Rafika Sari AR.
yang sudah di optimasi menggunakan
Antioxidant, antibacterial activity and
Desain expert dengan kompsisi kitosan FICI (Fractional Inhibitory
Concentration Index) of ethanolic
0,080%, NaTPP 0,01% memiliki nilai
extract of Melastoma malabathricum
transmitan 90,343. Formula ini memiliki leaves with amoxicillin against
pathogenic bacteria. Nusant Biosci.
zona hambat terhadap bakteri
2021;13:140–7.
Staphylococcus aureus dimana rata – rata Kafshgari MH, Khorram M, Khodadoost M.
& S. Khavari. Reinforcement of
zona hambat yang terbentuk yaitu sebesar 9,8
Chitosan Nanoparticles Obtained by an
mm, dengan kekuatan daya hambat bakteri Ionic Cross-linking Process.
2011;445–56.
kategori sedang.
Eriawan R. Pengujian Aktivitas Antiacne
Nanopartikel Kitosan - Ekstrak Kulit
Buah Manggis KITOSAN (Garcinia
mangostana). Media Litbangkes.
DAFTAR PUSTAKA 2014;24:19–27.
Deni R. Peningkatan Aktivitas Antimikroba
Rusdiati Helmidanora1, Eka Satur2, Ekstrak Nanas (Ananas comosus (L.).
Triswanto Sentat3 YS. AKTIVITAS Merr) Dengan Pembentukan
SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN Nanopaartikel. J Sains dan Kesehat.
SENGGANI (Melastoma 2016;1:236–44.
malabathricum L.) UNTUK LUKA Mardliyati E, El. S, Ria D. Sintesis
BAKAR. J Pharm Sci Med Res. Nanopartikel Kitosan- Trypoly
2018;2. Phosphate Dengan Metode Gelasi
Kusumowati ITD. Daya antibakteri ekstrak Ionik : Pengaruh Konsentrasi dan Rasio
etanol daun senggani. Biomedika. Volume Terhadap Karakteristik
2014;6:22–5. Partikel. Pros Pertem iImiah Ilmur
Yelin Gloria, Dini Delfina YB. UJI Pengetah dan Teknol Bahan.
EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI
54
2012;90:93. Penghantaran Obat. Maj Farmasetik.
Dalimartha setiawan. Atlas tumbuhan obat 2012;8:1.
indonesia. Jakarta: Trubus Agriwidya; Murugesan Chandrasekaran 1 KDK 2 and
1999. 130–132 p. SCC 3. Antibacterial Activity of
Wijayakusuma H.M hembing. Tanaman Chitosan Nanoparticles. Processes.
Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta: 2020;
Pustaka Kartini; 1994. 20–27 p. Iyan Rifky Hidayat*,1, Ade Zuhrotun2 IS.
Barnawi hasan. Ekstrak daun senggani Design-expert Software sebagai Alat
(melastoma malabathricum. L) sebagai Optimasi Formulasi Sediaan Farmasi.
antibakteri terhadap streptococcus Maj Farmasetika. 2021;99–120.
mutans. UTB. 2017;27. Farshad Hamidi, Mojtaba Azadi Aghdam,
Agromedia redaksi. Buku Pintar Tanaman Fatemeh Johar MH, Baghani M& AN.
Obat. Jakarta: Agro media pustaka; Ionic gelation synthesis,
2008. 30 p. characterization and adsorption studies
Hariana Arief. 262 Tumbuhan obat dan of cross-linked
khasiatnya. Nugroho Sony, editor. chitosantripolyphosphate (CS-TPP)
Jakarta: Penebar Swadaya; 2013. 335 nanoparticles for removal of As (V)
p. ions from aqueous solution: kinetic and
Hariana Arief. Tumbuhan obat dan isotherm studies. Taylor Fr [Internet].
khasiatnya 3. Depok: Penebar 2021; Available from:
Swadaya; 2013. 66–67 p. https://doi.org/10.1080/15569543.202
Kementrian Kesehatan RI. Farmakope 1.1933532
Herbal. 2017;5–6. Raditya Iswandana, Effionora Anwar dan
Kementrian Kesehatan RI. Farmakope MJ. Formulasi Nanopartikel Verapamil
Indonesia edisi VI. 2020;48. Hidroklorida dari Kitosan dan Natrium
Agoes G. Teknologi bahan alam. Bandung: Tripolifosfat dengan Metode Gelasi
ITB; 2009. 31–35 p. Ionik. J Farm Indones. 2013;
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Wen Fana,b, Wei Yanb, Zushun Xub, Hong
Parameter Standar Umum Ekstrak Nia. Formation mechanism of
Tumbuhan Obat. Jakarta; 2000. 175– monodisperse, low molecular weight
179 p. chitosan nanoparticles by ionic gelation
Mohanraj VJ, Y. C. Nanoparticles : A technique. Colloids Surfaces B
Review. Trop J Pharm Res. 2006;5:1. Biointerfaces. 2012;
Rawat MD, Singh, S. S. Nanocarriers: Siti Nur Agmarina1, Wirasti2 NI. Uji
Promising Vehicle for Bioactive Karakteristik Nanopartikel pada
Drugs. Biol Pharm Bull. 2006;29. Ekstrak dan Sediaan Tablet Daun
Rachmawati H, Reker-Smit C, Hooge MN. Afrika (Vernonia amygdalina Del.).
Chemical Modification of Interleukin- 2019;
10 with Mannose 6-Phosphate Groups Andréia Lange de Pinho Nevesa, Camila
Yield a Liver-Selective Cytokine. Cardoso Miliolia, Leidiani Müllera H,
DMD. 2007;35 : 814-821. Gracher Riellaa, Nivaldo Cabral
Marline Abdassah. Nanopartikel dengan Kuhnena HKS. Factorial design as tool
gelasi Ionik. farmaka. 15:45. in chitosan nanoparticles development
Martien R, K. IDIA, Farida V, Sari DP. by ionic gelation technique. Colloids
Perkembangan Teknologi Surfaces A Physicochem Eng Asp.
Nanopartikel Sebagai Sistem 2014;

55
Mousa A. Alghuthaymi, Amany M. Diab ,
Aml F. Elzahy, Khaled E. Mazrou,
Ahmed A. Tayel, and Shaaban H.
Moussa. Green Biosynthesized
Selenium Nanoparticles by Cinnamon
Extract and Their Antimicrobial
Activity and Application as Edible
Coatings with Nano-Chitosan. J Food
Qual. 2021;
Rini Dwiastuti. SEA. Formulasi Sediaan Gel
Nanopartikel Lipid Ekstrak Daun
Binahong (Anredera cordifolia (Ten.)
Steenis). Pharm Med J. 2020;
Dewi Rahma Fitri 1*, Dedri Syafei2 CPS.
Karakteristik Nanopartikel Ekstrak
Etanol 70% Daun Jarak Pagar
(Jatropha Curcas L.) dengan Metode
Gelasi Ionik. J Farm Higea. 2021;13.
Dian Eleveny, Martha Flareyanti, Fahleni Dr.
Formulasi Sediaan Nanopartikel
Ekstrak Bonggol Nanas (Ananas
Comosus (L).(Merr) sebagai
Antimikroba. J ILMU
KEFARMASIAN Indones. 2017;15.
Department of Food Hygiene, National
Nutrition Institute (NNI), General
Organization of Teaching Hospitals
and Institutes (GOTHI), Cairo EM.
Enhancing The Antibacterial Effect of
Bacteriocin from Lactococcus Lactis
Subsp. Lactis Using Chitosan
Nanoparticles. J Microbiol Biotech
Food Sci / Emad Atef Helmy Guirguis.
2021;
Irma Antasionasti1, Imam Jayanto1, Surya
Sumantri Abdullah1 JPS. Karakterisasi
Nanopartikel Ekstrak Etanol Kayu
Manis (Cinnamomum burmanii)
dengan Kitosan Sodium Tripolifosfat
sebagai Kandidat Antioksidan. Chem
Prog. 2020;

56

Anda mungkin juga menyukai