Anda di halaman 1dari 4

Prosiding Pertemuan Ilmiah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bahan 2012

Serpong, 3 Oktober 2012 ISSN 1411-2213

SINTESIS NANOPARTIKEL KITOSAN-TRYPOLY


PHOSPHATE DENGAN METODE GELASI IONIK:
PENGARUH KONSENTRASI DAN RASIO VOLUME
TERHADAP KARAKTERISTIK PARTIKEL

Etik Mardliyati, Sjaikhurrizal El Muttaqien dan Damai Ria Setyawati


Pusat Teknologi Farmasi dan Medika - BPPT
Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta
e-mail: jaksjdaskd

ABSTRAK
SINTESIS NANOPARTIKEL KITOSAN-TRYPOLI PHOSPHATE DENGAN METODE GELASI
IONIK: PENGARUH KONSENTRASI DAN RASIO VOLUME TERHADAP KARAKTERISTIK
PARTIKEL. Nanopartikel dari bahan polimer alam kitosan banyak diaplikasikan pada sistem penghantaran obat
karena sifat-sifatnya yang istimewa seperti biokompatibel, biodegradabel, mukoadhesif dan meningkatkan permeasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis nanopartikel kitosan dengan metode gelasi ionik, menggunakan crosslinker
Polianion Tripolyphosphate (TPP). Untuk mendapatkan kondisi preparasi yang dapat menghasilkan partikel
berukuran di bawah 200 nm dengan tingkat dispersitas dan stabilitas yang baik, dilakukan kajian pengaruh
konsentrasi dan rasio volume kitosan-TPP terhadap karakteristik partikel, yang meliputi distribusi ukuran partikel,
nilai indeks polidispersitas dan nilai potensial zeta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi dan rasio
volume sangat mempengaruhi ukuran partikel dan stabilitasnya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
kondisi optimal proses sintesis nanopartikel kitosan adalah konsentrasi kitosan 0,2%, konsentrasi TPP 0,1% dan
rasio volume kitosan : TPP sebesar = 5 : 1. Nanopartikel kitosan yang diperoleh selanjutnya akan dipergunakan
sebagai carrier penghantaran protein terapeutik.

Kata kunci: Kitosan, Tripolyphosphate, Nanopartikel

ABSTRACT
SYNTHESIS OF CHITOSAN-TRYPOLYPHOSPHATE NANOPARTICLES BY IONIC
GELATION METHOD: EFFECTS OF CONCENTRATIONAND VOLUME RATIO ON THE PARTICLE
CHARACTERISTICS. Currently, nanoparticles based on natural polymer such as chitosan have been widely
applied as drug delivery system due to their specific properties such as biocompatible, biodegradable, mucoadhesive
and enhanced intestinal permeation. The aim of this study is to synthesize chitosan nanoparticles by ionic
gelation method with using tripolyphosphate (TPP) ion as anionic crosslinker. In order to obtain the optimum
condition process for preparing chitosan nanoparticles below 200 nm with good monodispersity and stability,
the effects of concentration and volume ratio of chitosan and TPP on the nanoparticle characteristic, i.e., particle
size distribution, polydispersity index, and zeta potential, were studied. The results indicate that the formation,
particle size and zeta potential of chitosan nanoparticles has significantly influenced by both of the concentration
and volume ratio of chitosan and TPP. In this study it was found that the optimal condition for preparing chitosan
nanoparticles is chitosan concentration of 0.2%, TPP concentration of 0.1%, and their volume ratio of 5 to 1. The
chitosan nanoparticles prepared will further be applied as drug delivery carrier of therapeutic protein.

Keywords: Chitosan, Tripolyphosphate, Nanoparticles

PENDAHULUAN
Kitosan merupakan biopolimer alam, berbentuk farmasi [1]. Karena sifat-sifat istimewa seperti
polisakarida linier yang tersusun atas -(1-4)-linked D- mukoadhesif, biokompatibel, biodegradabel, nontoksik
glucosamine dan N-acetyl-D-glucosamine dengan dan tingkat imonogenisitas yang rendah [2], kitosan
distribusi acak. Kitosan diproduksi melalui proses merupakan biomaterial yang sangat menjanjikan untuk
deasetilasi senyawa kitin, yakni komponen utama pada penggunaannya sebagai pembawa (carrier) pada sistem
cangkang binatang crustaceae seperti rajungan dan penghantaran obat.
udang. Dewasa ini kitosan telah banyak diaplikasikan Sebagai carrier obat, kitosan telah dikembangkan
secara komersiil pada industri kimia, pangan dan dalam berbagai bentuk sediaan farmasi, seperti tablet,

90
Sintesis Nanopartikel Kitosan-Tripolyphosphate dengan Metode Gelasi Ionik: Pengaruh Konsentrasi dan Rasio
Volume terhadap Karakteristik Partikel

bead, microspher dan nanopartikel [3]. Dari semua bentuk bermuatan negatif. Larutan kitosan pada berbagai
ini, nanopartikel dipandang sebagai carrier yang sangat konsetrasi (0,1 hingga 0,4 %) dibuat dengan cara
menjanjikan untuk meningkatkan bioavailabilitas melarutkan kitosan ke dalam larutan asam asetat,
biomolekul, karena memiliki kemampuan difusi dan kemudian diaduk menggunakan pengaduk magnetik
penetrasi yang lebih baik ke dalam lapisan mukus [4]. pada suhu ruang selama semalam. Dalam hal ini,
Diantara berbagai metode pembuatan konsentrasi asam asetat yang digunakan adalah 1,5 kali
nanopartikel kitosan, gelasi ionik merupakan metode konsentrasi kitosan. Larutan kitosan kemudian disaring
yang banyak menarik perhatian peneliti dikarenakan untuk menghilangkan sisa partikel yang tidak terlarut.
prosesnya yang sederhana, tidak menggunakan pelarut Larutan TriPolyPhosphate (TPP) pada konsentrasi 0,1%
organik, dan dapat dikontrol dengan mudah. Prinsip dan 0,2 % dibuat dengan cara melarutkan NaTPP
pembentukan partikel pada metode ini adalah terjadinya kedalam air deionisasi, kemudian disaring untuk
interaksi ionik antara gugus amino pada kitosan yang menghilangkan sisa partikel yang tidak terlarut.
bermuatan positif dengan polianion yang bermuatan Nanopartikel dibuat dengan cara: larutan kitosan
negatif membentuk struktur network inter- dan/atau sebanyak 50 mL diletakkan dalam beaker, kemudian
intramolekul tiga dimensi [5]. Crosslinker polianion yang diaduk menggunakan pengaduk magnetik. Larutan TPP
paling banyak digunakan adalah sodium tripolifosfat, pada berbagai variasi rasio volume ditambahkan secara
karena berifat tidak toksis dan memiliki multivalen. Proses perlahan-lahan ke dalam larutan kitosan, sehingga
crosslinking secara fisika ini tidak hanya menghindari terbentuk suspensi nanopartikel. Pengadukan terus
penggunaan pelarut organik, namun juga mencegah dilanjutkan selama 1 jam agar proses crosslinking
kemungkinan rusaknya bahan aktif yang akan berlangsung sempurna. Suspensi nanopartikel yang
dienkapsulasi dalam nanopartikel kitosan [6]. terbentuk kemudian disimpan dalam lemari es hingga
Nanopartikel kitosan yang dipreparasi dengan dilakukan karakterisasi.
metode gelasi ionik ini pada umumnya memiliki distibusi
ukuran partikel yang sangat lebar (indeks polidispersitas Karakterisasi Nanopartikel
yang tinggi) dan tingkat stabilitas yang rendah. Kedua
hal ini sangat tidak diharapkan dalam aplikasi Partikel yang terbentuk kemudian dikarakterisasi,
nanopartikel kitosan sebagai sistem penghantaran obat. meliputi ukuran partikel dan zeta potential. Ukuran partikel
Oleh karenanya, metode yang efektif dan sederhana dianalisis dengan Zetasizer Nano ZS (Malvern Instrument
untuk membuat nanopartikel kitosan dengan tingkat Ltd., Grovewood, Worcestershire, UK) yang
keseragaman ukuran dan stabilitas yang tinggi masih menggunakan teknik Dynamic Light Scattering (DLS).
terus dikaji oleh berbagai peneliti [7]. Sistem ini dilengkapi dengan 4mW laser helium/neon
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pada panjang gelombang 633 nm, yang mengukur partikel
kondisi optimal preparasi nanopartikel kitosan pada dengan teknologi backscattering pada sudut deteksi
ukuran kurang dari 100 nm, dengan tingkat keseragaman 173. Parameter yang dianalisa meliputi diameter
ukuran dan stabiilitas yang baik. Parameter yang partikel rerata (ZAve) dan indeks polidispersitas (PI).
digunakan untuk menentukan tingkat keseragaman Potensial Zeta diukur dengan metode Laser Droppler
ukuran adalah nilai indeks polidispersitas, sedangkan Electrophoresis (LDE) menggunakan peralatan yang
parameter untuk menentukan stabilitas adalah nilai sama.
potensial zeta. Pada makalah ini dilaporkan hasil kajian Morfologi nanopartikel diperiksa menggunakan
pengaruh konsentrasi dan volume rasio kitosan-TPP Transmission Electron Microscope (TEM). Droplet
terhadap karakteristik partikel yang dihasilkan. suspensi nanopartikel diteteskan grid tembaga, setelah
meresap dan kering kemudian dicoating dengan karbon,
METODE PERCOBAAN kemudian dianalisis menggunakan TEM (JEM1400,
JEOL).
Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini
HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah kitosan (sumber cangkang udang, derajat Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari
deasetilasi >75%, Sigma), natrium tripolifosfat (Sigma) karakteristik nanopartikel kitosan-TriPolyPhosphate
dan asam asetat glasial (Merck). Air yang digunakan (TPP) yang dipreparasi pada berbagai variasi konsentrasi
pada penelitian adalah air deionisasi. dan rasio volume kitosan dan TPP, guna mendapatkan
kondisi proses yang optimal dalam nanopartikel kitosan
Sintesis Nanopartikel Kitosan-TPP dengan tingkat monodispersitas dan stabilitas yang
tinggi. Parameter yang digunakan untuk tingkat
Nanopartikel kitosan dibuat menggunakan keseragaman ukuran adalah nilai indeks polidispersitas
metode gelasi ionik, yakni kompleksasi polilektrolit antara dari distribusi ukuran partikel, sedangkan parameter
kitosan yang bermuatan positif dengan tripolifosfat yang untuk menentukan stabilitas adalah nilai potensial zeta.

91
Prosiding Pertemuan Ilmiah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bahan 2012
Serpong, 3 Oktober 2012 ISSN 1411-2213

Tabel 1. Karakteristik nanopartikel kitosan-TPP pada berbagai kondisi preparasi


Konsentrasi Konsentrasi TPP Volume Pola Distribusi Ukuran ZAve PI ZP
Kitosan (%) (%) Kitosan:TPP Partikel (nm) (mV)
0,1 0,1 5:1 Unimodal 1,3 0,363 n.m.
0,2 0,1 5:1 Unimodal 45,9 0,352 36,06
0,2 0,1 2:1 Bimodal 759.9 2,255 17.92
0,2 0,2 5:1 Unimodal 143,3 0,341 37,80
0,2 0,2 2:1 Bimodal 6058,3 2,877 14,29
0,3 0,1 5:1 Unimodal 162.5 0.315 n.m.
0,3 0,2 5:1 Broad Unimodal 230,5 0,453 27,19
0,4 0,1 5:1 Bimodal 22247,8 0,632 n.m.
Keterangan:
ZAve : Z Average; ukuran partikel rata-rata
PI : Polydispersity Index; indeks polidispersitas
ZP : Zeta Potential; potensial zeta

Hasil penelitian ditunjukkan pada Tabel 1. Dari nm), namun jumlah partikel yang terbentuk sangat sedikit
hasil ini dapat diketahui bahwa ukuran partikel sangat sehingga tidak menguntungkan dari sisi proses. Dari
dipengaruhi oleh konsentrasi dan rasio volume kitosan keseluruhan hasil ini dapat disimpulkan bahwa
dan TPP yang digunakan, dimana ukuran partikel konsentrasi kitosan yang paling optimal adalah 0,2%.
meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi dan Sebagaimana telah diuraikan pada pengaruh
volume rasio kitosan dan TPP. Hal ini selaras dengan konsentrasi kitosan di atas, konsentrasi TPP juga harus
hasil penelitian sebelumnya [6]. dikontrol untuk memcegah terbentuknya partikel pada
ukuran mikro. Pada penelitian ini, konsentrasi TPP yang
Pengaruh Konsentrasi Kitosan dan TPP digunakan hanya 2 variasi yakni 0,1 dan 0,2%. Hal ini
berdasarkan pertimbangan bahwa target ukuran
Pengaruh konsentrasi kitosan dan TPP pada nanopartikel yang diinginkan adalah di bawah 100 nm,
pembentukan nanopartikel dipelajari dengan cara sehingga konsentrasi TPP yang digunakan haruslah
memvariasikan konsentrasi kitosan dari 0,1% hingga serendah mungkin guna mencegah terjadinya solidifikasi
0,4% dan konsentrasi TPP dari 0,1% hingga 0,2%. Hasil droplet secara cepat ketika proses reaksi gelasi ionik
penelitian menunjukkan bahwa pembentukan berlangsung. Dari hasil Tabel 1 dapat diketahui bahwa
nanopartikel kitosan-TPP hanya akan terbentuk pada konsentrasi optimal TPP adalah 0,1%
konsentrasi kitosan tertentu. Pada penelitian ini
diketahui bahwa untuk mencegah terbentuknya partikel Pengaruh Rasio Volume Kitosan dan TPP
pada ukuran mikro, konsentrasi kitosan yang digunakan
haruslah di bawah 0,3%. Pada proses pembuatan partikel Pengaruh perbandingan volume penggunaan
dengan konsentrasi kitosan 0.4%, dengan penambahan kitosan dan TPP pada pembentukan nanopartikel
TPP dalam jumlah yang sedikit saja partikel berukuran dipelajari dengan cara menggunakan dua rasio volume
mikro dengan cepat terbentuk, yang ditandai dengan yang sangat berbeda, yakni 5 : 1 (rasio volume kecil) dan
segera terlihat adanya kabut suspensi pada larutan reaksi. 2 : 1 (rasio volume besar). Hal ini dimaksudkan untuk
Sementara itu, pada konsentrasi kitosan 0,3% , partikel mendapatkan gambaran kasar data distribusi ukuran
berukuran nano dapat diperoleh hanya dengan partikel, tingkat keseragaman dan tingkat stabilitas pada
penggunaan TPP dalam konsentrasi yang sangat rendah kedua rentang tersebut.
dan jumlah yang sangat sedikit. Konsentrasi dan rasio Dari hasil penelitian yang ditampilkan pada
volume kritis TPP yang dapat digunakan adalah 0,1% Tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa rasio volume
dan 5 : 1, jika lebih dari itu dengan mudah akan terbentuk sangat mempengaruhi pola distribusi (jumlah puncak
nanopartikel heterogen berukuran di atas 200 nm hingga yang terbentuk), ukuran dan stabilitas partikel. Partikel
mikrometer. Pada konsentrasi kitosan 0,2% ke bawah, kitosan yang dipreparasi pada rasio volume 5 : 1 secara
pembuatan partikel berukuran nano relatif lebih mudah umum menunjukkan pola distribusi yang bersifat
dilakukan, dimana pengaruh dari konsentrasi TPP unimodal (1 puncak), kecuali partikel yang dibuat pada
terhadap terbentuknya partikel berukuran mikro tidak konsentrasi kitosan 0,4% yang menunjukkan pola
terlalu signifikan. Pengaruh konsentrasi TPP ini semakin bimodal (2 puncak). Diduga pada konsentrasi kitosan
kecil dengan semakin rendahnya konsentrasi kitosan. yang tinggi, partikel-partikel yang terbentuk dari reaksi
Hal ini terjadi karena jumlah polikation dari kitosan yang elektrostatis antara kitosan dan TPP sangat banyak dan
akan bereaksi dengan polioanion dari TPP sangat sedikit, padat, sehingga bergerombol membentuk agregat
sehingga pembentukan nanopartikel hanya bergantung menjadi partikel berukuran mikro. Pada konsentrasi
pada konsentrasi kitosan. Akan tetapi, meskipun kitosan kitosan 0,3% dan TPP 0,2%, partikel yang dihasilkan
pada konsentrasi 0,1% dapat menghasilkan nanopartikel masih berukuran nanometer dan memiliki pola distribusi
yang lebih seragam (PI 0,3) dan sangat kecil (Zave 1,3 yang unimodal, namun demikian rentangnya cukup lebar.

92
Sintesis Nanopartikel Kitosan-Tripolyphosphate dengan Metode Gelasi Ionik: Pengaruh Konsentrasi dan Rasio
Volume terhadap Karakteristik Partikel

Hal ini terlihat dengan nilai indeks polidispersitas yang kitosan dan TPP terhadap ukuran, indeks polidispersitas
cukup tinggi (0,45), namun karena masih jauh di bawah dan potensial zeta. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui
nilai 1 sehingga bisa diartikan tingkat keseragaman bahwa pada kondisi preparasi konsentrasi kitosan 0,2%,
sedikit baik. Pada kondisi selain itu, nanopartikel yang konsentrasi TPP 0,1% dan rasio volume kitosan TPP
dipreparasi pada rasio volume 5 : 1 menunjukkan nilai sebesar 5:1, nanopartikel kitosan yang terbentuk
indeks polidispersitas yang bagus yakni sekitar 0,3 yang berukuran dibawah 100 nm, cukup seragam dan relatif
berarti nanopartikel yang terbentuk memiliki rentang stabil.
distribusi ukuran yang pendek atau dengan kata lain
tingkat keseragaman cukup baik. Berbeda dengan hal di UCAPAN TERIMA KASIH
atas, partikel kitosan yang dipreparasi pada rasio volume
kitosan dan TPP 2 : 1 kesemuanya menunjukkan pola Ucapan terimakasih disampaikan kepada
distribusi yang bersifat bimodal, meskipun konsentrasi Kementerian Riset dan Teknologi yang telah mendanai
kitosan dan TPP yang digunakan sangat rendah. Partikel penelitian ini melalui Program Insentif SINas tahun
yang terbentuk cukup besar dengan indeks anggaran 2012.
polidispersitas jauh lebih tinggi dari 1, yang berarti
sangat tidak seragam. DAFTAR ACUAN
Analisis potensial zeta menujukkan hasil yang
relevan dan menguatkan data pola distribusi dan indeks [1]. SONIA T.A. and SHARMA C.P., Advanced
polidispersitas. Nanopartikel pada ukuran sangat kecil Polymer Sciences, 243 (2011) 23-54
dan indeks polidispersitas rendah menunjukkan nila [2]. CHENX.,LIUC.S.,LIUC.G.,MENGX.H.,LEEC.M.,
potensial zeta yang tinggi (di atas 30 mV) yang berarti PARK H.J, Biochemical Engineering Journal, 27
cukup stabil. Sedangkan partikel pada ukuran besar dan (2006)269-274
indeks polidispersitas tinggi, nilai potensial zeta yang [3] MA Z., YEOH H.H., LIM L.Y., Journal of
ditunjukkan juga rendah. Pharmaceutical Sciences, 91 (2002) 1396-1404
[4]. TAKEUCHI H., YAMAMOTO H., and
KESIMPULAN KAWASHIMA, Y., Advanced Drug Delivery
Reiews, 47 (2001) 39-54
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan [5]. AGNIHOTRI, S.A., MALLIKARJUNA, N.N.,
kondisi optimal preparasi nanopartikel kitosan- AMINABHAVI, T.M., Journal of Controlled
Tripolyphosphate (TPP) pada ukuran di bawah 100 nm Release, 100 (2004) 5-28
dengan tingkat keseragaman dan stabilitas yang tinggi, [6]. FAN W., YAN W., XU Z., NI H., Colloids and
dengan melihat pengaruh konsentrasi dan rasio volume Surfaces B: Biointerfaces, 90 (2012) 21-27

93

Anda mungkin juga menyukai