Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN PRODUK

PENGEMBANGAN
SEDIAAN NANOPARTIKEL

apt. Lilik Septiana., S. Farm., M. Farm

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
PENGERTIAN NANOPARTIKEL
▪ Nanopartikel adalah partikel berukuran 1-100 nanometer dan
kebanyakan metode menyarankan sebaiknya ukuran diameter
partikel antara 200 dan 400 nm.
▪ Dalam bidang farmasi, terdapat dua pengertian nanopartikel
yaitu senyawa obat melalui suatu cara dibuat berukuran
nanometer (nanokristal) dan suatu obat dienkapsulasi dalam
suatu sistem pembawa berukuran nanometer, yaitu
nanocarrier.
▪ Nanopartikel bertujuan untuk mengatasi kelarutan zat aktif
yang sukar larut, memperbaiki bioavailabilitas yang buruk,
memodifikasi sistem penghantaran obat sehingga obat dapat
langsung menuju daerah yang spesifik, meningkatkan stabilitas
zat aktif dari degradasi lingkungan (penguraian enzimatis,
oksidasi, hidrolisis), memperbaiki absorbsi suatu senyawa
makromolekul, dan mengurangi efek iritasi zat aktif pada
saluran cerna.
KARAKTERISASI NANOPARTIKEL
1. SIFAT ORGANOLEPTIS
Sifat Organoleptis Mengetahui morfologi dari nanopartikel yang mempengaruhi sifat pelepasan zat aktif dari
nanopartikel tersebut. Pengamatan ini dapat dilakukan menggunakan mikroskop optic dengan perbesaran yang
disesuaikan. Pengamatan kejernihan dilakukan untuk mengetahui morfologi dan ukuran dari nanocarrier secara visual.
Partikel yang berukuran nanometer tidak dapat terlihat secara kasat mata, suspense akan terlihat jernih dan
transparan.

2. UKURAN DAN DISTRIBUSI NANOPARTIKEL


Ukuran dan distribusi nanopartikel diukur menggunakan Particle Size Analyzer (PSA) menggunakan prinsip Photon
Correlation Spectroscopy dan Electrophoretic Light Scattering. Particle Size Analyzer (PSA) adalah alat yang mampu
mengukur partikel distribusi emulsi, supensi dan bubuk kering. Hal ini dapat dilakukan pada sebagai analisis dalam
penggunaan operasi yang sangat ramah lingkungan. Keunggulannya antara lain:
a. Akurasi dan reproduksibiltas beradah dalam 1%
b. Mampu mengukur partikel berkisar 0,02 nm sampai 2000 nm
c. Dapat digunakan untuk pengukuran distribusi ukuran partikel emulsi, suspensi dan bubuk kering
3. MORFOLOGI NANOPARTIKEL
Scanning Electron Microscopy (SEM)
Bentuk dan keadaan permukaan
Elektron memiliki resolusi yang lebih
nanopartikel dapat memberi informasi
tinggi daripada cahaya. Cahaya hanya mampu
tentang sifat pelepasan obat. Dapat
mencapai 200nm sedangkan elektron bisa
digunakan Scanning Electron Microscopy
mencapai resolusi sampai 0,1 – 0,2 nm. Di
(SEM), Transmission Electron Microscopy
bawah ini diberikan perbandingan hasil
(TEM)
gambar mikroskop cahaya dengan elektron.
TEM mempunyai fungsi untuk
Prinsip kerja dari SEM adalah sebagai
menganalisis morfologi, struktural kristal dan
berikut:
komposisi spesimen. TEM mempunyai
1. Sebuah pistol elektron memproduksi
resolusi yang sangat tinggi, sehingga dapat
sinar elektron dan dipercepat dengan
dengan mudah menganalisis ukuran atom. anoda.
2. Lensa magnetik memfokuskan elektron
menuju ke sampel.
3. Sinar elektron yang terfokus memindai
(scan) keseluruhan sampel dengan
diarahkan oleh koil pemindai.
4. Ketika elektron mengenai sampel maka
sampel akan mengeluarkan elektron baru
yang akan diterima oleh detektor dan
dikirim ke monitor (CRT).

Rangkaian alat TEM


Rangkaian alat SEM
4. POTENSIAL ZETA
Potensial zeta biasanya digunakan untuk mengkarakterisasi sifat muatan permukaan nanopartikel,
berkaitan dengan interaksi elektrostatik nanopartikel. Interaksi elektrostatik akan menentukan kecenderungan
agregasi dan tolak menolak. Potensial zeta adalah ukuran muatan permukaan partikel yang tersebar dalam
medium pendispersi. Idealnya, muatan potensial zeta partikel harus lebih tinggi daripada medium pendispersi
untuk mencegah agregasi.

5. PERSEN TRANSMITAN (%T)


Persen Transmitan (%T) digunakan untuk mengukur kejernihan secara kuantitatif dari larutan atau sistem
disperse. Nilai persen transmitan yang tinggi artinya ukuran partikel semakin kecil. Secara fisik sistem disperse
nanopartikel tidar dapat dilihat secara kasat mata sehingga terlihat jernih dan transparan. Persen transmitan
(%T) menunjukkan fraksi daya radiasi yang diteruskan oleh sampel, dinyatakan sebagai A = - log %T, dimana A
adalah absorbansi. Transmitan dapat juga dinyatakan dalam persamaan 𝑇 = 𝐼/ 𝐼𝑜

Hukum Lambert-Beer
pada spektrofotomrti
UV Visibel
METODE PEMBUATAN SEDIAAN
NANOPARTIKEL

Pembuatan nanopartikel dapat diklasifikasikan secara luas menjadi dua kategori yaitu:
1. Proses top-down Proses top-down terdiri atas pengurangan ukuran partikel dari partikel obat yang besar
menjadi partikel yang lebih kecil dengan menggunakan teknik penggilingan yang bervariasi seperti
penggilingan media, mikrofluidisasi dan homogenisasi tekanan tinggi.
2. Proses bottom-up Pembuatan bottom-up berupa pembentukan nanostruktur atom demi atom atau
molekul demi molekul. Pada pendekatan bottom-up, obat dilarutkan dalam pelarut organik dan kemudian
diendapkan pada penambahan antisolvent dalam adanya stabilizer

Metode Pembuatan Nanopartikel Sistem Polimer


1. Polimerisasi Monomer Sintesis Nanopartikel yang terbentuk didapatkan dengan menginduksi reaksi
polimerisasi dari monomer agar menjadi polimer sebagai suatu pembawa
2. Dispersi Polimer Pembuatan nanopartikel menggunakan polimer memiliki prinsip presipitasi. Pada
dasarnya proses ini dibuat dengan pembentukan emulsi dari fase organik yang terlarut polimer di
dalamnya dengan fase air, kemudian untuk pembentukan partikel maka fase organik harus dihilangkan
Metode Pembuatan Nanopartikel Pemilihan metode
pembuatan nanopartikel bergantung dengan karakter fisikokimia
dari polimer dan obat yang akan dimasukkan. Adapun metode
yang telah dilakukan antara lain, namun yang paling banyak
digunakan adalah metode double emulsion dan evaporasi serta
solvent
. evaporation.
Dalam metode solvent evaporation, larutan polimer
disiapkan dalam pelarut yang mudah menguap dan emulsi yang
telah diformulasikan dengan etil asetat yang memiliki profil
toksikologi yang rendah. Metode ini memanfaatkan high-speed
homogenisasi atau ultrasonikasi, diikuti oleh penguapan pelarut,
baik dengan pengadukan magnetik terus menerus pada suhu
kamar atau pada tekanan rendah. Metode pembuatan nanopartikel polimer
Partikel nano dikumpulkan oleh ultrasentrifugasi dan dicuci
dengan air suling untuk menghilangkan residu stabilizer atau obat
bebas dan dilyophilisasi untuk penyimpanan. PLGA nanopartikel
yang digunakan memiliki ukuran partikel 60-200 nm dan
digunakan diklorometana dan aseton sebagai sistem pelarut dan
PVA sebagai stabilizing agent

Metode solven evaporation


Beberapa jenis metode dispersi polimer: .
a. Metode Penguapan Pelarut Polimer dilarutkan dalam d. Gelasi Ionik Metode ini melibatkan proses
pelarut organik seperti etil asetat yang digunakan sambung silang antara polielektrolit dengan
sebagai pelarut dalam melarutkan obat yang bersifat adanya pasangan ion multivalennya. Gelasi ionik
hidrofob. Campuran polimer dan larutan obat lalu diikuti dengan kompleksasi menggunkana
diemulsifikasi dalam larutan yang mengandung polimer dengan muatan yang berlawanan
surfaktan dan menjadi bentuk emulsi minyak dalam air dengan obat dan penggunaan banyak pengait
(o/w). silang sebagai penstabil. Pembentukan ikatan
b. Emulsifikasi Spontan Dalam metode ini pelarut yang sambung silang ini akan memperkuat kekuatan
larut dalam air bersama dengan sejumlah kecil pelarut mekanis dari partikel sehingga membentuk
organik yang tidak larut air, digunakan sebagai fase matriks yang menjerap molekul obat.
minyak. Karena difusi spontan dari pelarut
menyebabkan turbulensi antarmuka antara dua fase
yang membentuk partikel kecil. Semakin banyak
konsentrasi air yang larut dalam pelarut, ukuran dari
partikel yang dihasilkan akan semakin kecil
c. Spray Drying Polimer dilarutkan dalam pelarut organik,
obat didispersikan ke dalamnya, kemudian dimasukkan
ke dalam alat spray dry. Sampel menjalani proses
penyemprotan melalui aliran udara panas tersebut, Ilustrasi matriks nanopartikel
pelarut akan menguap sehingga menyisakan partikel dengan metode gelasi ionik
padat berukuran nanometer
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NANOPARTIKEL

KELEBIHAN NANOPARTIKEL
▪ Dapat menghantarkan obat dengan lebih baik ke unit yang kecil didalam tubuh
▪ Mengatasi resitensi yang disebabkan oleh barier fisiologi dalam tubuh yang disebabkan sistem
penghantaran yang langsung dipengaruhi oleh ukuran partikel.
▪ Meningkatkan efisiensi penghantaran obat dengan meningkatkan kelarutan dalam air.
▪ Dapat ditargetkan, sehingga dapat mengurangi toksisitas dan meningkatkan efisiensi distribusi
obat.
▪ Memungkinkan penghantaran obat hasil rekayasa bioteknologi melalui berbagai anatomi tubuh
yang ekstrim misalnya sawar otak.
▪ Memungkinkan penetrasi yang lebih baik pada tumor yang memiliki poripori berdiameter 100-
1000 nm
KEKURANGAN NANOPARTIKEL

▪ Nanopartikel susah dalam penanganan dan penyimpanan karena mudah


teragregasi
▪ Nanopartikel tidak cocok untuk obat dengan dosis besar.
▪ Karena ukurannya kecil, nanopartikel dapat memasuki bagan tubuh yang
tidak diinginkan yang dapat menimbulkan akibat yang berbahaya, misalnya
dapat menembus membran inti sel dan menyebabkan kerusakan genetik yang
tidak diinginkan
NANOPARTIKEL YANG DIGUNAKAN
PADA BIDANG FARMASI
1. NANO PARTIKEL SEBAGAI PENGHANTAR OBAT
Kelebihan dari nanopartikel adalah kemampuan dalam menembus ruang-ruang antarsel yang hanya ditembus oleh
ukuran partikel koloida pembentukan nanopartikel dapat dicapai dengan berbagai teknik, pada sediaan farmasi
nanopartikel dapat berupa system obat dalam matriks seperti nanosfer dan nanokapsul, nanopolisom, nanoemulsi, dan
sebagai sistem yang dikombinasikan dalam perancah (scaffold) dan penghantaran transdermal.

Ilustrasi Konsep Sistem


Penghantaran Obat Auto-
Nanoemulsifikasi, Sediaan
Diberikan Dalam Kombinasi Obat,
Minyak, Surfkatan, Dan
Kosurfaktan, Kemudian Akan
Mengalami Proses Emulsifikasi
Spontan Di Dalam Cairan Cerna
Saat Mengalami Pencampuran
Dengan Cairan Usus. Nanoemulsi
Selanjutnya Mengalami Proses Ilustrasi salah satu konsep desain
Absorpsi nanopartikel dalam penghantaran
tertarget molekular
2. NANO SENSOR
adalah salah satu kegunaannya mengobati penyakit kanker. Caranya, obat kanker dimasukkan ke dalam nano
robot kecil, lalu ditusukkan ke jari si penderita, dengan remote control, robot bisa diarahkan untuk mencari sendiri
sel-sel kanker yang menyebar di dalam tubuh. Begitu sampai di tempat sel-sel kanker tersebut, robot akan
melepaskan bom, kemudian sel kanker akan mati dan hancur. Sel itu akan ke luar melalui pembuangan kotoran
manusia bersama Nano Robot. Selain kanker, beragam penyakit juga bisa disembuhkan. Selain energi, ada juga nano
air yang mampu mengubah air limbah atau air laut menjadi air tawar yang bersih, Nano Device dan lain-lain.

3. NANOPARTIKEL BERBASIS BIOPOLIMER


Polimer merupakan molekul rantai dengan molekul gabungan monomer yang berulang. Keberulangan monomer
ini membuat polimer memiliki sifat kimiawi khas yang kuat. Sifat kimiawi dari satu buah monomer utamanya gugus
fungsi spesifik yang berperan pada berbagai keperluan interaksi kimiawi, tersedia dalam jumlah yang banyak dan
membuka peluang untuk dimanfaatkan pada banyak keperluan yang membutuhkan interaksi kimiawi spesifik dalam
jumlah yang melimpah, misalnya sebagai fase diam dalam pemisahan pada kromatografi, serta dalam pengembangan
sediaan farmasi sebagai eksipien dalam formulasi dan sebagai matriks.

4. NANOPARTIKEL SEBAGAI SISTEM PENGHANTAR TERTARGET


Pengembangan penghantaran obat tertarget berfungsi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi obat yang
diaplikasikan, sekaligus keamanan penggunaan obat karena mencegah obat untuk bereaksi pada tempat yang tidak
diharapkan. Penghantaran obat jenis ini secara umum dipahami sebagai hubungan ligan dengan ligan, ligan dengan
protein, atau protein dengan protein, karena kesesuaian interaksi spesifik dapat diketahui dari fenomena kimiawi
tersebut.
5. NANOLIPOSOM DAN NANOEMULSI
Efektivitas nanoliposom dalam penghantaran obat salah satunya ditunjukkan pada formulasi nanoliposom ticarcillin
sebagai obat antibiotika, yang diproduksi dengan menggunakan metode tekanan (ekstrusi). Nanoliposom dapat
dimanfaatkan sebagai perlindungan terhadap obat dari degradasi biologis sebelum sampai pada tempat yang diharapkan.
Nanoemulsi telah diterapkan dalam berbagai industri farmasi, diantaranya untuk sistem penghantar transdermal,
bahan atau unsur yang potensial dalam beberapa produk perawatan tubuh, dan pembawa yang baik pada obat sehingga
dapat meningkatkan bioavailabilitas obat dalam tubuh. Nanoemulsi telah diterapkan dalam berbagai industri farmasi,
diantaranya untuk sistem penghantar transdermal, bahan atau unsur yang potensial dalam beberapa produk perawatan
tubuh, dan pembawa yang baik pada obat sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas obat dalam tubuh.
Berdasarkan uraian diatas, maka penerapan nanoemulsi memiliki keuntungan-keuntungan
▪ Ukuran tetesan sangat kecil menyebabkan penurunan pada gaya gravitasi dan gerak brown yang mungkin cukup untuk
mengatasi gravitasi. Hal ini berarti tidak terjadi creaming selama penyimpanan.
▪ Ukuran tetesan yang kecil mencegah terjadinya flokulasi dan memungkinkan sistem untuk tetap tersebar tanpa adanya
pemisahan, serta dapat mencegah koalesens.
▪ Nanoemulsi cocok untuk penghantaran bahan aktif. Luas permukaan yang besar dari sistem emulsi memungkinkan
penetrasi yang cepat dari bahan aktif.
▪ Ukuran nanoemulsi yang kecil memudahakan penyebarannya dan penetrasi mungkin dapat ditingkatkan karena tegangan
permukaan dan tegangan antarmuka yang rendah
▪ Penggunaan nanoemulsi sebagai sistem penghantaran obat dapat meningkatkan efektivitas obat, sehingga dosis total
dapat dikurangi dan dengan demikian meminimalkan efek samping
Berbagai jenis partikel nano telah diciptakan untuk keperluan medis, seperti nano
kapsul, nanosphere, liposom, misel, dendrimer, dan nano partikel emas.
▪ Nanokapsul berbentuk bola berongga layaknya bola sepak dengan ukuran 50-300 nm.
Rongga di tengah kapsul diisi oleh obat yang akan digunakan untuk menyerang virus.
▪ Nanospheres merupakan partikel nano dengan system matriks dengan diameter 100-
200 nm. Pemanfaatan dari partikel ini yaitu sebagai terapi pada penderita virus
hepatitis B, HIV, dan influenza.
▪ Liposom yang berbentuk bola pada rentang diameter 20-30 nm. Liposom terdiri dari 2
lapis fosfolipid, sebagai membrane sel tiruan dan membran yang langsung berinteraksi
dengan target.
▪ Misel adalah salah satu jenis nano partikel dengan ukuran 10-100 nm. Struktur pada
misel menyerupai struktur pada detergen, yaitu memiliki sisi hidrofilik dan hidrofobik.
Polimer ini sering digunakan sebagai penghantar obat dengan sisi hidrofilik di bagian
luar. Oleh karena itu dapat larut baik dalam air. Sedangkan sisi hidrofobik berada di sisi
dalam polimer yang berfungsi sebagai pengikat obat.
▪ Dendrimer merupakan makromolekul yang simetris dan memiliki struktur cabang yang
rumit. Sehingga dapat berinteraksi dengan target dan terkontrol oleh terminal grup
yang sudah tersistem. Fungsi dendrimer dapat ditingkatkan dengan cara enkapsulasi
dendrimer oleh beberapa materi kimia.
▪ Nano partikel emas berupa partikel anorganik dengan berbagai ukuran diameter (1-2 Nanopartikel sebagai penghantar obat
nm, 1.5-5 nm, atau 10-150 nm) yang disesuaikan dengan kebutuhan. Keuntungan dari antivirus
partikel ini yaitu 32 kandungan senyawa emas yang bersifat innert dan tidak beracun. (a) nanokapsul, (b) nanosphere,
Sehingga aman untuk digunakan dalam bidang kesehatan (c) liposom, (d) misel,
(e) dendrimer, (f) nano partikel emas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai