KELOMPOK 4
1.ASTRI CAHYANI 1801011003
2.HAINI PUSPITA 1801011011
3.INTAN SAFITRI 1801011054
4.FAUZIAH NASUTION 181011009
5.DINDA AULIA 1801011147
6. Santia Rahmawati
7.MAWADDATUL WATTHANI 1801011471
Pokok pembahasan
1. Rute obat yang sering dilakukan adalah melalui rute oral. 2. GRDDS ditujukan pada obat :
Sebagian besar sediaan oral memiliki beberapa keterbatasan fisiologi Obat yang aksi utama dilambung
seperti : Contoh : antacid dan misoprostol
Ketidakmampuan untuk menahan dan menempatkan sistem Obat yang absorbs utama dilambung
penghantaran obat yang terkontrol kedalam bagian saluran Contoh: furasemid, clordiazepoxide suplemen kalsium
gastrointestinal (GIT) yang diinginkan dengan kaitannya terhadap Obat yang terdegredasi pada ph tinggi
variabilitas pergerakan dan pengosongan lambung; waktu yang Contoh : captopril
lebih pendek dari sediaan obat dalam saluran cerna dan absorpsi Obat yang tidak stabil pada colon atau intestine
yang tidak sempurna dari obat (Hajare dan Patil, 2012). Contoh: metronidazole., ranitidine HCL
Keterbatasan-keterbatasan dari sediaan oral yang telah Obat basa lemah atau obat yang kelarutanya baik dalam ph
dikemukakan sebelumnya memicu pengembangan “gastroretentive rendah
drug delivery system(GRDDS) Contoh: verapamil, diazepam.
KELEBIHAN
Diperlukan konsentrasi cairan yang cukup tinggi dalam lambung untuk daya
apung penghantaran obat, mengapung di dalamnya dan untuk bekerja secara
efisien.
Sistem floating tidak cocok untuk obat-obatan yang memiliki masalah kelarutan
atau stabilitas dalam cairan gastrik/lambung.
Obat -obatan yang diabsorbsi diabsorbsi secara baik sepanjang saluran
pencernaan dan yang menjalani first-pass metabolisme signifikan mungkin
kurang pas untuk GRDDS karena pengosongan lambung yang lambat dapat
menyebabkan penurunan bioavailabilitas sistemik.
Obat-obatan yang iritan terhadap mukosa lambung tidak cocok untuk GRDDS.
Formulasi bentuk sediaan ini harus memenuhi kriteria :
Floating System
Bio/Muchoadhesif
Sistem bio/mucoadhesive merupakan suatu sistem yang menyebabkan tablet
dapat terikat pada permukaan sel epitel lambung atau mucin dan
memperpanjang waktu tinggal dilambung dengan peningkatan durasi kontak
antara sediaan dan membran biologis .
High Density Systems
Sistem ini mempunyai berat jenis yang besar sehingga akan tenggelam dan
tertahan pada rugae yaitu suatu tempat yang berada dekat dengan daerah
pilorus lambung sehingga akan bertahan dari gerakan peristaltik perut
Hidrokoloid (20% - 75%) : dapat berupa sintetik, anionik atau non-ionik seperti gom hidrofilik,
modifikasi derivat selulosa.
Misalnya : Akasia, pektin, kitosan, agar, kasein, bentonit& veegum,
Bahan Lemak inert (5% - 75%) : Edible, bahan lemak inert memiliki berat jenis kurang dari 1 dapat
digunakan untuk mengurangi sifat hidrofilik dari formulasi dan sebaliknya dapat meningkatkan
keterapungan.
Misalnya: Beeswax (Cera), asam lemak &, lemak alkohol rantai panjang
Bahan effervescent : NaHCO3, asam sitrat, asam tartrat, diNatrium Glisin Karbonat, Sitroglisin.
Bahan meningkatkan kecepatan pelepasan (5% - 60%) : laktosa, manitol
Obat dan Sistem GRDDS yang digunakan
Faktor Yang Mempangaruhi Gastroretentive
Swelling studies:
1.Tablet ditimbang satu per satu (W1) dan ditempatkan dalam cawan Petri yang mengandung 15 mL of 0.1N HCl.
2.Pada interval waktu tertentu tablet diambil dari cawan Petri dan kelebihan permukaan air dihilangkan menggunakan kertas saring.
3.Tablet yang mengembang ditimbang kembali (W2).
4.Tablet yang mengembang dikeringkan pada 60°C selama 24 jam dalam suatu oven dan dijaga dalam desikattor selama 24 jam dan
ditimbang kembali (W3).
Degree of swelling = (W2 - W1) W1
%Erosion = (W1 - W3) X 100 W1
Uji Disolusi
Disolusi yang dilakukan untuk evaluasi bentuk sediaan floating system. Dalam uji disolusi ini, digunakan gelas beker
yang dimodifikasi dengan menambah satu saluran tempat sampling yang menimpal pada dasar gelas beker. Media
yang digunakan disesuaikan dengan keadaan di lambung baik pH, jumlah cairan maupun kecepatan motilitas
lambung, yang dilihat adalah :
1. Kemampuan mengapung
Kemampuan suatu sediaan mengapung dalam medium tertentu ,biasanya digunakan dua medium yang berbeda,
medium dapar ph 7,2 dengan medium cairan lambung buatan. Sediaan dilihat apakah dapat mengapung dalam
medium atau tidak.