Anda di halaman 1dari 9

MIKROSKOP DAN METODE MIKROSKOPIK

Diposkan oleh Yayan Ajuz

Antonie Van Leuwenhook mengembangkan kekuatan lensa (mikroskop cahaya sederhana) yang
memperbesar organism menjadi 100 sampai 300 kali sehingga mampu mengamati mikroba satu sel.
Penelitian sel dengan mikroskop selama tahun 1800-an dan awal 1900-an menemukan banyak
perbedaan antara sel mikroba dengan sel mikroorganisme yang lebih tinggi. Sebelum penemuan
mikroskop electron , pengertian struktur mikroba terbatas pada struktur yang dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya sehingga gambaran anatomi mikroba belum diketahui. Sampai saat ini mikroskop
electron digunakan untuk mempelajari hal-hal baru tentang anatomi mikroba dan sel organism yang
lebih tinggi. Tersedia tehnik yang menentukan ukuran, bentuk, dan struktur sel mikroba, juga
bagaimana sel-sel itu dikelompokan. Ada prosedur untuk menumbuhkan atau membiakan mikroba di
laboratorium. Peralatan masa kini misalnya dapat mengidentifikasi secara terperinci komposisi
kimiawisuatu sel mikroba dan juga senyawa-senyawa kimia yang dihasilkan oleh suatu sel.
Mikroskop adalah instrument yang paling banyak digunakan dan paling bermanfaat di laboratorium
mikroskopi. Dengan mikroskop diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati
organism dan struktur yang tidak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop memungkinkan perbesaran
dalam kisaran luas sampai ratusan ribu kali. Kategori mikroskop adalah mikroskop cahaya atau optis
dan mikroskop electron. Mikroskop cahaya yang kesemuanya menggunakan lensa optis mencakup
medan terang, medan gelap, fluoresensi dan fase kontras. Mikroskop electron menggunakan berkas
electron sebagai pengganti gelombang cahaya untuk memperoleh bayangan yang diperbesar.
1. Mikroskop medan terang

Mikroskop medan terang digunakan untuk memperbesar gambar objek yang diuji, untuk menentukan

ukuran, susunan karakteristik dan motilitas bakteri. Dalam mikroskop medan terang, medan mikroskop
yang diamati diterangi dengan benderang sehingga objek yang sedang diamati tampak lebih gelap dari
pada latar belakangnya. Perbedaran terbatas oleh daya pisah suatu mikroskop yaitu kemampuannya
untuk menghasilkan bayangan berlainan dari dua objek yang berdekatan. Daya pisah suatu mikroskop
cahaya ditentukan oleh panjang gelombang cahaya dan sifat lensa objektif dan lensa kondensor yang
dikenal dengan aperture numeric. Lensa objektif memperbesar gambaran objek biasanya 4-100 kali dan
lensa okuler umumnya memperbesar gambaran semu antara 10-15 kali. Jadi yang memberikan
perbesaran permulaan adalah system lensa objektif kemudian diperbesar lagi oleh system lensa okuler.
2. Mikroskop medan gelap

Objek yang diamati dalam mikroskop ini terang benderang dan sangat nyata terhadap medan gelap.
Mikroskop ini sering digunakan untuk melihat spirochaeta seperti Treponema. Dengan menahan
sebagian berkas cahaya yang masuk kedalam kondensor, cincin medan gelap hanya melewatkan berkas
cahaya yang mengenai objek pada slide specimen agar memasuki objektif. Karena itu objeknya
(mikroba) menjadi diterangi dalam medan mikroskopik yang seharusnya gelap.
3. Mikroskop fluoresensi

Mikroskop fluoresensi digunakan untuk mengamati keberadaan mikroba dalam kultur campuran atau
jaringan tumbuhan dan hewan dengan pewarnaan khusus dapat menghasilkan bayangan yang berpendar
sehingga mudah untuk diamati. Mikroskop ini menggunakan sinar ultra violet yang tidak terlihat.
Organism diwarnai dengan zat warna yang sinarnya terlihat berfluoresen jika dikenai oleh sinar ultra
violet.
Pewarnaan dibuat spesifik, bila zat warna melekat pada antibody yang hanya mengikat pada satu tipe
organism sebagai contoh jika seseorang mempunyai luka dan dikhawatirkan luka tersebut disebabkan
oleh Treponema palidum maka cairan dari luka tersebut dapat diperiksa secara mikroskopis dengan
tehnik antibody-fluoresen seperti penjelasan diatas.
4. Mikroskop fase kontras
mikroskop ini digunakan untuk menambah kontras antara sel dengan latar belakangnya antara struktur
dalam sel dengan sitoplasma. Mikroskop ini digunakan untuk melihat objek dengan indeks refraksi sinar
yang berbeda. System lensa objektif mengubah sinar sehingga ada perbedaan dalam fase antara sinar
yang terdefraksi dengan sinar yang tidak mengalami defraksi. Jika sinar yang mengalami defraksi dan
yang tidak terdefraksi bersama-sama lagi, ada penurunan intensitas sinar sebab adanya perbedaan
fase. Dengan tehnik ini dapat ditemukan letak struktur didalam sel yang tidak diwarnai yang tak
teramati dengan mikroskop medan terang.
5. Mikroskop electron

Mikroskop ini memberikan perbesaran yang jauh lebih besar daripada mikroskop cahaya. Ini
dimungkinkan karena daya pisah yang lebih besar yang diperoleh karena berkas-berkas electron yang
digunakan untuk perbesaran yang mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek dibandingkan
dengan cahaya. Berkas electron yang digunakan dalam berkas mikroskop electron mempunyai panjang
gelombang antara 0,005 sampai 0,0003 nm. Panjang gelombang yang teramat pendek ini
memungkinkan dicapainya daya pisah beberapa ratus kali lebih besar dari pada yang dapat diperoleh
oleh mikroskop cahaya. Untuk mikroskop electron, specimen yang akan diperiksa dipersiapkan sebagai
suatu lapisan kering yang teramat tipis pada layar kecil dan dimasukan diantara kondensor magnetic
dan objek magnetic. Bayangan yang diperbesar tampak pada layar fluorensen atau terekam pada film
fotografik oleh kamera yang terpasang pada instrument tersebut.
Ada dua macam mikroskop electron yaitu Transmission Electron Microscope (TEM) dan Scanning
Electron Microscope (SEM). TEM digunakan untuk mempelajari struktur selular dan hubungan dengan
lainnya. Didalam TEM electron menembus specimen yang digunakan untuk membentuk gambar objek.
Pelapisan logam berat menambah kontras antara bagian-bagian objek yang berbeda oleh refleksi
electron. SEM lebih sering digunakan untuk menjelaskan tentang struktur permukaan mikroba. Dalam
SEM, electron yang mengenai specimen menyebabkan pembebasan electron sekunder dari specimen.
Electron sekunder dan electron refleksi digunakan untuk membentuk objek.

Tehnik preparasi untuk pengamatan dengan mikroskop cahaya


2 tehnik umum yang digunakan untuk mempersiapkan materi atau specimen untuk pemeriksaan
mikroskopis, pertama adalah suspense organism dalam suatu cairan, kedua dengan menggunakan
lapisan tipis atau olesan specimen yang dikeringkan, difiksasi dan di cat atau di warnai.
Tehnik preparat basah dan tetes gantung

Preparat basah dan tetes gantung memungkinkan organism hidup yang tersuspensi dalama cairan untuk
mengetahui mobilitas atau proses-proses pengamatan dalam keadaaan utuh. Preparat basah diperoleh
dengan menaruh setetes cairan yang mengandung organism pada kaca objek dan menutup dengan kaca
tutup yang tipis. Sedangkan untuk tetes gantung tersedia kaca objek dengan daerah cekung didalam.
Preparat basah dan tetes gantung terutama berguna untuk pengamatan aktivitas hidup seperti motilitas
dan juga pengamatan morfologi mikroba yang dapat rusak kkarena perlakuan dengan panas atau bahan
kimia atau organism itu sulit diwarnai.
Tehnik pewarnaan
Banyak zat digunakan untuk mewarnai mikroba
Tujuan pewarnaan adalah :
Mempermudah melihat ukuran dan bentuk mikroba
Mengidentifikasi struktur luar dan dalam sel mikroba
Mengamati reaksi sel mikroba terhadap warna yang diberikan sehingga sifat-sifat fisik dan kimia
dapat diketahui
Zat warna yang digunakan umumnya berbentuk senyawa kimia khusus yang akan memberikan reaksi
bila mengenai tubuh mikroba, karena zat warna tersebut berbentuk ion positif dan negative.

Secara kimia zat warna digolongkan dalam :


Zat warna basa missal metilen biru, safranin. Zat warna ini mudah untuk bereaksi dengan bagianbagian inti sel
Zat warna asam missal Na-eosinat, eosin, fukshin, fukshin asam. Zat warna ini mempunyai sifat
mewarnai latar belakang sel.
Zat warna indiferen missal sudan III, dimetil-amid-azo-benzol
Factor-faktor penentu keberhasilan dalam pewarnaan mikroba antara lain
1. Fiksasi yang dilakukan sebelum zat warna yang digunakan, bertujuan :
Melekatkan sel pada kaca objek
Membunuh mikroba karena sel dalam keadaan mati lebih mudah diwarnai daripada sel dalam
keadaan hidup
Mencegah otolisis sel (pecahnya sel karena enzim yang ada didalamnya)
Merubah daya ikat zat warna
Fiksasi dapat dilakukan secara fisik dengan pemanasan sedangkan secara kimia dengan penambahan
sabun, formalin, fenol, bouin
2. Peluntur warna : untuk menghilangkan warna sel yang telah diwarnai. Senyawa ini digunakan untuk
menghasilkan keadaan yang kontras pada sel mikroba sehingga dengan jelas dapat diamati dengan
mikroskop.
Beberapa jenis peluntur warna antara lain :

Peluntur zat warna asam seperti HNO3, HCL, H2SO4 dan campuran tersebut dengan alcohol
Peluntur zat warna basa seperti KOH, NaOH, sabun dan garam-garam basa
Peluntur zat warna lemah seperti alcohol, air, minyak cengkeh, aseton dan gliserin
Garam dari logam berat seperti AgNO3, CuSO4
Garam dari logam ringan seperti NaSO4, MgSO4
3. Substrat : yang berhubungan dengan kandungan utama sel yang terdiri dari karbohidrat, protein,
lemak dan asam nukleat. Zat warna asam dan basa dipengaruhi oleh kehadiran senyawa diatas.
Berdasarkan kandungan komposisi selnya, sel dibagi menjadi 3 yaitu :
Sel asidofilik: sel yang mengikat zat warna asam
Sel basofilik : sel yang mengikat zat warna basa
Sel sudanofilik : sel yang larut dalam minyak
4. Intensifikasi pewarnaan: pewarnaan mikroba dapat dipercepat dengan penambahan mordan,
meningkatkan zat warna dan temperature pewarnaan
5. Zat warna pembanding : diberikan pada akhir pewarnaan dengan tujuan memberikan warna kontras
pada sel mikroba yang diwarnai
Untuk mengamati mikroba dengan jelas dan mempelajari anatominya , digunakan bermacam-macam
tehnik pewarnaan, antara lain :
Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan tunggal dengan satu zat warna basa yang memberikan
kontras yang baik antara specimen dan latar belakangnya. Biasanya sel terwarnai secara merata tetapi
pada beberapa organism bilamana zat warna itu metilen biru, beberapa granula didalam sel tampak
terwarnai lebih gelap disbanding bagian-bagian sel lainnya.
Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan specimen dengan dua atau lebih zat warna basa untuk
membedakan struktur seluler. Contoh pewarnaan gram, acid fast, giemsa
Pewarnaan fluoresens adalah pewarnaan specimen dengan warna yang berfluoresens
Pewarnaan negative adalah pewarnaan dengan zat warna asam sehingga specimen dapat dibedakan
dari latar belakangnya. Contoh pewarnaan kapsula
MENGENAL MIKROSKOP

AYO MENGENAL MIKROSKOP CAHAYA


January 12, 2012 by Alat Laboratorium dan Kimia

Mikroskop cahaya adalah salah satu jenis mikroskop yang bekerja berdasarkan interaksi cahaya
dengan unsure jaringan. Mikroskop ini dapat dikelompokkan menjadi mikroskop cahaya konvensional,
kontras fase, interferens diferensial, polarisasi, konfokal, dan fluoresensi.
1. Mokroskop cahaya Konvensional, yaitu menggunakan sumber cahaya yang berasal dari
sinar matahari langsung yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang
terdapat dibawah kondensor. Atau bisa juga cahaya didapat dari lampu listrik yang
dipasang dibawah obyek. Pada kelompok ini perbesarannya bisa mencapai 100-1000 kali.
2. Mikroskop Fase Kontras, mempunyai sistem lensa yang menghasilkan bayangan yang
terlihat dari objek transparan. Prinsip mikroskop fase kontras yaitu kecepatan cahaya akan

berubah ketika menerobos struktur sel dan ekstra sel dengan indeks refraksi yang berbedabeda. Dengan sistem fase kontras menyebabkan stuktur-struktur terlihat relatif lebih terang
atau lebih gelap satu sama lain.
3. Mikroskop Interferens Diferensial Nomarski, yaitu penggunaannya untuk mengamati detil
refraktil sama seperti pada mikroskop fase kontras, tapi pada kelompok ini meggunakan 2
sinar cahaya berbeda yang dipancarkan melalui specimen dan saling berhubungan pada
bidang gambar. Hasil yang tampak bayangan 3 dimensi yang nyata dari sel dan jaringan
yang hidup.
4. Mikroskop Polarisasi, yaitu mikroskop yang dilengkapi dengan alat polarisir dan analisir
untuk mengukur perubahan cahaya yang terpolarisasi oleh spesimen. Mikroskop polarisasi
memungkinkan terlihatnya stuktur-struktur yang dibentuk oleh molekul yang sangat rumit.
5. Mikroskop Konfokal, Hanya satu bidang spesimen yang sangat tipis yang dapat terfoku
ssecara terpisah dari bidang lain, bidang spesimen yang terfokus dapat disatukan dan
direkonstuksi menjadi sebuah gambar tiga dimensi.
6. Mikroskop Fluoresensi, bila zat tertentu disinari cahaya dengan panjang gelombang yang
sesuai, maka zat tersebut dapat memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang
lebih panjang. Fenomena ini disebut fluoresensi. Pada mikroskopi fluoresensi, sediaan
jaringan disinari denagn sinar ultra violet dan emisinya terdapat pada bagian spektrum
cahaya tampak. Zat fluoresen tampak seperti partikel halus yang mengkilap dengan
backround gelap.Dalam hal ini, diperlukan mikroskop dengan sumber cahaya ultra violet
yang kuat dan filter khusus yang menyeleksi cahaya dengan berbagai panjang gelombang
yang dipancarkan oleh zat.
Jenis Lensa yang digunakan dalam mikroskop jenis ini terdiri dari 3 sistem ,yaitu kondensor, objektif
serta okuler. Cara kerja dari ketiga Lensa ini adalah sebagai berikut :

Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta
bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar
bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai apertura yaitu suatu ukuran daya pisah suatu
lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan
struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.

Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan
dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.

Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada
obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya
pisah maksimal.
Contoh mikroskop cahaya :

Oks dech, sampai disini dulu semoga temen-temen bisa lebih mengenal dan tahu apa itu mikroskop
cahaya.
Bagi temen-temen yang membutuhkan mikroskop cahaya bisa memesannya ke CV. Anugerah Kimia.
Dengan menghubungi :
Ibu. Tri Widayati - (0274)7401479
Fax (0274) 4532353
Email : anugrahkimia@yahoo.com
Atau kunjungi situs http://www.anugerahkimia.com
Terima kasih, semoga bermanfaat.
Sumber artikel :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_cahaya
- http://www.scribd.com/doc/76818412/1/Mikroskop-cahaya

mikroskop polarisasi

Dengan kemampuan mata manusia yang terbatas maka untukpengamatan mineral penyusun
batuan lebih lanjut harus menggunakanalat yaitu mikroskop. Yang dimaksud di sini adalah mikroskop
polarisasiyang berbeda dengan mikroskop biasa, dimana mikroskop biasa hanyamemperbesar benda
yang diamati. Mikroskop polarisasi menggunakancahaya yang dibelokkan atau terbias, bukan cahaya
terpantul. Selain itu,perbedaannya pada beberapa komponen khusus yang hanya terdapatpada
mikroskop ini, antara lain keping analisator, polarisator,kompensator, dan lensa amici bertrand. Jenis/tipe
dari mikroskop inicukup beragam, ada beberapa tipe yang biasa digunakan misalnya tipeOlympus,
Bausch & Lomb, dan Reichert.
Mikroskop yang dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari batuan, pada prinsipnya
sama dengan mikroskop yang biasa dipergunakan dalam pengamatan biologi. Keutamaan dari

mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang dipergunakan harus sinar terpolarisasi. Karena dengan sinar itu
beberapa sifat dari kristal akan nampak jelas sekali. Salah satu faktor yang paling penting adalah warna
dari setiap mineral, karena setiap mineral mempunyai warna yang khusus.
Untuk mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi maka perlu difahami benar
bagian-bagiannya serta fungsinya di dalam penelitian. Setiap bagian adalah sangat peka dan karenanya
haruslah dijaga baik-baik. Kalau mikroskop tidak dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung
plastik. Bagian-bagian optik haruslah selalu dilindungi dari debu, minyak dan kotoran lainnya. Perlu
kiranya diingat bahwa buttr debu yang betapapun kecilnya akan dapat dibesarkan berlipat ganda
sehingga akan mengganggu jalannya pengamatan.

Anda mungkin juga menyukai