Anda di halaman 1dari 17

SIGIT PRASETYO WINARDI

13711002

Outline
Koin Seribu
Alat Pendeteksi Dini Penyakit Jantung
Kompor Biomassa

Profil Singkat
Dr. Ir Slameto Wiryolukito, Ph.D
Lahir di Solo, 5 Januari 1957
Dosen Bidang Material Logam
Teknik Mesin ITB, Magister Teknik Material
ITB, Doktor di Illnois Institute of Technology
Bidang: Korosi dan fracture mechanics

Latar Belakang
2004, BI ingin mengganti mata uang
pecahan Rp. 2000 ke bawah dari kertas
menjadi logam.
Uang pecahan kecil hanya berumur 4 bulan
saja dalam peredarannya
Dari segi biaya produksi mahal
ITB lebih unggul dari segi teknik dan
komersial.

Teknologi

Memilih jenis material yang tepat dengan


meng-explore meneliti semua uang logam di
dunia
Persyaratannya tidak boleh dipalsu, harga
bahannya rendah daripada harga nominalnya
Bagian dalamnya Low Carbon Steel (impor
blank) dan dilapisi dengan nikel 8 mikron (15
tahun)
Plating dalam jumlah banyak (BI = 1,4 milyar
keping/tahun)
Pencetakan di Peruri

Proses Pembuatan

UK; Royalming, Finland; Saxonia, Kanada;


Kanada Royalming
Proses coining, di roughing di bagian
pinggirnya dan dibersihkan dulu baru plating
Nilai maksimum dan minimum untuk tebal
dan diameter koin, tidak melengkung, harus
flat, plating harus homogen
Kadar karbonnya dibatasi 0,1% atau 0,08%
berat karbon dan kekerasannya < 100 HV
(Dies; 400K keping)

Hambatan
Pada saat memilih material adalah nilai
rupiah lemah, misalnya jika membuat koin
Rp. 500, harga materialnya harus di bawah
Rp. 500
Logam apa yang berharga Rp. 500?
Solusinya pilih Aluminium karena tidak ada
lagi
Untuk koin Rp. 1000 lebih leluasa untuk
memilih variasi jenis material yang akan
digunakan

Alat Pendeteksi Dini Penyakit


Jantung

Profil Singkat
Rhandy Adhitya (22) dan Hamdan Serta
Arrozaq, Mahasiswa Elektro ITB angkatan
2011
Lulus dari ITB Juni 2015
Pemilihan topik dan dipilih karena
bermanfaat bagi orang banyak

Cara Kerja
Device sebesar telapak tangan, alat ini ada
capitnya ke jari tangan
Jadi akan diketahui sinyal darahnya ada
deteksi dini sakit jantung
Terkoneksi juga ke HP lewat bluetooth
Ada indikatornya dan memancarkan warna
Masih sebatas prototype dan belum
dipublish

Kompor Biomassa

Profil Singkat
Dr. Muhammad Nurhuda, Dosen Fisika di
FMIPA Universitas Brawijaya (UB)
Tergabung dalam Kajian Sumber Energi
Baru dan Terbarukan Universitas Brawijaya
Inovasi Kompor Biomassa UB-03 mampu
mengambil peran untuk penghematan
energi di Indonesia, bahkan dunia.

Teknologi dan Spesifikasi


Menggunakan baja dan besi galvanis.
Dimensi: 28cm x 28 cm x 36cm
Berat 3.2 kg.
Hemat penggunaan kayu sampai 60.47%
Efisiensi pembakaran: 38% 42% (tungku
tradisional: 7% 12%)
1.5 kg kayu untuk 2 jam memasak.

Inovasi
Menggunakan sistempre-heatingyang
memanfaatkan aliran udara dan gas.
Meminimalisir asap, menghasilkan
pembakaran yang lebih efisien &
mengurangi secara signikan pemakaian
kayu dibandingkan dengan tungku
tradisional.
Bahan bakar biomassa (ranting, daun
kering, briket, tempurung kelapa)

Dampak
Kompor ramah lingkungan yang terjangkau
Lingkungan memasak yang lebih sehat
khususnya untuk ibu dan anak, yang rentan
terhadap gangguan saluran pernapasan
yang diakibatkan asap tebal dari tungku
tradisional.
Menghidupkan industri rumahan untuk
kompor, menciptakan lapangan kerja.

Pemasaran dan
Hambatannya

Distribusi di Indonesia sulit bila masih ada


LPG bersubsidi solusinya program dari ESDM.
Penggunaan kompor biomassa tak seefisien
penggunaan kompor gas seperti sekarang.
Kompor biomassa di Indonesia dijual dengan
harga Rp. 195.000
Untuk tiap satuan kalori yang sama 1 kg gas
LPG setara dengan 3,5-4 kilogram pellet
biomassa.(Harga pellet biomassa Rp.
2000/kg).

Anda mungkin juga menyukai