BIOLOGI DASAR
“PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN
BENTUK DAN STRUKTUR SEL”
Oleh
Nama : Nyuciati Rizky
NIM : 160210102052
Program Studi : Pendidikan Fisika
Kelompok :4
Mikroskop merupakan alat yang sering digunakan untuk melihat benda kecil
yang tidak dapat dilihat jelas oleh mata secara langsung (Bawono et al., 2014 :
139).Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil
dan kata “scopein” yang berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara
memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga berkalikali lipat. Ilmu yang
mempelajari objek-objek berukuran sangat kecil dengan menggunakan mikroskop
disebut Mikroskopi (Sutrisno, 2016 : 92). Ada 2 prinsip dasar yang berbeda
untuk mikroskop, yang pertama mikroskop optik dan yang kedua mikroskop
elektron. Mikroskop optik lebih sering digunakan dan sudah dimiliki oleh
sebagian dari sekolah menengah. Dari mikroskop optik ini perlu dibedakan
antara mikroskop biologi dan stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk
pengamatan benda-benda tipis dan transparan. Jika yang diamati tebal misalnya
jaringan, harus dibuat sayatan yang tipis. Benda yang diamati biasanya
diletakan diatas kaca objek, dalam medium air, dan ditutup dengan kaca
penutup yang tipis. Dapat juga diamati preparat awetan dalam medium balsam
kanada. Penyinaran diberikan dari bawah oleh sinar alam atau lampu.
V. HASIL PRAKTIKUM
5.1 Hasil pengamatan potongan huruf “d” atau “b” dengan perbesaran ???
5.1.1 Hasil pengamatan potongan huruf “b” atau “d” dengan
perbesaran 4 x 10
5.2 Hasil pengamatan bentuk dan struktur sel
5.2.1 Pengamatan epitel rongga mulut dengan perbesaran 40 x 10
Keterangan :
1. Sitoplasma
2. Inti sel
VI. PEMBAHASAN
Mikroskop adalah alat optik yang membantu kita dalam melihat atau
mengamati obyek kecil, yang mana obyek kecil tersebut tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Dalam mikroskop terdapat beberapa komponen-
komponen yang saling berkaitan, dengan fungsinya masing-masing yaitu:
Keterangan :
1. Lensa okuler lensa yang dekat dengan mata pengamat, yang memiliki
perbesaran 10x. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan
maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
2. Revolver untuk memutar lensa objektif sehingga mengubah
perbesaran.
3. Tabung mikroskop atau tubus, memiliki dua lensa yang terletak
dikedua ujungnya, yaitu lensa okuler dan lensa obyektif keduanya
merupakan lensa cembung. Tabung ini berfungsi untuk mengatur
fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
4. Meja preparat berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan
diamati.
5. Kondensor berfungsi untuk memfokuskan atau
mengumpulkancahaya ke benda yang sedang diamati.
6. Lensa obyektif lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa
ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa
ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa
objektif.Terdapat beberapa perbesaran pada lensa obyektif yaitu
warna merah (4x), kuning (10x), biru (40x), dan putih (100x).
7. Pengatur intensitas cahaya befungsi mengatur cahaya redup atau nyala
terang.
8. Tombol on atau off untuk menghidupkan dan mematikan lampu.
9. Cincin pengatur diopter untuk menyamakan fokus antara mata kanan
dan kiri.
10. Pengatur jarak interpupillar.
11. Penjepit spesimen berfungsi untuk menjepit preparat yang akan
diamati agar tidak bergeser.
12. Sumber cahaya.
13. Sekrup pengatur vertikal untuk menaikkan atau menurunkan gelas
obyek.
14. Sekrup pengatur horizontal untuk menggeser ke kanan atau kiri gelas
obyek.
15. Pemutar kasar untuk menaik turunkan meja preparat secara kasar dan
cepat.
16. Pemutar halus untuk menaik turunkan meja benda secara halus dan
lambat.
17. Sekrup pengencang tabung okuler.
18. Sekrup pengatur kondenser untuk menaik-turunkan kondensor.
Terdapat beberapa cara tertentu dalam menggunakan mikroskop, hal ini
dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal dan menjaga mikroskop
tetap dalam kondisi baik. Berikut beberapa cara penggunaan mikroskop yang
benar :
1. Membuka pembungkus mikroskop.
2. Menghubungkan kabel listrik pada mikroskop dengan sumber arus
listrik.
3. Menyalakan mikroskop dengan menekan tombol “ON” pada bagian
kaki mikroskop.
4. Mengatur intensitas cahaya.
5. Meletakkan glass obyek (yang sudah berisi spesimen) di atas meja
obyek dan menutup gelas obyek dengan gelas penutup
6. Menjepit gelas obyek agar tidak bergerak.
7. Putar revolver dengan lensa obyektif perbesaran lemah tepat di atas
obyek dengan jarak 2-5 mm (atau jarak aman untuk tidak membentur
meja obyek). Dalam perbesaran diutamakan dari perbesaran yang
lemah terlebih dahulu.
8. Mengamati obyek melalui lensa okuler, jika kurang jelas atur meja
obyek dengan pengatur kasar hingga tampak. Pilih obyek yang paling
bagus dengan menggeser gelas obyek menggunakan pengatur
mekanik meja.
9. Jika menginginkan perbesaran yang lebih tinggi seperti 40x, putar
revolver hingga posisi lensa obyektif 40x tepat di atas objek. Untuk
memperjelas target pengamatan gunakan pengatur halus. Kalau target
masih belum fokus, atur kondensor dan iris diafragma, lalu lanjutkan
dengan pengatur halus.
10. Setelah mengamati turunkan meja mikroskop dengan maksimal.
11. Membuka penjepit gelas obyek dan mengambil gelas obyek beserta
gelas penutup.
12. Membersihkan meja mikroskop ataupun gelas obyek dan gelas
penutup dengan menggunakan tisu.
13. Memutar revolver ke perbesaran lemah jika perbesaran yang
digunakan sebelumnya merupakan perbesaran kuat.
14. Mengatur cahaya sehingga cahaya menjadi redup
15. Menekan tombol “OFF” pada bagian kaki mikroskop.
16. Mencabut kabel listrik pada mikroskop dengan sumber arus listrik.
17. Menutup mikroskop, agar tidak kotor dan tetap berkualitas baik.
Selain itu dalam penggunaan mikroskop terdapat hal-halpenting yang
perlu diperhatikan, agar mikroskop tetap dalam keadaan aman walaupun
selalu digunakan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
mikroskop :
1. Pegang erat-erat mikroskop dengan satu tangan, sedangkan tangan
yang lain dipakai untuk menyangga kaki mikroskop.
2. Meja preparat harus tetap horisontal untuk menjaga agar preparat
tidak jatuh.
3. Bersihkan lensa hanya dengan kertas atau kain khusus untuk lensa
(soft tissue).
4. Biasakan kedua mata tetap terbuka ketika mengamati preparat.
5. Setelah menggunakan mikroskop, putar pengatur kasar agar terdapat
jarak antara lensa obyektif dengan meja mikroskop, aturlah posisi
cermin dalam posisi tegak atau mengatur intensitas cahaya pada
mikroskop modern. Bersihkan lensa obyektif bila terkena minyak
emersi dan bersihkan pula meja mikroskop dari kotoran atau
tumpahan medium dengan menggunakan tissue.
6. Simpan mikroskop dalam lemari yang diberi pengatur suhu.
Daripengamatan yang telah dilakukan, potongan kertas huruf “b” atau “d”
dapat kita ketahui bahwa bayanganpada huruf “b” berubah menjadi huruf “q”
dan bayangan huruf “d” berubah menjadi huruf “p”. Jadi dapat diperoleh
bayangannya bersifat maya, terbalik, dan diperbesar. Bayangan ini bukan hasil
bayangan cermin melainkan perubahan huruf yang diamati, dimana huruf “b”
menjadi huruf “q”, dan huruf “d” menjadi huruf “p”.Pada pergeseran preparat,
apabila potongan kertas digeser dari kiri ke kanan maka akan terbentuk
bayangan dari kanan ke kiri. Namun, apabila suatu objek di geser ke
belakang maka bayangan akan bergeser ke atas.
Dari pengamatan ini kita juga mengetahui bahwa sel merupakan satuan
struktural terkecil dari suatu organisme makhluk hidup, yang terdapat pada
seluruh organ dalam tubuh. Terdapat dua macam sel yaitu sel priokariotik dan
sel eukariotik. Sel prokariotik merupakan sebuah sel yang tidak mempunyai
membran inti artinya materi genetiknya tidak dibungkus dengan selaput.
Sedangkan pada sel eukariotik selnya memiliki membran inti atau sel
eukariotik ini memiliki materi genetik yang tidak tersebar melainkan dengan
dibungkus selaput.
Pada sel hewan dan sel tumbuhan umumnya sama-sama memiliki
membran plasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparat golgi dan
nukleus. Namun ada beberapa organel yang tidak terdapat pada sel hewan
yang artinya hanya dimiliki oleh tumbuhan dan begitu juga pada sel tumbuhan
yang tidak terdapat pada sel hewan, hal ini dikarenakan perbedaan kebutuhan
diantara keduanya. Berikut perbedaan organel pada sel hewan dan sel
tumbuhan :
Sel Hewan Sel Tumbuhan
1. Lisosoma 1. Dinding sel
2. Sentrosoma 2. Vakuola
3. Flagel pada sel tertentu 3. Kloroplas