LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGAMATAN TANAMAN
HYDRILLA
Dosen Pembimbing:
ERDA MUHARTATI
Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
Romy
Feni yunika
Sri wahyuni
Juliah
Fitriani
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai mahkluk hidup. Dari
yang hidup dalam tanah sampai yang hidup di udara. Dari uniseluler sampai
multiseluler. Tumbuhan, hewan, manusia dan alam hidup berdampingan
bersama-sama menciptakan lingkungan yang seimbang. Oleh karena itu
diperlukan adanya ilmu yang mempelajari tentang manusia, tumbuhan, hewan
dan alam. Ilmu tersebut adalah Biologi.
Biologi berasal dari kata Yunani yaitu bios hidup dan logos ilmu
adalah merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan proses
kehidupan di alam. Banyak teori-teori yang mengemukakan asal-usul makhluk
hidup, tetapi dalam bahan belajar ini hanya akan dibahas ciri-ciri atau
karakteristik makhluk hidup dan peran makhluk hidup dalam kelangsungan
atau keberadaan alam. Di alam kita menjumpai banyak sekali keberagaman
makhluk hidup, dari yang kasat mata hingga yang tidak kasat mata.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mengetahui tentang mikroskop.
2. Mengmati bagian-bagian sel yang hidup yaitu nukleus, sitoplasma,
kloroplas dan aliran sitoplasma pada tanaman hydrilla.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
fluorisasi,
mikroskop
kohtrafase,
dan
mikroskop
benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga
objek yang tebal dapat diamati.
Mikroskop Konfokal Berdasarkan Tortora (2001), prinsip kerja
dari mikroskop ini mirip seperti pada mikroskop fluorosensi.
Pertama, spesimen diwarnai dengan fluorochrome supaya mereka
memantulkan cahaya. Mikroskop ini meggunakan penerangan
berupa sinar laser dan dapat dihubungkan dengan komputer sehingga
mampu menghasilkan gambar tiga dimensi. Menurut Jurnal
Advances in Dental Research (1997) oleh Duchner dikatakan bahwa
mikroskop konfokal perlahan sudah mulai digunakan dalam
penelitian
di
Kedokteran
Gigi.
Biasanya
digunakan
untuk
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum tentang pengenalan mikroskop dan pengamatan tanaman
hydrilla ini dilaksanakan pada: Senin, 27 April 2015. Pukul 13.00 s/d 15.00.
Di laboratorium FIKP.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat:
1. Mikroskop binokuler
2. Kaca benda dan kaca penutup
3. Pipet
Bahan:
1. Tanaman hydrilla
3.3 Prosedur Kerja
1. Mempersiapakan alata dan bahan.
2. Mengambil sehelai daun Hidrilla Verticillata, dan letakkan pada objek
gelas.
3. Mengamati susunan sel yang terdapat pada kaca objek
4. Menggambar hasil pengamatan dan membuat keterangan dari struktur sel
yang diamati.
5. Lepaskan kaca objek dari penjepit objek
6. Menyimpan Mikroskop di tempat yang aman.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Praktikum I
Bentuk-bentuk Sel dan Bagian-bagian Yang Hidup
Tujuan : 1.
I.
Teori Dasar
Ilmu yang mempelajari tentang sel disebut sitologi. Semua organisme yang hidup
terdiri atas sel, dapat berupa organisme bersel tunggal atau bersel banyak. Setiap
sel merupakan unit fungsional dan struktural dari bentuk hidup ( Sumardi dan
Agus, 1992 ).
Pada organisme bersel banyak tidak semata-mata merupakan kulpulan sel, tetapi
saling berhubungan dan berkoordinasi secara harmonis. Sel-sel sangat bervariasi
ukurannya, bentuknya, struktunya, serta fungsinya. Ada yang berukuran micron,
milimeter bahkan ad yang berukuran sentimeter ( serat dalam tumbuhan etrtentu ).
Beberapa sel yang ada relatif sederhana organisasi bagian dalamnya tetapi ada
pula yang kompleks. Beberapa sel ada yang mempunyai fungsi bermacam-macam
tetapi ada juga yang terspesialisasi aktivitasnya. Robert Hooke adalah orang yang
pertama kali melihat adanya ruang-ruang yang di batasi oleh dinding sel pada
sayatan jaringan gabus yang ia sebut sebagai sel. Kemudian ia melihat cairan yang
terdapat didalam sel , isi sel tersut selanjutnya diinterpretasikan sebagai materi
hidup yang disebut sitoplasma ( Suradinata, 1998 ). Nama sel di ambil dari bahasa
Yunani, yaitu Kytos yang berarti ruangan kosong, sedangkan sella dalam bahasa
latin berarti ruang kosong.
Protoplas merupakan bagian sel yang ada isebelah dalam didnding sel. Protoplas
disusun oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana, yang disebut protoplasma.
Pada sel tumbuhan protoplas terdiri atas : komponen protoplasma dan non
protoplasma.
Komponen protoplasma terdiri atas :
1.
dan nonprotoplasmaik
2.
Inti sel ( nukleus ) yaitu suatu badan yang merupakan pusat sintesis dan
Mitokondria yaitu badan yang lebih kecil dari plastida yang mempunyai
Bahan-bahan :
1.
2.
3.
4.
Hydrilla
5.
Ganggang Spirogira
6.
7.
Air
III.
Cara kerja
1.
2.
Cieba petandra dan rambut biji Gossypium sp diatas kaca objek glass selanjutnya
ditetesi air dan menutupnya dnegan gelas penutup.
3.
kaca benda dan memberi setetes air kemudian menutupnya dengan kaca penutup
lalu mengamatinya di bawah mikroskop
5.
IV.
Hasil Pengamatan
Dinding sel
2.
Ruang sel
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Ruang yang dihasilkan dari pengikatan antar sel satu dngan sel yang lain
3.
Ruang sel
Preparat 3 : Hydrilla
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Ruang sel
3.
Kloroplas
Preparat 4 : Gossipyum sp
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Ruang sel
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Ruang sel
3.
Ruang udara
Preparat 6 : spirogira sp
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Ruang sel
3.
Ruang udara
4.
Kloroplas
V.
1.
Analisa Data
Umbi Allium cepa
Klasifikasi :
Kingdom
: Plantae.
Divisio
: Magnoliopsida.
Classis
: Liliopsida.
Ordo
: Liliales.
Familia
: Liliaceae.
Genus
: Allium.
Spesies
: Allium cepa.
Allium cepa (bawang merah) merupakan tanaman berumpun dan berumbi yang
umbinya sering dijadikan bahan baku bumbu masakan. Tanaman bawang merah
banyak ditanam di ladang ataupun di sawah dengan intensitas cahaya yang tinggi.
Tanaman bawang merah tidak berbatang dan daunnya berwarna hijau panjang,
berbentuk tabung yang ujungnya lancip.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan mengamati sel Allium cepa yang
sebelumnya telah dipotong bagian dalam dari umbinya, kemudian diamati di
bawah mikroskop , diketahui bahwa sel umbi Allium cepa mempunyai bentuk
persegi panjang. Bagian yang dapat diamati adalah dinding sel inti sel, dan
sitoplasma. Pada sel ini juga terdapat vakuola dan plastida yang mengandung zat
warna.
Sel bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa) adalah sel hidup karena
terdapatnya protoplasma, yaitu plastida, plasma sel, inti sel, dan sitoplasma.
Bagian sitoplasma pada sel bisa diamati karena berbentuk butiran-butiran halus.
Inti sel terdapat pada sitoplasma. Sel Allium cepa tersusun rapat dengan ruang
antar sel diantara sel yang satu dengan sel yang lain yang merupakan jalan
transportasi antar sel.
2.
Berdasarkan hasil pengamatan pada tumbuhan ini terdapat empelur pada bagian
batang, sel ini merupakan sel yang telah mati karena tidak ditemukannya adanya
protoplasma, yang terlihat hanyalah dinding sel yang membatasi tiap-tiap sel,
serta ruang antar sel, sedangkan ruang antar selnya sendiri terlihat kosong.
Sel empelur tersebut berasal dari jaringan parenkim yang sudah mati.
Padabeberapa tumbuhan sel empulur dapat berfungsi sebagai penyimpanan air
(teratai) dan menyimpan cadangan makanan (sagu.
Klasifikasi Ilmiah
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Euphorbiales
Family
: Euphorbiaceae
Genus
: Manihot
Species
:Manihot utillisima
3.
Hydrilla
Klasifikasi :
Kingdom
: Plantae.
Divisio
: Magnoliophyta.
Classis
: Liliopsida.
Ordo
: Hydrocharitales.
Familia
: Hydrocharitaceae.
Genus
: Hydrilla
Spesies :
Hydrillla verticillata
Daun Hydrillla verticillata adalah daun majemuk berukuran kecil yang memiliki
tepi bergerigi. Daun Hydrillla verticillata berwarna hijau dengan pangkal daun
berwarna kemerahan jika pada keadaan segar.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan mengamati daun Hydrillla
verticillata diketahui bahwa sel daun Hydrilla verticillata ini tersusun atas dinding
sel yang tebal, inti sel, kloroplas yang berbentuk lensa, klorofil dan sitoplasma.
Sel daun Hydrilla verticillata berbentuk segiempat beraturan yang tersusun seperti
batu bata. Pada juga sel daun Hydrilla verticillata terdapat trikoma yang berfungsi
untuk mencegah penguapan yang berlebih.Sel daun Hydrilla verticillata ini
merupakan sel hidup karena terdapatnya sel protoplasma yaitu dinding sel,
kloroplas dan vakuola serta inti sel.
4.
Pengamatan pada rambut biji/kapas Gossypium sp. Sel memiliki batas-batas yang
jelas yang disebut sigma. Sel Gossypium sp sel mati karena tidak memiliki
protoplasma lagi didalam selnya, bentuk kapas hamper sama dengan rambut buah
randu, tetapi yang membedakannya yaitu pada randu terdapatgelembung udara
sedangkan pada kapas tidak ada namun pada kapas terdapat torsi atau pilinan.
Torsi padakapas ini dapat membantu dalam memperkuat serat-serat kapas, dan
karena seratnya yang kuat kapas dapat dijadikan benang. Dan terdapa pula
dinding sel yang berfungsi untuk memberi bentuk pada sel dan melindungi isi sel
serta memperkuat isi sel.
Klasifikasi Ilmiah
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Malvales
Family
: Bombaceae
Genus
: Gossypium
Species
: Gossypium sp.
5.
Pada pengamatan selanjutnya kami mengamati serabut kapuk randu yang mana
sel nya berbentuk panjang. Sel kapuk randu seperti halnya sel kapas berbentuk
memanjang, perbedaannya; pada sel kapuk tidak terdapat torsi, sehingga sel kapas
hanya berupa lumen (rongga sel) yang dibatasi oleh dinding sel dengan
lingkungan luar. Oleh karena itu sel kapuk mampu menyimpan udara sehingga
baik digunakan sebagai bahan isolasi. Dalam sel kapuk randu terdapat dinding sel,
ruang antar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas, serta terdapat gelembung
udara untuk menyimpan udara. Sel kapuk randu adalah sel mati yang
membutuhkan udara lebih banyak maka dari itu memiliki ruang antar sel dan
gelembung udara didalam selnya.
Klasifikasi :
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Malvales
Family
: Malvaceae
Genus
: Ceiba
Spesies
: Ceiba pentandra
6.
Ganggang Spirogira
Klasifikasi :
Regnum
: Plantae
Divisi
: Chlorophyta
Kelas
: Chlorophyceae
Ordo
: Zygnematales
Family
Genus
Spesies
: Zygnemataceae
: Spyrogyra
: Spyrogyra sp
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk
sel dan bagian-bagian hidupnya dengan bahan empulur Manihot utilissima ,
rambut buah Ceiba petandra, rambut biji Gossypium sp , Hydrilla, ganggang
Spirogira, dan umbi Allium cepa, dapat di simpulkan bahwa sel Allium cepa , sel
Hydrilla, dan sel ganggang Spirogira merupakan sel hidup karena memiliki
sitoplasma , inti sel ,kloroplas, dan bagian hidup lainnya. Sedangkan sel Manihot
utilissima, sel Gossypium sp dan sel Cieba petandra adalah sel mati karena tidak
memiliki bagian hidup sel yaitu seperti sitoplama kloroplas , nukleus dan lainlain.
VII.
1.
Pembahasan
Ciri sel tumbuhan yang tidak terdapat pada sel hewan adalah :
Dinding sel merupakan bagian terluar sel tumbuhan. Dinding sel ini bersifat
kaku dan tersusun atas polisakarida. Polisakarida ini terdiri atas selulosa,
hemiselulosa, dan pektin. Dinding sel dibentuk oleh diktiosom. Dinding sel
bersamasama dengan vakuola berperan dalam turgiditas sel atau kekakuan sel.
Vakuola atau rongga sel ialah organel sitoplasmik yang berisi cairan dan
dibatasi membran yang mungkin identik dengan membran sel. Sel tumbuhan
muda memiliki banyak vakuola kecil-kecil. Semakin dewasa jumlah vakuola
berkurang, tetapi ukuran membesar. Sel-sel tumbuhan yang memiliki vakuola
besar biasanya adalah sel-sel parenkim dan kolenkim. Vakuola tersebut dibatasi
oleh membran yang disebut tonoplas.
Plastida merupakan organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan. Plastida
berasal dari perkembangan proplastida di daerah meristematik
Kloroplas yaitu plastida yang mengandung pigmen hijau disebut klorofil,
karotenoid, dan pigmen fotosintetik lainnya. Kloroplas hanya dijumpai pada sel
autotrof yang eukariotik. Kloroplas dimiliki oleh sel-sel yang berklorofil misalnya
Algae, lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan bunga.
2.
3.
Mengendalikan laju dan arah pertumbuhan sel dan mengatur volume sel.
Bertanggung jawab dalam desain dan mengendalikan morfogenesis tanaman sejak
dinding tanaman berkembang hingga penambahan sel.
Memiliki peran metabolisme (yaitu, beberapa protein di dinding sel adalah enzimenzim untuk transportasi, sekresi).
Penghalang fisik untuk: (a) patogen, dan (b) air dalam sel bergabus. Namun, harus
diingat pula bahwa dinding sel sebenarnya sangat berpori dan memungkinkan
molekul kecil, termasuk protein hingga 60.000 MW dapat bebas. Pori-pori pada
dinding sel berukuran sekitar 4 nano meter.
Penyimpanan karbohidrat - komponen dinding ini dapat digunakan kembali dalam
proses metabolisme lainnya (terutama dalam biji). Dengan demikian, di satu sisi
dinding sel dapat berfungsi sebagai repositori penyimpanan untuk karbohidrat.
Sinyal - fragmen dinding, disebut oligosakarin, bertindak sebagai hormon.
Oligosakarin, yang didapat dari hasil perkembangan normal atau karena serangan
patogen, melakukan berbagai fungsi termasuk: (a) merangsang sintesis etilen, (b)
mendorong sintesis fitoaleksin (pertahanan kimia yang diproduksi sebagai respon
terhadap infeksi jamur / bakteri), (c) merangsang enzim kitinase dan (d)
meningkatkan kadar kalsium sitoplasma dan (d) menyebabkan "ledakan
oksidatif". Ledakan ini menghasilkan hidrogen peroksida, superoksida dan
oksigen aktif lain yang dapat menyerang patogen secara langsung atau
menyebabkan peningkatan lintas-hubungan di dinding sel, membuat dinding lebih
keras untuk ditembus.
4.
Sel yang bersifat hidup yang dapat saya amati terdapat pada preparat sel
http://nls11.blogspot.com/2013/06/laporan-praktikum-bentuk-dan-struktur.html
http://maryampido92.blogspot.com/2012/11/bentuk-bentuk-sel.html
http://rikabahite.blogspot.com/2012/11/praktikum-antum.html