Anda di halaman 1dari 22

PENGUKURAN

Oleh :
Klyana Ainun Prastika
Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan
dinyatakan dengan angka serta memiliki satuan.
Sedangkan, berdasarkan jenis satuannya, besaran
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Besaran Pokok
b. Besaran Turunan
Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
lebih dahulu dan tidak tersusun atas besaran lain. Besaran pokok
terdiri atas tujuh besaran. Tujuh besaran pokok dan satuannya
berdasarkan sistem satuan internasional (SI) sebagaimana yang
tertera pada tabel berikut:
Besaran Pokok Satuan SI

Massa Kilogram (Kg)

Panjang Meter (m)

Waktu Sekon (s)

Kuat Arus Ampere (A)

Suhu Kelvin (K)

Intensitas Cahaya Candela (Cd)

Jumlah Mol Mole (mol)


Besaran Turunan

Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-


satuan besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah
luas suatu daerah persegi panjang.
Besaran Turunan Satuan SI

Gaya (F) kg.m.s-2

Massa jenis (p) kg.m-3

Usaha (W) kg.m2.s-2

Tekanan (P) kg.m-1.s-2

Percepatan (a) m.s-2

Luas (L) m2

Kecepatan (v) m.s-1


Satuan

Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang


digunakan untuk mengukur. Jenis-jenis satuan yaitu:
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan
disepakati pemakaiannya secara internasional tau
disebut dengan satuan internasional (SI). Contoh:
meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Second)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
 
Besaran Pokok Satuan

MKS CGS

Massa Kilogram (kg) gram (gram)

Panjang Meter (m) Centimeter (cm)

Waktu Sekon (s) Sekon (s)

Suhu Kelvin (K) Kelvin (K)

Kuat Arus Ampere (A) Statampere (StatA)

Intensitas Cahaya Candela (Cd) Candela (Cd)


b. Satuan Tidak Baku
Jumlah Zat Kilomole Mole

Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui


secara internasional dan hanya digunkan pada . Contoh:
depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.
DIMENSI

Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran


dengan menggunakan simbol (lambang) besaran
pokok.
Alat Ukur

Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk


mengukur suatu besaran.
1. Alat Ukur Panjang
a. Mistar (Penggaris)
Mistar adalah ala ukur panjang dengan ketelitian
sampai 0,1 cm atau 1 mm. Pada pembacaan skala,
kedudukan mata pengamat harus tegak lurus dengan
skala mistar yang di baca.
b. Jangka Sorong

Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang


yang kurang dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian
pengukurannya sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm. Jangka sorong
memiliki dua skala pembacaan, yaitu:
a) Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong.
b) Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang
dapat bergeser/digerakan.
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan
ingkat ketelitian terkecil yaitu 0,01 mm atau 0,001 cm. Skala
terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat pada
rahang geser, sedangkan skala utama terdapat pada rahang tetap.
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda
bundar dan plat yang sangat tipis.
2. Alat Ukur Massa
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa
suatu benda adalah neraca. Berdasarkan cara kerjanya
dan keelitiannya neraca dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan
sistem elektronik. Tingkat ketelitiannya hingga 0.001g.
b. Neraca O'Hauss, yaitu neraca dengan tingkat
ketelitian hingga 0.01 g.
c. Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat
ketelitian mencapai 1 mg atau 0,001 g.
c. Alat Ukur Waktu
Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau
sekon. Satu sekon standar adalah waktu yang
dibutuhkan oleh atom Cesium-133 untuk bergetar
sebanyak 9.192.631.770 kali. Alat yang digunakan
untuk mengukur waktu, antara lain jam matahari, jam
dinding, arloji (dengan ketelitian 1 sekon), dan
stopwatch (ketelitian 0,1 sekon).
d. Alat Ukur Kuat Arus
AVO meter adalah suatu alat untuk mengukur arus,
tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun
tegangan searah (DC) dan hambatan listrik.
e. Alat Ukur Suhu
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu.
Termometer yang banyak digunakan adalah
Termometer Raksa.
Angka Penting

Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari


hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting
yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka
terakhir yang ditafsir atau diragukan. Sedangkan angka
eksak/pasti adalah angka yang sudah pasti (tidak
diragukan nilainya), yang diperoleh dari kegiatan
membilang (menghitung).
Ketentuan Angka Penting :

1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka penting.


Contoh : 6,89 ml memiliki 3 angka penting. 78,99 m
memiliki empat angka penting
2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol
merupakan angka penting. Contoh : 1208 m memiliki 4
angka penting. 2,0067 memiliki 5 angka penting.
7000,2003 ( 9 angka penting ).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan
nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal
adalah angka penting. Contoh : 70000, ( 5 angka
penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan
nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal
adalah angka penting. Contoh: 23,50000 (7 angka
penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol
yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah
angka tidak penting. Contoh : 3500000 (2 angka
penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol
yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh :
0,0000352 (3 angka penting).
Aturan Pembulatan
 Jika angka pertama setelah angka yang hendak
dipertahankan adalah 4 atau lebih kecil, maka
angka itu dan seluruh angka disebelah kanannya
ditiadakan. Contoh (1) : 75,494 = 75,49 (angka 4
yang dicetak tebal ditiadakan). Contoh (2) :
1,00839 = 1,008 (kedua angka yang dicetak tebal
ditiadakan)
 Jika angka pertama setelah angka yang akan anda
pertahankan adalah 5 atau lebih besar, maka
angka tersebut dan seluruh angka di bagian
kanannya ditiadakan. Angka terakhir yang
dipertahankan bertambah satu.
Aturan Penjumlahan dan
Pengurangan
 Apabila anda melakukan operasi penjumlahan atau
pengurangan, maka hasilnya hanya boleh
mengandung satu angka taksiran (catatan : angka
tafsiran adalah angka terakhir dari suatu angka
penting).
 Contoh :
Jumlahkan 273,219 g; 15,5 g; dan 8,43 g (jumlahkan
seperti biasa, selanjutnya bulatkan hasilnya hingga
hanya terdapat satu angka taksiran)
Angka 4 dan 9 ditiadakan. Hasilnya = 297,1
Aturan Perkalian dan Pembagian

Pada operasi perkalian atau pembagian, hasil yang diperoleh


hanya boleh memiliki jumlah angka penting sebanyak bilangan
yang angka pentingnya paling sedikit.
Contoh :
Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 0,6283 x 2,2 cm
(petunjuk : lakukanlah prosedur perkalian atau pembagian dengan
cara biasa. Kemudian bulatkan hasilnya hinga memiliki angka
penting sebanyak salah satu bilangan yang memiliki angka
penting paling sedikit)

Hasilnya dibulatkan menjadi 1,4 cm2 (dua angka penting)

Anda mungkin juga menyukai