KELAS: 3-PPAPK
NIM: F1072211003
PRODI: PENDIDIKAN BIOLOGI
https://www.ensikloblogia.com/2016/03/permasalahan-biologi-pada-berbagai.html
Cara memempelajari sel dapat dipandang dari sifat selnya, missalnya adalah car mempelajari sel
hidup dan car mempelajari sel yang mati. Bisa juga dipandang dari teknik bagaimana sel itu
dipelajari
Dua sifat sel yang menjadi dasar pengembangan teknik analisis instrumental pada sel, ialah
ukuran sel dan sifat sel yang tembus cahaya. Sel mempunyai ukuran yang sangat kecil yang
dinyatakan dalam micron (1 mikron =1/1000 mm = 1/25.400 inci). Sel hewan terkecil mencapai
4 mu (milimikron). Meskipun demikian, ada beberapa sel protozoayang mempunyai ukuran
mencapai beberapa mm, misalnya spirostomum dari golongan ciliata mencapai ukuran 3 mm
(Storer dan Usinger, 1957:247). Pada hal daya mata manusia untuk membedakan antara objek
tidak mampu melebihi jara 0,1 mm (100u).
Oleh karena itu, diperlukan teknik instrumental yang mampu membesarkan obyek mampu
membesarkan obyek untuk mempelajari sel, berupa mikroskop, yang macam-macamnya telah
disebutkan. Setiap jenis mikroskop mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Misalnya electron mikroskop mampu untuk mengenal bagian sel sampai pada tingkatan molekul,
tetapi tidak dapat digunakan untuk mempelajari sel hidup karena terlalu tebal. Untuk mengatasi
sifat kedua dari sel, yaitu sifatnya yang tembus cahaya, dibutuhkan alat yang dapat
meningkatkan kontras. Sel memiliki sifat tembus cahaya, menurut De Reberties (1975 : 82)
Karena sel mengandung banyak air, bila telah kering sifat kontrasnya meningkat. Teknik lain
untuk meningkatkan kontras sel adalah dengan teknik pewarnaan. Masalahnya teknik pearnaan
ini tidak dapat digunakan untuk meningkatkan kontras pada sel hidup. Karena mewarnai sel
memerlukan serangkaian teknik, mulai dari fiksasi, dehidrasi embedding, dan pemotongan atau
seksi serta pewarnaan. Unutk meningkatkan sifat kontras pada sel hidup dapat digunakan
mikroskop fase kontras dan mikroskop interferensi (De Reberties, dkk. 1975 :82).
Tujuan utama mempelajari sitokimia adalah untuk identifikasi dan lokalisasi komponen kimiawi
sel, baik yang sifatnya kualitatif maupun kuantitatif. Selain itu juga adalah untuk mempelajari
dinamika perubahan dinamika organisasi sitokimianya yang terjadi atas perbedaan fungsinya.
Dengan demikian, dapat diharapkan ditemukan peran perbedaan komponen selular dalam proses
metabolik sel. Sitokimia modern, mengikuti tiga metode pendekatan utama, yaitu :
Isolasi sel
Yang dimaksud dengan isolasi sel merupakan bagian pengambilan suatu partikel sel dari tempat
asalnya untuk diamati lebih lanjut. Sel bisa diisolasi dari suspensi jaringan.
Pembiakan sel
Setelah diisolasi, sel ditumbuhkan (diperbanyak) dengan cara in vitro (menggunakan media) atau
in vivo (melibatkan sel hidup). Berada 2 macam biakan atau kultur, yaitu biakan primer dan
biakan sekunder. Biakan primer ialah biakan yang diambil langsung dari jaringan organisme
tanpa proliferasi sel secara in vitro. Sementara itu, biakan sekunder ialah biakan yang
dikembangbiakkan dari biakan primer, biasanya di-refresh dalam jangka waktu tertentu.
- Hibridisasi sel
Sel hibrid merupakan gabungan dua sel berlainan yang dengan hasil kesudahan satu inti sel.
Sasaran dibuatnya sel hibrid merupakan untuk membentuk antibodi monoklonal.
- Fraksinasi sel
Fraksinasi sel ialah pemisahan sel dijadikan organel dan molekul, biasa diterapkan dengan
sentrifugasi. Sentifugasi merupakan tahap pertama dalam fraksinasi, memisahkan organel sesuai
ukuran dan densitasnya. Prinsip sentrifugasi ialah bahwa untuk memperoleh organel yang akbar,
dibutuhkan kecepatan sentrifugasi yang rendah, dan sebaliknya.
https://p2k.unkris.ac.id/id3/3073-2962/Biologi-Sel_27641_p2k-unkris.html
http://dwinoviapratiwi.blogspot.com/2013/07/cara-mempelajari-sel.html