Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TUTORIAL SKENARIO 1

(BUKU COKLAT)

MODUL 1.2

Dosen Pengampu :

Bpk. Adhitya Naufal Pribadhi, S.Si., M.Si

Disusun Oleh :

Nama : Tifiorella Hawa Fodilo


NIM : 21109011021
Kelompok : 3

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2021
SKENARIO 5

Sel

Seorang mahasiswa kedokteran sedang menyaksikan animasi seperti gambar di bawah ini di
laptopnya. Berdasarkan keterangan yang ada dijelaskan struktur dan fungsi sel diantaranya
dinding sel, inti sel dan organel sel. Animasi tersebut juga menjelaskan bagaimana komunikasi
sel terjadi.

Bagaimana anda menyikapi keadaan diatas?

STEP 1 (Identifikasi Istilah Asing)

1.Dinding sel: Bagian terluar sel

2.Komunikasi Sel:Melibatkan pesan atau sinyal kimiawi yang berupa molekul yang diteruskan
dari lokasi ke lokasi lain

3.Inti sel: Bagian dari sel yang didalamnya memiliki materi genetik dan sebagai pusat komando
sel itu sendiri

4.Organel Sel:Komponen yang berada di dalam sel dalam sitoplasma

5.Sel:Materi paling sederhana yang dapat idup dan merupakan unit penyusun mahluk hidup

6.Animasi:Gambar bergerak berbentuk dari pengumpulan objek yang disusun secara beraturan

7.Fungsi Sel:Gambaran peran yang ideal sebagai patokan dalam mengerjakan sesuatu sesuai
tatanan tertentu
STEP 2 (Rumusan Masalah)

1. Apa fungsi dari sel?


2. Apa saja penyusun sel?
3. Bagaimana tahap komunikasi sel terjadi?
4. Apakah sel bisa hancur?
5. Bagaimana peranan sel bagi kehidupan?

STEP 3 (Brainstroming Curah Pendapat)

1. Untuk menjalankan fungsi kehidupan membentuk organisme


2. Membran plasma,Inti sel,Retikulum Endoplasma dan Badan mikro,kompleks
golgi,lisosom,mitokondria,mikro tubulus,mikro filamen
3. Sel berkomunikasi satu sama lain melalui pesan kimiawi. Di dalam jaringan, sebagian
pesan kimiawi berpindah dari sel ke sel melalui taut celah tanpa masuk ke dalam cairan
ekstraseluler.
4. Iya sel bisa hancur karena mikrosis merupakan kondisi cedera pada sel yang
mengakibatkan kematian dinding sel dan jaringan hidup
5. Sel merupakan satuan terkecil mahluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan dan sel
juga merupakan unit terkecil penyusun mahluk hidup

STEP 4 (Peta Konsep)


STEP 5 (TujuanPembelajaran)

Mahasiswa mampu memahami mengetehahui menjelaskan:


1. Definisi sel
2. Struktur dan fungsi sel
3. Macam - macam komunikasi sel
4. Tahapan komunikasi sel
5. Cara kerja sel dalam tubuh (sintesis protein dan reaksi gen)

Step 6 (Pembahasan)

1. Definisi Sel
2. Struktur dan Fungsi Sel

Struktur sel

a. Nukleus
Nukleus terdiri atas massa protoplasma yang lebih kompak (padat), terpisah dari
sitoplasma oleh membran nukleus, yang juga bersifat penyaring selektif, yang
mengizinkan bahan keluar dari nukleus masuk sitoplasma, atau yang masuk ke
dalamnya.Nukleus mengendalikan sel serta semua kegiatannya, nukleus terdiri atas
bagian kromatin DNA, RNA dan protein. Tanpa nukleus sel akan mati.
b. Mitokondria
Nama mitokondria berasal dari penampakannya yang seperti benang (bahasa Yunani
mitos, 'benang') di bawah mikroskop cahaya. Organel ini memiliki dua macam
membran, yaitu membran luar dan membran dalam, yang dipisahkan oleh ruang
antar membran. Luas permukaan membran dalam lebih besar daripada membran luar
karena memiliki lipatan-lipatan, atau krista, yang menyembul ke dalam matriks, atau
ruang dalam mitokondria. Mitokondria adalah tempat berlangsungnya respirasi
seluler, yaitu suatu proses kimiawi yang memberi energi pada sel.
c. Ribosom
Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel dengan laju sintesis protein
yang tinggi memiliki banyak sekali ribosom, contohnya sel hati manusia yang
memiliki beberapa juta ribosom. Ribosom sendiri tersusun atas berbagai jenis protein
dan sejumlah molekul RNA.
d. Reticulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan perluasan selubung nukleus yang terdiri dari
jaringan (reticulum = 'jaring kecil') saluran bermembran dan vesikel yang saling
terhubung. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung
berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi,
tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran
yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari
total membran dalam sel-sel eukariotik.
e. Badan Golgi
Badan golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah
organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua
sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi
ekskresi, misalnya ginjal.
f. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim
hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai
keadaan.
g. Sentriol
Sentriol atau sentrosom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang
sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, di mana nantinya tiap sentriol ini akan
bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah.
h. Membran sel
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara
dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul
hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol).

Fungsi sel

1. Metabolisme Keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu


melakukan aktivitasnya disebut metabolisme, dan sebagian besar reaksi kimia
tersebut terjadi di dalam sel. Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat berupa
reaksi katabolik, yaitu perombakan senyawa kimia untuk menghasilkan energi
maupun untuk dijadikan bahan pembentukan senyawa lain, dan reaksi anabolik, yaitu
reaksi penyusunan komponen sel. Salah satu proses katabolik yang merombak
molekul makanan untuk menghasilkan energi di dalam sel ialah respirasi seluler,
yang sebagian besar berlangsung di dalam mitokondria eukariota atau sitosol
prokariota dan menghasilkan ATP. Sementara itu, contoh proses anabolik ialah
sintesis protein yang berlangsung pada ribosom dan membutuhkan ATP.
2. Komunikasi sel Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan
mengirimkan 'sinyal' dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme
uniseluler serta mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme multiseluler.
Misalnya, bakteri berkomunikasi satu sama lain dalam proses quorum sensing
(pengindraan kuorum) untuk menentukan apakah jumlah mereka sudah cukup
sebelum membentuk biofilm, sementara sel-sel dalam embrio hewan berkomunikasi
untuk koordinasi proses diferensiasi menjadi berbagai jenis sel.

3. Macam-macam Komunikasi Sel

4. Tahapan Komunikasi Sel

Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan


'sinyal' dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme
uniseluler serta mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme
multiseluler. Misalnya, bakteri berkomunikasi satu sama lain dalam proses
quorum sensing (pengindraan kuorum) untuk menentukan apakah jumlah
mereka sudah cukup sebelum membentuk biofilm, sementara sel-sel dalam
embrio hewan berkomunikasi untuk koordinasi proses diferensiasi menjadi
berbagai jenis sel.

Komunikasi sel terdiri dari proses transfer sinyal antarsel dalam bentuk
molekul (misalnya hormon) atau aktivitas listrik, dan transduksi sinyal di
dalam sel target ke molekul yang menghasilkan respons sel. Mekanisme
transfer sinyal dapat terjadi dengan kontak antarsel (misalnya melalui
sambungan pengomunikasi), penyebaran molekul sinyal ke sel yang
berdekatan, penyebaran molekul sinyal ke sel yang jauh melalui saluran
(misalnya pembuluh darah), atau perambatan sinyal listrik ke sel yang jauh
(misalnya pada jaringan otot polos). Selanjutnya, molekul sinyal menembus
membran secara langsung, lewat melalui kanal protein, atau melekat pada
reseptor berupa protein transmembran pada permukaan sel target dan memicu
transduksi sinyal di dalam sel. Transduksi sinyal ini dapat melibatkan
sejumlah zat yang disebut pembawa pesan kedua (second messenger) yang
konsentrasinya meningkat setelah pelekatan molekul sinyal pada reseptor dan
yang nantinya meregulasi aktivitas protein lain di dalam sel. Selain itu,
transduksi sinyal juga dapat dilakukan oleh sejumlah jenis protein yang pada
akhirnya dapat memengaruhi metabolisme, fungsi, atau perkembangan sel.

5. Cara kerja Sel Dalam Tubuh ( sintesis protein dan reaksi gen )

Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida


yang diatur susunannya oleh kode-kode genetik. Proses sintesis protein
dibagi menjadi dua tahapan, yaitu transkripsi dan translasi. Transkripsi
adalah DNA mencetak mRNA di dalam nukleus, translasi adalah
penerjemahan informasi genetik berupa urutan basa nitrogen menjadi asam
amino (Sinta Sasika, 2012:253).
a. Transkripsi
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu
rantai cetakan yang disebut sense, sedangkan pasangan rantai
DNAnya disebut rantai antisense. Terjadi di dalam inti sel.
Transkripsi terdiri dari tiga tahap yaitu :
- Inisiasi (permulaan). Transkripsi diawali oleh promoter, yaitu daerah
DNA tempat RNA polimerase melekat. Promoter mencakup titik awal
transkripsi dan biasanya membentang beberapa pasang nukleotida di
depan titik awal tersebut. Fungsi promoter selain menentukan di mana
transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua rantai
ganda DNA yang digunakan sebagai cetakan.
- Elongasi (pemanjangan). Ketika RNA bergerak di sepanjang DNA,
pilinan rantai ganda DNA tersebut terbuka secara berurutan kira-kira
10-20 basa DNA. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida ke
ujung 3’ dari molekul RNA yang dibentuk di sepanjang rantai ganda
DNA. Setelah sintesis RNA berlangsung, rantai ganda DNA akan
terbetuk kembali dan RNA baru akan terlepas dari cetakannya.

- Terminasi (pengakhiran). Transkripsi berlangsung hingga RNA


polimerase mentranskripsi urutan DNA yang dinamakan terminator.
Terminator merupakan urutan DNA yang berfungsi untuk mengakhiri
proses transkripsi. Pada prokariotik, transkripsi berhenti pada saat RNA
polimerase mencapai titik terminasi. Pada eukariotik, RNA polimerase
terus melewati titik terminasi, 10-35 nukleotida, RNA yang telah
terbentuk terlepas dari enzim tersebut.
b. Translasi
Translasi berlangsung di dalam sitoplasma dan ribosom. Translasi
merupakan proses penterjemahan sutu kode genetik menjadi protein yang
sesuai. Kode genetik tersebut berupa kodon di sepanjang molekul RNA,
sebagai penterjemaahnya RNAt. RNAt membawa asam amino dari
stoplasma ke ribosom.
Molekul RNAt membawa asam amino spesifik pada salah satu
ujungnya yang sesuai dengan triplet nukleotida pada ujung RNAt lainnya
yang disebut antikodon.
Misalnya, perhatikan kodon RNAd UUU yang ditranslasi sebagai
asam amino fenilalanin. RNAt pembawa fenilalanin mempunyai antikodon
AAA yang komplemen dengan UUU agar terjadi reaksi penambahan
fenilalanin pada rantai polipeptida sebelumnya.
RNAt yang mengikat diri pada kodon RNAd harus membawa asam
amino yang sesuai ke dalam ribosom. Melekatnya asam amino pada RNAt
dibantu oleh enzim aminoasil-RNAt sintetase (aminoacyl-tRNA synthetase).
Ribosom memudahkan pelekatan antara antikodon RNAt dengan kodon
RNAd selama sintesis protein. Ribososm tersususn atas subunit besar dan
subunit kecil yang dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul

Step 7 (Kesimpulan)

Berdasarkan skenario di atas adalah dokter harus bisa mekakukan promosi kesehatan atau PHBS
kepada masyarakat, dan juga bisa melakukan pendekatan sosiokultural. Untuk merubah perilaku
masyarakat yang turun temurun tersebut.

DALIL

Surat Al Baqarah ayat 195

Artinya:
"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."

DAFTAR PUSTAKA

1. Anwar, Chairul. 2016. Perancangan Aplikasi Pembelajaran Sintesis Protein Proses


Turunan Transkripsi Dan Translasi Genetika, 25-29.
2. Mimin, Kusmiyati. 2017. Sel Dan Senyawa-Senyawa Kimia Sebagai Dasar Kehidupan, 9-
16.
3. Subagiartha, I Made. 2018. Sel Struktur, Fungsi, Dan Regulasi, 20-21.
4.

Anda mungkin juga menyukai