Sel-sel hewan dan tumbuhan disatukan sebagai jaringan terutama oleh matriks
ekstraseluler, yaitu jejaring kompleks molekul yang disekresikan sel dan berfungsi
utama membentuk kerangka pendukung. Terutama pada hewan, sel-sel pada
kebanyakan jaringan terikat langsung satu sama lain melalui sambungan sel.
Matriks ekstraseluler sel hewan berbahan penyusun utama glikoprotein (protein
yang berikatan dengan karbohidrat pendek), dan yang paling melimpah ialah kolagen
yang membentuk serat kuat di bagian luar sel. Serat kolagen ini tertanam dalam jalinan
tenunan yang terbuat dari proteoglikan, yang merupakan glikoprotein kelas lain. Variasi
jenis dan susunan molekul matriks ekstraseluler menimbulkan berbagai bentuk,
misalnya keras seperti permukaan tulang dan gigi, transparan seperti kornea mata, atau
berbentuk seperti tali kuat pada otot. Matriks ekstraseluler tidak hanya menyatukan sel-
sel tetapi juga memengaruhi perkembangan, bentuk, dan perilaku sel.
GAP Junction pada Hewan
Pada hewan, gap junction teridentifikasi sebagai koneksi simplasmik antar sel.
Struktur GAP teridentifikasi sebagai struktur sistem komunikasi antar sel dalam
kelompok ini. Namun, jembatan seluler lainnya yang teridentifikasi disebut TNT.
Saluran TNT yang menghubungkan sel primer epitel bronkial ditemukan dan diberi
nama jembatan epitel tipe I dan II. Jembatan epitel mewakili hubungan tubular langsung
terpanjang antara sel dengan panjang hingga 1 mm dan secara structural berbeda dari
koneksi seluler lainnya. Jembatan epitel tipe I berperan sebagai transportasi komponen
seluler antara sel mirip dengan koneksi antar sel lainnya, sedangkan jembatan epitel tipe
II secara fungsional berbeda dari semua koneksi yang diketahui dan memediasi migrasi
sel epitel dari satu massa sel epitel ke yang lain. Pengamatan baru ini menunjukkan
bahwa dalam sel hewan, jenis sel khusus memerlukan sistem komunikasi antar sel
khusus.
Gap junction adalah saluran sempit dengan ukuran pori- pori 2 - 3 nm yang
memfasilitasi koneksi sitoplasma antar sel, sehingga memungkinkan pertukaran arus
listrik, molekul kecil, metabolit, dan ion dengan berat molekul rendah dengan ukuran
hingga 1 kDa. Selain itu, itu baru-baru ini ditunjukkan bahwa molekul RNA pengatur
kecil mampu efek non-sel-otonom dengan bergerak melalui gap junction
Maekawa, T., Kashkar, H., & Coll, N. S. (2022). Dying in self-defence: a comparative overview
of immunogenic cell death signalling in animals and plants. Cell Death & Differentiation, 1-11.
Gainetdinov, I., Colpan, C., Arif, A., Cecchini, K., & Zamore, P. D. (2018). A single mechanism
of biogenesis, initiated and directed by PIWI proteins, explains piRNA production in most
animals. Molecular cell, 71(5), 775-790.
LAMPIRAN