Anda di halaman 1dari 6

Sel merupakan unit structural terkecil dari organisme hidup.

Sel di kelilingi oleh


selaput/membrane sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks, dan
bentuk-bentuk subselular, organel sel, yang juga dikelilingi membran. Protoplasma
terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus), Salah satu bagian dari inti sel
terdapat plasma inti atau nukleoplasma. Secara struktural, sel merupakan satuan terkecil
mahluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan, yang merupakan unit terkecil
penyusun mahluk hidup. Secara fungsional, sel berfungsi untu menjalankan fungsi
kehidupan (menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunya berfungsi), kemudian
membentuk organisme.
Setiap sel meiliki perbedaan, tetapi juga memliki persamaan. Misalnya, tiap –
tiap sel memerlukan nutrisi untuk mempertahankan kehidupan, dan semua sel hampir
seluruhnya mempunyai nutrein yang sama jenisnya. Semua sel menggunakan oksigen
sebagai salah satu zat utama untuk membentuk energy pada semua sel dasarnya adalah
sama dan semua sel juga mengirimkan hasil – hasil akhir reaksi – reaksi kimianya ke
dalam cairan sekitarnya. Hampir semua sel juga mempunyai kemampuan untuk berbiak
atau memperbanyak diri. Bila ada sel yang rusak maka sel – sel yang tersisa dari
jenisnya akan memperbanyak diri sampai jumlahnya kembali lengkap. Sel mengadung
dua bagian utama, inti dan sitoplasma. Inti dipisahkan dari sitoplasma oleh mebran inti
dan sitoplasma dipisahkan dari cairan sekitarnya oleh membrane sel. Substansi yang
menyusun sel bersama–sama disebut protoplasma. Protoplasma terdiri atas lima zat
dasar yaitu air, elektroit, protein, lipid dan karbohidrat.
Secara umum, sel tersusun atas: membran sel, sitoplasma, inti, dan organella
seluler. Bagian-bagian tersebut berfungsi secara terpadu untuk mempertahankan
kehidupan sel. Bagian-bagian sel tersebut adalah:
1. Membran sel yaitu selaput yang membatasi sel dengan lingkungan
disekelilingnya, bersifat semipermiabel dan berfungsi sebagai pelindung,
penyaring dan pengatur masuknya zat-zat dari luar sel ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel keluar sel. Membran sel merupakan selaput
yang luar biasa istimewanya. Sesuai dengan teori mosaik; membran sel
tersusun atas lipid bilayer, dan terdapat protein integral, saluran-saluran.
Ibaratnya berperan sebagai pintu gerbang seluler.
2. Sitoplasma atau cairan sel yaitu substansi cair yang mengisi ruang dalam sel.
Fungsinya sebagai tempat terlarutnya zat-zat yang diperlukan untuk aktivitas
seluler.
3. Nukleus atau inti sel yaitu bangunan berbentuk bulat biasanya ditengah sel
dan mengandung materi genetik DNA dan RNA. Fungsinya mengatur
kegiatan sel secara keseluruhan yang meliputi; sintesis protein, pengaturan
masuknya zat-zat yang dibutuhkan sel, pembelahan sel (reproduksi dan
pewarisan keturunan).
4. Mitokondria yaitu bangunan lonjong yang didalam terdapat banyak
lipatanlipatan. Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pernafasan sel yaitu
proses pemecahan glukosa oleh oksigen (O2) menjadi energi, air dan karbon
dioksida (CO2). Energi tersebut digunakan untuk aktivitas sel.
5. Ribosoma yaitu bangunan bulat kecil-kecil yang fungsinya untuk menyusun
dan membentuk protein.
6. Badan Golgi fungsinya untuk mengekspor protein dari dalam sel keluar sel.
7. Lisosom tempat digesti seluler, termasuk penghancuran benda-benda asing
seperti: bakteri, virus dsb.

Sel-sel hewan dan tumbuhan disatukan sebagai jaringan terutama oleh matriks
ekstraseluler, yaitu jejaring kompleks molekul yang disekresikan sel dan berfungsi
utama membentuk kerangka pendukung. Terutama pada hewan, sel-sel pada
kebanyakan jaringan terikat langsung satu sama lain melalui sambungan sel.
Matriks ekstraseluler sel hewan berbahan penyusun utama glikoprotein (protein
yang berikatan dengan karbohidrat pendek), dan yang paling melimpah ialah kolagen
yang membentuk serat kuat di bagian luar sel. Serat kolagen ini tertanam dalam jalinan
tenunan yang terbuat dari proteoglikan, yang merupakan glikoprotein kelas lain. Variasi
jenis dan susunan molekul matriks ekstraseluler menimbulkan berbagai bentuk,
misalnya keras seperti permukaan tulang dan gigi, transparan seperti kornea mata, atau
berbentuk seperti tali kuat pada otot. Matriks ekstraseluler tidak hanya menyatukan sel-
sel tetapi juga memengaruhi perkembangan, bentuk, dan perilaku sel.
GAP Junction pada Hewan
Pada hewan, gap junction teridentifikasi sebagai koneksi simplasmik antar sel.
Struktur GAP teridentifikasi sebagai struktur sistem komunikasi antar sel dalam
kelompok ini. Namun, jembatan seluler lainnya yang teridentifikasi disebut TNT.
Saluran TNT yang menghubungkan sel primer epitel bronkial ditemukan dan diberi
nama jembatan epitel tipe I dan II. Jembatan epitel mewakili hubungan tubular langsung
terpanjang antara sel dengan panjang hingga 1 mm dan secara structural berbeda dari
koneksi seluler lainnya. Jembatan epitel tipe I berperan sebagai transportasi komponen
seluler antara sel mirip dengan koneksi antar sel lainnya, sedangkan jembatan epitel tipe
II secara fungsional berbeda dari semua koneksi yang diketahui dan memediasi migrasi
sel epitel dari satu massa sel epitel ke yang lain. Pengamatan baru ini menunjukkan
bahwa dalam sel hewan, jenis sel khusus memerlukan sistem komunikasi antar sel
khusus.
Gap junction adalah saluran sempit dengan ukuran pori- pori 2 - 3 nm yang
memfasilitasi koneksi sitoplasma antar sel, sehingga memungkinkan pertukaran arus
listrik, molekul kecil, metabolit, dan ion dengan berat molekul rendah dengan ukuran
hingga 1 kDa. Selain itu, itu baru-baru ini ditunjukkan bahwa molekul RNA pengatur
kecil mampu efek non-sel-otonom dengan bergerak melalui gap junction

PERANAN piRNA pada HEWAN


hewan menghasilkan RNA yang berinteraksi dengan PIWI (piRNA), RNA kecil
yang memandu protein PIWI untuk menutup transposon dan mengatur ekspresi gen
(Ceko dan Hannon, 2016). piRNA yang melengkapi transposon memastikan stabilitas
genom di garis germinal hewan yang beragam seperti kalajengking, lebah madu, dan
tikus; di banyak arthropoda, piRNA juga melindungi jaringan somatik dari transposon
dan virus. Dalam testis mamalia, kelas piRNA yang berbeda (1) DNA langsung dan
metilasi histon dari urutan transposon selama embriogenesis (2) represi pasca-
transkripsi transposon kemudian dalam spermatogenesis Pada hewan, panduan RNA
(piRNA) yang berinteraksi dengan PIWI Protein PIWI untuk membungkam transposon
dan mengatur ekspresi gen.
Daftar Pustaka
Bloemendal, S., & Kück, U. (2013). Cell-to-cell communication in plants, animals, and fungi: a
comparative review. Naturwissenschaften, 100(1), 3-19.

Maekawa, T., Kashkar, H., & Coll, N. S. (2022). Dying in self-defence: a comparative overview
of immunogenic cell death signalling in animals and plants. Cell Death & Differentiation, 1-11.

Gainetdinov, I., Colpan, C., Arif, A., Cecchini, K., & Zamore, P. D. (2018). A single mechanism
of biogenesis, initiated and directed by PIWI proteins, explains piRNA production in most
animals. Molecular cell, 71(5), 775-790.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai