Anda di halaman 1dari 3

BRAND EXTENSION : INDOMIE

ANALISIS MASALAH

Persaingan bisnis yang semakin ketat pada pasca pandemi membuat perusahaan untuk
memiliki strategi yang tepat agar unggul dalam bersaing dengan perusahaan lain atau
mampu menjalankan bisnisnya. Metode SWOT digunakan dalam laporan ini untuk
mendeskripsikan dan memilih strategi yang tepat untuk daya saing perusahaan.
Persaingan merek yang semakin ketat dewasa ini, membuat perusahaan harus berusaha
semaksimal mungkin menciptakan strategi yang efektif agar merek yang dimiliki dapat
bersaing dan mampu diterima oleh konsumen. Strategi yang digunakan tentunya harus
sesuai dan mampu dengan mudah diterima oleh konsumen. Salah satu strategi yang telah
banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah brand extension. Salah
satu merek yang menerapkan strategi brand extension adalah Indomie, dengan
menciptakan merek turunannya yaitu Sosis.

Analisis SWOT Indomie

Strength Weakness
1. Produk yang terpercaya baik 1. Belum menggunakan
nasional maupun bahan baku alternative
internasional. 2. Health issue masyarakat
2. Segmentasi pasar sesuai terhadap produk Indomie
dengan kebutuhan konsumen 3. Permintaan pasar belum
3. Kecepatan dalam menjangkau terpenuhi
konsumen 4. Bahan Baku yang berasal
dari Impor
Opportunity ( SO ) ( WO )
1. Segmen pasar yang 1. Mendiversifikasi Membuat iklan yang menarik
baru produk indomie tidak yang ditujukan untuk segmen
2. Diversifikasi pada dari segi rasa, pasar baru dan semakin
produk lain melainkan bentuk
melekatkan brand Indofood
3. Daya beli konsumen 2. Menambah jenis
meningkat produk Indomie dengan baik • Dengan adanya
daya beli masyarakat, maka
akan mempermudah
pendistribusian produ
Threats ( ST ) ( WT )
1. Kompetitor 1. Peluang menciptakan 1. Pengembangan produk
mengeluarkan produk produk baru sangat indomie yang inovatif
yang inovatif tinggi 2. Produk baru yang lebih
2. Harga bahan nabati 2. Indomie masih bisa sehat
yang fluktuatif melakukan subtitusi
terhadap bahan nabati
yang digunakan
Berdasarkan uraian Analisis SWOT pada produk indomie diketahui bahwa terbagi
menjadi dua factor yaitu faktor internal (Strength dan Weakness) dan Faktor Eksternal
(Opportunity dan Threats)
Internal

Strength yang teridentifikasi antara lain


1. Produk yang terpercaya baik nasional maupun internasional.
2. Segmentasi pasar sesuai dengan kebutuhan konsumen
3. Kecepatan dalam menjangkau konsumen,
Weakness yang teridentifikasi antara lain
1. Belum menggunakan bahan baku alternative
2. Health issue masyarakat terhadap produk Indomie
3. Permintaan pasar belum terpenuhi
4. Bahan Baku yang berasal dari Impor

Eksternal
Opportunity yang teridentifikasi antara lain
1. Segmen pasar yang baru
2. Diversifikasi pada produk lain
3. Daya beli konsumen meningkat
Threats yang teridentifikasi antara lain
1. Kompetitor mengeluarkan produk yang inovatif
2. Harga bahan nabati yang fluktuatif

Segmentasi Sosis Indomie


Di segmentasi geografisnya, Sosis Indomie menujukan semua pasar yang ada di
wilayah Indonesia. Tidak hanya di perkotaan, tapi kita juga bisa menemukan
produk Sosis Indomie di pinggiran kota, bahkan pedesaan. Secara demografis,
Sosis Indomie menargetkan orang-orang di semua kalangan dan jenis kelamin.
Produk Sosis Indomie diproduksi untuk semua kalangan dan untuk dikonsumsi
siapa saja. Secara psikografis, Sosis Indomie ditujukan untuk kalangan kelas sosial
menengah. Tapi bisa juga untuk kelas kalangan bawah mengingat ada harga
kemasan yang bisa dijangkau kelas kalangan bawah dengan harga pasar Rp
1.000,- dan Rp 19.000,- Selain itu Sosis Indomie diperuntukkan bagi orang-orang
dengan gaya hidup praktis dan sehat dengan kemasan yang mudah didapat dan
dibawa, sehingga Sosis Indomie cocok bagi orang aktif dengan mobilitas yang
tinggi.

Faktor Perilaku
Produk Sosis Indomie cocok untuk dikonsumsi oleh semua karakteristik
masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup cenderung
konsumtif dan praktis. Selain itu Sosis Indomie diperuntukkan bagi orang yang
membutuhkan makanan cepat saji yang menginginkan Sosis dengan rasa dan
tekstur yang berbeda yang terbuat tidak hanya dari bahan baku hewani (daging),
melainkan nabati (terigu) dari biasanya, yang dapat untuk dikonsumsi sehari-hari
atau saat mereka sedang sibuk bekerja. Sehingga membutuhkan makanan yang
cepat dan mengenyangkan.

Anda mungkin juga menyukai