Anda di halaman 1dari 17

Executive Summary

PT. Indofood CBP Sukses Makmur

PT. Indofood CBP Sukses Makmur merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada
bidang produksi produk makanan dan minuman. Indofood didirikan pada 14 Agustus 1990 oleh
Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang berubah nama menjadi PT
Indofood CBP Sukses Makmur pada tanggal 5 Februari 1994. PT. Indofood memproduksi
produk makanan dan minuman kebutuhan masyarakat seperti mie, minyak goring, minuman
ringan dll. Saat ini, Indofood merupakan perusahaan consumer goods terbesar di Indonesia.
Perusahaan menjual produk nya hingga Australia, Afrika, Amerika hingga Eropa. Pada beberapa
waktu lalu, salah satu produk Indofood, yaitu indomie berhasil menjadi salah satu produk mie
terenak di dunia. Hal ini menggambarkan jika produk dalam negeri memiliki kualitas yang
sangat tinggi dimata global. PT. Indofood telah berkembang sangat pesat. Hal ini terjadi karena
perusahaan memproduksi produk kebutuhan pokok masyarakat yang pastinya selalu dibutuhkan
setiap harinya. Pada masa pandemic, permintaan produk tetap tinggi. Hal ini terjadi karena
kebutuhan pokok masyarakat tetap harus dibeli dan menyebabkan penjualan perusahaan
meningkat. Dalam menjalankan usahanya, PT. Indofood memiliki beberapa divisi yang
membantu proses produksi yaitu :

 Divisi Dairy : memproduksi produk susu dengan merk Indomilk, Cap Enak, Tiga Sapi,
Kremer, Milkuat, Orchid dll
 Divisi Mie : Indomie, Supermie, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun, Mie Telur Cap 3 Ayam
 Divisi Bumbu Makanan : Chitato, Chiki, Qtela, Jetz, Cheetos dll
 Divisi Bumbu : Indofood Freis, Bumbu Racik, Sambal Indofood dll
 Divisi Nutrisi : Promina, Sun, Govit, Provita
 Divisi Makanan dan Minuman Spesial : Ichi Ocha, Cafela Latte, Tekita, Fruitamin, Pepsi,
Miranda dll.

Visi Misi Perusahaan

VISI
Produsen Barang-Barang Konsumsi yang Terkemuka
MISI
 Senantiasa melakukan Inovasi, fokus pada kebutuhan Pelanggan, menawarkan Merek-
merek unggulan dengan Kinerja yang tidak tertandingi
 Menyediakan produk berkualitas yang merupakan pilihan pelanggan
 Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami
 Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan
 Meningkatkan stakeholder's value secara berkesinambungan
Struktur Organisasi
Situation Analysis

1. Analisis Lingkungan Internal


Dalam analisis lingkungan internal bisnis PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, terdapat
beberapa factor yang mempengaruhi yaitu :
 Pengembangan kualitas produk yang dilakukan secara berkelanjutan
menggunakan biaya rendah
 Peningkatan penggunaan teknologi baik dalam produksi maupun informasi
 Memperluas jaringan pemasaran baik retaik maupus pedagang besar didalam dan
luar negeri
 Meningkatkan kualitas SDM melalui berbagai pelatihan dan pengembangan
2. Analisis Lingkungan Konsumen
Konsumen perusahaan Indofood tidak hanya berada di Indonesia, melainkan di seluruh
dunia. Seperti contoh di Amerika dan Australia. Produk indomie merupakan kegemaran
masyarakat di Negara tersebut. Hal ini terjadi karena etos kerja yang tinggi di kedua
Negara memaksa warganya yang sibuk bekerja untuk makan makanan cepat saji, salah
satunya indomie. Di Amerika, indomie dijual dengan harga $1 per 3 bungkusnya.
Sedangkan di Australia indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya
3. Analisis Lingkungan Eksternal
 Ekonomi
Menurut Bursa Efek Indonesia, Indofood merupakan perusahaan yang mengusasi
90% pangsa pasar consumer goods di Indonesia. Produk unggulan dari Indofood
adalah Indomie. Bahkan di Australia, pada persaingan produk mie instans,
Indomie menguasai 70% pangsa pasar produk mie di Negara tersebut. Perusahaan
kian menuai perkembangan tiap tahunnya. Namun pada 2019 hingga 2021
perusahaan mengalami penuruna kinerja akibat imbas dari pandemic covid-19.
 Sosial Budaya
Kondisi masyrakat Indonesia yang gemar makan mie merupakan salah satu factor
pendorong perkembangan perusahaan. Tidak hanya mie, Indofood menyajikan
berbagai kebutuhan pokok dengan harga murah dan terjangkau lainnya.
Masyarakat Indonesia menaruh nilai lebih pada mie sebagai makanan pokok
pengganti nasi. Hal ini menyebabkan mie instan tidak bisa lepas dari kebutuhan
masyarakat Indonesia
 Demografi
Perusahaan menargetkan penjualan produk bagi pengguna diatas 3 tahun keatas.
Namun terdapat beberapa produk nutrisi yang berfokus pada bayi dibawah 3
tahun seperti Sun, dan bubur bayi lainnya.
 Politik dan Hukum
Politik dan Hukum berpengaruh pada kinerja bisnis. Seperti adanya aturan dan
kesepakatan Negara anggota WTO tentang kebijakan pengolahan sapi perahdan
sapi potong. Kebijakan tersebut akan berpengaruh pada kinerja bisnis. Dari segi
hukum PT. Indofood didirikan dengan akta pendirian atas nama PT. Panganjaya
Intikusuma akta pendirian no 228 yang kemudian diubah dengan akta no 249, dan
akta no 171 tanggal 15 November 1994.

SWOT Analysis

1. Strenght
 Brand yang kuat baik nasional maupun international
 Tanggung jawab social tinggi
 Memiliki bisnis pada agribisnis dan non agribisnis
 Strategi pemasaran baik
 Sistem manajemen terdesentralisasi
2. Weakness
 Terlalu banyak brand yang dikeluarkan
 Banyaknya inovasi produk
 Produk yang tidak dapat dibedakan oleh konsumen
 Persediaan bahan baku bergantung pada impor dari Negara lain
3. Opportunity
 Melakukan perluasan area penjualan ke Negara yang belum dicapai
 Melakukan diversifikasi bisnis
 Pengambangan segmen bisnis baru
 Memiliki posisi yang kuat terutama pada produk cepat saji
4. Threat
 Persaingan produk dengan pesaing sejenis yang semakin tinggi
 Persaingan harga dengan competitor
 Isu produk sehat
 Pandemic covid-19
5. Matriks SWOT

STRENGHTS (S) WEAKNESSES (W)


1) Terlalu banyak brand

1) Brand yang kuat baik yang dikeluarkan


IFAS atau EFI nasional maupun 2) Banyaknya inovasi

international produk

2) Tanggung jawab social 3) Produk yang tidak

tinggi dapat dibedakan oleh

3) Memiliki bisnis pada konsumen

agribisnis dan non agribisnis


4) Strategi pemasaran baik
5) Sistem manajemen
terdesentralisasi
EFAS atau EFE

OPPORTUNITIES (O ) StrategiSO Strategi WO

1) Melakukan perluasan area -Meningkatkan - Memanfaatkan


penjualan ke Negara yang loyalitas pelangga n teknologi informasi
belum dicapai dengan memperluas dengan mengemba ngka
2) Melakukan diversifikasi bisnis jangk aua n kegiatan n sistem e- Publication
3) Pengambangan segmen bisnis program CSR Indofood untuk membantu
baru di berba gai daera h kegiatan bisnis, serta
4) Memiliki posisi yang kuat dimana perusahaan meningkatkan loyalitas
terutama pada produk cepat saji berproduksi. (S1, S3, O1, pelangga n dan citra
O5, O6) public
-Memberikan informasi - Membuat kegiatan /
melalui internet dengan progr am sosial dengan
mengoptimalkan e- bekerja sama
publication seba gai dengan per usahaa n
media publikasi yang memiliki produk
kegiatan per usahaa n. sejenis dan
memanfaatkan tenaga
keja yang memadai.

THREATS (T) Strategi ST Strategi WT

1) Persaingan produk dengan - Memberikan - Melakukan inovasi dalam


pesaing sejenis yang informasi mengenai sistem publikasi
semakin tinggi program CSR perusahaan dengan
2) Persaingan harga dengan perusahaan melalui memanfaatkan teknologi
competitor sistem publikasi secara informasi dan media
3) Isu produk sehat online untuk internet untuk
4) Pandemic covid-19 meningkatkan citra meningkatkan daya saing
perusaha an da n perusahaan.
-
memenangkan persainga
- Menggunakan teknologi
n dalam dunia industri.
informasi untuk
- Menjaga loyalitas
membantu memudahkan
pelanggan dengan
kegiatan karyawan
meningkatkan pelay ana
dalam memberikan
n bagi para pela nggan.
informasi kepada
- Perusahaan mulai
pelanggan, sehingga
mengembangkan
karyawan dapat terus
produk sehat dan alami
berfokus untuk
- Antisipasi bencana meningkatkan kinerjanya
pandemi Meningkatkan kualitas
produk guna
menghindari persaingan
harga

6. Developing Competitive Advantage


Keunggulan kompetitif adalah keunggulan bersaing yang dilakukan perusahaan guna
memenangkan persaingan di sebuah segmen pasar. Terdapat strategi yang digunakan
guna memenangkan konsumen didalam pasar. Pada perusahaan Indofood, guna
memperoleh Competitive Advantage , perusahaan berusaha menjangkau seluruh aspek
kebutuhan masyarakat. Strategi yang digunakan adalah dengan membuat brand dari
produk yang mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat seperti mie, susu,
minuman, makanan ringan hingga bumbu dapur. Hal ini dilakukan guna menguasai
consumer goods market secara menyeluruh.
7. Developing Strattegic Focus
Fokus strategi yang dibangun Indofood adalah menciptakan produk yang mampu
memnuhi kebutuhan rumah tangga dan nutrisi masyarakat. Dalam hal ini, perusahaan
berusaha menjual produk dengan harga murah dan dapat dijangkau oleh semua segmen
pasar yang ada.

Marketing Goals And Objectives

1. Marketing Goals
Tujuan pemasaran perusahaan Indofood adalah menjangkau seleuuh masyarakat dunia
yang beragam dengan beragam keinginan dan kebutuhan pokok. Perusahaan berusaha
hadir disetiap makanan dan kegiatan yag dilakukan konsumen mereka. Contoh, apabila
konsumen mereka merasa lapar, prduk indomie siap menjadi santapan. Begitu pula dalam
kegiatan memasak, perusahaan menyediakan produk minyak goring, hingga bumbu
penyedap instan
2. Marketing Objective
Tujuan yang telah dicapa perusahaan adalah mampu menjual produk Indofood secara
global. Perusahaan berhasil memadukan cita rasa Indonesia dan menjual produk asli
dengan rasa Indonesia pada masyarakat dunia. Hasilnya diperoleh pun positif dan
perusahaaan mendapatkan keuntungan yang besar

1. Where do customer purchase the firm’s product


PT. Indofood memiliki strategi penjualan hulu ke hilir dengan proses produksi yang
terstruktur disertai distribusi kepada para merchant. Perusahaan menjual produk dalam
jumlah besar kepada para distributor atau supplier besar. Produk disalurkan kepada
pedagang kecil melalui penjualan berupa produk grosir dan toko kecil menjual berupa
produk eceran. Konsumen dapat membeli dan menemukan pada toko kecil, warung atau
minimarket dan supermarket
2. Why and how the customer select the firm’s product
Produk Indofood memiliki segmentasi sendiri di pasar. Indofood dalam memproduksi
produk mengutamakan kualitas dan harga yang bersaing. Salah satu produk Indofood
yang mendunia adalah produk Indomie. Produk mie asal Indonesia ini menjadi produk
mie terenak di dunia. Perusahaan berhasil mengkolaborasikan produk lokal dengan cita
rasa international sehingga membuat produk dapat diterima oleh dunia international
sebagai mie terenak.
3. Why do potential customer not purchase the firm’s products
Salah satu kecenderungan produk Indofood adalah memiliki harga yang tinggi ketimbang
produk serupa. Indofood memberikan harga yang lebih tinggi mengingat kualitas yang
ditawarkan. Penentuan harga yang dilakukan Indofood sesuai dengan kualitas dan
segmen yang ditentukan. Namun karena rasa dari produk Indofood memiliki kenikmatan
lebih, maka banyak pembeli diluar segmen yang membeli produk. Banyak pembeli yang
meninggalkan produk karena harga yang tinggi. Selain itu, banyak produk pengganti
yang menjual produk serupa.
C. External Environment
 Competition
Indofood sebagai perusahaan cunsumer goods di Indonesia memilki banyak
pesaing skala lokal maupun international. Kompetisi produk consumer goods di
Indonesia terbilang ketat. Banyak perusahaan baik perusahaan publik maupun
perusahaan privat memiliki produk yang serupa. Perusahaan bersaing pada
kualitas produk dan juga segmen pasar serupa. Salah satu contoh pesaing
Indofood adalah perusahaan Wings yang menjual produk Supermie. Produk ini
bersaing dalam rasa, penjualan, hingga iklan yang serupa.

 Economic, Growth, Stablity


Kekuatan ekonomi Indofood berasal dari semakin naiknya laba yang diperoleh
oleh Indofood. Pada kuartal III 2014 Indofood membukukan laba bersih sebesar
Rp 3 Triliun atau melonjak sekitar 57,6% dibandingkan periode sama tahun 2013
yang hanya sebesar Rp 1,9 triliun. Sementara itu, penjualan bersih tumbuh
sebesar 22,1% menjadi Rp50,39 triliun, dibandingkan kuartal III 2013 yang hanya
Rp 41,28 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh kinerja kelompok usaha strategis,
terutama penjualan kelompok budidaya dan pengolahan sayuran. Atas laba yang
diperoleh, maka Indofood dapat mengembangkan perusahaan dengan
memanfaatkan penerimaan yang diperoleh. Indofood mengalokasikan Rp9,6
triliun untuk belanja modal, 27% digunakan untuk membangun pabrik baru, 18%
untuk ekspansi bisnis bogasari, 32% untuk memperluas sektor agribisnis,
sedangkan sektor distribusi dan budidaya masing-masing memperoleh 2% dan
20%. Hal tersebut menunjukkan bahwa Indofood memiliki kekuatan ekonomi
yang dapat digunakan untukmengembangkan perusahaannya guna
mempertahankan keberlangsungan bisnis. Pada tahun 2020, perusahaan
mengalami penurunan penjualan yang diakibatkan karena adanya covid-19.
Namun penurunan nilai tersebut tidak berlangsung lama karena produk consumer
goods memiliki pangsa pasar yang tidak pernah habis.
 Politic
Pada Oktober 2010 Indofood mengalami masalah dalam perijinan yaitu pada
produk Indomie. Pihak berwenang Taiwan mengumumkan bahwa Indomie yang
beredar di Taiwan mengandung dua bahan pengawet yang terlarang, sehingga
dilakukan penarikan terhadap seluruh produk Indomie di pasaran Taiwan. Selain
di Taiwan, dua supermarket besar di Hong Kong, ParknShop dan Wellcome, juga
menarik Indomie dari rak penjualan mereka. Bahkan di Kanada dan Eropa juga
dilakukan hal yang sama terhadap produk Indomie. Setelah dilakukan penelitian,
importir Indomie Hong Kong, Fok Hing Trading, menyatakan bahwaIndomie
tetap aman dikonsumsi dan memenuhi standar Hong Kong serta Organisasi
Kesehatan Dunia.
 Legal
PT London Sumatra, anak usaha Indofood, kena sanksi penangguhan sertifikat
oleh Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Dari investigasi lembaga ini
menyebutkan ada berbagai pelanggaran standar prinsip dan kriteria RSPO
maupun hukum ketenagakerjaan di Indonesia oleh Lonsum. Sejak Juli 2016,
Rainforest Action Network (RAN), International Labour Rights Forum (ILRF)
dan Organisasi Penguatan dan Pengembangan Usaha-Usaha Kerakyatan
(OPPUK) melaporkan temuan investigasi secara independen soal pelanggaran
pada pekerja di perkebunan Lonsum, merupakan anggota RSPO. Laporan itu
dirilis dengan judul ”The Human Cost of Conflict Palm Oil: Indofood, PepsiCo’s
Hidden Link to Worker Exploitation in Indonesia.” Proses penyelesaian masalah
pun ditangani RSPO dan menyebutkan Lonsum terindikasi melanggar standar
RSPO dan aturan hukum di Indonesia, antara lain praktik perburuhan eksploitatif
(pekerja tak dibayar layak, memperkerjakan kondisi rentan, berbaya dan tidak
sehat serta berisiko tinggi ada buruh anak).
 Technology Advancements
Kesuksesan Indofood tidak terlepas dari kecanggihan teknologi saat ini. Indofood
menggunakan kemajuan teknologi dalam hal:
a) Digunakan untuk melakukan komunikasi dengan anak perusahaan yang
tersebar di berbagai wilayah maupun berkomunikasi dengan para
karyawannya.
b) Digunakan untuk mengembangkan lahan bisnis di berbagai wilayah.
c) Digunakan dalam penentuan strategi pemasaran produknya.
d) Digunakan untuk memperkenalkan produk-produk Indofood melalui iklan
di berbagai media.
e) Digunakan untuk mendorong kemajuan hasil produktifitasnya.
Kini, Indofood memakai aplikasi hasil pengembangan sendiri tim TI internalnya
(in-house development) untuk mendukung kebutuhan distribusi, pemasaran, dan
administrasi. Aplikasi system Indofood menggunakan SAP. SAP merupakan
software ERP (Enterprise Resource Planning) yang terbesar didunia. Software
yang berasal dari Jerman ini sudah banyak digunakan diseluruh belahan dunia,
bahkan hampir seluruh perusahaan besar maupun menengah di Indonesia telah
menggunakan SAP, seperti perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, tbk.
 Socioculture Trends
Budaya Indofood yang hingga kini masih dijaga adalah berupa warisan kekuatan
merek yang telah dikenal oleh rakyat Indonesia, dantelah menjadi sahabat rakyat
Indonesia selama bertahun-tahun. Sehingga meskipun persaingan sangat ketat,
Indofood dengan merek-merek warisannya tetap menjadi pemimpin pasar di
segmen khusus mereka dengan reputasi untuk kualitas dan nilai yang tetap tidak
tertandingi. Dari segi sosial, produk-produk Indofood telah dianggap sebagai
produk yang layak dan disukai semua kalangan dan dianggap cocok dalam setiap
kegiatan. Contohnya pada saat terjadi bencana alam, maka banyak orang
Indonesia yang memberikan sumbangan berupa Indomie,salah satu produk
Indofood

Marketing Strategy

1. Primary and Secondary Target Market


Primary Target Market
 Target konsumen : anak-anak usia 5-12 tahun, remaja usia 12-18 tahun, dewasa
18 +
 Demografis : target konsumen produk Indofood adalah anak-anak, remaja, dan
ibu rumah tangga
 Geografis : Penjualan merata seluruh Indonesia
 Kebutuhan : kebutuhan akan makanan pokok, makanan siap saji
 Pola pembelian : rutin
Secondary Target Market
 Target konsumen : para pekerja yang memiliki waktu singkat untuk makan
 Demografis : Masyarakat menengah bawah, masyarakat menengah atas
 Kebutuhan : makanan pengganti nasi
 Pola pembelian : jarang

2. Product Strategy
Satu paket standar Indomie memiliki massa 85 gram, dan ada 2 sachet berisi 5 bumbu
diantaranya : kecap manis, saus sambal, minyak kelapa sawit, bubuk rasa dan
bawang goreng, selain itu juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram.
Produk yang dihasilkan oleh Indomie adalah mie berkualitas tinggi dengan berbagai
varian. Ada Indomie goreng, Indomie Rasa Soto, Indomie Kari Ayam, dan Bahkan
Tradisional Rasa Indomie seperti Cakalang, Soto Betawi dan Soto Madura, selain itu ada
duo Indomie dan Indomie goreng premium. Kemasan produk indomie memiki warna
cerah dan menarik. Warna ini bersifat atraktif dan menarik perhatian konsumen.
3. Pricing Strategy
Penetapan harga produk mie instan di Indonesia berbeda dengan produk Indofood
lainnya, hal tersebut dikarenakan dalam menentukan harga mie instan Indofood
membidik 2 target pasar yaitu kalangan menengah ke atas dan kalangan menengah ke
bawah. Untuk membidik target menengah ke atas, Indofood menggunakan Indomie
sebagai produk yang digunakan. Dengan sudah dimilikinya brand mie instan dan produk
yang lebih elegan, strategi harga Indomie ditentukan dengan memilih strategi harga di
atas rata-rata pesaing atau sedikit lebih mahal, namun juga diimbangi dengan kualitas
produk yang baik. Sementara itu untuk target mengah ke bawah, Indofood meluncurkan
Supermi dan Sarimi, dan strategi harga yang digunakan ialah menggunakan strategi harga
sama dengan rata-rata pesaing. Namun di luar negeri, harga Indomie masih tergolong
murah jika dibandingkan dengan mie instan dari negara lain. Indomie dapat dibeli secara
satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus
yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga indomie relatif ekonomis, di Indonesia
pada tahun 2014 sebesar Rp 1.800,00. Di tahun 2010 indomie dihargai Rp. 1350,00 per
bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar Amerika. Di Australia, tahun 2014 indomie dijual
dengan harga 69 sen per bungkusnya atau Rp5.700,00, sedangkan di Amerika Serikat
pada tahun 2009, indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya, dan dapat
ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Foods, atau
Ranch 99. Metode penetapan harga yang dipilih adalah metode mark up pricing, karena
dengan metode ini dapat menentukan laba yang kita inginkan. Selain itu metode ini
merupakan metode yang paling mudah dan hanya menetapkan laba yang di inginkan.
Contohnya yaitu laba yang diinginkan dari penjualan indomie adalah 50%. Cost/unit=Rp
900. Harga mark up=Rp900:(1–0,5)=Rp 1.800/pcs. Indomie akan dijual dengan harga
yang rendah terlebih dahulu. Selain itu indomie akan menjadi sponsor – sponsor event
yang besar dan sumbangan kemanusiaan dengan tujuan agar produk ini lebih dikenal oleh
masyarakat luas. Biaya event dan kemanusiaan dibebankan ke produk=Rp150/pcs.
Image=Rp50/pcs=Rp 200/pcs. Harga akhir yang diambil adalah Rp2.000/pcs
4. Distribution/Supply Chain Strategy
Strategi distribusi yang digunakan Indofood adalah dengan menggunakan strategi
produsen – wholseller – retailer – konsumen. Strategy ini dilakukan guna menjaga
kualitas produk mengingat produk Indofood tidak dapat bertahan lama. Berikut adalah
daftar distributor Indofood yaitu :
 PT. Indomarco Adi Prima
 PT. Tristama Makmur
 PT. Putri Daya Usaha Utama
 PT. Cemaco Mandiri Corporation
 PT. Cereko Reksa Corporation
Lokasi Gerai
Lokasi gerai sudah ada di Indonesia beberapa negara ASEAN dan juga Amerika dan
Eropa. Lokasi pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang,
Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang , Surabaya, Banjarmasin, Makasar,
Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo Bali
dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup untuk didistribusikan
ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh
konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan
tenaga kerja lokal.
Sistem Distribusi
Saat ini PT. Indofood sudah memiliki lebih dari 1200 kendaraan operasional yang
kegiatan pemasarannya memegang peranan sangat penting dalam menjual produknya
kepada masyarakat melalui penjualan sendiri yang beroperasi di DKI Jakarta, Jawa, Bali,
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan untuk wilayah diluar wilayah-wilayah
tersebut maka dilakukan penjualan tidak langsung melalui distributor lalu pengecer dan
grosir baru ke konsumen akhir.
5. Integrated Marketing Communication Strategy
Indofood meluncurkan strategi marketing yang lebih komprehensif yang lebih
menunjukkan jati diri Indofood sebagai  market leader. Hampir
semua brand dalam portfolio-nya disegarkan kembali dengan kampanye baru maupun
peluncuran produk baru. Indomie disegarkan dengan kampanye ‖Selera Nusantara‖ yang
lebih modern.  Salah satu promosi indomie yang cukup unik adalah dengan mengajak
konsumen untuk bercerita seputar pengalamannya bersama indomie. Dengan tema Semua
orang punya cerita Indomienya, apa ceritamu?, Cara ini juga tergolong cukup sukses
dilihat dari antusiasme masyarakat dalam mengirim cerita-ceritanya tersebut dan dimuat
dalam media elektronik yaitu iklan televisi. Dan melalui kampanye ini juga, Indomie
menguatkan Brand Engagement-nya dengan para pecinta Indomie, dan tentunya akan
semakin menguatkan Brand Loyalty terhadap Indomie.
 New Wave Marketing is all about Conversation, Communitization, and
Collaboration
Bagaimanapun tren pemasaran saat ini tidak lagi efektif kalau hanya
mengandalkan iklan semata, walaupun Indomie tetap menggunakan media massa
konvensional (TV, majalah, koran, dll) sebagai kampanye offline, tetapi Indomie
menyadari bahwa media dan komunitas online adalah media komunikasi yang
efektif saat ini. Maka dari itu dengan berkolaborasi secara tidak langsung untuk
melakukan conversation tentang Brand Experience dengan Indomie. Dengan
cerita-cerita yang diposting secara langsung di Fan Page Indomie melalui
Facebook, maka komunitas pecinta Indomie menjadi connect satu sama lain
dengan cerita yang unik dari setiap orang.
 Story Telling creates Brand Advocates
Tema yang diusung adalah cerita tentang pengalaman bersama dengan Brand
Indomie, sebuah tema yang mengajak para pecinta Indomie untuk menyebarkan
cerita-cerita unik pengalaman pribadi bersama dengan Indomie. Sadar tidak sadar
semakin banyak Brand Advocates atau Evangelist Brand Indomie yang semakin
memperkuat Brand Image dan Brand Loyalty lewat cerita-cerita mereka.
 Indomie is a Legacy Brand that has a Great Charisma
Harus diakui bahwa Indomie adalah Brand legacy yang memiliki karisma yang
luar biasa. Sudah berapa banyak brand yang mencoba untuk menggeser posisi
Indomie di persepsi pasar, namun walaupun ada yang nyaris berhasil menggeser
Indomie, tetap saja Indomie menjadi Top-OfMind.
Perusahaan membutuhkan usaha intensif yang dilakukan dengan
sungguhsungguh untuk memperbaiki posisi perusahaan dalam persaingan. Oleh
karena itu, Indomie menerapkan strategi intensif yaitu penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan pengembangan produk.
 Penetrasi Pasar
Dalam kaitannya untuk melakukan penetrasi pasar dan melakukan perlawanan
terhadap Mie Sedaap, Indofood melakukan integrated marketing. Kreativitas
pesan yang disampaikan mencerminkan personifikasi merek Indomie sebagai mie
instan keluarga yang lezat dan bergizi. Dalam iklan versi Gita Gutawa, misalnya,
Indomie terlihat mempertegas kembali bahwa segmentasinya adalah remaja dan
keluarga. Sementara itu, mereka juga menggelar kegiatan Indomie Jingle Dare
untuk pelajar SMU, mensponsori acara Indonesian Idol, Mama Mia, serta
kegiatan ibu-ibu PKK
 Pengembangan Pasar
Salah satu channel distribusi yang telah dipunyai Indofood adalah warung
indomie. Cara yang digunakan untuk mengefektifkan warung tersebut adalah
dengan mengajarkan para pengelola warung membuat Indomie, mendukung
warung-warung mereka dengan spanduk, sekaligus memonitor ketersediaan
produk Indomie. Contoh yang lain adalah dengan mendistribusikan produknya
sampai ke warung-warung kecil. Dengan dukungan Indomarco, perusahaan
distribusi milik Indofood, mie-mie milik Indofood tanpa kesulitan berhasil
menembus warung-warung kecil tersebut.
Costumer Relationship

 Noodle Community
Melalui jaringan Noodle Community, Indofood bisa menjalin hubungan baik
dengan customer. Dalam beberapa negara maju, noodle atau mie sudah diapresiasi
dan memiliki komunitas tersendiri bagi penggemarnya. Sebagai contoh, Australia
memiliki komunitas bernama Noodle Culture. Ini adalah cara bagi Indomie untuk
menembus pangsa pasar tersebut dan merebut hati komunitas Noodle Culture.
Bagi orang-orang seperti mereka, memakan mie adalah suatu bagian dari culinary
taste, apalagi dengan bermacam varian rasa. Jadi mie instant dapat dipandang
sebagai makanan yang bercita rasa dan bukan sekedar makanan darurat seperti
pada kondisi bencana alam yang kita ketahui. Sedangkan untuk negara yang
belum memiliki komunitas ini, Indomie dapat masuk sebagai pioneer untuk
membuat komunitasnya. Noodle shop di Indonesia yaitu warkop atau warung
kopi.Warkop biasa menjual kopi, susu, dan Indomie. Sesuatu yang sangat lazim
ditemukan di Indonesia, namun langka di negeri lain. Hal ini dapat dikemas dalam
bentuk berbeda. Konsep Noodle Shop adalah menjadi tempat nongkrong seperti
layaknya Coffee Shop, namun menu utama di sini adalah Indomie.
 Partner
Partner penting bagi Indomie dalam proses ‗Go International‘ adalah
Supermarket dan Noodle Shop. Dengan menjadi supplier dari tempattempat
tersebut maka Indomie akan memiliki konsumen tetap dan siap untuk ekspansi ke
negara-negara lain
 Media Cetak Dan Elektronik Dalam Periklanan
Lagu dan banner. Iklan seorang rapper bernama Jesse Two Ocean (J2O) dari
London, Inggris menyanyikan lagu RAP tentang kegemaran kesehariannya
mengkonsumsi Indomie yang berjudul ―Indomie‖. Diproduksi oleh Acen Di
salah satu ruas jalan tol menuju kota Makah, ada banner raksasa yang memuat
iklan Indomie sebagai bukti betapa makanan satu ini sudah menancapkan
kekuasaannya sebagai salah satu produk makanan yang digemari di Saudi. Iklan-
iklan Indomie pun memiliki jam tayang cukup tinggi di beberapa stasiun televisi
lokal Saudi. Sering juga menjadi sponsor acara-acara local. Indofood sendiri
selaku produsen dan distributor Indomie punya pabrik dan kantor di Saudi.

Anda mungkin juga menyukai