Anda di halaman 1dari 4

Analisis Faktor Internal dan Eksternal PT Indofoot

Chapter 3. T

The External Assessment

1. Economic ForcesKekuatan ekonomi Indofood berasal dari semakin naiknya laba yang diperoleh
olehIndofood. Pada kuartal III 2014 Indofood membukukan laba bersih sebesar Rp 3Triliun atau melonjak
sekitar 57,6% dibandingkan periode sama tahun 2013 yanghanya sebesar Rp 1,9 triliun. Sementara itu,
penjualan bersih tumbuh sebesar 22,1% menjadi Rp50,39 triliun,dibandingkan kuartal III 2013 yang
hanya Rp 41,28 triliun. Pertumbuhan ini ditopangoleh kinerja kelompok usaha strategis, terutama
penjualan kelompok budidaya danpengolahan sayuran.Atas laba yang diperoleh, maka Indofood dapat
mengembangkan perusahaan denganmemanfaatkan penerimaan yang diperoleh.Indofood
mengalokasikan Rp9,6 triliununtuk belanja modal, 27% digunakan untukmembangun pabrik baru, 18%
untuk ekspansi bisnis bogasari, 32% untuk memperluassektor agribisnis, sedangkan sektor distribusi
dan budidaya masing-masingmemperoleh 2% dan 20%.Hal tersebut menunjukkan bahwa Indofood
memiliki kekuatan ekonomi yang dapatdigunakan untukmengembangkan perusahaannya guna
mempertahankankeberlangsungan bisnis

2. Social, Cultural, Demographic, and Naturan Environment Forces Budaya Indofood yang hingga kini
masih dijaga adalah berupa warisan kekuatanmerek yang telah dikenal oleh rakyat Indonesia, dantelah
menjadi sahabat rakyatIndonesia selama bertahun-tahun. Sehingga meskipun persaingan sangat
ketat,Indofood dengan merek-merek warisannya tetap menjadi pemimpin pasar di segmenkhusus
mereka dengan reputasi untuk kualitas dan nilai yang tetap tidak tertandingi.

 Dari segi sosial, produk-produk Indofood telah dianggap sebagai produk yang layakdan disukai semua
kalangan dan dianggap cocok dalam setiap kegiatan.Contohnya pada saat terjadi bencana alam, maka
banyak orang Indonesia yangmemberikan sumbangan berupa Indomie,salah satu produk Indofood.

3. Political, Govermental, and Legal ForcesPada Oktober 2010 Indofood mengalami masalah dalam
perijinan yaitu pada produkIndomie. Pihak berwenang Taiwan mengumumkan bahwa Indomie yang
beredar diTaiwan mengandung dua bahan pengawet yang terlarang, sehingga
dilakukanpenarikan terhadap seluruh produk Indomie di pasaran Taiwan.Selain di Taiwan, dua
supermarket besar di Hong Kong, ParknShop dan Wellcome,juga menarik Indomie dari rak penjualan
mereka.Bahkan di Kanada dan Eropa juga dilakukan hal yang sama terhadap produk Indomie.Setelah
dilakukan penelitian, importir Indomie Hong Kong, Fok Hing Trading,menyatakan bahwaIndomie
tetap aman dikonsumsi dan memenuhi standar HongKong serta Organisasi Kesehatan Dunia.

4. Technological ForcesKesuksesan Indofood tidak terlepas dari kecanggihan teknologi saat ini.
Indofoodmenggunakan kemajuan teknologi dalam hal:
a) Digunakan untuk melakukan komunikasi dengan anak perusahaan yang tersebardi berbagai wilayah
maupun berkomunikasi dengan para karyawannya

.b) Digunakan untuk mengembangkan lahan bisnis di berbagai wilayah.

c) AgribisnisKegiatan utama dari agribisnis adalah penelitian dan pengembangan berbagaibahan baku
yang digunakan oleh Indofood

.d) DistribusiIndofood memiliki jaringan distribusi yang paling luasdi Indonesia. Dengankeunggulan
tersebut Indofood dapat mendistribusikan sebagian produk sendirikepada konsumen, atau pun produk
dari pihak ketiga.Selain di Indonesia, distribusi Indofood juga meliputi Amerika Serikat,Australia,
Asia, Afrika, dan negara-negara Eropa

.5. Finance/AccountingDalam mengatur keuangannya, Indofood sangat berhati-hati dan


memperhatikanpeluang. Hal itu diimplementasikan dalam penggunaan dana untuk
mengembangkanusaha, yaitu mengembangkan divisi-disivi yang memiliki peluang tinggi
dimasadepan

.6. Production/OperationDalam beberapa dekade ini, Indofood telah bertransformasi menjadi


sebuahperusahaan total food solution dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruhtahapan
proses produksi makanan, dari mulai produksi dan pengolahan bahan bakuhingga menjadi produk akhir
yang tersedia di rak para pedagang eceran

.7. Research and Development Melakukan penelitian dan pengembangan budidaya bibit kelapa
sawit,penyulingan, budidaya karet, tebu, kakao, dan teh. Indofood terus melakukan penelitian
terhadap produknya secara berkala.Penelitian tersebut terutama dilakukan saat terjadi isu
atau berita yangmenyatakan bahwa produk Indofood tidak aman bagi kesehatan,
makaIndofood segera melakukan pengujian ulang terhadap produknya guna

memperoleh hasil yang dapat menjaga reputasi dan kepercayaan Indofooddimata pelanggan

.8. Management Information SystemSetiap divisi Indofood harus menyesuaikan rencana produk mereka
sehingga selalutersedia segala jenis bumbu yang merupakan bahan baku dari produk Indofood
yangsangat bervariasi. Pada waktu yang sama divisi tersebut harus menjaga agarpersediaan di
gudang seminimal mungkin agar bahan baku yang digunakan selalubaru. Untuk mengatasi hal tersebut
maka Indofood menggunakan sistem informasimanajemen ERP atau Enterprise Resource Planning yang
digunakan oleh Indofooduntuk menjaga kesuksesannya.

Tambahan : sumber 1

Peluang

a.Indofood memiliki komitmen yang akan mengembangkan kualitas produk yang dihasilkannya sesuai
dengan selera konsumen, dan menciptakan kesan brand minded konsumen.
b. Minded konsumen yang baik akan kualitas Indofood terhadap semua produk dan brandnya,

c.kesempatan yang dimiliki Indofood adalah bahwa produk berbasis kesehatan menjadi makin populer di
dunia, termasuk di Amerika serikat. Konsumen menjadi lebih sadar kesehatan, dan menyadari hidup
dengan umur yang panjang tidak hanya dikarenakan oleh keberuntungan dan genetika.

d.menyediakan produk Indofood secara khusus dan menjangkau seluruh pasar.

Ancaman

a.karena minded konsumen yang sudah ada, yang nantinya tidak akan mudah untuk menaikkan omset,
karena timbulnya mindset ada kualitas bagus, tetapi harga pasti mahal.

b.Akan kalah dengan perusahaan lain yang lebih menojolkan harga yang murah, tetapi kualitas tidak
begitu buruk, meskipun tidak dengan membawa brend

c.usaha kompetitor menyamakan brand membuat konsumen terpengaruhi dan menjadikan kompetitor
yang tidak sehat.

d.Terdapat kontaminasi terhadap pasokan untuk bahan makanan indofood, khususnya e-coli. Merek
adonan kue.

e. Harga bahan coklat yang mentah melonjak : biaya susu murni naik 50%

Tambahan sumber 2

A. Opportunities (Peluang)

1. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat, baik di kalangan bawah, menengah, maupun atas

Pertumbuhan pasar yang terus meningkat merupakan suatu peluang bagi PT Indofood sendiri untuk
medistribusikan produknya lebih gencar lagi.

2. Segmentasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang dihasilkan terus menyesuaikan
untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik tua maupun muda

Hal ini bisa disebut juga peluang, karena produk yang dikeluarkan bisa menyesuaikan usia baik tua
maupun muda.
3. Memanfaatkan e-business dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan memperkenalkan
produk melalui internet, karena pengguna internet sama dengan masyarakat konsumen

Situs resmi www.indofood.com dengan gamblang menjelaskan dengan detail terkait produk-produknya,
review produk berbahasa inggris agar dapat di telaah oleh manusia dari berbagai belahan dunia.

4. Naiknya harga makanan pokok

Harga bahan pokok yang naik mengakibatkan harga mie yang juga naik. Ini akan menambah untung bagi
PT Indofood itu sendiri.

5. Pola hidup masyarakat akan kebutuhan mie instant yang cukup tinggi

Orang jaman sekarang suka yang cepat saji, simple, enak dan instan. Indomie adalah jawabannya.
Terutama untuk anak kos, indomie sangat menolong untuk melepas lapar tanpa mengeluarkan kocek
yang cukup dalam.

B. Threats (Ancaman)

1. Semakin ketatnya persaingan karena produk-produk sejenis dan pemasaran yang lebih inovatif.

2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk

Ketidakfokusan terhadap satu jenis produk ini menyebabkan PT Indofood hanya terkenal satu produknya
saja, meski memiliki puluhan produk. Produk yang paling terkenal dan menjadi market leader saat ini
adalah Indomie

3. Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk yang sama

Terkhusus grup bisnis CBP (Customer Branded Product). Banyak pesaing-pesaing dengan produk yang
sama, seperti : Kecap, Sambal, Mie, Susu, dsb

5. Prasangka dari konsumen tentang kemungkinan adanya MSG berlebih dan zat bahaya lainnya

Hidup takkan lepas dari prasangka, entah itu baik ataupun buruk. Begitu juga dengan konsumen.
Konsumen pun saat merasa kecewa dengan suatu produk, biasanya akan memberitahu orang lain. Hal ini
akan membuat citra suatu produk menjadi jelek, padahal belum tentu produknya yang salah, bisa saja
konsumennya yang salah.

6. Adanya substitusi (barang pengganti) untuk mie instan, contohnya roti.

Saat orang bosan atau mie instan sedang tidak tersedia, mereka bisa mengganti konsumsi dengan roti.

Anda mungkin juga menyukai