NSI
DASAR
PROTOP
LASMA
YANG
MENYU
SUN SEL
MANUSI
A
Disusun Oleh :
1. Dewi Susanti (05)
2. Dina Marsarina Laratmase (08)
3. Otniel Madya Manuella (21)
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian protoplasma
b. Mengetahui apa saja komponen penyusun protoplasma
c. Mengetahui fungsi dari protoplasma
BAB II
LANDASAN TEORI
b. Mitokondria
Mitokondria adalah benda-benda bulat atau terbentuk batang
yang ukurannya berkisar antara 0,2 mikrometer sampai 5
mikrometer. Setiap mitokondrian dibungkus oleh suatu membra
ganda yang di sebut membran dalam dan membran luar yang terdiri
dari lapisan ganda molekul fosfolipid. Membran luar bersifat licin,
sedangkan membran dalam terdapat lipatan-lipatan dalam yang
disebut sebagai krista dan di dalam krista terdapat enzim untuk
sistem transmite electron yang gunanya untuk mengubah energi
potensial dari bahan makanan menjadi energi potensial yang
disimpan di dalam ATP. Energi ATP digunakan oleh sel untuk
melakukan berbagai kegiatan.
c. Ribosom
Ribosom merupakan struktur yang paling kecil dengan garis garis
tengah ± 20 nm, berbentuk bulat, dan tersuspensi dalam sitoplasma.
Ribosom mengandung RNA dan protein dengan perbandingan yang
sama. Fungsinya sebagai tempat pembuatan protein. Umumnya,
ribosom yang menempel pada RE berfungsi untuk mensintesis
protein untuk dibawa keluar sel melalui RE dan golgi kompleks.
Didalam sel terdiri atas limaatau enam ribosom yang disebut polisom
yang merupakan unit funsional yang efektif dalam sintesis protein.
e. Badan Golgi
Terdapat di dalam semua sel, kecuali sperma dewasa dan sel
darah merah. Terdiri dari anyaman saluran yang tidak teratur yang
tampak seperti susunan membran yang sejajar tanpa granula.
Fungsinya, yaitu :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi.
2. Membentuk membran plasma.
3. Membentuk dinding sel.
4. Membentuk akrosom pada spermatozoa yang beris enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein.
f. Lisosom
Lisosom adalah struktur yang agak bulat dan dibatasi oleh
membran tunggal. Lisosom mengandung berbagai macam enzim
yang mampu melakukan hidrolisis makromolekul-makromolekul,
sperti polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein di
dalam sel. Fungsinya, yaitu :
1. Endositosis adalah pemasukan makromolekul dari luar sel ke
dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-
materi endosom awal.
2. Proses Autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi
bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi.
3. Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran
besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel.
h. Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah silinder protein yang terdapat pada sebagian
besar sel hewan dan tumbuhan. Protein yang membentuk
mikrotubulin disebut tubulin. Ada 2 macam tubulin, yaitu : α tubulin
dan β tubulin yang terdiri dari dua molekul yang berbetuk dimer.
Dimer adalah blok bangunan yang membentuk mikrotubulus yang
membentuk dinding silinder dalam bentuk heliks. Peran dari
mikrotubulus adalah pembelahan sel, karena setiap kromosom
bergerak ke kutub pembelahan yang terikat pada gelondong mitotik
yang dibentuk oleh mikrotubul.
c. Lipida adalah persenyawa organik yang banyak terdapat pada sel mahluk
hidup yang mempunyai sifat yang tidak larut di dalam air tapi dapat larut di
pelarut organik(eter,kloroform, dan alkohol panas). Macam-macam lipida:
● Lipida Sederhana
● Lipida Gabungan
● Lipida Turunan
e. Telofase
- kromatid telah disebut sebagai kromosom
- Membran inti mulai terbentuk, nukleolus mulai muncul kembali
- terbentuk benang-benang kromatin
- Fase ini diakhiri dengan adanya pembelahan sitoplasma atau
sitokinesis
A. Pembelahan Meiosis
1. Meiosis I
Pada interfase, sel berada pada tahap persiapan untuk
mengadakan pembelahan. Persiapannya adalah berupa penggandaan
DNA dari satu salinan menjadi dua salinan (sama seperti pada
interfase mitosis). Tahap akhir interfase adalah adanya dua salinan
DNA yang telah siap dikemas menjadi kromosom.
2. Profase I
1. Profase I, terbagi menjadi 5 tahap berikut :
- Leptoten, benang-benang kromatin menjadi kromosom.
- Zigoten, kromosom homolog berdekatan dan bergandengan,
setiap pasang disebut bivalen.
- Pakiten, tiap bagian kromosom homolog mengganda sehingga
terbentuk tetrad (4 kromatid bivalen).
- Diploten, kromatid memendek dan membesar.
- Diakinesis, terbentuk dua sentriol, membran inti dan anak inti
menghilang.
3. Metafase I
- Pasangan kromosom homolog mengatur diri dan saling
berhadapan di daerah ekuator.
- Setengah dari pasangan kromosom homolog mengarah ke
kutub yang satu dan setengah pasangan kromosom homolog
lainnya mengarah ke kutub yang lain.
4. Anafase 1
Setiap pasangan kromosom homolog berpisah, lalu bergerak ke
arah kutub yang berlawanan.
5. Telofase I
Membran inti dan nukleus terbentuk lagi, terbentuk dua sel
anakan melalui proses sitokinesis.
B. Meiosis II
1. Profase II, pada tahap ini kromatid kembaran masih melekat pada
tiap sentromer kromosom. Tahap ini terjadi secara singkat.
2. Metafase II, pada tahap ini tiap-tiap kromosom merentang pada
bidang ekuator dan terbentuk benangbenang spindel.
3. Anafase II, kromatid mulai tertarik ke kutub pembelahan yang
berlawanan arah. Kromatid yang terpisah ini mulai disebut
kromosom.
4. Telofase II, kromatid telah mencapai kutub pembelahan. Pada tahap
ini terbentuk 4 inti, tiap-tiap inti mengandung kromosom haploid dan
satu salinan DNA.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Secara umum protoplasma adalah substansi dasar kehidupan yang
terdapat pada di semua mahluk hidup yang mempunyai peran
penting di proses biosintesa dan bioenergi. Protoplasma di semua sel
terdiri dari dua komponen utama yang dinamakan komponen
anorganik, dan komponen organik. Protoplasma berfungsi sebagai
pengatur semua aktifitas atau kerja sel yang berada didalam tubuh
dan mempunyai peran yang penting dalam proses biosintesa dan
bioenergi.
DAFTAR PUSTAKA