Anda di halaman 1dari 13

SUBSTA

NSI
DASAR
PROTOP
LASMA
YANG
MENYU
SUN SEL
MANUSI
A
Disusun Oleh :
1. Dewi Susanti (05)
2. Dina Marsarina Laratmase (08)
3. Otniel Madya Manuella (21)

Tahun Pelajaran 2018/2019


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ciri khas dari organisme adalah mempunyai protoplasma yang
disebut dengan substansi majemuk yang terdiri dari berbagai macam
bahan yaitu air, garam-garam mineral, dan banyak senyawa
organik(karbohidrat, protein, dan lipid). Protoplasma mempunya sifat
yang pekat (kental), jernih(terang),dan koloid polifasis. Komposisi dari
protoplasma adalah tetap, jadi bukan sebagai senyawa. Kita dapat
membedakan benda hidup dari benda mati berdasarkan pada sifat-sifat
yang dimiliki pada protoplasma yaitu sebagai tempat berlangsungnya
regulasi proses biokimia, tanggap terhadap lingkungan, tumbuh dan
berkembang biak.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian Protoplasma ?
b. Apa saja komponen penyusun protoplasma?
c. Bagaimana fungsi protoplasma ?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian protoplasma
b. Mengetahui apa saja komponen penyusun protoplasma
c. Mengetahui fungsi dari protoplasma
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Protoplasma


Protoplasma berasal dari bahasa latin (Proto : Pertama, Plasma :
Substansi). Jadi, protoplasma adalah substansi dasar kehidupan yang terdapat
di semua sel mahluk hidup. Adapun pengertian protoplasma menurut para
ahli, yaitu :
1. Johannes Purkinje (1787-1869)
Beliau adalah seorang ahli fisiologi biokimia yang menggunakan istilah
protoplasma(Proto : Pertama, Plasma : Cairan) bagi substansi yang
meyerupai gelantin.
2. Felix Dujardin (1801-1860)
Beliau adalah seorang ahli zoologi Perancis. Menurutnya, adanya
senyawa yang menyerupai gelantin didalam sel binatang dan
menggunakan istilah sarcode(Sarx:daging).
3. Hugo Von Mohl (1805-1872)
Beliau adalah seorang Botani dari Jerman. Menurutnya, bahwa sel
tumbuhan tersusun dari substansi hidup dan menggunakan istilah
protoplasma bagi substansi hidup, yang sampai sekarang masih kita
ikuti.
Protoplasma dapat dibagi menjadi beberapa macam:
1. Nukleoplasma, yaitu cairan yang terdapat pada Nukleus(inti sel) yang
berwarna bening dan kental.Nukleoplasma mengandung berbagai
substansi kimia, sepeti: ion-ion, protein, enzim, dan nukleotid. Fungsinya
untuk menjaga bentuk nukleus sebagai media transportasi berbagai
molekul dan zat lain yang penting untuk metabolisme dan fungsi sel.

2. Sitoplasma, yaitu cairan atau plasma yang terdapat diantara membran


plasma dan membran nukleus. Didalam sitoplasma terdapat Organel Sel,
yang terdiri dari :
a. Nukleus
Nukleus merupakan organel terbesar didalam sel, terdapat di
semua sel eukariotik, kecuali sel-sel pembuluh floem dewasa dan sel
darah merah mamalia dewasa. Bentuk dari nukleus adalah bulat
hingga lonjong dengan garis tengah ± 10 mikrometer, dan
panjangnya ± 20 mikrometer. Fungsinya mengendalikan seluruh
kegiatan sel karena inti sel mengandung informasi genetika dalam
bentuk DNA. Nukleus terbungkus oleh selaput inti yang mengandung
kromatin, satu atau dua nukleolus, dan nukleoplasma.
Selaput inti terdiri dari atas dua lapis membran. Selaput luar yang
berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma, retikulum
endoplasma tertutupi oleh ribosom dan terlibat dalam sintesis
protein. Di selaput inti juga terdapat pori-pori yang fungsinya untuk
pertukaran zat-zat antara nukleus dan sitoplasma, misalnya keluarnya
RNAd, masuknya protein ribosom, nukleotida, dan molekul yang
mengatur kegiatan DNA.

b. Mitokondria
Mitokondria adalah benda-benda bulat atau terbentuk batang
yang ukurannya berkisar antara 0,2 mikrometer sampai 5
mikrometer. Setiap mitokondrian dibungkus oleh suatu membra
ganda yang di sebut membran dalam dan membran luar yang terdiri
dari lapisan ganda molekul fosfolipid. Membran luar bersifat licin,
sedangkan membran dalam terdapat lipatan-lipatan dalam yang
disebut sebagai krista dan di dalam krista terdapat enzim untuk
sistem transmite electron yang gunanya untuk mengubah energi
potensial dari bahan makanan menjadi energi potensial yang
disimpan di dalam ATP. Energi ATP digunakan oleh sel untuk
melakukan berbagai kegiatan.

c. Ribosom
Ribosom merupakan struktur yang paling kecil dengan garis garis
tengah ± 20 nm, berbentuk bulat, dan tersuspensi dalam sitoplasma.
Ribosom mengandung RNA dan protein dengan perbandingan yang
sama. Fungsinya sebagai tempat pembuatan protein. Umumnya,
ribosom yang menempel pada RE berfungsi untuk mensintesis
protein untuk dibawa keluar sel melalui RE dan golgi kompleks.
Didalam sel terdiri atas limaatau enam ribosom yang disebut polisom
yang merupakan unit funsional yang efektif dalam sintesis protein.

d. Retikulum Endoplasma (RE)


Retikulum Endoplasma merupakan sistem membran yang sangat
luas di dalam sel. Retikulum Endosplasma jga berfungsi sebagai
sistem transpor substrat dan hasil dari sitoplasma ke luar sel dan ke
nukleus. Retikulum Endoplasma terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
● Retikulum endoplasma kasar (RE granular) yang banyak mengikat
ribosom, fungsinya tempat sintesis protein.
● Retikulum endoplasma halus (RE agranular) yang terdiri dari
membran saja perannya dalam proses sekresi sel dan sintesis lemak,
fosfolipid dan steroid.
● Retikulum Sakroplasmik adalah jenis khusus dari RE halus yang
ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Bedanya dengan RE halus
adalah kandungan proteinnya, fungsinya dalam pemicuan kontraksi
otot.

e. Badan Golgi
Terdapat di dalam semua sel, kecuali sperma dewasa dan sel
darah merah. Terdiri dari anyaman saluran yang tidak teratur yang
tampak seperti susunan membran yang sejajar tanpa granula.
Fungsinya, yaitu :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi.
2. Membentuk membran plasma.
3. Membentuk dinding sel.
4. Membentuk akrosom pada spermatozoa yang beris enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein.

f. Lisosom
Lisosom adalah struktur yang agak bulat dan dibatasi oleh
membran tunggal. Lisosom mengandung berbagai macam enzim
yang mampu melakukan hidrolisis makromolekul-makromolekul,
sperti polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein di
dalam sel. Fungsinya, yaitu :
1. Endositosis adalah pemasukan makromolekul dari luar sel ke
dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-
materi endosom awal.
2. Proses Autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi
bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi.
3. Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran
besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel.

g. Sentrosom dan Sentriol


Sentrosom adalah sel yang memiliki fungsi aktif saat terjadinya
pembelahan sel. Fungsinya, yaitu :
1. Mempertahankan jumlah kromososm selama pembelahan sel.
2. Menjadi pusat produksi mikrotubulus dan struktur filament yang
tipis dalam sel.
3. Untuk inisiasi sitokinesis atau pemisahan sel induk menjadi dua.
4. Sintrosom akan mengatur lilia primer yang ada pada sel epitel
ginjal, lapisan perut, penciuman, serta sel yang terdapat pada
mata.

Sentrosom sangat dipengaruhi oleh Sentriol(Struktur yang memiliki


bentuk tabung dan terdapat dalam sel eukariota). Fungsinya, yaitu :
1. Sebagai pengatur sentrosom.
2. Pada saat pembelahan sel, entriol induk mampu untuk melahirkan
pada bagian dalam membran sel plasma yang membetuk tubuh
asal.

h. Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah silinder protein yang terdapat pada sebagian
besar sel hewan dan tumbuhan. Protein yang membentuk
mikrotubulin disebut tubulin. Ada 2 macam tubulin, yaitu : α tubulin
dan β tubulin yang terdiri dari dua molekul yang berbetuk dimer.
Dimer adalah blok bangunan yang membentuk mikrotubulus yang
membentuk dinding silinder dalam bentuk heliks. Peran dari
mikrotubulus adalah pembelahan sel, karena setiap kromosom
bergerak ke kutub pembelahan yang terikat pada gelondong mitotik
yang dibentuk oleh mikrotubul.

2.2 Komponen Penyusun Protoplasma


Didalam protoplasma terdapat dua komponen utama, yaitu :
1. Komponen Anorganik, yang terdiri dari :
a. Air, senyawa anorganik yang banyak terdapat di protoplasma sebanyak 60-
95%. Fungsinya yaitu :
● Pelarut bahan-bahan organik
● Media dispersi yang baik untuk sistem koloid di protoplasma
● Stabilisator suhu
● Pelarut elektrolit
● Media tranport
● Medi yang baik untuk proses metabolisme.

b. Garam-garam mineral, di dalam sel garam-garam mineral dapat mengalami


disosiasi menjadi anion dan kation, dan bentuk anion dan katoin tersebut
dinamakan ion. Garam-garam mineral mempunyai 2 fungsi, yaitu :
● Fungsi Osmosis artinya kosentrasi total garam-garam terlarut sangat
berpengaruh terhadap air yang melintas di membran sel.
● Fungsi yang lebih spesifik artinya peran seluler pada setiap ion
terhadap struktur dan funsi dari partikel-partikel seluler dan makromolekul.
Peran dari garam-garam mineral, yaitu :
● Untuk kelangsungan aktivitas metabolisme sel (ion, Na+, dan K+)
● Menghasilkan peningkatan tekanan osmosi sebagai akibat masuknya air
kedalam sel.
● Sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim (magnesium dan ferum )

2.Komponen Organik, yang terdiri dari :


a. Protein adalah makromolekul yang terdiri atas asam amino yang saling
berikatan dengan ikatan kovalen diantara gugus a-karboksil asam amino
dengan a-amino dari asam amino yang lain. Fungsinya, yaitu :
● Protein enzim berperan untuk mempercepat reaksi-reaksi biokimia.
● Protein sruktual, membentuk struktur biologis
● Protein transpor, sebagai pengangkut substansi-substansi penting.
● Protein pertahanan, melindungi tubuh dari invasi benda asing.
Ikatan yang terdapat didalam protein ada 3 macam, yaitu :
1. Ikatan peptida, yaitu ikatan yang menghubungkan ikatan karboksil.
2. Ikatan disulfida, yaitu ikatan yang terbentuk antar 2 residu sistein yang
saling berhubungan 2 bagian.
3. Ikatan hidrogen, yaitu ikatan yang terbetuk antara gugus NH - atau OH-
Dan gugus C=O.

b. Karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O.


Perbandingan antara H dan O adalah 2:1. Didalam kabohidrat terdapat empat
golongan, yaitu :
● Monosakarida (contoh :Triosa, tetrosa, pentosa, heksosa)
●Disakarida/oligosakarida (contoh : 2 molekul monosakarida, sukrosa,
maltosa, dan laktosa)
● Polisakarida (contoh : amilum, glikogen, inulin, selulosa, heteropolisakarida)
● Oligosakarida (contoh : zat yang menghasilkan 3-10 monosakarida pada
hidrolisa)

c. Lipida adalah persenyawa organik yang banyak terdapat pada sel mahluk
hidup yang mempunyai sifat yang tidak larut di dalam air tapi dapat larut di
pelarut organik(eter,kloroform, dan alkohol panas). Macam-macam lipida:
● Lipida Sederhana
● Lipida Gabungan
● Lipida Turunan

2.3 Fungsi Protoplasma


Fungsinya adalah mengatur atau mengontrol kerja sel yang berada
didalam tubuh dan berperan dalam biosintesa dan bioenergi. Didalam
protoplasma berlangsung proses kehidupan dan memiliki sifat kehidupan:
a. Irribilitas, yaitu bahwa protoplasma sensitif terhadap rangsangan dan
mempunyai kemampuan untuk melakukan reaksi terhadap rangsangan.
b. Konduksi, yaitu kemampuan menghantarkn rangsangan dari tempat
timbulnya rangsangan ke tempat terjadinya reaksi.
c. Metabolisme, yaitu adanya berbagai fungsi enzim yang ada didalm
protoplasma yang berlangsungnya proses penyusunan dan penguraian
senyawa kimia.
d. Gerak, yaitu adanya gerak siklosis dan Brown.
e. Tumbuh, yaitu adanya duplikasi DNA dan kromosom pada fase interfase
dan profase awal.
f. Reproduksi¸ yaitu menambah jumlah melalui sitokinesis dan kariokinesis.

2.4 Pembelahan Sel


1. Pengertian Pembelahan Sel
Yaitu suatu proses belah atau membelahnya sel induk menjadi satu atau
dua sel anak dari siklus terkecil menuju siklus besar. Pembelahan sel adalah
salah satu cara untuk memperbanyak diri atau biasa disebut dengan
reproduksi sel. Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup ini sangat
berhubungan dengan pembelahan sel, dimana sel merupakan bagian terkecil
yang menyusun tubuh makhluk hidup.
2. Fungsi Pembelahan Sel
a.) Fungsi uniseluler : makhluk hidup bersel tunggal yang cara
berkembang biak dengan membelah diri .
b.) Fungsi multiseluler : makhluk hidup bersel banyak.
3. Proses pembelahan sel
a.) Proses pembelahan secara langsung
b.) Proses pembelahan secara tidak langsung
2.5 Pembelahan Mitosis dan Pembelahan Meiosis
1. Pembelahan Mitosis
Yaitu pembelahan yang menghasilkan dua sel anak yang bersifat sama
dengan induknya, artinya sel anak ini pun dapat membelah lagi.
Tahap – tahap proses pembelahan secara mitosis :
a. Interfase
- Nukleus tidak dapat membelah dan terdiri dari RNA ribosom
- Merupakan tempat sintesis protein
- Kromatin berwarna gelap
- Pada salah satu ujung sel, terdapat 2 pasang protein yang disebut
sentrioles, tetapi pada tumbuhan,sentriosol tidak muncul.
b. Profase
- DNA mulai dikemas dengan kromosom
- Kromosom mulai memendek dan menebal
- Pada akhir fase ini, kromosom terlihat terdiri dari 2 kromatid yang
masing-masing terikat pada sentromer
- Nukleolus hilang dan membran nukleus hancur kromosom terlihat
bebas di dalam kromosom
- Pasang kromosom yang telah direplikasi disebut kromatid sister, dan
mereka tetap bergabung pada titik pusat yang disebut sentromer.
c. Metafase
Pada fase ini kromosom bergerak ke bidang ekuator dan muncul
benang” yang disebut spindel yang terikat melalui sentromer. Hal ini
bertujuan agar pembagian materi DNA rata dan sama jumlahnya.
d. Anafase
- Masing - masing sentromer akan membelah secara bersamaan
- Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan karena adanya
kontraksi benang spindel
- Tahap ini menghasilkan salinan kromosom yang berpasangan

e. Telofase
- kromatid telah disebut sebagai kromosom
- Membran inti mulai terbentuk, nukleolus mulai muncul kembali
- terbentuk benang-benang kromatin
- Fase ini diakhiri dengan adanya pembelahan sitoplasma atau
sitokinesis

2.6 Pembelahan Meiosis


Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi yaitu
pembelahan sel induk diploid (2n) menghasilkan 4 sel anakan haploid
(n). Pembelahan ini akan menghasilkan gamet yang tidak dapat
membelah lagi sampai tahap pembuahan. Pembelahan meiosis
terjadi dalam dua tingkatan, yaitu meiosis I dan Meiosis II.

A. Pembelahan Meiosis
1. Meiosis I
Pada interfase, sel berada pada tahap persiapan untuk
mengadakan pembelahan. Persiapannya adalah berupa penggandaan
DNA dari satu salinan menjadi dua salinan (sama seperti pada
interfase mitosis). Tahap akhir interfase adalah adanya dua salinan
DNA yang telah siap dikemas menjadi kromosom.
2. Profase I
1. Profase I, terbagi menjadi 5 tahap berikut :
- Leptoten, benang-benang kromatin menjadi kromosom.
- Zigoten, kromosom homolog berdekatan dan bergandengan,
setiap pasang disebut bivalen.
- Pakiten, tiap bagian kromosom homolog mengganda sehingga
terbentuk tetrad (4 kromatid bivalen).
- Diploten, kromatid memendek dan membesar.
- Diakinesis, terbentuk dua sentriol, membran inti dan anak inti
menghilang.

3. Metafase I
- Pasangan kromosom homolog mengatur diri dan saling
berhadapan di daerah ekuator.
- Setengah dari pasangan kromosom homolog mengarah ke
kutub yang satu dan setengah pasangan kromosom homolog
lainnya mengarah ke kutub yang lain.
4. Anafase 1
Setiap pasangan kromosom homolog berpisah, lalu bergerak ke
arah kutub yang berlawanan.

5. Telofase I
Membran inti dan nukleus terbentuk lagi, terbentuk dua sel
anakan melalui proses sitokinesis.

B. Meiosis II
1. Profase II, pada tahap ini kromatid kembaran masih melekat pada
tiap sentromer kromosom. Tahap ini terjadi secara singkat.
2. Metafase II, pada tahap ini tiap-tiap kromosom merentang pada
bidang ekuator dan terbentuk benangbenang spindel.
3. Anafase II, kromatid mulai tertarik ke kutub pembelahan yang
berlawanan arah. Kromatid yang terpisah ini mulai disebut
kromosom.
4. Telofase II, kromatid telah mencapai kutub pembelahan. Pada tahap
ini terbentuk 4 inti, tiap-tiap inti mengandung kromosom haploid dan
satu salinan DNA.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Secara umum protoplasma adalah substansi dasar kehidupan yang
terdapat pada di semua mahluk hidup yang mempunyai peran
penting di proses biosintesa dan bioenergi. Protoplasma di semua sel
terdiri dari dua komponen utama yang dinamakan komponen
anorganik, dan komponen organik. Protoplasma berfungsi sebagai
pengatur semua aktifitas atau kerja sel yang berada didalam tubuh
dan mempunyai peran yang penting dalam proses biosintesa dan
bioenergi.
DAFTAR PUSTAKA

Idjah Soemarto, dkk. 1981. Biologi Umum II. Jakarta: PT Gramedia


Kimbal, John , 1994. Biologi. Jilid 1, 2, dan 3. Edisis Kelima. Jakarta:
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai