Anda di halaman 1dari 16

Makalah Retikulum Endoplasma (RE)

NAMA :RIVAI TAHIR


NPM :04342211043

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan unit struktural fungsional terkecil di dalam tubuh
makhluk hidup. Sel dibagi dua bagian yaitu sel prokatiotik dan
eukariotik. Sel prokariotik yaitu sel dimana belum memiliki
membran inti, sedangkan sel eukariotik yaitu sel yang sudah
memiliki membran inti.

Stuktur Umum sel Prokiariotik (Bakteri dan Mikoplasma)


umumnya berbentuk bola atau batang, dan berukuran beberapa
mikrometer. Bakteri dari luar ke dalam berturut-turut terdiri dari
flagell, dinding sel, selaput plasma, sitoplasma yang di dalamnya
terdapat nukleoid dan ribosom, dan mesosoma. Dinding sel
bakteri mengandung senyawa mukopeptida yang digunakan
untuk mengelompokkan bakteri. Kadar mukopeptida bakteri gram
negatif lebih tinggi dibandingkan bakteri gram positif. Dalam
sitoplasma mengandung mesesom dan nukleoid yaitu berfungsi
sebagai: Mesesoma yaitu berperan sebagai alat pengatur
pembelahan lipatan selaput plasma bersama-sama dengan
ribosom berperan sebagai sintesis protein, dan nukleoid yaitu
kumpulan bahan informasi genetik yang terdapat pada bakteria.
Pada saat bakteria membelah, bahan informasi genetik dibagi ke
sel anakan tanpa mengalami perubahan menjadi kromosom.
Flagella merupakan alat gerak yang sederhana yang berasal dari
granula basal yang terdapat disitoplasma. Ditengahnya terdapat
filamen yang terdiri dari senyawa protein. Sedangkan sel
eukariotik pada tumbuhan dan hewan sudah memiliki nukleus.
Didalam nukleus inilah terkandung sebagian besar DNA. Sel
eukariotik ini mencangkup sel hewan dan sel tumbuhan, ukuran
sel eukariotik lebih besar daripada sel prokarioti. Struktur sel
eukariotik(pada sel tumbuhan) terdiri dari Dinding sel,
Protoplasma; Sitoplasma, selaput plasma, dan nukleoplasma.
Kemudian pada sel hewan, sel hewan Tidak memiliki sinding sel
dan tidak memiliki plastida (Kloroplas)

Pada banyaknya membran sel eukariotik yang berbeda


merupakan bagian dari sistem endomembran. Membran ini
dihubungkan melalui sambungan fisik langsung atau melalui
transfer segmen-segmen membran sebagai vesikula(gelembung
terbungkus membran) kecil. Akan tetapi, hubungan ini tidak
berarti bahwa membran yang berbeda-beda itu sama sturktur dan
fungsinya. Sistem endomembran mencakup selubung nukleus,
retikulum endoplasmik, aparatus golgi, lisososm, berbagai jenis
vakoula, dan membran plasma. Kemudian ketika kita membahas
mengenai membran sel, tentu kita ingat bahwa sistem membran
tidak hanya terdapat pada membran sel saja. Tetapi pada bagian
sitosol pada sel terdapat lipatan-lipatan akibat invaginasi maupun
evaginasi berulang-berulang dari membran sel. Lipatan-lipatan ini
membentuk runagan-ruangan di dalam sitoplasma. Ruangan-
ruangan ini disebut organela. Organela-organela ini mempunyai
fungsi dan aktivitas tertentu, yang kesemuanya ditujukan untuk
menunjang kehidupan sel. Pada makalah fokus pembahasan
hanya pada retikulum endoplasma, yang akan dibahas berupa
struktur retikulum endoplasma kasar, fungsi dari retikulum
endoplasma kasar, menjelaskan enzim-enzim yang terdapat
dalam retikulum endoplasam kasar, dan lain-lain. Sehingga
diharapkan melalui makalah ini

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini dantara lain:
1. Mengetahui struktur retikulum endoplasma kasar
2. Mengetahui enzim-enzim yang terdapat pada retikulum
endoplasma kasar
3. Menjelaskan peranan retikulum endoplasma kasar dalam
menunjang aktivitas sel
4. Menjelaskan, komposisi kimia dari retikulum endoplasma

BAB II PEMBAHASAN

2.1 SEL
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai retikulum
endoplasma kasar, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu
mengenai sel, sejarah penemuan sel serta bagian-bagian lainnya
dari sel. Hal ini diperlukan karena selain retikulum endoplasma
kasar berada di sel dan sel merupakan struktur terkecil dari
individu atau organisme yang memiliki bagian-bagian yang
kemudian akan bekerja bersama-sama mendukung aktivitas sel.

Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi sebagaimana atom bagi


ilmu kimia: seluruh organisme terdiri dari sel. Dalam hirarki
organisasi biologis, sel ini merupakan kumpulan materi paling
sederhana yang dapat hidup. Selain itu, terdapat beragam bentuk
kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel tunggal.
Organisme yang lebih kompleks termasuk tumbuhan dan hewan,
bersifat multiseluler; tubuhnya merupakan kerjasama berbagai
jenis sel terspesialisasi yag tidak akan bertahan lama jika masing-
masing berdiri sendiri. Namun demikian, ketika sel ini disusun
menjadi tingkat kehidupan yang lebih tinggi, seperti jaringan dan
organ, sel dapat dipisahkan sebagi unit dasar dari struktur dan
fungsi organisme. Sebagai contoh adalah ketika kita membaca.
Kontarksi sel otot menggerakkan mata kita ketika kita membaca;
ketika kita memutuskan untuk membalik ke halaman sebelumnya,
sel saraf akan mengantarkan kepurusan itu dari otak ke sel ototo
tangan kita. Apapun yang dilakukan oleh organisme, terjadi pada
tingkat mendasar pada tingkat seluler. Sel yang berukuran sangat
kecil tentu tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, diperlukan
alat yang dapat menampilkan sel dengan ukuran yang lebih
besra. Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan
peralatan yang memperluas indera manusia untuk bisa memasuki
batas-batas baru . Penemuan dan kajian awal tentang sel
memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan
penyempurnaan mikroskop pada abad ke tujuh belas.

Sejak ditemukan mikroskop oleh Anthony van Leewenhoek


penelitian tetnag sel erkembang dengan sangat pesat. Mikroskop
yang pertama kali digunakan oleh para saintis Renaisans, dan
juag yang sering kita gunakan dalam praktikum adalah mikroskop
cahaya(light microscope). Cahaya tampak dilewatkan melalui
spesimen dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini
merefraksi (membelokan) cahaya sedemikina rupa sehingga
bayangan spesimen diperbesar sewaktu baynagan itu
diproyeksikan ke mata kita. Mikroskop seperti halnya mata kita
memiliki daya urai yang terbatas, mikroskop cahaya tidak dapat
menguraikan yang lebih halus dari kira-kira 0.2 mikrometer,
ukuran kecil bakteri. Penguraian (resolusi) ini dibatasi oleh
panjang gelombang-cahaya-tampak yang digunakan untuk
menerangi spesimennya. Meskipun begitu, mikroskop cahaya
dapat memperbesar secara efektif hingga kira-kira seribu kali
ukuran sebenarnya:; pembesaran yang lebih akan meningkatkan
kekaburan.

Karena keterbatasan inilah maka muncul mikroskop elektron pada


tahun 1950 seiring dengan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Mikroskop elektron( electron
microscope) modern secra teoritis dapat mencapai
resolusi(penguraian) kira-kira 0.1 nanometer, meskipun pada
prakteknya batas untyk struktur biologis umumnya hanya kira-kira
2 nanometer . mikroskop elektron terdiri dari mikroskop elektron
transmisi(transmission electron microscope, TEM) dan mikroskop
elektron payar(scanning electron microscope, SEM). Ahli biologi
menggunakan TEM terutama untuk mengkaji ultrastruktur internal
sel dan SEM untuk meliaht permukaan spesimen secara rinci.
2.2 PANDANGAN MENYELURUH TENTANG SEL
a. Karakteristik Sel
Sel memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan
struktur-struktur lainnya, adapun karakteristik sel antara lain:
• Sel sangat kompleks dan terorganisir
• Sel mempunyai program genetik
• Sel membentuk dan menggunakan energi
• Sel mampu menghasilkan berbagai macam reaksi kimia
• Sel mampu menghasilkan aktivitas mekanik
• Sel mampu merespon stimuli
• Sel mampu mengatur diri
• Sel mampu membelah diri

a.. Perkembangan Teori Sel


• Robert hooke (1635-1705): menemukan ‘kamar-kamar’ kecil
yang disebut cella pada sel-sel irisan gabus
• Schleiden (1840-1891) dan Schwan (1810-1882): mahluk
hidup terdiri dari sel-sel. Sel merupakan unit struktural dari mahluk
hidup
• Felix Durjadin (1835): nukleus merupakan bagian yang penting
dari sel
• Johannes Purkinje (1787-1869): cairan sel adalah protoplasma
• Max Schultze (1825-1874): protoplasma merupakan dasar fisik
kehidupan dan sel merupakan unit fungsional dari kehidupan
• Rudolf Virchow (1858): “omne cellula ex cellulae”, sel berasal
dari sel sebelumnya

c. Sel prokariotik dan Sel eukariotik


Perbedaan sel eukariotik dan prokariotik:
• Dari segi evolusi , sel eukariotik merupakan kelompok sel yang
hanya ditemukan pada bekteria. Sementara sel eukariotik
ditemukan pada protista, fungi, tumbuhan dan hewan yang
strukturnya lebih kompleks
• Sel prokariotik tidak memiliki nukleus, materi genetik(DNA)
terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleoid
• Sel eukariotik memilki selubung inti dengan berbagai
organelnya, sedangkan sel prokariotik tidak memilki selubung inti
sehingga materi inti berhubungan langsung dengan sitoplasma
2.3 RETIKULUM ENDOPLASMA
a. Sejarah Awal Dari Retikulum endoplasma
Sitoplasma sel hewan dan tumbuh-tumbuhan ditembusi oleh
sistem membran yang kompleks dan membentuk satu kesatuan
fungisional yang erat. Organel ini dikemukakan untuk pertama
kalinya oleh Porter dkk, dalam tahun 1945. Organel tersebut
merupakan bangunan yang berbentuk ruangan-ruangan yang
berdinding membran dan salimg berhubungan yang berbentuk
anyaman. Masing-masing ruangan mempunyai bentuk dan
ukuran yang berbeda-beda sehingga dapat dibedakan menjadi
tiga jenis yaitu :
1. Sisterna, berbentuk ruangan gepeng , yang kadang-kadang
tersusun berlapis-lapis dan saling berhubungan.
2. Tubular, berbentuk sebagai pipa-pipa kecil yang saling
berhubungan.
3. Vesikuler, berbentuk sebagai gelembung-gelembung yang
berlapis.
Dan kata Retikulum berasal dari kata reticular yang berati
anyaman benang atau jala. Karena letaknya memusat pada
bagian dalam sitoplasma (endoplasma) dan karena strukturnya
sebagian anyaman dan untuk sebagian besar terdapat dalam
endoplasma. Dengan ditemukannya Retikulum Endolplasma ini
sebuah sel tidak lagi dapat di anggap sebagai kantong yang berisi
enzim, RNA, DNA, dan larutan-larutan bahan yang dibatasi oleh
membran luar seperti pada bakteri yang primitif. Banyak rongga-
rongga yang dibatasi oleh membran yang bertanggung jawab atas
fungsisel yang vital, di antaranya pemisahan dan himpunan
sistem enzim. Dan maka dari itu disebut disebut sebagai
Retikulum Endoplasma (disingkat RE). Retikulum Endoplasma
(RE) adalah organel yang dapat ditemukan pada semua sel
eukariotik baik sel hewan atau pun sel tumbuhan.
b. Struktur Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula) adalah
organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik.
Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas
sistem membran. Retikulum endoplasma jika diamati tampak
berupa lembaran yang terlipat-lipat, mengelilingi suatu ruangan
yang disebut lumen atau sisterna yang berbentuk labirin. Apabila
diamati lebih teliti retikulum endoplsma terdiri dari tubulus-tubulus,
vesikel dan kantong-kantong pipih yang menempati ruang
sitoplasma. Di sekitar Retikulum Endoplasma adalah bagian
sitoplasma yang disebut sitosol. Retikulum Endoplasma sendiri
terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan
membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter).
Membran ini berhubungan langsung dengan selimut nukleus atau
nuclear envelope. Retikulum endoplasma hanya dapat terlihat
dengan pengamatan mikroskop elektron. Setelah fiksasi dengan
osmium tetraoksida, terlihat bahwa selaput retikulum endoplasma,
serupa dengan sel tetapi berukuran lebih tipis sekitar 50-60oA .

Retikulum endoplasmik (RE) merupakan labirin membrane yang


demikian banyak sehingga reticulum endoplasmic ini meliputi
separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik . (kata
endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan diturunkan dari
bahasa latin berarti “jaringan”) . RE ini terdiri dari jaringan tubula
dan gelembng membrane yang disebut sisterne (cisternae)
(bahasa latin cisternae berarti “kotak” atau “peti”). Membran RE
memisahkan ruangan internal, yaitu ruanagn sisternal dan sitosol.
Dan karena membran RE ini bersambungan dengan ruang
sisternal RE ini. Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai
perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk
saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplsma.
Lubang/saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-
substansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya.

Retikulum endoplasma Sebagian sel eukariotik mengnndung


retikulum endoplasma tetapi perlu kita ketahui bahwa jumlah
maupun jenisnya bervariasi . misalnya, pada pankreas lebih
banyak mengandung retikulum endoplasma kasar, sedangkan
pada sel-sel epitel sebagian besar kandungannya adalah
retikulum endoplasma halus. Jumlah total pada beberapa sel
berbeda pada sel-sel pankreas misalnya sangat rapat dengan
retikulum endoplasma, sedangkan pada sel-sel tumbuhan tingkat
tinggi hanya sedikit. Jumlah total dan proporsi retikulum
endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus berubah-ubah
bergantung pada keadaan metabolisme sel. Sel-sel yang
mensintesis dan mensekresikan protein memiliki retikulum
endoplasma halus lebih banyak dibandingkan retikulum
endoplasma halus.

Sebagai organel yang termasuk pada sistem membran,


dibandingkan dengan membran sel, maka membran retikulum
endoplasma relatif lebih tipis. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan komposisi molekulnya. Pada membran retikulum
endoplasma kandungan proteinnya lebih tinggi daripada lipidnya
bila dibandingkan dengan dengan membran sel, sehingga
menyebabkan membran retiukulum endoplasma sifatnya lebih
stabil dan kental.

c. Komposisi Kimia Retikulum Endoplasma


1. Selaput Retikulum Endoplasma
Dari analisis kimia diperoleh bahwa, selaput retikulum
endoplasma terdiri atas lipida 30% dan protein 70%. Lipida
sebagian besar berupa fosfatidilkolin. Selaput retikulum
endoplasma mengandung lebih sedikit glikolipida dan kolesterol
daripada selaput sel. Sedangkan protein selaput retikulum
endoplasma umumnya adalah berupa glikoprotein dengan berat
molekul (BM) sekitar 10.000-20.000 dalton. Dengan teknik patah-
beku dan sitokimia dapat diketahui bahwa babarapa diantara
protein tersebut merupakan enzim dan rantaian pemindahan
elektron. Enzim yang terdapat di selaput retikulum endoplasma
sangat bervariasi, antara lain glukosa-6-fosfatase atau nukleosida
fosfatase dan kosiltransferase. Glukosa-6-fosfatase atau
nukleosida fosfatase yaitu enzim yang berperan dalam
metabolisme asam lemak, sintesis fosfolipida dan steroida.
Sedangkan kosiltransferase yaitu enzim yang berperan dalam
sintesis glikolipida dan glikoprotein
2. Cairan Luminal Retikulum Endoplasma
Isi lumen retikulum endoplasma (RE) merupakan cairan yang
mengandung sejumlah holoprotein, glikoprotein dan lipoprotein.
Kandungan lumen RE ini sangat bervariasi seiring dengan jenis
sel dan keadaan fisilogis sel tersebut. Misalnya RE plasmosit (sel
plasma) berisi imunoglobulin, RE fibroblas berisi rantaian
protokolagen dan enzim-enzim hidrolase.

d. Fungsi Retikulum Endoplasma


Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan
ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka,
fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein.
RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-
bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam
beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme
karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan,
dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE
sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik
ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE
sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE
halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik
menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik
berperan dalam pemicuan kontraksi otot. RE kasar dan RE halus
bersama-sama berfungsi transportasi molekul-molekul dan bagian
sel yang satu ke bagian sel yang lain.

e. Enzim-Enzim Retikulum Endoplasma


Hasil analisis kimia membran reikulum endoplasma terdapat
enzim-enzim dan rantai molekul-molekul pembawa elektron.
Enzim-enzim itu antara lain hidrolase terutama glukosa 6-fruktosa
dan nukleosida fusfotase, enzim-enzim yang berperan dalam
metabolisme asam lemak, sintesis fospolipid dan steroid,
glikosiltransferase yang berperan sebagi katalisator dalam
sintesis glikolipid dan glikoprotein. Selain itu terdapat dua rantai
pengangkut elektron yaiu sitokrom P450 dan sitokrom b5 .
tampak disini enzim RE sangat heterogen namin demikian enzim
terbanyak yang dijumpai di membran RE adalah glukosa-6-
fusfotase.

Berkaitan dengan sintesis glokoprotein dan glikolipid, hasil


isoslasi membran RE kasar ternyata hanya mengandung grup-
grup protein. Beberapa diantaranya dalah protein integral pada
membran ynag berhubungan dengan mekanisme pengepakan
melalui rute baru sintesis protein yaitu masuk atau melalui
membran RE. Beberapa grup protein lain dalam membran RE
mengandung enzim yang terikat pada membran. Hal ini
merupakan langkah penginisiasi dalam penambahan grup
glukosa untuk menghasilkan glikoprotein dan glikolipid.

Banyaknya enzim hidroksilase dalam membran RE menyebabkan


hidroksilasi. Hidroksilasi yang terjadi pada membran sel RE
seanding dengan keampuan sel dalam fungsi anabolik dan
protektif. Dalam kaitannya dengan fungsi anabolik dan protektf
membran RE mampu engubah zat toksik menjadi lebih hidrofil
sehingga menjadi lebih mudah disekresikan.

Enzim-enzim dalam RE mempunyai induktor untuk


pengaktifannya. Induktor itu antara lain adalah 3-metil kolantrene,
anaftofalfon, fenobarbital, dan dioxin (2-3-7-8tetrakioro dibenzo-p-
dioxin). Contoh mekanisme induksi yang dilakukan zat-zat
y=tersebut pada enzim RE adalah sebagai berikut: jika
fenobarbital diberikan maka aktivitas enzim pada RE kasar akan
berubah. Aktivitas sitokrom p450 reduktase akab meingkat
demikian juga dengan sitokrom B5 juga meningkat meskipun
sedikit. Sementara itu akrivotas glukosa-6-fosfatase, ATPase, dan
NADH sitokrom B5 reduktase aktivitasnya justru akan meurun.

2.4 Retikulum Endoplasma Kasar dan Retiukum Endoplasma


Halus
Terdapat dua daerah RE yang struktur dan fungsinya berbeda
jelas, sekalipun tersambung, RE halus dan RE kasar. RE halus
diberi nama demikian karena permukaan sitoplasmiknya tidak
mempunyai ribosom. RE kasar tampak kasar melalui mikroskop
elektron karena ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik
membran. Ribosom juga dilekatkan pada sisi sitoplasmik
membran luar selubung nukleus yang bertemu dengan RE kasar.
Retikulum Endoplasma berupa sistem membran yang komplek,
berbentuk saluran yang pipih dalam sitoplasma dan berhubungan
dengan membran inti. Dalam sel organel ini terdapat dua bentuk
yaitu reticulum endoplasma kasar dan reticulum endoplasma
halus. RE yang ditempeli ribosom tampak berbintik-bintik
sehingga tampak kasar. RE ini disebut RE kasar. Retikulum
endoplasma berperan dalam sintesis dan transpor berbagai
macam subtansi kimia. RE kasar yang ditempeli oleh ribosom
berfungsi mengedarkan protein yang disintesis oleh ribosom,
sedangkan RE halus yang tidak ada ribosomnya, berperan dalam
sintesis lemak, dan metabolisme karbohidrat. Membran RE
memisahkan ruangan internal, yaitu ruang sisternal, dari sitosol.
Dan karena membran RE ini bersambungan dengan selubung
nukleus, ruang diantara kedua membran selubung itu
bersambung dengan ruang sisternal RE ini. Penyusun membran
retikulum endoplasma sangat bervariasi dari sel ke sel dan
bahkan dari Sdaerah ke daerah didalam sel yang sama.
Retikulum endoplasma adalah tempat sintesis lipid dan
karbohidratPada bagian-bagian Retikulum Endoplasma tertentu,
terdapat ribuan ribosom atau ribosome. Ribosom merupakan
tempat dimana proses pembentukan protein terjadi di dalam sel.
Bagian ini disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau
Rough Endoplasmic Reticulum. Kegunaan Retikulum
Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa
protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein
tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya
akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut adalah enzim
dan hormon.
Sedangkan bagian-bagian Retikulum Endoplasma yang tidak
diselimuti oleh ribosom disebut Retikulum Endoplasma Halus atau
Smooth Endoplasmic Reticulum. Kegunaannya adalah untuk
membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang sebagian besar terdiri
dari Retikulum Endoplasma Halus terdapat di beberapa organ
seperti hati.
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai
kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi
retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya.
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang
demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh
lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata
endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum
diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan
membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran
pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplsma Lubang/
saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-
substansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya.

2.5 Retikulum Endoplasma Kasar


Pada akhir abad yang lalu ditemukan bahwa sitoplasma berbagai
jenis zat yang mengikat zat warna basa dengan kuat. Pada
beberapa sel komponen-komponen sel ini menyebabkan warna
basofil sitoplasma yang tersebar , sedangkan pada sel-sel lain
komponen sel membentuk daerah basofil terbatas. Zat basofil ini
disebut zat kromoflik, karena zat ini memberi warna yang sama
seperti kromatin inti atau pada sel-sel kelenjar terrtentu yaitu
ergastoplasma. Sesuai denagan konsep bahwa zat basofilik
adalah bagian dari sitoplasma yang bekerja menghasilkan secret.
Dengan mengguakan reaksi Feulgen untuk DNA, akhirnya
diketahui bahwa zat basofilik dalam sitoplasma tidaklah mungkin
DNA. Sebaliknya, zat ini dapat menyerap cahaya ultraviolet
dengan panjang gelombang 260 nm dan karena itu berisi asam
nukleat. Selain itu tampak bahwa zat ini disingkirkan dengan
pemberian enzim ribonuklease, tetepi tidak denagn
deoksiribonuklease, kemudian zat basofilik dalam sitoplasma
akhirnya dikenal sebagai asam ribonukleat.
Ketika mulai digunakan mikroskop elektron, ditemukan bahwa
sitoplasma hampir semua sel-sel (kecuali pada eritrosit matang)
berisi suatu sistem membran pembatas ruangan yang dikatakan
suatu organel baru ang disebut retikulum endoplasma. Ruangan-
ruangan itu membentuk anastomosis(anastomosis, sari
anastomoo= melengkapi dengan mulut) jala-jala tubulus yang
bercabang atau kantung ynag lebih gepeng disebut sisterna.
Sering tersusun sejajar. Sebagaian retikulum endoplasma
mungkin dalam bentuk vesikel kecil yang terpisah.
RE kasar Merupakan Tempat Penggabungan Protein Membran
Integral dan Lipid Membran. Diduga diduga bahwa molekul
protein membrane integral dan molekul glikoprotein tertanam ke
dalam membrane RE kasar dengan cara yang sama, kecuali
bahwa bukannya menembus membrane , melainkan hanya
meluas untuk sebagian saja. Dalam hal molekul transmembran
yang sangat panjang, sebagian molekul mula-mula terjulur ke
dalam lumen RE kasar dan kemudian kelaur lagi sebelum
memasukinya lagi., secara bolak-balik melalui lapis (bilaminar)
lipid membran dengan cara yang lebih mejemuk daripada
menjahit. Fospolipid membran dan kolesterol juga tergabung
dalam RE kasar. Daerah sitoplasma yang basofil yang tampak
dengan mikroskop cahaya yaitu ergastoplasma atau zat
kromofilik, dengan mikroskop elektron ternyata adalah
kelompokan retikulum endoplasma. Basofilia yang khas ini
disebabkan oleh sejumlah besar partikel-partikel kecil dari
ribonukleoprotein (RNP) disebut ribososm, yang melekat keluar
permukaan membran, sesuai dengan istilah retikulum
endoplasma kasar.
Ruang dalam retikulum endoplasma kasar mungkin tampak
sebagai celah yang sempit dengan dua membran yang sangat
berdekatan.
RE kasar Merupakan Tempat Modifikasi Protein Terpisah. Segera
setelah protein yang dihasilkan ribosom bermembran pada RE
kasar telah dipisahkan di dalam lumen organel ini, dapat terjadi
modifikasi tertentu pada molekul protein. Setelah pembuangan
rantai tanda molekul protein dapat melihat karena terjadi
pembentuakn ikatan s-s . Suatu perubahan konfigurasi yang
membantu mempertahankan pemisahan yang satu arah. Biang
(precursor) glikoprotein juga mendaptkan gula (pusat) N-
asetilglukosamin dan mannose di dalam lumen RE kasar.
Dari RE kasar, protein terpisah membrane diteruskan ke aparat
golgi dengan perantara vesikel transfer bermembran tempat
mereka dimodifikasi lebih lanjut. Protein sekresi kemudian tersalut
menjadi vesikel(granula) sekresi dan menuju ke permukaan sel,
tempat mereka dilepaskan ke luar.
RE Kasar dan Sintesis Protein Sekretoris. Banayk jenis sel
terspesialisai mensekresi protein yang dihasilakn oleh ribosom
yang dilekatkan pada RE kasar. Misalnya, sel-sel tertentu dalam
pankreas mensekresi hormon insulin, suatu hormon, kedalam
aliran darah. Begitu rantai polipeptida tumbuh dari ribosom terikat,
rantai ini dimasukkan ke dalam ruang sisternal melalui suatu pori
yang dibentuk oleh protein dalam membran RE tersebut. Begitu
rantai ini masuk ke ruang sisternal, protein baru melipat ke dalam
konformasi aslinya. Sebagian besar perotein sekretoris berupa
glikoprotein, protein yang terikat secara kovalen pada karbohidrat.
Karbohidrat dilketkan ke protein dalam RE oleh molekul
terspesialisai yang sudah ada di dalam membran RE. tempelan
karbohidrat pada flikoprotein ialah oligosakarida, istilah untuk
polimer gula yang relatif kecil.
Pada waku protein sekretoris telah terbentuk, membrab RE akan
mempertahankannya supaya tetap terpisah dari protein, yang
dihasilkan oleh ribosom bebas, yang akan tetap berada dalam
sitosol. Protein sekretoris keluar dari RE yang dibungkus dalam
membran vesikula yang menggelembung mirip tunas dari daerah
terspesilaisai yang dibuat RE transisi. Vesikula yang berpindah
dari satu bagian sel ke bagian sel yang lain demikian disebut
vesikula transpor.
RE Kasar dan Produksi Membran
Disamping mebuat protein sekretoris, RE kasar merupakan
pabrik membran yang tumbuh di tempatnya denagn
menambahkan protein dan fospolipid. Karena polipeptida yang
akan menjadi protein membran tumbuh dari ribosom, polipeptida
ini dimasukkan ke dalam membran RE itu sendiri dan ditahan di
sana oleh bagian hidrofibik protein. RE kasar juga membuat
fospolipid membrannya sendiri; enzim yang telah ada di dalam
membran RE menyusun fospolipid dari prekusor di dalam sitosol.
Membran RE ini berkembang dan dapat ditransfer dalam bentuk
vesikula transpor ke komponen lain sistem endomembran.

RE kasar sebagai Pusat Bosintesis Sel


Butir-butir ribosom pada membrab RE kasar akan mensintesis
rantai polipeptida, yaitu elongasinya(pemanjangan) tidak berada
di sitosol melainkan menembus membran RE. sebagian dari
rantai polipeptida ini tetp berada di dalam membran menjadi
protein transmembran, sedangkan bagian yang lain dilepas
didlam sisterna RE. Protein transmembran yang dihasilan
diperuntukkan bagi membran sel organela lainnya., sedangkan
protein-protein yang dituangkan ke dalam lumen RE dipruntukkan
bagi organela lainnya atau disekresikan.
Sintesis protein transmembran dan luminal dilakukan oleh
polisoma yang menempel pada membran RE serta melibatkan
dua jenis resptor. Reeptor pertama untuk mengenali ribosom
subunit besar yang akan mengikat ribosom pada membran RE
sehingga memungkinkan terjadinya pemindahan rantai
polopeptida dari sitosol ke lumen RE. sedangkan reseptor kedua
mengikat ujung 3’ mRNA yang akan diterjemahkan. Pemindahan
rantai polipeptida ke dalam lumen RE ditentukan oleh rantai
mRNA yang diterjemahkan. Pada mRNA terdapat kodon untuk
polipeptida isyarat. Penerjemahan ini terjadi di sitosol yang
mempunayi pengenal isyarat (SRP= signal recognition particle).
SRP ini akan mengikat polipeptida isyarat segera setelah
terbentuk. Kompleks SRP dan polipeptida isyarat ini akan segera
mengikatkan diri pada reseptornya yang terdapat di membran RE.
Pada sintesis protein yang terjadi di RE kasar akan dijelaskan
pada uraian berikut ini. (1) mRNA menginisiasi sintesis protein
denagn subunit ribosom, (2) segmen pertama dari polipeptida
yang baru diterjemahkan dari ribosom adalah sinyal N-terminal,
(3) akibat bertubrukan dengan RE sinyal yang sifatnya hidrofobik
akan menetrasi ke dalam membran, (4) sintesis protein berjalan
terus, pertumbuhan rantai polipeptida meluas menembus
membran mengikuti sinyalnya.
Jika protein akan disekresikan, seluruh rantai polipeptida
mengikuti sinyalnya akan membus membran RE dan masuk ke
dalam ruang RE. jika protein terbenam di dam membran, satu
atau lebih sinyal top transfer akan menahan gerakan protein
menenbus membran. (5) sesudah pertumbuhan polipeptida
memanjang memasuki atau melalui membran RE, sinyal
didegradasi oleh enzim peptidase yang terbenam di dalam
membran. (6) setelah disentesis lengakp, subunit ribosom
terlepas dari mRNA dibebaskan atau terikat membran RE dengan
ribosom yang lain untuk menerjemahkan pesan yang sama.

Setelah molekul protein selesai disintesis akan terjadi


perpinadahan molekul tersebut dari sitosol ke mitokondria,
kloroplas, dan periksisoma melibatkan hidrolisis ATP yang terjadi
di sitosol. Tenaga dari ATP digunakan untuk mengurai lipatan-
lipatan molekul protein yang akan dipindahkan. Selain itu untuk
menyisipkan dan mendorong masuknya molekul protein ke dalam
lumen organela tersebut juga diperlukan tenaga.

Selain protein, di dalam RE juga terjadi proses sintesis fospolipid


dan kolesterol. Proses sintesisnya terjadi di dalam membran RE.
Fospolipid dan kolesterol yang disintesis pada umumnya
digunakan untuk memperbaiki membran sel atau membran
organela yag rusak. Fopolipid yang disintesis kebanyakan
adalah fosfatidilkolin. Fosfatidilkolin disintesis dari gliserol-fosfat
dan kolin. Molekul-moleku ini pada awalnya berada di sitosol
membran RE kemudian oleh aktivitas protein peminda yang
disebut flipase akan menyebabkan fosfatidilkolin dipindajkan ke
sitosol belahan lumnal membran RE, sedangkan fosfatidilserin
dan fosfatidil inositol tetap berada di sitosol membran RE.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

1.Retikulum endoplsma terdiri dari tubulus-tubulus, vesikel dan


kantong-kantong pipih yang menempati ruang sitoplasma.
2.Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas
sistem membran.
3.Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai
kantungberlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae.
4.Selaput retikulum endoplasma terdiri atas lipida 30% dan
protein 70% sedangkan isi lumen retikulum endoplasma (RE)
merupakan cairan yang mengandung sejumlah holoprotein,
glikoprotein dan lipoprotein.
5.Fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein
sedangkan RE halus berfungsi dalam beberapa proses
metabolism yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan
konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat
melekatnya reseptor pada protein membran sel.

Anda mungkin juga menyukai