Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO 5

PROSESI ADAT

Seorang dokter bertugas didaerah yang sangat terpencil. Didaerah tersebut banyak dijumpai anak
yang kurang gizi. Hasil pengamatan didapatkan bahwa banyak anak makan tanpa cuci tangan
dan tidak menggunakan alas kaki. Masyarakat masih beranggapan bahwa hal tersebut merupakan
kebiasaan yang turun temurun. Sehingga dokter harus bisa melakukan pendekatan sosiokultural
untuk mengubah perilaku masyarakat.

Bagaimana anda menyikapi keadaan diatas?

Step 1
1. Sosiaokultural : kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan budaya yang terdapat di dalam
suatu masyarakat yang saling berinteraksi sehingga dapat mempengaruhi nilai-nilai sosial yang
menjadi ciri masyarakatnya.
2. Turun-temurun : Dari nenek moyang ke anak cucu.
3. Terpencil : daerah yang sulit dijangkau karena keadaan geografi
4. Daerah : ruang yang memiliki batas-batas tertentu yang ditentukan secara administrasi.
5. Pengamatan : aktivitas terhadap suatu objek atau proses dengan mmaksud merasakna
kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan gagasan yang sudah
diketahui sebelumnya.
6. Kurang gizi : keadaan ketika tubuh tidak mendapatkan sebuah nutrisi karena pola makan yang
buruk
Step 2
1. Apa penyebab anak di daerah tersebut bias kekurangan gizi ?
2. Apa contoh pendekatan sosiokultural ?
3. Apakah ada faktor lain yang menyebabkan kurang gizi selain tidak mencuci tangan dan tidak
menggunakan alas kaki ?
4. Bagaimana langkah tenaga medis di desa tersbut untuk memulai kehidupan yang bersih dan
sehat ?
5. Bagaimana pengaruh pendekatan sosiokultural yang dilakukan oleh dokter bagi permasalahan
kurang gizi di daerah tersebut ?

Step 3
1. Karena masyarakat disana masih beranggapan bahwa makann tanpa cuci tangan dan tidak
menggunakan alsa kaki merupakan hal yang wajar.
2. Pendekatan interpersonal, identifikasi budaya, identifikasi latar belakang social, identifikasi
cara bersosialisasi.
3. Asupan yang kurang, kondisi social ekonmi yang lemah, dan pengetahuan orang tua yang
kurang.
4. Dengan cara pendekatan sosiokultural dan sosialisasi tentang hidup bersih dan sehat.
5. Masyarakat lebih memahami tujuan dan maksud untuk menghindari kebiasaan tersebut.
Step 4

Dokter bertugas di
daerah terpencil

Banyak anak kurang


gizi

Pola hidup yang tidak


bersih

Anak tidak
Anak makan tidak
menggunakan alas
cuci tangan
kaki

Kebiasaan yang
turun-temurun
Step 5
Mahasiswa mampu memahami, mengetahui dan menjelaskan :
1. Aspek-aspek sosial dan budaya dalam penanganan kesehatan.
2. Sasaran promosi kesehatan khususnya perilaku hidup dan sehat dan sosial budaya masyarakat.
3. Menentukan model dan strategi untuk promosi kesehatan perilaku PHBS dan sosial budaya di
masyarakat.
4. Peran-peran kebijakan nasional atau dari pemerintah tentang promosi kesehatan khusunya
PHBS dan sosiokultural.
5. Konsep perubahan, kolaborasi, kemitraan dalam promosi kesehatan untuk mengubah
kebiasaan PHBS dan sosiokultural.
6. Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku.
7. Hambatan-hambatan apa saja yang mempengaruhi perubahan perilaku.
8. Faktor sosial budaya yang mempengaruhi terjadinya penyakit.

Anda mungkin juga menyukai