Anda di halaman 1dari 30

BIOLOGI SEL

Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani kytos, "wadah") adalah ilmu yang
mempelajari sel, salah satu dari cabang-cabang biologi. Hal yang dipelajari dalam biologi sel
mencakup sifat-sifat fisiologis sel seperti struktur dan organel yang terdapat di dalam sel,
lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel (fisiologi), hingga
kematian sel. Hal-hal tersebut dipelajari baik pada skala mikroskopik maupun skala molekular,
dan sel biologi meneliti baik organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun sel-sel
terspesialisasi di dalam organisme multisel seperti manusia.

Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi semua bidang ilmu
biologi. Pengetahuan akan persamaan dan perbedaan di antara berbagai jenis sel merupakan hal
penting khususnya bagi bidang biologi sel dan biologi molekular. Persamaan dan perbedaan
mendasar tersebut menimbulkan tema pemersatu, yang memungkinkan prinsip-prinsip yang
dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan dan digeneralisasikan pada jenis sel lain. Penelitian
biologi sel berkaitan erat dengan genetika, biokimia, biologi molekular, dan biologi
perkembangan.

Proses-proses dalam biologi sel

Pergerakan protein

Protein disintesis oleh ribosom di sitoplasma. Proses tersebut juga dikenal sebagai translasi
protein atau biosintesis protein. Beberapa jenis protein, misalnyaprotein yang akan digabungkan
kepada membran sel (protein membran), ditranspor ke retikulum endoplasma (RE) selama proses
sintesisnya dan kemudian diproses lebih lanjut di badan Golgi. Dari badan Golgi, protein
membran dapat bergerak ke membran plasma (membran sel), ke kompartemen subselular
lainnya, atau dapat pula disekresikan ke luar sel. Retikulum endoplasma dapat dianggap sebagai
"kompartemen tempat sintesis protein membran", sedangkan badan Golgi dapat dianggap
sebagai "kompartemen tempat pemrosesan protein membran". Terdapat aliran protein semi-
konstan melalui kompartemen-kompartemen tersebut. Protein-protein yang terdapat pada RE dan
badan Golgi berasosiasi dengan protein-protein lain namun tetap terdapat pada kompartemennya
masing-masing. Protein-protein lain "mengalir" melalui RE dan badan Golgi ke membran
plasma. Dari membran plasma, protein kemudian pada akhirnya diuraikan kembali di dalam
kompartemen intraselular lisosom menjadi asam amino-asam amino penyusunnya.

Teknik yang digunakan untuk mempelajari sel

Ada usul agar Isolasi organel digabungkan ke artikel atau bagian ini. (Diskusikan)

Isolasi sel

Yang dimaksud dengan isolasi sel adalah proses pengambilan suatu partikel sel dari tempat
asalnya untuk diteliti lebih lanjut. Sel dapat diisolasi dari suspensi jaringan.

Isolasi sel dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Fluorescence-Activated Cell Sorter

Prinsip metode ini ialah menggunakan antibodi yang berikatan dengan zat fluoresen
untuk melabel sel spesifik. Suspensi sel dilewatkan pada sinar laser dan dibaca oleh
detektor. Suspensi yang mengandung sel diberi sinyal positif atau negatif bergantung
pada selnya mengandung zat fluoresen atau tidak. Suspensi kemudian melewati aliran
listrik dan dipisahkan ke tempat masing-masing sesuai muatannya.

2. Laser Capture Microdissection

Prinsip metode ini menggunakan laser untuk memotong bagian tertentu dan
memindahkannya ke tempat lain, contohnya memisahkan sel tumor dari jaringannya.

Pembiakan sel

Setelah diisolasi, sel ditumbuhkan (diperbanyak) dengan cara in vitro (menggunakan media) atau
in vivo (melibatkan sel hidup).

Ada 2 macam biakan atau kultur, yaitu biakan primer dan biakan sekunder. Biakan primer ialah
biakan yang diambil langsung dari jaringan organisme tanpa proliferasi sel secara in vitro.
Sementara itu, biakan sekunder ialah biakan yang dikembangbiakkan dari biakan primer,
biasanya di-refresh dalam jangka waktu tertentu.

Hibridisasi sel

Sel hibrid adalah gabungan dua sel berbeda yang dengan hasil akhir satu inti sel. Tujuan
dibuatnya sel hibrid adalah untuk membentuk antibodi monoklonal.

Fraksinasi sel

Fraksinasi sel ialah pemisahan sel menjadi organel dan molekul, biasa dilakukan dengan
sentrifugasi. Sentifugasi merupakan tahap pertama dalam fraksinasi, memisahkan organel
berdasarkan ukuran dan densitasnya. Prinsip sentrifugasi ialah bahwa untuk memperoleh organel
yang besar, diperlukan kecepatan sentrifugasi yang rendah, dan sebaliknya.

Lihat pula

Bagian-bagian sel

o Badan Golgi

o Flagela

o Kloroplas

o Lapisan ganda lipid

o Membran sel

o Mitokondria

o Nukleus

o Organel
o Retikulum endoplasma

o Ribosom

o Silia

o Sitoplasma

o Sitoskeleton

o Vesikel

Proses selular

o Adesi sel

o Glikolisis

o Kerusakan sel

o Transduksi sinyal

o Transpor aktif

o Transpor pasif

Pranala luar

(Inggris)Imunokimia - Hibridisasi In Situ

(Inggris)Institute of Molecular and Cell Biology (Lembaga Biologi Sel dan Biologi
Molekular), Singapura

(Inggris)Jurnal ilmiah Nature Reviews Molecular Cell Biology


(Inggris)Perpustakaan Maya Biokimia dan Biologi Sel

Artikel ini mengandung saduran dari Science Primer yang diterbitkan oleh National
Center for Biotechnology Information, yang, sebagai terbitan badan pemerintah
Amerika Serikat, berada dalam domain umum sesuai dengan
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/About/disclaimer.html.

DARI SUMBER LAIN


Biologi Sel adalah cabang dari ilmu Biologi yang membahas tentang sel dan proses-proses yang
terjadi didalamnya. Seperti apakah Konsep dasar dari Biologi Sel tersebut? akan kita bahas
dibawah ini.

Dalam ilmu BIologi sel kita mengethaui bahwa suatu organisme ada yang dapat hidup hanya
dengan satu sel saja. Bahkan, ada spesies yang tidak terhitung jumlahnya dari organisme yang
hanya memiliki sel tunggal (uni seluler) dan banyak juga organisme yang memiliki banyak sel
(multi seluler) seperti diri kita sendiri.
Sebuah sel tunggal dapat tetap fungsional dengan memiliki serangkaian 'mesin miniatur' yang
dikenal sebagai organel. Daftar berikut terlihat pada beberapa organel dan karakteristik lain yang
khas dari sel yang berfungsi penuh. Link miring untuk setiap menyebabkan deskripsi tambahan
dalam kamus, seperti halnya semua link yang sama dalam tutorial;

Mitokondria

Organel sel penting yang terlibat dalam proses respirasi

Sitoplasma

Sebuah cairan yang mengelilingi isi sel dan membentuk sebuah vakuola

Golgi Apparatus

Daerah pengolahan untuk penciptaan suatu glikoprotein


Retikulum endoplasma

Organel penting sangat terlibat dalam sintesis protein.

Vesikula

Paket bahan yang akan digunakan dalam sel atau disekresi oleh sel.

Inti Sel

"Otak" dari sebuah sel yang mengandung informasi genetik yang menentukan setiap proses
alami dalam organisme.

Membran sel

Juga dikenal sebagai membran plasma, lapisan luar sel membantu dalam pergerakan molekul
dalam dan keluar sel memainkan kedua peran struktural dan pelindung

Lisosom

Membran kantung yang berisi enzim pencernaan


Dinding sel

Sebuah struktur yang khas ditemukan pada tanaman dan prokariota dan bukan hewan yang
memainkan peran struktural dan protektif.

Vakuola

Vakuola atau rongga sel adalah suatu rongga atau antong berisi cairan yang dikelilingi oleh
selapis membrane. Sel hewan memiliki vakuola yang jumlah dan ukurannya lebih kecil daripada
sel tumbuhan.

Sel Spesialisasi

Sel dapat berfungsi secara khusus untuk melakukan fungsi tertentu dalam suatu organisme,
biasanya sebagai bagian dari jaringan yang lebih besar yang terdiri dari banyak sel yang sama
dab bekerja secara bersama-sama,
Misalnya;
Sel saraf berfungsi untuk beroperasi sebagai bagian dari sistem saraf untuk mengirim pesan
bolak-balik melalui otak pada pusat sistem syaraf.

Sel-sel kulit berfungsi untuk perlindungan tahan air dan perlindungan terhadap patogen dalam
lingkungan udara terbuka.

Tabung xilem berfungsi untuk mengangkut air di sekitar tanaman dan memberikan dukungan
struktural untuk pabrik secara keseluruhan.

Sel menggabungkan fungsi mereka dalam jenis jaringan untuk melakukan hasil secara umum.
Tugas dari sel khusus akan menentukan dalam apa dan cara itu akan dilakukan secara khusus,
karena sel-sel yang berbeda cocok untuk tujuan yang berbeda, seperti yang digambarkan dalam
daftar di atas dan di contoh-contoh loinnya dibawah ini;
Sel-sel otot yang panjang dan halus dalam struktur dan sifat elastis mereka memungkinkan sel-
sel untuk melakukan gerakan-gerakan yang fleksibel, seperti yang mereka lakukan dalam tubuh
kita sendiri.

Beberapa sel darah putih mengandung enzim pencernaan yang kuat untuk menghilangkan
patogen dengan melanggar mereka ke tingkat molekuler.

Sel di bagian belakang mata yang peka terhadap rangsangan cahaya, dan dengan demikian dapat
menafsirkan perbedaan intensitas cahaya yang pada gilirannya dapat diinterpretasikan oleh
sistem saraf dan otak kita.

Banyak dari sel mengandung organel, meskipun setelah beberapa sel yang khusus, mereka tidak
memiliki karakteristik khusus karena mereka tidak meminta mereka untuk berada di sana.
efisiensi yaitu adalah kuncinya, tidak ada sumber daya yang terbuang dan sumber daya yang
tersedia diletakkan dengan optimal indah mereka.

Membran Sel

Membran sel, atau lebih dikenal sebagai membran plasma adalah struktur semi-permeabel
terutama terdiri dari fosfolipid (lemak) molekul dan protein. Mereka terstruktur dalam model
mosaik cair, di mana lapisan ganda fosfolipid molekul memberikan penghalang disertai dengan
protein.

Ini adalah putaran hadir lingkar sel untuk bertindak sebagai penghalang, menjaga entitas asing
keluar sel dan isinya (seperti sitoplasma) tegas dalam sel.

Membran plasma memungkinkan hanya bahan dipilih untuk lulus dalam dan keluar dari sel, dan
dengan demikian dikenal sebagai membran selektif permeabel. Ada beberapa metode yang
memungkinkan pertukaran materi masuk dan keluar sel mungkin, disebutkan di bawah ini.
Sel Transport

Ada tiga metode di mana ion diangkut melalui membran sel ke dalam sel:

1. Transport Aktif - Aktif transportasi adalah transportasi molekul dengan bantuan aktif dari
pembawa yang dapat mengangkut material terhadap gradien konsentrasi alami.

2. Transport Pasif (Difusi) - Pergerakan molekul dari daerah konsentrasi tinggi (yaitu di
luar sel) ke daerah-daerah konsentrasi rendah (yaitu dalam sel) melalui pembawa. Proses
ini tidak memerlukan energi.

3. Difusi sederhana - Pergerakan molekul dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah


konsentrasi rendah dalam keadaan bebas. Osmosis air melibatkan jenis difusi melalui
membran permeabel selektif (yaitu membran plasma)

Kerusakan material Sel

Dalam sel, kadang-kadang diperlukan untuk molekul rincian lebih kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana, yang kemudian dapat 'dibangun kembali' ke dalam apa yang dibutuhkan
oleh tubuh dengan bahan baku baru.

'Pinocytosis' di mana isi dari struktur (seperti bakteri) yang minum, pada dasarnya dengan
memecah molekul menjadi bentuk minum.

'Fagositosis' di mana isinya 'dimakan'. Lihat pertahanan sel untuk informasi lebih lanjut dalam
hal ini.

Absobsi dan Sekresi

Absorbsi adalah penyerapan bahan dari lingkungan eksternal suatu sel. Sekresi adalah pengusiran
materi.
GAMBAR SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN
SUMBER LAIN
. Sel Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert
Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata
sel berasal dari kata Latin cellulae yang berarti 'kamar-kamar kecil'. Sel adalah unit struktural
dan fungsional terkecil dari mahluk hidup

3. Sel prokariotik dan eukariotik Sel pada makhuk hidup dibedakan atas dasar struktur sel dan
ada tidaknya membran inti menjadi dua kelompok yaitu kelompok sel prokariotik dan sel
eukariotik.Sel prokariotik contohnya bakteri dan ganggang biru. Sel prokariotik tidak memiliki
membran nukleus yang jelas untuk melindungi DNA. Sedangkan, sel eukariotik contohnya sel
tumbuhan dan hewan tingkat tinggi, fungi. Sel eukaryotik memiliki kompartemen sitoplasma
yang dikelilingi membran yang jelas, dan nukleus berisikan DNA.
4. Kebanyakan sel prokarotik berukuran kecil dan berpenampilan sederhana serta hidup
sebagai individu independen atau dalam komunitas yang terorganisasi secara longgar. Jenis ini
berbentuk sferis atau batang, berukuran beberapa mikrometer dalam dimensi linear. Sel
prokariota juga memiliki lapisan perlindungan yang kuat, yaitu dinding sel yang di bawahnya
terdapat membran plasma yang menutupi kompartemen sitoplasma tunggal yang berisi DNA,
RNA, proteinprotein, dan banyak molekul lainya yang penting untuk kehidupan. Bentuk sel
eukariota bisa berupa gelendong, pipih, bulat, kuboid, columnar. Sel dibentuk atas kompartemen
yaitu nukleus dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma, terdapat kompartemen-kompartemen lain
yang juga dibentuk oleh membran plasma yang juga disusun terutama oleh dwilapis fosfolipid.
Kompartemen ini membentuk ruang di dalam sel, organel, atau pun vesikel. Selain organel sel,
terdapat pula sitoskeleton dan sitosol.

5. Sel Hewan Tumbuhan

6. Gambar Sel Sel hewan Sel tumbuhan

7. Membran Plasma Membran sel merupakan selaput terluar sel yang berupa bilayer lipid dengan
protein integral dan ferifer. Tebal membran sel antara 7,5 - 10 nanometer, sifatnya selektif
permeabel. Fungsi spesifik membran plasma dan berbagai tipe membran didalam sel bergantung
pada jenis fosfolipid dan protein yang ada. Membran plasma juga memiliki karbohidrat yang
melekat pada permukaan luarnya. Fungsi lain membran sel yaitu untuk pelindung, reseptor dan
mengatur keluar masuknya zat dari dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, difusi
berfasilitas, dan transport aktif. Difusi adalah pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi
(hipertonis) ke konsentrasi rendah (hipotonis). Osmosis adalah pergerakan air dari konsentrasi air
tinggi (banyak air) ke konsentrasi air rendah (sedikit air) melalui membran semi permeabel.
Difusi berfasilitas adalah difusi atau perpindahan zat yang menggunakan protein pembawa tanpa
memerlukan energi (ATP). Transpor aktif adalah pergerakan molekul melalui membran yang
memerlukan energi ATP.

8. Retikulum Endoplasma (RE) Retikulum endoplasma merupakan labirin membran yang


banyak, sehingga retikulum ini meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel
eukariotik. Retikulum endoplasma berupa vesikel atau kantung yang dapat berbentuk pipih,
bundar, atau tubuler dan satu sama lain dapat berhubungan. RE memiliki selapis membran, dan
membran tersebut ada yang berhubungan dengan membran inti dan membran plasma sehingga
dapat berperan sebagai penghubung antara bagian luar sel dengan bagian dalam sel. Terdapat dua
jenis RE yaitu : RE halus (REH) yani RE yang tidak dilekati ribosom, yang berfungsi dalam
bermacam-macam proses metabolisme, termasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, serta
menawarkan obar dan racun. Enzim RE halus penting untuk sintesis lipid, termasuk fosfolipid
dan steroid. Diantara steroid yang dihasilkan oleh RE halus adalah hormon seks vertebrata dan
berbagai hormon steroid yang di sekresi oleh kelenjar adrenalin. RE kasar (REK) yakni RE yang
dilekati ribosom. RE memiliki peran anabolik dan protektif. Peran anabolik yakni mensintesis
kolesterol, hormon steroid, dan asam-asam empedu. Peran katabolik yakni dapat mengubah atau
menetralisir bahan yang bersifat toksik. Mekanisme kerja antar RE dan organel lain seperti
mitokondria dapat saling berhubungan.

9. Badan Golgi Struktur Badan Gogi berbentuk tumpukan kantongkantong pipih, (didalamnya
terdapat pula yang bundar dan tubuler), yang sangat kompleks yang memiliki dua permukaan
yakni permukaan luar berbentuk cembung (forming face) dan permukaan dalam berbentuk
cekung (maturing face). Membran yang membentuk kantong sebanyak selapis. Badan Golgi
berfungsi menghasilkan lisosom, sekret, dan menyimpan protein serta enzim yang akan
disekresikan. Badan Golgi terdapat di mana-mana dalam sel, terdiri dari membran dengan
ketebalan sekitar 6 8nm. Unit dasar Badan golgi adalah diktiosom atau Golgi field. Apparatus
Golgi terdiri atas tumpukan 3-8 membran yang berbentuk arkuata (menyerupai busur) dalam
jarak dekat satu sama lainnya. Membran mengelilingi sisterna sempit yang panjang, yang sedikit
melebar pada ujung-ujungnya. Sisterna Golgi selalu didampingi vesikel Golgi vesicles, yang
mengantar dan mengekspor material (vesikel transpor). Materi yang diterima dari RE
dimodifikasi dan disimpan dalam badan golgi dan akhirnya dikirim di permukaan sel atau tujuan
yang lain.

10. Mitokondria berbentuk bulat lonjong atau bercabang, ukurannya 500 sampai 2000 nm.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang sedang aktif. Struktur mitokondria dikelilingi dua
lapisan membran yaitu membran luar dan membran dalam. Membran dalam membentuk lipatan-
lipatan ke dalam membentuk krista. Ruang dalam mitokondria berisi matrik mitkondria yang
mengandung banyak enzim. Mitokondria berfungsi sebagai penyedia energi bagi sel adalah
komponen sel berserabut seperti batang, dan bergranul. Struktur dasar mengikuti dasar-dasar
bentuk yang sama pada semua mitokondria. Bentuk dan ukuran mitokondria bisa sangat berbeda,
dari yang kecil hingga yang ukuran besar jumlah mitokondria dalam satu sel juga
bervariasi.Selain dari mitokondria jenis krista, ada juga mitokondria dengan membran dalam
yang menonjol ke dalam mitokondria seperti jari tangan atau saku. Mereka adalah mitokondria
jenis tubular atau saccular. Tonjolan ini juga dapat menyerupai batang atau memiliki tepi-tepi,
seperti yang mereka lakukan dalam mitokondria jenis prismatik. Mitokondria jenis tubular dan
saccular terjadi pada sel-sel yang memproduksi hormon steroid. Mitokondria

11. Inti atau Nukleus Letak inti pada sitoplasma biasanya di tengah Bagian-bagian inti sel yaitu:
1) Membran inti Membran inti memisahkan inti sel dari sitoplasma. Membran inti terdiri dari
dua lapisan membran dan pada daerah-daerah tertentu terdapat pori-pori yang berfungsi tempat
keluar masuknya bahan kimia. Lapisan membran yang sebelah luar berhubungan dengan
membran reticulum endoplasma. 2) Nukleoplasma dan Kromosom Inti sel mengandung
nukleoplasma atau plasma inti. Bahan kimia yang terdapat pada nukleoplasma yaitu larutan
fosfat, gula ribose, protein, nukleotida, dan asam nukleat. Pada nukleoplasma terdapat benang-
benang kromatin yang tampak jelas pada saat pembelahan sel membentuk kromosom. Fungsi
kromosom yaitu mengandung material genetik yang berguna untuk mengontrol aktivitas hidup
sel dan pewarisan sifat-sifat yang diturunkan. 3) Nukleolus Nukleolus mengandung nukleoli
yang berbentuk bulat. Secara kimia nukleolus mengandung RNA dan protein. Nukleolus
berfungsi untuk sisntesis RNA ribosom.

12. Mikrotubulus , Mikrofilamen dan Filamen intermediate Mikrotubulus Berbentuk benang


silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel, motilitas sel, pergerakan kromosom
dalam pembelahan sel, pergerakan organel, dan sebagai "rangka sel". Mikrofilamen
Mikrofilamen sama seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Mikrofilamen yaitu batang padat
yang berdiameter sekitar 7 nm. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan
miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam mempertahankan bentuk sel, kontraksi
otot, mobilitas sel, dan pembalahan sel. Filamen intermediate Filament ini memiliki diameter 8-
12 nm, lebih besar daripada diameter mikrofilamen, namun lebih kecil daripada diameter
mikrotubulus, sehingga disebut dengan filament intermediate. Struktur filament intermediat yaitu
protein fibrosa. Fungsi filament ini yaitu mempertahankan bentuk sel, tambatan nucleus dan
organel lain, serta pembentukan lamina nukleus .

13. Pada sel hewan organel-organel seperti nikleus, membran plasma, mitokindria, dan lainnya
sama dengan sel tumbuhan, yang membedakan yakni adanya organel seperti : Lisosom Lisosom
terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola, terdiri atas selapis membran, dan diameternya
kurang lebih 500 nm. Lisosom berfungsi untuk mencerna bahan makanan yang masuk ke dalam
sel, baik secara pinositosis (makanan yang ditelan berupa cairan) maupun secara fagositosis
(makanan yang ditelan berupa padatan). Lisosom meliputi lisosom primer, dan sekunder.
Lisosom primer yakni lisosom yang belum melakukan pencernaan. Lisosom sekunder yakni
lisosom yang telah/sedang melakukan pencernaan. Lisosom mencerna materi yang dimasukkan
kedalam sel dan mendaur ulang materi dari pembuangan intraseluler. Selama fagositosis sel
mengurung makanan dalam vakuola dengan membran yang terlepas secara internal dari
membran plasma. Vakuola makanan bergabung dengan lisosom, dan enzim hidrolitik mencerna
makanan tersebut. Setelah hidrolisis, gula sederhana, asam amino dan monomer lain melewati
membrane lisosom untuk menuju kedalam sitosol sebagai nutrien untuk sel tersebut dengan
proses autofagi, yaitu lisosom mendaur ulang kandungan molekuler organel.

14. Sentrosom Umumnya sel hewan mengandung sentrosom yang letaknya pada sitoplasma
dekat membran inti. Struktur sentrosom berbentuk bintang. Pada saat pembelahan sel (Mitosis
maupun Meiosis) mengandung dua sentriol. Sebuah sentriol terbentuk dari 9 set tabung yang
masing-masing set terdiri dari 3 buah mikrotubul yang berfungsi menggerakkan kromosom pada
saat pembelahan sel. Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ketika sel membagi,
sentrosom mereplikasi dirinya sendiri, membentuk dua sentrosom yang pindah ke ujung
berlawanan sel. Masing-masing sentrosom lalu mengeluarkan gelondong yang seharusnya
memisahkan DNA sel, membedakan sel ke dalam dua tiruannya sendiri yang kemudian bisa
pecah menjadi sel segar. Disamping memainkan tugas penting di sel pembelahan, sentriol juga
menolong untuk menyediakan bantuan struktural untuk sel intinya.
15. Ditinjau dari bagian-bagiannya, sel tumbuhan memiliki sedikit perbedaan dengan sel
hewan. Perbedaan tersebut yakni: pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, plasmodesma,
kloroplas, dan vakuola besar, sedangkan pada sel hewan tidak. Bagian-bagian lain yang terdapat
pada sel tumbuhan umumnya sama dengan sel hewan. Dinding sel Dinding sel tumbuhan
terbentuk dari bahan polisakarida yaitu selulosa. Fungsi dinding sel yaitu melindungi sitoplasma
dan membran sitoplasma. Pada beberapa sel tumbuhan sel yang satu dengan sel lainnya
dihubungkan dengan plasmodesmata.

16. Plastida Umumnya sel tumbuhan mengandung plastid, ukuran diameternya 4 -6 mikron().
Plastida ada yang berwarna ada yang tidak. Plastida yang tidak berwarna disebut leukoplas
sedangkan yang berwarna disebut kromoplas. Leukoplas yang berfungsi untuk membuat amilum
disebut amiloplas dan yang membuat lemak disebut lipoplas. Sedangkan kromoplas yang
mengandung klorofil disebut kloroplas. Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal
tiga jenis plastida yaitu : 1. Leukoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan
makanan), terdiri dari: Amiloplas (untak menyimpan amilum) Elaioplas (Lipidoplas)
(untukmenyimpan lemak/minyak). Proteoplas (untuk menyimpan protein). 2. Kloroplas yaitu
plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis. 3. Kromoplas jenis palastida penghasil zat warna

17. Vakuola Vakuola terdapat baik pada sel tumbuhan maupun sel hewan, tetapi pada sel
tumbuhan tampak lebih besar dan jelas terutama pada sel yang sudah tua. Vakuola pada sel
tumbuhan dikelilingi membran tunggal disebut tonoplas. Vakuola sel tumbuhan umumnya berisi:
air, phenol, antosianin dan protein, glikosida , garam-garam organic, protein, tanin (zat
penyamak), minyak eteris ( misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar Zingiberine
pada jahe), alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain), enzim , butir-
butir pati Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas
vakuola.

18. Peroksisom (Badan Mikro) Peroksisom merupakan ruang metabolisme khusus yang
dilingkupi oleh membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim yang mentransfer hidrogen
dari berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen peroksida (H202) sebagai
produksamping, dari sinilah organel tersebut mengambil namanya. H202 yang dibentuk oleh
metabolisme peroksisom itu sendiri beracun, tetapi organel ini mengandung suatu enzim yang
mengubah H202 menjadi air. Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa
berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak
disimpan dalam sel-sel hati). Peroksisom tumbuh dengan cara menggabungkan protein dan lipid
yang dibuat dalam sitosol, dan memperbanyak jumlahnya dengan membelah diri menjadi dua
setelah mencapai ukuran tertentu.

19. Plasmodesmata Merupakan suatu saluran terbuka pada dinding sel tumbuhan untuk
memfasilitasi, komunikasi, dan transportasi bahan-bahan antara sel-sel tanaman. Fungsi
plasmodesmata menghubungkan ruang sitoplasmik dengan saluran khusus yang memungkinkan
pergerakan antar air, berbagai nutrisi dan molekul lainnya. Plasmodesmata berada di daerah
dinding sel yang disebut bidang pit primer.
DARI SUMBER LAIN
Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan
structural dan fungsional makhluk hidup

Teori-teori tentang sel

- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil
pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga),
tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam,
rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut Sarcode
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838
menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan.
Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan
tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada
protoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional
makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis
celulla ex celulla)

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti

a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma
(sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri
dan alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system
membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup
kecuali bakteri dan alga biru

Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel
prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel
prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :

Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan
nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler

Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya

a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid


b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid

Bagian-bagian Sel

- Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan
struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola

mari kita bahas masing-masing bagian satu per satu

a Dinding sel

Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat
yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat
liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.

Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam
karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.

b. Membran Plasma

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel
yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson
pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk
fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran.
Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat
dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas
bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen
penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan
kolesterol.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah.
Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan
molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul
polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme
khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk
molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif
untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

Transpor pasif

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya.


Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh
dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau
ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama
respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi
membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total
(dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif
karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.

Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air
dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi
dengan bantuan protein transpor.

Transpor aktif

Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan
bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel
protein dan carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps.
Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter.
Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan
antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan
suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri.
Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.

c. Mitokondria

Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi
merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi
berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi
sel.

Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk
mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter
0,5 m dan panjang 0,5 1,0 m. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu
membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam
membran [Cooper, 2000].

Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung
protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul
kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai
membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang
terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks
untuk menjalani -oksidasi menghasilkan Asetil KoA.

Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan
80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini
meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut
krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga
meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein
yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada
matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari
matriks melewati membran dalam.

Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi
asam amino, dan reaksi -oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat
materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat
inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium

d. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang
berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan
pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya,
organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase,
lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi
utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.

- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme
endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan,
yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali
(dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi
tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6.
Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk
lisosom.

- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel
yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi
organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik
dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada
sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti
bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau
mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim
hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

e. Badan Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang
dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak
dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan
memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan
Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.

Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang
bernama Camillo Golgi.
beberapa fungsi badan golgi antara lain :

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung
kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma.
Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom

f. Retikulum Endoplasma

RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan
eukariotik.

Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini
disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum
Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum
endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata
endoplasmik berarti di dalam sitoplasma dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang
berarti jaringan).

Ada tiga jenis retikulum endoplasma:


RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini
berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis
protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di
permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat
melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis
khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang
membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus
mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE
sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.

g. Nukleus

Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang
membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam
kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah
untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola
ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi
pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis
ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di
mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri

h. Plastida

Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam
plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk
fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten

i. Sentriol (sentrosom)

Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi
ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel
yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari
tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.

Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana
sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S,
yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase
G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir
ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan
mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.

j. Vakuola

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan
ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel
tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler
tingkat rendah.

fungsi vakuola adalah :


1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel

Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan

1. Sel Hewan :
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas

2. Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas

SUMBER LAIN
1. Pengertian Sel

Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Kata sel itu
sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke (1635 1703) yang berarti kotak-kotak kosong, setelah
ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari
kesatuan zat yang dinamakan protoplasma.

Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje. Menurut Johannes Purkinje
protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu sitoplasma dan nukleoplasma. Schwaan dan
Schleiden (1838), menyatakan bahwa tumbuhan dan hewan mempunyai persamaan, yaitu
tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Selanjutnya, teori tersebut dikembangkan menjadi suatu teori
sebagai berikut:

1. Sel adalah satuan struktural terkecil organisme hidup.

2. Sel merupakan satuan fungsional terkecil organisme hidup.

3. Sel berasal dari sel dan organisme tersusun oleh sel.

2. Struktur Sel

Sel terdiri dari 3 bagian utama yaitu membran sel, inti sel, dan sitoplasma:

2.1. Membran Sel / Membran Plasma

Membran sel adalah selaput yang terletak paling luar dan tersusun dari senyawa kimia
lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau lipid dengan senyawa protein). Membran sel
disebut juga membran plasma atau selaput plasma. Fungsi dari membran sel ini adalah sebagai
pintu gerbang yang dilalui zat, baik menuju atau meninggalkan sel.

2.2. Inti Sel (Nukleus)

Inti sel bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Fungsi dari inti sel adalah
mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi
DNA untuk mengatur sintesis protein. Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu:

1. Selaput inti (karioteka)

2. Nukleoplasma (kariolimfa)

3. Kromatin / kromosom

4. Nukleous (anak inti)

2.3. Sitoplasma dan Organel Sel

Sitoplasma adalah bagian yang cair dalam sel. Khusus untuk cairan yang beradal dalam inti sel
dinamakan nukleoplasma. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%). Berfungsi sebagai
pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Organel sel adalah benda-
benda yang terdapat dalam sitoplasma dan bersifat hidup serta menjalankan fungsi-fungsi
kehidupan.
1. Ribosom (ergastoplasma) adalah organel sel terkecil di dalam sel. Fungsi dari ribosom
adalah sebagai tempat sintesis protein.

2. Retikulum endoplasma (RE) adalah struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di


inti sel. Dikenal dua jenis retikulum endoplasma, yaitu: (1) Retikulum endoplasma
granuler (retikulum endoplasma kasar). RE kasar tampak kasar karena ribosom menonjol
di permukaan sitoplasmik membrane; (2) Retikulum endoplasma agranuler (retikulum
endoplasma halus). RE halus diberi nama demikian karena permukaan sitoplasma tidak
mempunyai ribosom.

3. Mitokondria (the power house). Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler
yang menghasilkan banyak energi ATP. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan
dan hewan melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs yang
berlangsung di dalam mitokondria.

4. Lisosom. Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim
pencernaan seluler.

5. Badan golgi (aparatus golgi/diktiosom) berhubungan dengan fungsi menyortir dan


mengirim produk sel. Badan golgi berperan penting dalam sel-sel yang secara aktif
terlibat dalam sekresi. Muka cis berfungsi sebagai penerima vesikula transpor dari RE.
Muka trans berfungsi mengirim vesikula transpor. Vesikula transpor adalah bentuk
transfer dari protein yang disintesis RE.

6. Sentrosom (sentriol) berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel baik
mitosis maupun meiosis.

7. Plastida berperan dalam fotosintesis. Plastida adalah bagian dari sel yang bisa ditemui
pada alga dan tumbuhan (kingdom plantae). Dikenal tiga jenis plastida, yaitu: (1)
Leukoplas: berwarna putih berfungsi sebagai penyimpanan makanan; (2) Kloroplas:
plastida berwarna hijau, berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis; (3) Kromoplas: plastida yang mengandung pigmen.

8. Vakuola (rongga sel) berisi: garam-garam organik, glikosida, tanin (zat penyamak),
minyak eteris (misalnya jasmine pada melati, roseine pada mawar, zingiberine pada jahe),
alkaloid (misalnya kafein, kinin, nikotin, likopersin, dll), enzim, dan butir-butir pati.

9. Mikrotubulus berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel. Selain
itu, mikrotubulus berguna dalam pembentukan sentriol, agela, dan silia.

10. Mikro lamen terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti
pada otot). Mikro lamen berperan dalam pergerakan sel.
11. Peroksisom (badan mikro) senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak
mengandung enzim oksidae dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).

3. Macam-Macam Sel

Berdasarkan ada tidaknya dinding / selaput inti, maka sel dibedakan menjadi dua yaitu: struktur
sel prokariotik dan struktur sel eukariotik.

Perbedaan struktur sel prokariotik dan struktur eukariotik.

Bagian Sel Prokariot Eukariot

Inti sel Tanpa membran/selaput disebut Selaput inti ada, disebut inti sel (nukleus)
nukleoid

Penutup sel Berupa kapsul (fungsi berbeda Tidak ada pada hewan, pada tumbuhan
dengan dinding sel pada ada dinding sel
tumbuhan)

Retikulum Tidak ada Ada


endoplasma

Badan golgi Tidak ada Ada

Mitokondria Tidak ada Ada

Lisosom Tidak ada Ada


sentriol

Ribosom Ada pada sitoplasma Ada (pada sitoplasma dan retikulum


endoplasma)

DNA Berbentuk cincin bercampur Berbentuk pita spiral ganda (double


(bahan gen) dengan sitoplasma helix) terdapat pada inti, mitokondria,
dan kloroplas (pada tumbuhan)

Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan

Ada dua macam sel eukariotik yang mempunyai materi penyusun relatif berbeda, yaitu sel hewan
dan sel tumbuhan.
Komponen Sel Tumbuhan Sel Hewan

Ukuran Sel tumbuhan lebih besar Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan
daripada sel hewan

Bentuk Tetap Tidak tetap

Dinding sel Ada Tidak tetap

Plastid Ada Tidak tetap

Lisosom Tidak ada Ada (untuk pencernaan makanan secara


pinositosis/fagositosis)

Sentrida Tidak ada Ada

Badan golgi Duktiosom Badan golgi

Vakuola Pada sel muda kecil dan Tidak mempunyai vakuola, walaupun
banyak, pada sel dewasa terkadang beberapa sel hewan uniseluler
tunggal dan besar memiliki vakuola yang berukuran kecil baik
pada sel muda maupun sel dewasa

Flagella / Tidak ada Ada tetapi tidak semua


sillia

Klorofil Ada Tidak ada

4. Transpor Molekul melalui Membran

1. Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerluka energi, meliputi (a) Difusi:
perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke
larutan dengan konsentrasi rendah (hipotenis), setiap zat akan berdifusi menuruni gradien
konsentrasinya, hasil dari difusi adalah konsentrasi yang sama antara larutan tersebut
dinamakan isotonis. (b) Difusi terfasilitasi: melibatkan difusi dari molekul polar dan ion
melewati membran dengan bantuan protein transport, protein transpor merupakan protein
khusus yang menyediakan suatu ikatan baik bagi molekul yang sedang bergerak.

(c) Osmosis: difusi air melalui selaput semipermeabel. Tekanan osmosis dapat diukur
dengan suatu alat yang disebut osmometer.
2. Transpor aktir adalah transpor yang melalui membran dengan melawan kecendrungan
alami yaitu melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi ATP. Pada transpor
aktir diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif
primer dan sekunder: transpor aktir primer membutuhkan energi dalam bentuk ATP.
Sedangkan transpor aktif sekunder memerlukan transpor yang tergantung pada potensial
membran. Kedua jenis transpor tersebut saling berhubungan erat karena transpor aktir
primer akan menciptakan potensial membran dan ini memungkinkan terjadinya transpor
aktif sekunder.

3. Endositosis dan Eksositosis; Ekositosis dapat diartikan, keluarnya zat dari dalam sel.
Vesikel dari dalam sel berisi senyawa atau sisa metabolisme. Endositosis merupakan
proses pemasukan zat dari luar sel ke dalam sel. Endositosis memiliki dua macam bentuk
yaitu pinositosis dan fagositosis. Pinositosis merupakan proses pemasukan zat ke dalam
ke dalam sel yang berupa cairan. Fagositosis (fago = makan) merupakan pemasukan zat
padat atau sel lainnya ke dalam tubuh sel.

Anda mungkin juga menyukai