Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM BIOPROSES
“PENANAMAN DAN PERHITUNGAN MIKROBA (INOKULASI)”

OLEH :

KHUSNUL FADILA 03033130043

KELOMPOK :

1. ADI CHANDRA BRADES 03033130020


2. FITHONA 03033130008
3. FRIMA ROZA 03033130039
4. OKTAVERA F 03031310040

LABOLATORIUM TEKNOLOGI BIOPROSES


JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2006
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM BIOPROSES

I. IDENTITAS PRAKTIKAN
NAMA : HALOMOAN PAKPAHAN
NIM : 03043130101
KELOMPOK : III (TIGA)

II. NAMA PERCOBAAN : MORFOLOGI SEL

III. TUJUAN PERCOBAAN


1. Mengenal berbagai macam bentuk sel-sel mikroorganisme.
2. Praktikan diharapkan dapat mengenal bagian-bagian dari mikroskop dan
mampu menggunakan mikroskop untuk perbesaran berbagai jenis
mikroorganisme.
3. Melakukan pewarnaan sederhana untuk mengetahui morfologi bakteri.

IV. DASAR TEORI


Umumnya, setiap organisme hidup adalah berazaskan kepada
sekumpulan sel normal yang membentuk tisu dan seterusnya organ tubuh. Di
samping itu sel juga bertanggung jawab dalam mengatur kestabilan, keseragaman dan
kesempurnaan fungsi tubuh suatu organisme tersebut. Kegagalan dalam fungsi suatu
organ tubuh organisme biasanya berpuncak daripada ketidaknormalan yang berlaku
terhadap sel teras organ.
Sel primitif yang terbentuk adalah sel prokariotik ,yakni sel sederhana
yang tidak memiliki membran inti. Sel primitif itu hanya memiliki membran sel,
sitoplasma yang mengandung DNA dan RNA hasil transkripsi serta zat-zat organik
yang berasal dari lingkungannya sebagai makanan. Tidak ada mitokondria yang
berfungsi menghasilkan energi di dalamnya. Kalau demikian ,sel tersebut bersifat
anaerobik. Ini sesuai dengan kondisi lingkungan saat itu yaitu kadar oksigennya
masih rendah.
Bentuk umum mikroba terdiri dari satu sel (uni seluler) seperti yang
umum di dapatkan pada bakteri, ragi dan mikroalga. Dapat pula berbentuk filamen
(serat) yaitu rangkaian sel yang terdiri dari 2 sel atau lebih yang berbentuk rantai,
seperti yang umum terdapat pada fungi dan mikroalga. Bentuk filamen pada
kenyataannya dapat berupa filamen semu jika hubungan antar sel tidak nyata
(misalnya pada jenis ragi atau fungi). Dan filamen benar jika hubungan antar sel
terlihat jelas pada beberapa jenis fungi dan mikroalga.
Bentuk mikroba bervariasi yang didapatkan pada sel bakteria, yaitu
bulat (coccus) dan batang (basil). Dari kedua bentuk umum tersebut didapatkan
bentuk variasi seperti :
 Diplococcus , jika dua sel berdempetan
 Petracoccus, jika empat sel berdempetan
 Sarcina, jika delapan buah sel berdempetan, empat di bagian bawah
dan empat lagi di bagian atas.
Pada abad XVII Antonio van Leeuwenhoek bukanlah satu-satunya
penyelidik yang menggunakan mikroskop, tetapi lensa-lensa yang dibuatnya memang
yang terbaik. Robert hooke menemukan bentuk-bentuk mikroskopik dalam gabus dan
dalam batang bermacam-macam tumbuhan. Dalam gabus ini ia melihat barisan yang
rapi yang terdiri dari kompartemen-kompartemen berdinding tebal yang
mengingatkannya kepada sarang lebah, sehingga kompartemen itu disebut “sel”.
Ungkapan Robert Hooke mengenai sel yang berjalan sejajar dengan
ungkapan Van Leeuwenhoek mengenai hewan kecil. Selama satu setengah abad
banyak orang yang telah melihat dengan baik “sel” maupun “hewan-hewan kecil”
tersebut, tetapi tidak seorangpun memahaminya. Sesudah penelitian Scheilden dan
Schwan, para peneliti mengungkapkan bahwa setiap sel biasanya terbentuk dengan
teratur melalui pembagian sel induk. Segera ditetapkan pengertian berikut : yaitu
bahwa semenjak permulaan hidup, penurunan sel hidup dari sel lain yang ada lebih
dahulu tidak pernah putus dan semua unsur pewarisan dan evolusi harus terdapat
dalam sel.
Sekarang teori sel mungkin dapat disimpulkan dalam tiga pengertian
utama, yaitu :
 Sel adalah satuan struktur organisme hidup
 Sel adalah satuan fungi dalam organisme hidup
 Semua sel berasal dari sel yang telah ada.
Di antara sel-sel terdapat banyak perbedaan dalam ukuran, bentuk dan
struktur dalam. Hampir setiap sel mengandung sedikitnya satu nukleus. Nukleus sel
hidup biasanya sukar dilihat di bawah mikroskop, tetapi akan lebih mudah dilihat
setelah diwarnai. Bahan nukleus bereaksi lain terhadap zat warna atau banyaknya zat
warna yang diserapnya, berbeda jika dibandingkan dengan bagian-bagian sel lainnya.
Hal ini menyebabkan adanya suatu kontras antara nukleus dan bagian-bagian sel di
sekelilingnya.
Alat yang dipergunakan untuk melihat struktur dan bentuk sel dari suatu
benda adalah mikroskop. Mikroskop ini digunakan untuk memperoleh bayangan yang
sangat halus dari suatu benda dengan perbesaran yang dapat disesuaikan sehingga
kita dapat melihat susunan yang halus dari benda tersebut atau bagian dari benda
yang tak dapat dilihat secara kasat mata. Selain mikroskop terdapat pula alat-alat
optik lain yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil antara lain :

1. Kaca pembesar
Merupakan sebuah alat yang terdiri dari sebuah atau dua buah lensa yang
tersusun dan bertangkai, mempunyai pembesaran yang bervariasi.

2. Mikroskop biasa
Merupakan sebuah alat yang mempunyai bagian-bagian tertentu yang
terdiri dari alat optic dan non-optic. Berguna untuk mengamati benda-
benda mikroskopis.

3. Mikroskop Binokuler
Merupakan mikroskop yang mempunyai lensa okuler yang ganda.
Gunanya untuk mengamati sel-sel hidup.

4. Mikroskop kontras phase


Merupakan mikroskop biasa yang pada permukaan bawah meja objek dan
lensa objektifnya dipasang sebuah perlengkapan kontras phase. Gunanya
untuk mengamati sel-sel hidup tanpa menggunakan bahan pewarna.

5. Mikroskop electron
Merupakan mikroskop yang daya perbesarannya sangat kuat. Gunanya
untuk mengamati sel-sel yang sangat kecil seperti virus.

Mikroskop mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :


1. Statief :
Adalah bagian dari mikroskop dimana terpasang bagian-bagian lain seperti :
a. Kaki
b. Tiang, dengan alat pengatur untuk menempatkan kyker pada jarak yang
tertentu dari benda yang akan diselidiki. Alat pengatur ini terdiri dari
skrup kasar (macrometer sckruf) untuk menggerakkan kyker dengan cepat
naik turun pada tiang, sehingga dengan cepat benda dapat terlihat, dan
skrup halus (micrometer sckruf) untuk menempatkan kyker setepat-
tepatnya terhadap benda yang sejelas-jelasnya dari object tersebut.
c. Meja benda (objective table) tempat menaruh benda yang diselidiki. Meja
ini ditengahnya mempunyai lobang untuk meneruskan cahaya, yang
digunakan untuk menerangi benda yang dilihat.
2. Kyker (Optika)

Merupakan bagian yang terpenting daari mikroskop dimana terdapat alat-alat


pembesaran benda yang terdiri dari :

a. Oculair, yang dipasang dalam pembuluh oculair, dan pembuluh oculair itu
dapat digerakkan terhadap tubus dari kyker dapat diatur panjangnya.
Oculair dapat lepas di dalam tubusnya sehingga tubus itu akan jatuh jika
mikroskop dibalik, oculair itu diberi tanda yang menunjukkan kekuatan
pembesarannya yang berupa huruf, angka rum atau angka biasa.
b. Objective, yang dipasang pada sebelah bawah dari tubus kyker dan
biasanya beberapa objectif (satu sampai empat) dipasang bersama dan
merupakan suatu alat yang dapaat digerakkan (berputar) terhadap tubus
kyker dan dinamakan revolver, dengan alat ini tidak perlu tiap-tiap kali
memasang objectif baru jika pembesarannya yang lain, tinggal memutar
revolvernya saja dan menempatkan objectif yang dikehendaki
pembesarannya pada tempatnya. Objektif juga diberi tanda menunjukan
kekuatan pembesaran seperti pada Oculair dan biasanya mempunyai
kekuatan pembesaran : 10, 40, 60, 90 sampai 100x. pembesaran dengan
mikroskop yang diperoleh secara kasar dapat ditentukan dengan
mengalikan kekuatan pembesaran objektif dan oculair yang dipakai.
3. Cermin, diaphragma dan condensor
a. Alat cermin, datar dan cekung untuk menangkap cahaya diteruskan
melalui benda ke mata kitaa. Cermin ini dapat berputar ke segala arah.
Bagian cermin cekung dapat ditangkap lebih banyak dari pada cermin
datar.
b. Diaphragma, untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan.
c. Condensor, sebuah lensa untuk memusatkan cahaya yang dipergunakan
untuk menaik-turunkan dan cara ini pun dapat diatur masuknya cahaya.
Adapun sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler dan lensa objectif
adalah sebagai berikut :

Sifat bayangan lensa okuler :


 Maya
 Terbalik
 Diperbesar
Sifat bayangan lensa objectif :
 Nyata
 Tegak
 Diperbesar
Sistem pengamatan dengan menggunakan mikroskop ada dua macam,
yaitu :

1. sistem kering
dengan tidak menggunakan cairan pada preparat dan lensa objektif.

2. sistem basah
dengan menggunakan cairan antara objektif dan preparat. Cairan dapat
berupa air tetapi yang lazim digunakan ialah minyak cadar (cadar oil).
Dengan immerses sistem dapat diperoleh perbesaran yang jauh lebih besar
daripada sistem kering sampai 1000x atau lebih. Sehabis bekerja dengan
immerse olie, lensa harus dibasahi dengan alcohol absolute atau dengan
xylol juga pada saat bekerja biasa jika lensa kotor harus dibersihkan.

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan. Air


dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya makan, minum, mandi, dan
hampir semua kegiatannya manusia tidak luput dari air. Tubuh kita sebagian besar (+
70% dari metabolismenya mengandung air. Air juga merupakan pelarut yang baik
dan luas pemakaiannya di bidang industri, kimia, pertanian, biologi dan bidang
disiplin ilmu lainnya. Air juga mempunyai sifat yang unik antara lain :
1. setiap zat jika dibekukan akan menyusut, tetapi jika air dibekukan justru
memuai
2. air mempunyai titik didih dan titik beku yang relatif lebih tinggi
disbanding dengan senyawa yang massa molekul relatif tidak jauh berbeda
dengannya.
3. air juga merupakan pelarut yang efektif untuk senyawa ion dan kovalen.
Sumber air bermacam-macam, ada yang dari laut, tanah/sumur, sungai,
dan pegunungan. Oleh karena itu, kandungan air berbeda-beda di tiap
tempat. Ada yang termasuk ke dalam air sadah atau tidak sadah.
Dalam kimia lingkungan yang berhubungan dengan penelitian
pencemaran atau kualitas lingkungan perairan, pengotoran zat organik umumnya
dinyatakan dengan suatu jumlah oksigen yang diperlukan oleh jasad renik untuk
menguraikan zat organik tersebut. Jumlah itu dengan dihitung dengan Biological
Oxigen Demand (BOD) ialah kadar oksigen (dengan satuan ppm) yang diperlukan
untuk menguraikan zat organik selama lima hari, dalam laboratorium.
Ketentuan itu digunakan berdasarkan pendapat karena pada penguraian
itu terjadi reaksi oksidasi terhadap zat organik yang berubah menjadi karbondioksida,
air, dan zat sederhana lain. Sebelum menentukan BOD terlebih dahulu ditentukan
Dissolved Oxygen (DO) ialah oksien yang terlarut dalam air. Hal itu perlu sekali
karena kekurangan oksigen terlarut merupakan bahaya bagi organisme air, atau ikan.
Makin besar harga BOD makin banyak zat organik terdapat dalam air dan makin
kecil pula harga DO-nya.
Pemakaian air dalam kehidupan sehari-hari membuthkan kualitas yang
baik dan sehat, hal ini dapat dikenali dengan ciri-ciri :
1. air bersifat netral
2. kesadahan ditekan sekecil mungkin
3. oksigen yang terkandung harus sesuai dengan yang diperlukan mahluk
hidup
4. tidak mengandung bakteri yang membahayakan
5. mengandung berbagai mineral yang diperlukan oleh tubuh mahluk hidup
secara wajar dan tidak berlebihan.
Jika air tersebut dilihat dari fisiknya keruh, maka air tersebut
kemungkinan besar mengandung unsure-unsur mineral yang bias mengganggu
kesehatan manusia.
Pencemaran oleh zat organik adalah penting untuk diperhatikan karena
dapat menghasilkan timbulnya bakteri putrefekasi dan saprofit yang mengakibatkan
kekeruhan air atau keadaan lain yang tidak dikehendaki. Suatu masalah mungkin
timbul pula jika DO dalam air yanng tercemar kekurangan sehingga bekerjanya
bakteri anaerob. Bakteri ini umumnya menguraikan zat yang beracun. Hal itu berbeda
dengan pekerjaan bakteri aerob yang menghasilkan senyawa tidak beracun, seperti
air, karbondioksida, dan nitrogen.
V. METODELOGI
 Alat dan Bahan

a. Alat :
- Mikroskop
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Pisau cutter tajam
- Api bunsen
- pinset
b. Bahan :
- Aquades
- Methylen blue
- Bawang
- Susu (segar dan rusak)
- Roti (segar dan rusak)
- Kentang (segar dan rusak)

 Prosedur Percobaan
1. Simple Staining (Pewarnaan sederhana)
 Bersihkan kaca objek dengan alcohol 75%
 Siapkan setetes air comberan atau lendir makanan basi yang akan
diwarnai
 Teteskan Methylen blue ke atas kaca objek tadi
 Semprotkan sedikit aquadest
 Keringkan hati-hati dengan tissue (janagan sampai terkena apusan)
 Amati dengan mikroskop dengan variasi perbesaran dan bantuan
minyak emersi
 Gambar bentuk sel yang terlihat

2. Pengamatan untuk roti, tempe, kentang (segar dan rusak)


 Bersihkan kaca objek
 Ambil sedikit preparat yang segar
 Tetesi dengan aquadest
 Amati dibawah mikroskop dengan variasi perbesaran
 Lakukan hal yang sama untuk preparat dengan bahan yang rusak
 Bandingkan hasilnya
 Gambar bentuk sel yang terlihat
V. Hasil pengamatan

Preparat :
Objektif :
Okuler :
Warna sel :
Bentuk sel :
Keterangan :
V. HASIL PENGAMATAN

Preparat : Roti segar


Objektif : 10x
Okuler : 10x
Warna sel : Abu-abu
Warna preparat : Putih
Bentuk sel : Coccus

Preparat : Roti rusak


Okuler : 10x
Objektif : 10x
Warna sel : Hitam
Warna preparat : Hijau
Bentuk sel : Coccus

Preparat : Kentang segar


Objektif : 10x
Okuler : 10x
Warna sel : Kuning bening
Warna preparat : Kuning bening
Bentuk sel : Coccus

Preparat : Kentang busuk


Objektif : 10x
Okuler : 10x
Warna sel : Kuning kecoklatan
Warna preparat : Kuning kehitaman
Bentuk sel : Coccus
VI. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini digunakan mikroskop untuk melihat bentuk-


bentuk sel dengan jelas dengan mengatur perbesaran lensa objektif. Supaya
bisa melihat bentuk sel dari masing-masing preparat,benda (preparat) yang akan
diamati harus tipis agar dapat meneruskan cahaya. Sebelum mengamati benda
itu, alat penerangan harus diatur sedemikian rupa sehingga benda yang diamati
dapat dilihat dengan jelas. Objectif yang akan diselidiki harus selalu dilihat
dengan pembesaran yang lemah dahulu.
Dengan pengamatan ini dapat dilihat bahwa masing-masing
organisme memiliki bentuk sel yang berbeda. Sel-sel itu ada yang berbentuk
memanjang, maupun persegi (kotak-kotak) yang tersusun secara beraturan
maupun tidak.Pada pengamatan terlihat adanya perbedaan antara preparat yang
segar dan preparat yang sudah basi. Pada preparat yang segar bentuk selnya
terlihat warna preparatnya baik dan posisi selnya tersusun dengan baik.
Preparat yang sudah rusak warna dan baunya sudah tidak wajar lagi
yaitu asam dan baunya menusuk.Hal ini terjadi karena pada preparat yang telah
rusak banyak sekali ditumbuhi oleh jamur dimana jamur ini terjadi karena
adanya kelembaban diatas batas yang wajar sehingga terjadi aktivitas jamur .
Pada morfologi sel terlihat adanya dinding sel tumbuhan yang
membedakan antara sel tumbuhan dan sel hewan serta juga terlihat pada
morfologi sel tumbuhan ada zat warnanya atau disebut plastida yang banyak
sekali macamnya.Fungsi dinding sel antara l,ain untuk memberi bentuk pada sel
dan juga melindungi isi sel yang ada didalamnya.
Pada pengamatan kali ini bentuk selnya tidak terlalu jelas , hal ini
mungkin disebabkan oleh lensa mikroskop yang kurang bersih sehingga kita
tidak bisa membedakan bentuk-bentuk sel dengan jelas, dan juga potongan
preparatnya yang ketebalan atau kurang atau kurang tipis sehingga bentuk
selnya kurang dapat dilihat.
Pengamatan yang dilakukan pada air comberan kurang jelas karena
preparatnya itu sendiri kadar kecomberannya kurang atau mikroba yang
terkandung pada air comberan itu kurang aktivitasnya.
Bila dilihat dengan mata telanjang maka mikroba yang terkandung
pada suatu bahan tidak dapat dilihat maka ,untuk melihat bentuk mikroba
tersebut dapat dibantu dengan alat yang dinamakan mikroskop

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

 Kesimpulan
1. Untuk dapat melihat sel-sel dari mikroorganisme diperlukan bantuan
Mikroskop yang berguna untuk memperoleh bayangan yang sangat halus
dari suatu benda dan dengan demikian dapat dilihat susunan yang halus dari
suatu benda yang bagian-bagiannya tidak terlihat dengan mata biasa.
2. Masing-masing benda (organisme) memiliki bentuk sel yang berbeda-beda.
 Saran
1. Mikroskop yang rusak tolong diperbaiki.
2. Asisten harus dapat berinteraktif dan berkomonikasi lebih baik lagi dengan
praktikan.
3. Kebersihan Lab. harus ditingkatkan, demi kenyamanan melakukan
praktikum.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Collins,C.H dan Lyne,M.P, Microbiological Methods, Edisi 5,1985, British:
Butterworths
Djuita,Ratna,Ir & Dahlan ,Hatta, Dr,Ir,Meng.2005 Penuntun praktikum
Teknologi Bioproses. Laboratorium Teknologi Bioproses. Universitas
Sriwijaya
Prawirahartono, S., Pelajaran SMA Biologi , 1991.Jakarta : Erlangga
Syamsuri, Istamar, dkk.2003. Biologi 2000. Erlangga .Jakarta
Volk dan Wheeler, Mikrobiologi Dasar I .1993, Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai