Anda di halaman 1dari 9

CARA MENGKLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Makhluk hidup di Bumi sangat banyak dan beranekaragam. Oleh karena itu,
diperlukan adanya pengelompokan berdasarkan ciri tertentu yang dikenal dengan
istilah klasifikasi. Sistem klasifikasi mengenalkan adanya tingkatan kelompok-
kelompok makhluk hidup mulai dari kelompok besar, kelompok kecil, hingga tingkat
individu. Tingkatan ini disebut sebagai takson. Tingkatan takson pertama kali
dikenalkan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778) dengan tingkatan dari tertinggi ke
tingkatan terendah. Tingkatan tersebut adalah sebagai berikut.

Semakin tinggi tingkatan takson, maka persamaan ciri yang dimiliki semakin sedikit.
Begitupula jumlah anggotanya, semakin rendah tingkatannya, maka jumlah
anggotanya semakin mengerucut.

A. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Tujuan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah


mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Tujuan khusus/lain
klasifikasi makhluk hidup adalah sebagai berikut:
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaaan dan perbedaan ciri-
ciri yang dimiliki.

2. Mendeskrpsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya


dengan makhuk hidup dari jenis yang lain.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup

4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup, dapat berdasarkan:


1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang
dimilikinya

2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat
dalam tubuh ( anatomi)

3. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan


cara hidupnya.
Berdasarkan sistem klasifikasi yang dikenalkan oleh R.H. Whittaker,
makhluk hidup dibagi menjadi 5 kingdom yaitu sebagi berikut.
1) Kingdom Monera, yaitu kelompok makhluk hidup uniseluler, prokariotik, dan
mikroskopik seperti bakteri dan ganggang hijau biru.
2) Kingdom Protista, yaitu kelompok makhluk hidup eukariotik dan sebagian
besar uniseluler, tetapi sudah memiliki ciri seperti tumbuhan, hewan, atau
jamur. Misalnya Euglena.
3) Kingdom Fungi (Jamur) yaitu, kelompok makhluk hidup eukariotik dan tidak
berklorofil. Contoh: jamur tiram.
4) Kingdom Plantae (tumbuhan) yaitu kelompok makhluk hidup eukariotik,
multiseluler, berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil, dan dapat
berfotosintesis, dan autotrof. Contohnya, padi.
5) Kingdom Animalia (Hewan) yaitu kelompok makhluk hidup eukariotik,
multiseluler, tidak berklorofil, dan heterotrof. Contohnya, gajah.
B. Mengenal dan Menggunakan mikroskop
Tahukah kamu bahwa ada makhluk hidup yang berukuran sangat kecil?
Tempat hidupnya di mana-mana, misalnya di dalam tanah, dalam air, dalam sisa-
sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan dalam sebutir debu. Pada
Gambar berikut kamu dapat melihat bakteri Escherichia coli yang dilihat dengan
mikroskop elektron (a) dan dengan mikroskop cahayamenggunakan pewarnaan
Gram (b)
Gambar a Gambar b
Gambar 2.9. (a) Escherichia coli dilihat dengan mikroskop elektron; (b) Escherichia
coli dilihat dengan mikroskop cahaya
Pengamatan makhluk hidup yang sangat kecil dapat dilakukan dengan
bantuan menggunakan alat bantu berupa mikroskop. Sebelum kita mempelajari
makhluk hidup mikroskopis maka kita perlu mengetahui bagian-bagian, fungsi
mikroskop dan cara penggunaanya. Mari kita pelajari!

a. Bagian-bagian mikroskop
Perhatikan gambar bagian – bagian mikroskop cahaya berikut!

Gambar 2.10. Gambar Bagian-bagian Mikroskop


1. Lensa Okuler
Lensa okuler adalah lensa yang terdapat di bagian atas tabung mikroskop dan
dekat dengan mata pengamat. Fungsi lensa okuler adalah untuk memperbesar
bayangan dari lensa objektif hingga 3 sampai 25 kali.
2. Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop adalah bagian mikroskop berbentuk tabung di antara lensa
okuler dan lensa objektif. Tabung mikroskop dapat dinaik-turunkan untuk
mengatur fokus bayangan. Fungsi tabung mikroskop adalah untuk
menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.

3. Revolver
Revolver adalah bagian di bawah tabung mikroskop yang dapat diputar-putar.
Fungsi revolver adalah untuk mengatur perbesaran lensa objektif.
4. Lensa Objektif Perbesaran Lemah
Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek/preparat.
Fungsi lensa objektif adalah untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, dan
diperbesar. Lensa objektif perbesaran lemah biasanya digunakan untuk
melihat objek yang tidak terlalu membutuhkan perbesaran yang kuat.

5. Lensa Objektif Perbesaran Kuat


Lensa objektif perbesaran kuat digunakan untuk melihat objek yang sangat
kecil sehingga membutuhkan perbesaran yang kuat.

6. Meja Mikroskop
Meja mikroskop adalah sebuah meja datar yang terletak di bawah lensa
objektif. Fungsi meja mikroskop adalah untuk meletakan objek yang akan di
amati.

7. Klip
Klip atau penjepit kaca adalah sebuah penjepit yang berada di atas meja
mikroskop. Fungsi klip adalah untuk menjepit kaca yang digunakan untuk
menempatkan preparat yang merupakan objek yang diamati.
8. Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop adalah bagian paling bawah mikroskop. Fungsi kaki mikroskop
adalah sebagai penyangga mikroskop dan membantu mempermudah saat
membawa mikroskop.

9. Cermin
Cermin/reflektor adalah alat yang dapat memantulkan cahaya dan dapat
diputar-putar sesuai kebutuhan. Fungsi cermin adalah untuk mengarahkan
cahaya agar mengenai objek dari bawah. Cahaya tersebut yang membuat
objek terlihat dari mikroskop.

10. Diafragma
Diafragma adalah sebuah cakram yang berisi lubang-lubang beraneka ukuran
yang dapat diputar. Fungsi diafragma pada mikroskop adalah untuk mengatur
jumlah cahaya yang akan mengenai objek.

11. Lengan Mikroskop


Lengan mikroskop atau pegangan mikroskop adalah bagian yang
menghubungkan lensa dengan bagian yang berhubungan dengan objek. Fungsi
utama lengan mikroskop adalah mempermudah saat membawa mikroskop.

12. Pemutar Halus


Pemutar halus (mikrometer) adalah bagian yang dapat diputar dengan pelan.
Fungsi pemutar halus adalah untuk menaik-turunkan tabung mikroskop dengan
pelan supaya mendapatkan fokus yang diinginkan.

13. Pemutar Kasar


Pemutar kasar (makrometer) adalah bagian yang dapat diputar dengan cepat.
Fungsi pemutar kasar adalah untuk menaik-turunkan tabung mikroskop
dengan cepat. Pemutar kasar digunakan ketika pemutar kecil saat diputar
sangat lambat menaik-turunkan tabung mikroskop.

14. Kondensor
Kondensor adalah bagian mikroskop yang dapat diputar dan dinaik-turunkan.
Fungsi kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya.

15. Sendi Inklinasi


Sendi inklinasi adalah bagian yang berfungsi untuk mengatur sudut tegak
mikroskop.

b. Langkah-langkah menggunakan Mikroskop

1. Peganglah lengan mikroskop dengan salah satu tangan dan tangan lain
menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop di atas meja pengamatan
dengan bagian lengan tepat berada di hadapanmu. Lalu, lensa dan cermin
dengan menggunakan kertas tisu. Setelah dibersihkan, pasangkan lensa okuler
dengan perbesaran lemah.
2. Agar didapat medan penglihatan yang baik, putarlah revolver sehingga
diperoleh perbesaran terkecil pada lensa objektif yang searah dengan lensa
okuler dan tubus okuler.
3. Putarlah cermin mikroskop ke arah sumber cahaya sambil melihat melalui
lensa okuler sehingga diperoleh medan yang terang tanpa bayangan benda
lain.
4. Letakkan preparat yang akan kalian amati di atas meja benda, lalu jepitlah
dengan penjepitnya sehingga cahaya yang terkumpul dalam kondensor
menembus kaca benda.
5. Untuk mencari fokus, lakukanlah dengan dua cara berikut ini.
 Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan lensa
objektif dengan perbesaran 10 kali dapat diartikan bahwa preparat
diamati dengan perbesaran 50 kali. Dengan cara menurunkan lensa okuler
serendah mungkin, lensa objektif juga diturunkan sampai berjarak kira-
kira 8 mm dari kaca preparat. Setelah itu, arahkan salah satu mata kalian
ke lubang lensa okuler sambil memutar-mutar makrometer sampai
diperoleh gambaran preparat yang jelas.
 Setelah preparat terlihat, untuk memperoleh perbesaran kuat gantilah
lensa objektif dengan ukuran dari 10 x, 40 x, atau 100 x dengan cara
memutar revolver hingga bunyi klik. Usahakan agar posisi preparat tidak
bergeser. Jika hal ini terjadi, kamu harus mengulangi dari awal.
6. Setelah mikroskop selesai digunakan, bersihkanlah mikroskop dan simpan di
tempat yang telah disediakan.

Gambar 2.11. Langkah Menggunakan Mikroskop


Klasifikasi 5 Kingdom (Kerajaan)
Klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom yang sering digunakan merupakan cara
pengelompokan yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker pada tahun 1969. Dia
membagi makhluk hidup menjadi 5 kelompok besar yaitu monera, protista, jamur,
tumbuhan, dan hewan.

Kingdom Ciri-Ciri Jenisnya


Monera Tidak memiliki membran 1. Ganggang hijau biru
inti sel (prokariotik) dan (Cyanobacteria),Contohnya :
berkembang biak dengan Arthrospira dan Anabena azolae
cara membelah diri 2. Bakteri,
contohnya : Acetobacter xylinum
(Untuk membuat nata de
coco),Streptoconus lactis (Untuk
membuat keju)
Mycobacterium tuberculosis (Bakteri
penyebab penyakit TBC), Salmonela
thyphosa (Bakteri penyebab penyakit
tifus)
Protista Memiliki membran sel 1. Sifat mirip tumbuhan : contoh :
(eukariotik) tubuh Ganggang
tersusun dari satu atau 2. Sifat mirip hewan : Protozoa
banyak sel,memiiki sifat 3. Sifat mirip jamur : jamur lendir dan
mirip hewan dan tumbuhan jamur air
Fungi Memiliki sel eukariotik, 1. Zygomycota,Contoh : Rhizopus
(Jamur) hidup ditempat lembab, 2. Ascomycota,Contoh :
tidak memiliki klorofil, Aspergillus,Penicillium
bersifat heterotrof 3. Basidiomycota,Contoh : Jamur kuping
(Tidak dapat membuat dan jamur merang
makanannya sendiri) 4. Deuteromycota,Contoh : Malassezia
sehingga bersifat parasit furfur
dan saprofit
Plantae Memiliki sel 1. Tumbuhan lumut : Contoh : Lumut
(Tumbuhan) eukariotik,tubuh terdiri Daun, Lumut Hati, dl
dari banyak sel,dan 2. Tumbuhan paku : Paku purba, paku ekor
memiliki kloroplas kuda
(bisa/mampu 3. Tumbuhan berbiji
berfotosintesis) Dibagi menjadi 2 :
a. Berbiji terbuka
Contoh : melinjo, pinus, pakis haji
b. tumbuhan biji tertutup
monokotil : padi, jagung, tebu
dikotil : mangga, jambu. nangka,
rambutan, dll

Animalia Memiliki sel 1. Avertebata (Hewan tak bertulang


(Hewan) eukariotik,tubuhnya belakang)
terdiri dari banyak sel, Contoh : cacing, udang, siput, serangga,
dan bersifat heterotroph cumi-cumi, dll
2. Vertebrata (Hewan bertulang
belakang)
Contoh :
a. Ikan : lele, bandeng, pari, dll
b. Amfibi : katak, kodok, salamender
c. Reptil : kura-kura, ular, kadal, buaya
d. Mamalia : sapi, kucing, kelelawar dll
e. Aves/burung : merpati, pipit, elang,
dll

Anda mungkin juga menyukai