Anda di halaman 1dari 13

I.

1.1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Mikroskop merupakan sebuah alat optik yang berfungsi untuk melihat objek

atau organisme-organisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang serta
menggunakan dua buah lensa objektif dan okuler. Dalam penggunaan mikroskop
harus memperhatikan bagian yang sensitif agar tidak merusak bagian lensa yang
sangat penting dalam mikroskop.
Mikroskop yang merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan
penelitian. Dalam bidang biologi ini terdiri dari beberapa bagian fungsi seperti
tabung mikroskop sebagai penghubung lensa objektif dengan lensa okuler, sekrup
pengarah kasar (makrometer), sekrup pengarah halus (mikrometer) lensa okuler
sebagai pembesar bayangan yang di hasilkan oleh lensa objektif, lensa objektif
berfungsi sebagai pembentukan cahaya utama.
Ada dua prinsip dasar yang berbeda pada mikroskop, yang pertama
mikroskop optik dan yang kedua mikroskop biologi dan mikroskop stereo.
Mikroskop dibedakan antara mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop
biologi digunakan untuk pengamatan benda-benda tipis dan transparan.
Sedangkan mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang
tidak terlalu halus atau kecil, dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak.
Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas. Oleh
karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati
hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu yang sering dipakai dalam
pengamatan, terutama dalam bidang biologi adalah mikroskop.
Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah Antonie
Van Leeuwenhock (1632 1723), tahun 1675 Antonie membuat mikroskop

dengan

menumpuk

lebih

banyak

lensa

sehingga

ia

bisa

mengamati

mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air
jambangan bunga, juga dari air larut dan bahan pengorekan gigi. Mikroskop
merupakan istumen yang paling banyak digunakan dalam suatu kegiatan
laboratorium, karena hampir semua mata kuliah biologi memerlukan mikroskop
dalam kegiatan laboratoriumnya.
Oleh sebab itu, mikroskop harus diperkenalkan sejak dini kepada seorang
pelajar, apalagi kepada mahasiswa yang masuk dalam jurusan biologi. Mikroskop
dipelajari guna mengetahui bagian-bagian serta fungsinya masing-masing agar
dalam kegiatan laboratorium seorang mahasiswa tidak lagi kebingungan ketika
hendak menggunakan mikroskop, serta bagaimana cara merawat mikroskop.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dan pengenalan dan penggunaan mikroskop adalah untuk
memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaanya serta
mempelajari cara-cara menyiapkan bahan-bahan yang digunakan atau di amati
dibawah mikroskop.
Kegunaan praktikum biologi tentang pengenalan dan penggunaan
mikroskop adalah agar praktikum dapat mengetahui dan membedakan bermacammacam jenis sel dan menggunakan mikroskop sesuai aturan yang baik dan benar.

II.
2.1

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah Mikroskop
Menurut sejarah, orang yang pertama kali berfikir untuk membuat alat

bernama mikroskop ini adalah Zacharias Janssen. Janssen sendiri sehari-harinya


kerja membuat kacamata. Mikroskop pertama kali pada tahun 1590 mikroskop

pada saat itu mampu melihat pembesaran objek hingga dari 150 kali dari ukuran
asli.
Beberapa tahun kemudian Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop
pada tahun 1699 dan mikroskop pada tahun ini diberi nama yaitu mikroskop
Galileo. Mikroskop yang dirakit dari jenis lensa objektif memiliki kemampuan
terbatas dalam memperbesar ukuran objek. Hal ini disebabkan oleh unit di fraksi
cahaya yang ditentukan panjang gelombangnya cahaya. Secara teoritis, panjang
gelombang cahaya hanya sampai sekitar 200 nanometer (prawiharto 1984)
Hingga saat ini, sesuai dengan perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan telah
banyak jenis mikroskop yang berhasil ditemukan dan tentunya modern.
Pembesaran yang digunakan. Pembesaran dari suatu objek dapat diketahui dari
angka pembesaran pada objektif dan okuler, ukuran suatu benda dibawa
pengamatan mikroskop dapat diperkirakan dengan membandingkannya terhadap
ukuran bidang pandang.
2.2 Mikroskop
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil dilihat
oleh kasat mata. Kata mikroskop berarti sangat kecil, tidak dapat dilihat oleh
mata. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi terdiri,
mikroskop pada dasarnya terdiri dari dua Lensa cembung yaitu lensa objektif dan
lensa okuler, baik objektif maupun okuker dirancang untuk melihat pembesaran
yang berbeda.
Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang
putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ketempat yang sesuai dengan
pembesaran yang di inginkan. Sistem lensa objektif memberikan pembesaran
mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke

atas lensa okuler bayangan jadi di perbesar oleh okuler untuk menghasilkan
bayangan maya yang kita lihat.
Kebanyakan mikroskop laboratorium dilengkapi objektif = lensa 16 mm,
berkekuatan rendah (10 x), lensa 4 mm, berkekuatan tinggi (40 45 x) dan lensa
celup minyak 1,8 mm, (97 100 x) lensa celup minyak memberikan pembesaran
tinggi dari ketinggiannya. Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop
terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya memiliki pembesaran 5 x, 10 x, 12,5
x, dan 15 x, lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan
lensa mata.

III.
3.1

METODE PRAKTEK

Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi tentang Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop di

laksanakan pada hari Kamis, 6 oktober 2016 pukul 15.00 WITA sampai dengan
selesai di laboratorium ilmu-ilmu kehutanan, fakultas pertanian, Universitas
Tadulako, Palu
3.2

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah mikroskop, gelas objek,

gelas penutup, pipet tetes, silet atau cutter, dan alat tulis menulis.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah potongan kertas kecil
bertuliskan huruf d, kentang (Solanum tuberesium) dan larutan iodium
3.3

Langka Kerja
Sebelum melakukan pengamatan terlebih dahulu menyiapkan mikroskop,

kemudian mencari sumber cahaya melalui cermin cembung dan cermin cekung
sampai mendapatkan cahaya yang maksimal. Untuk pengamatan huruf d yaitu
membuat preparat dari potongan kertas kecil yang bertulis huruf d kemudian
meletakan preparat tersebut pada gelas objek dan menutupnya dengan gelas
penutup, kemudian meletakannya pada meja mikroskop selanjutnya preparat di
jamik menggunakan penjepit objek, kemudian amati dengan lensa okuler dengan
pembesaran 4 x. Setelah mengamati preparat tersebut gambarkan perbedaan
preparat sebelum diamati menggunakan mikroskop dan sesudah diamati dengan
menggunakan mikroskop.

Pada pengamatan butir pati kentang (Solanum tuberesium) pertama yakni


menyiapkan preparat dengan cara membelah kentang menjadi dua bagian dengan
menggunakan silet atau cutter, kemudian menyarit secara halus untuk diambil air
putih kentang tersebut, lalu teteskan air pati kentang ke gelas objek dan
menutupnya dengan gelas penutup. Usahakan tidak terlihat gelombang udaranya,
untuk itu langkah kerjanya yaitu : Letakan air pati kentang ke gelas objek lalu
tutup dengan gelas penutup. Setelah mengamati preparat tersebut menggambarkan
preparat butir pati kentang sebelum di campuri iodium dan sesudah di campuri
iodium.
Fungsi larutan iodium bagi preparat dari pati kentang yakni karena iodium
terdiri atas sifat basa dan asam yang dapat mempengaruhi bentuk sel. Bentuk sel
yang awalnya rapat ketika di teteskan cairan iodium maka bentuknya akan
merenggang dan menyebar ke berbagai arah.

IV.
4.1

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dihasilkan sebagai berikut.

Keterangan bagian-bagian mikroskop:

Gambar 1. Mikroskop beserta komponen-komponennya

Keterangan
1. Dinding sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel

Gambar 4. Sari pati kentang solanum tuberesium yang belum ditetesi iodium dan
diamati menggunakan mikroskop
Keterangan
1. Dinding sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel

Gambar 5. Sari pati kentang solanum tuberesium yang sudah ditetesi iodium dan
diamati dengan mikroskop pada pembesaran 4x.

Gambar 2. Preparat huruf d sebelum diamati menggunakan mikroskop

Gambar 3. Preparat huruf d sesudah diamati menggunakan mikroskop dengan


pembesaran 4 kali menjadi huruf p.

4.2

Pembahasan
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati benda yang terlalu

kecil untuk dilihat oleh kasat mata, sehingga menjadi alat bantu utama dalam
bidang biologi untuk mempelajari struktur benda yang sangat kecil.
Mikroskop pada umumnya terdiri dari 2 lensa cembung yaitu sebagai lensa
objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda) baik objektif
maupun okuler dirancang untuk pembesaran yang berbeda lensa objektif biasanya
di pasang pada roda berputar yang disebut gagang putar. Maka setiap lensa
objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan pembesaran yang di inginkan.
Mikroskop cahaya terdiri dari komponen yang memiliki fungsi tersendiri
yaitu lensa okuler merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas
tabung berdekatan dengan mata pengamat dan berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang bersifat nyata dan tegak. Lensa objektif bekerja dalam
pembentukan bayangan pertama lensa ini menentukan struktur dan bagian yang
akan terlihat pada bayangan akhir, serta berfungsi untuk mengatur pembesaran
ukuran dari kekuatan 4x, 10x, 40x, dan 100x. Lensa kondensor berfungsi untuk
mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan dilihat sehingga
dengan pengaturan yang tepat maka diperoleh pisa maksimal. Kondensor
berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor terhadap preparat serta untuk
mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan di fokuskan. Revolver
berfungsi sebagai tempat melekatnya lensa objektif ketika memindahkan
mikroskop. Reflektor berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek
melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat.
Setelah mengamati potongan kertas yang bertuliskan huruf d dengan
pembesaran 4x maka hasil yang akan diperoleh adalah membentuk huruf p

karena sifat bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop adalah maya, terbalik dan
diperbesar.
Pada pengamatan pati kentang (Solanum tuberesium) setelah diamati
menggunakan mikroskop dengan pembesaran 4x maka akan diperoleh dan terlihat
butiran pati kentang yang sangat rapat, namun setelah diteteskan dengan larutan
iodium dan diamati dengan menggunakan mikroskop pembesaran 4x maka akan
terlihat butiran-butiran pati kentang sangat renggang dan posisi yang tidak teratur.
Larutan iodium memiliki sifat asam dan sifat basa yang akan mempengaruhi
perubahan bentuk sel awalnya.

V.
5.1

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan

a.
b.
c.
d.

sebagai berikut:
Bayangan dari hasil pengamatan mikroskop nyata terbalik dan diperbesar
Mencari pembesaran hasil pengamatan yaitu lensa okuler dan lensa objektif
Sari pati kentang sebelum diteteskan iodium bentuknya sangat rapat
Sari pati kentang sesuda ditetesi dengan iodium maka terlihat butiran yang jarang
atau melebar.
5.2

Saran
Adapun saran saya dari praktikum biologi yaitu semoga dipraktikum yang

akan datang para praktikan bisa menjelaskan bagian-bagian mikroskop. Pada


praktikum harus teliti agar dapat mengenal objek dengan jelas.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2010. Pengertian Mikroskop Kamus Lengkap. Jakarta : Erlangga
(Diakses 07 Oktober 2016 )
Campbeu 2000. Dua Nilai Penting Sebuah Mikrosko Edisi Ke Lima. Jakarta:
Erlangga (Diakses 07 Oktober 2016 )
Kusnadi, 2003. Sejarah Ditemukannya Mikroskop 6 Th Edition. New York: The
Mc Graw-companis. (Diakses 07 Oktober 2016 )
Halian J. 2002. Alat praktikum histologi. Ebc : Jakarta syamsuri, istamor 2004.
(Diakses 07 Oktober 2016 )
Biologi Erlangga Jakarta Ploba. M. 1999. Biologi Erlangga Jakarta Wik dan
Weleer 1984 Mikrobiologi Dasar Edisi Kaila Jilid I. (Diakses 07 Oktober 2016 )
Biologi Hewan dan Tumbuhan Universitas indonesia Erlangga Jakarta.
(Diakses 07 Oktober 2016 )

Anda mungkin juga menyukai