BIOLOGI UMUM
MODUL VIII
EKOSISTEM
DISUSUN OLEH :
NAMA : NUR FADILA SYAM
STAMBUK : G 401 19 033
KELAS :7(G)
KELOMPOK : 1 ( SATU )
ASISTEN : DEVAN PRIMA
NOVEMBER, 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi keanekaragaman hayati dalam suatu ekosistem serta untuk
mengetahui jenis-jenis ekosistem beserta organisme yang ada di dalamnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum ada tiga tipe ekosistem yaitu ekosistem air, ekosistem darat dan
ekosistem buatan. Ekosistem air atau akuatik sendiri adalah ekosistem yang faktor
lingkungannya didominasi oleh perairan dan dapat dibedakan menjadi ekosistem
air tawar dan air laut. Ekosistem darat adalah ekosistem yang faktor
lingkungannya didominasi oleh daratan, berdasarkan topografinya ekosistem darat
dapat dibedakan menjadi dua yaitu ekosistem vegetasi pamah dan ekosistem
pegunungan. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat melalui adanya
campur tangan manusia, ekosistem buatan dicirikan dengan rendahnya
keanekaragaman organisme yang hidup didalamnya contohnya ekosistem sawah
dan bendungan (Campbell, 2011).
Biotik adalah makhluk hidup. Lingkungan biotik suatu makhluk hidup adalah
seluruh makhluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda
yang hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu tempat setiap
makhluk hidup merupakan lingkungan hidup bagi makhluk hidup lain.
Komponen-komponen biotik terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur,
ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrata dan
vertebrata serta manusia (Diah Aryulina, 2010).
Komponen biotik meliputi semua jenis makhluk hidup yang ada pada suatu
ekosistem. Contoh komponen biotik adalah manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme. Menurut peranannya dalam ekosistem, komponen biotik
dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.
Organisme yang berperan sebagai produsen adalah semua organisme yang dapat
membuat makanan sendiri. Organisme ini disebut organisme autotrof, contohnya
adalah tumbuhan hijau. Sedangkan organisme yang tidak mampu membuat
makanan sendiri (heterotrof ) berperan sebagai konsumen ( Sowarno, 2011 ).
Abiotik adalah bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik
merupakan komponen fisik dan kimia tempat hidup mahluk hidup. Contoh
komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam
mineral, dan tanah (Diah Aryulina, 2010).
Contoh komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, dan
tanah. Suhu atau temperatur adalah derajat energi panas. Sumber utama energi
panas adalah radiasi matahari. Suhu merupakan komponen abiotik di udara, tanah,
dan air. Suhu sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup, berkaitan dengan reaksi
kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Cahaya merupakan salah satu
energi yang bersumber dari radiasi matahari. Cahaya matahari terdiri dari
beberapa macam panjang gelombang. Jenis panjang gelombang, intensitas cahaya,
dan lama penyinaran cahaya matahari dengan panjang gelombang tertentu untuk
proses fotosintesis. Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk
padat, cair dan gas. Di alam, air dapat berbentuk gas berupa uap air. Dalam
kehidupan, air sangat diperlukan oleh makhluk hidup karena sebagian besar
tubuhnya mengandung air. Kelembapan merupakan salah satu komponen abiotik
di udara dan tanah. Kelembapan di udara berarti kandungan uap air di udara,
sedangkan kelembapan di tanah berarti kandungan air dalam tanah. Kelembapan
diperlukan oleh makhluk hidup agar tubuhnya tidak cepat kering karena
penguapan. Kelembapan yang diperlukan setiap makhluk hidup berbeda-beda.
Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen
(20,93%), karbon dioksida (0,03%) dan gas-gas lainnya. Nitrogen diperklukan
makhluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen digunakan mahluk hidup
untuk bernapas. Karbon dioksida digunakan tumbuhan untuk fotosintesis Tanah
merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau lumut, dan
pembusukan bahan organik. Tanah memilki sifat, tekstur dan kandungan garam
mineral tertentu (Diah Aryulina, 2010).
Hampir semua makhluk hidup membutuhkan air. Karena itu, air merupakan
komponen yang sangat vital bagi kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup
tersusun oleh air dan tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak membutuhkan
air. Meskipun demikian, kebutuhan organisme akan air tidaklah sama antara satu
dengan yang lainnya. Begitu pula dengan ketersediaan air di suatu daerah, tidak
sama antara daerah satu dengan yang lainnya. Komponen abiotik lainnya adalah
udara. Kita tidak bisa menyangkal bahwa peranan udara sangat penting bagi
kehidupan di bumi ini. Oksigen yang kita gunakan untuk bernapas atau CO 2 yang
diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis juga berasal dari udara. Bahkan bumi
kita pun dilindungi oleh atmosfer yang merupakan lapisan-lapisan udara
(Campbell, 2011).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah tali raffia dan patok (dengan panjang 30
cm, 90 cm, dan 150 cm).
lalat
Semut
Laba-laba
10 Belalang berjumlah 1 ekor
.
Belalang
Kumbang
C. Padang tandus
No Gambar keterangan
1. Tumbuhan kaktus yang
ditemukan sebanyak 6 pohon
dan tumbuhan ini mampu
hidup didaerah yang tandus
karena kemampuannya dalam
ber-adaptasi dengan
lingkungan-nya.
4.2. Pembahasan
Pada percobaan ini, kami mengamati tiga daerah yaitu daerah padang rumput
dengan tinggi plot 15 cm, daerah teduh dengan tinggi plot 45 cm cm dan
daerah padang tandus dengan tinggi plot 75 cm yang semuanya berukuran 1
x 1m.
Pada daerah padang rumput memiliki komponen abiotik yaitu suhu 31,6 °C
dan kelembaban udara 1010 Hpa. Pada daerah ini di temukan komponen
biotik yaitu 27 tumbuhan dan 14 hewan. Terdapat 3 tumbuhan A, 11
tumbuhan B, 6 tumbuhan C, 3 tumbuhan D, 2 tumbuhan E, 2 tumbuha F.
Serta terdapat 1 lalat (Diptera), 1 kumbang (Formicidae), 10 semut
(Formicidae), 1 belalang (Schistocerca gregaria), dan 1 Laba-laba (Araneus
diadematis). Pada daerah ini yang mendominasi adalah tumuhan B dan hewan
semut (Formicidae).
Pada daerah teduh memiliki komponen abiotik yaitu suhu 31,6°C dan
kelembaban 1007 Hpa. Pada daerah ini di temukan komponen biotik yaitu 17
tumbuhan dengan jenis yang berbeda dan 35 hewan. Terdapat 2 tumbuhan
bayam-bayaman (Amaranthaceae), 3 tumbuhan rambusa (Passiflora foelida,)
2 tumbuhan polong-polongan (Fabaceae), dan 10 tumbuhan herba
(Convovullaceae). Serta terdapat 22 semut hitam (Dolochoderus thoracicus),
4 semut merah (Solenopsis westwood), 3 lalat (Diptera), 1 kecoa tanah
(Blaberu giganteus), dan 1 ulat bulu (Lymantriidae). Pada daerah ini yang
mendominasi adalah tumbuhan Convoivulaceae yaitu tumbuhan herba dan
hewan semut hitam (Dolochoderus thoracicus).
Pada daerah padang tandus memiliki komponen abiotic yaitu suhu 31,6°C
dan kelembaban 910 Hpa. Pada daerah ini ditemukan komponen biotik yaitu
11 tumbuhan dan 12 hewan. Terdapat 6 tumbuhan kaktus (Ferocactus
pilosus), dan 5 tumbuhan polong-polongan (Fabaceae). Serta terdapat 1
belalang (Dissosteira caroling), 10 Semut (Formicidae), dan 1 lalat
(Diptera). Pada daerah ini yang mendominasi adalah tumbuhan kaktus
(Ferocacus pilosus) dan hewan adalah semut (Formicidae) .
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
dalam ekosistem terdapat 2 faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor biotik
dan faktor abiotik. Dimana kedua faktor ini saling mempengaruhi satu sama
lain. Jika salah satu faktor yang mempengaruhi ekosistem terganggu maka
berdampak langsung pada ketidakseimbangan pada ekosistem.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada saat praktikum ini adalah sebaiknya
pengamatan yang dilakukan lebih teliti agar hasil yang didapat meyakinkan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. (2011). Biologi Jilid III. Erlangga. Jakarta.
Joko Waluyo. (2013). Persiapan Ujian Nasional Biologi. UGM Press. Yogyakarta.
LEMBAR ASISTENSI