Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MIKROBIOLOGI

“MIKROSKOP DAN METODE MIKROBIOLOGI”

DISUSUN OLEH:

1. WESLY MELAHA (G70118035)


2. MARIA N. SIA (G70118105)
3. ANGGI (70118162)
 
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkatdan ramat-Nya yang memberi kesempatan kepada penyusun makalah
ini,sehingga dapat tersusun dengan baik sesuai dengan yang diharapkan nantinya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang mikrosko danmetode
mikrobiologi. Makalah ini tersusun masih banyak kekurangan dari segimanapun,
oleh sebab itu penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya atas
bantuan teman-teman yang memberi sumber materi penyusun jugamengucapkan
terima kasih kepada dosen-dosen pengajar yang telah banyak memberi
kesempatan dalam penyelesaian makalah ini. Demikianlah penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua yang ikut berpartisipasi dalam
penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Penyusun
KELOMPOK VI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran


sangatkecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan
untukmelangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat
mengalamipertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan
sendirinya.Mikroorganisme memliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi
karenamikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri
yangbesar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan
lingkunganmenyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi
karenaukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan
enzim-enzimyang telah dihasilkan (Fifendy, 2017).

Mikroorganisme mempunyai ukuran yang sangat kecil untuk dapat


dilihatmenggunakan mata telanjang, sehingga memerlukan mikroskop
untukmelakukan observasi. Mikroskop berasal dari bahasa Latin,
microyangmempunyai arti kecil dan bahasa Yunani skoposyang berarti untuk
melihat.Virus merupakan mikroorganisme yang paling kecil, sehingga
untukmengamati tidak dapat menggunakan mikroskop cahaya biasa, akan
tetapimenggunakan mikroskop elektron (Murwani, 2015).

Bakteri jika dilihat di bawah mikroskop akan sulit diamati karena


bentuknyatransparan. Untuk memudahkan pengamatan morfologi mikroskopi
bakteri,maka dapat dilakukan prosedur pewarnaan. Prosedur pewarnaan
sederhanauntuk mengamati bentuk sel bakteri ada beberapa macam
diantaranyapewarnaan positif dengan pewarna basa, pewarnaan positif
dengan pewarnaan negative dengan pewarna asam (Prasetya, 2019).

Awal terungkapnya dunia mikroba adalah dengan ditemukannya


mikroskopoleh Anntony van Leeuwenhoek (1633-1723). Mikroskop temuan
tersebutmasih sangat sederhana, dilengkapi satu lensa dengan jarak focus
yang sangatpendek, tetapi dapat menghasilkan bayangan jelas yang
perbesarannya antara50-300 kali. Leeuwenhoek melakukan pengamatan
tentang struktur mikroskopis biji, jaringan tumbuhan dan invertebrate kecil,
tetapi penemuanyang terbesar adalah diketahuinya dunia mikroba yang
disebut sebagai“animalcules” atau hewan kecil. Animalculus adalah jenis-
jenis mikroba yangsekarang diketahui sebagai protozoa, algae, khamir, dan
bakteri (Fifendy,2017).
B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yang mengacu pada rumusan
masalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan mikroskop dan mikroskopi.
2. Mengetahui pengertian mikroskop, macam-macam mikroskop, dan bagian-
bagian mikroskop
3. Mengetahui cara yang harus dilakukan untuk pemeriksaan
mikroorganisme

C. Manfaat penulisan

Dari penulisan makalah ini diharapkan dapat  diperoleh beberapa manfaat


antara lain:
1. Sebagai bahan kajian yang dapat memberikan informasi penting mengenai
mikroskop dan bagaimana memanfaatkan mikroskop
2. Bagi mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan tentang mikroskop
sehingga dapat menggunakan mikroskop secara baik dan benar.
3. Mengetahui apa itu mikroorganisme
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mikroskop

Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali


benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak
mudah dilihat dengan mata.

Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan


mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi.
Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan mikroskop
yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata
mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu
benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-
benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.

Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri.


Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa
objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik
objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa
objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar.
Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran
yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula
dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas
lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan
bayangan maya yang kita lihat.

Kebanyakkan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa


objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan
kering tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Objektif
celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler
terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler
biasanya mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler
terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata
B. Macam-Macam Mikroskop
1. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali.


Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri
dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa
objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa
okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada
mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda
(binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa
obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung
mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.
Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.

Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari


sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung
yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan mengarahkan cahaya
dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai
lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Lensa objektif bekerja dalam
pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan
bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga
mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda
yang terpisah.

Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung


atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk
memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran
bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor
berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang
akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah
maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang
bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik.

2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa
digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo
memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan
mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri
atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan
mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo
jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita
dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya
berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran
lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30
kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah
dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan
transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai
mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur
fokus.
3. Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran
obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro
maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta
memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih
bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan
jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek
dibandingkan mikroskop cahaya. Macam-macam mikroskop elektron:
1) Mikroskop transmisi elektron (TEM)
2) Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
3) Mikroskop pemindai electron
4) Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
5) Mikroskop refleksi elektron (REM)

4. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop
ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang
lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya
ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2
kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium.
Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan
benda harus direkam pada piringan peka cahaya9photografi Plate).
Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit
serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari. (Volk, Wheeler,1988)

5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)


Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda
asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan.
Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari
serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna
pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa
pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh
antibody yang ditandai dengan pewarna pendar. (Volt, Wheeler, 1988)
6. Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup
khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya
mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop
cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang
dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat.
Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang
lebih kecil dari bagian atas gelas preparat. (Volk, Wheeler, 1988)
7. Mikroskop Fase kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan
alamiahnya : tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada
galibnya fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau
bakteri) ttembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan
teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop
fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa
digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai dan tidak dapat dilihat,
walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit
hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak
dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan
filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah
perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah
terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian
nucleus (dan unsure lain0 yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi dpat
dilihat (Volk, Wheeler, 1988).

C. Bagian-Bagian Mikroskop
a. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari
lensa objektif.
b. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur
oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
c. Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus
dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
d. Makrometer (Pemutar Kasar), makrometer berfungsi untuk menaik
turunkan tabung mikroskop secara cepat.
e. Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
f. Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
dengan cara memutarnya.
g. Reflektor, Terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin
cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke
meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata
pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan
terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin
cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
h. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk.
i. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
j. Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di
amati.
k. Penjepit Kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi
objek agar tidak mudah bergeser.
l. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
m. Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
n. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop.

D. Persiapan Untuk Pemeriksaan Mikroorganisme

Pada umumnya kita mengenal dua tehnik persiapan pembuatan preparat


untuk pengamatan dengan menggunakan mikroskop optik yaitu:

1. Preparat Basah Preparat basah (wet preparation) dapat dibuat dengan cara
meneteskan setetes cairan yang mengandung mikroba keatas sebuah kaca
objek dan ditutup dengan kaca penutup untuk mencegah pengupan cairan
dan timbulnya gelembung udara preparat dibubuhi petroleum jelly agar
cover slip dan kaca objek menjadi rapat. Prosedur pembuatan preparat
tetes gantung:
a. Setetes suspensi mikroorganisme ditempatkan dibagian tengah sebuah
kaca penutup
b. Bagian tepi kaca penutup diolesi petroleum jelly misalnya faselin
c. Kaca objek khusus yang pada bagian tengahnya cekung dirapatkan
pada kaca penutup yang berfaselin tadi dan kemudian segera
dibalikkan.

Alasan untuk membuat preparat tetes gantung ini adalah untuk


mengamati motulitas (motiliti) suatu mikroorganisme. Motilitas adalah
kemampuan dari suatu makhluk hidup untuk bergerak dengan kekuatan
sendiri.
2. Pengecetan (pewarnaan)
Pengecetan adalah pewarnaan mikroba-mikroba dengan suatu cat
(dye) yang mengutamakan struktur tertentu saja misalnya bagian-bagian
sel. Pemeriksaan preparat-preparat yang difiksasi dan diwarnai paling
sering dilakukan dilaboratorium untuk mengetahui sifat-sifat morfologi
bakteria. Keuntungan-keuntungan prosedur ini adalah:
a. Sel-sel kelihatan lebih jelas setelah diwaarnai.
b. Perbedaan-perbedaan antara sel mikroba dari spesies yang sama dan
spesies yang berlainan dapat ditunjukkan dengan menggunakan cat
yang sesuai.

Cat (dye) adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang salah satu


ion nya bersifat kromoforn. Berdasarkan atas adanya kromoforn ini cat
dapat dibedakan menjadi cat yang bersifat asam, basa, nertal. Cat yang
bersifat asam kromoformnya anion misalnya eosin sedngkan yang basis
kromoformnya adalah kation, misalnya methiylene blue. Dalam
mikrobiologi dikenal beberapa cara pebgecatan atau pewarnanya yaitu:

a. Pengecatan sederhana Pengecatan sederhana berarti bahwa hanya


ada stu macam cat yang digunakan dan satu langkah urutan kerja
saja. Dilakuakan untuk mewarnai sel-sel mikroorganisme yang akan
diamati. Pengecetan sederhana ini dimaksud untuk mewarnai suatu
jenis mikroorganisme misalnya bakteri, sehingga bentuk dan
susunan selnya jelas kelihatan pada pemiriksaan dibwah mikroskop.
Catnya dibubuhkan diatas kaca objek yang sudah difiksasi terlebih
dahulu. Kemudian dicuci, dikeringkan dan diperiksa dibawah
mikroskop. Kadabg-kadang ditambahkan mordant agar warna cat
lebih intensif. Cat-cat sederhana yang sering digunakan
dilaboratorium adalah: Methiylene blue, carbol fuchsin,
gentianviolet dan safranin.
b. Pengecatan Deferensial Prosedur pewaraan dalam pengecatan ini
memungkinkan pengamatan yang jelas perbedaan antara sel-sel
bakteri atau bagian-bagian sel bakteri. Selain untuk melihat bentuk
bakteri, pengecatan ini juga untuk bertujuan untuk melihat sifat-sifat
bakteri terhadap cat dan untuk mengetahui bagian-bagian sel bakteri
yang tidak dapat diamati dengan pengecetan sederhana. Pengecetan
deferensial dapat dibedakan menjadi:
3. Pengecatan flagella
Beberapa mikroba dapat bergerak dari suatu tempat ke tempat lain
untuk mencari nutrien yang berguna bagi kelangsungan hidupnya,
pergerakan ini mungkin terjadi karena adanya kegiatan organela sel
seperti bulu-bulu getar dan bulu-bulu cambuk atau denganpenonjolan
sebagian sitoplasma sebagai pseudopodia. Cara pelekatan dan bagian
keluarnya dari permukaan sel merupakan karakteristik padda bakteria
tertentu. Oleh karena itu agak penting diketahui dalam mengadakan
determinasi sel-sel bakteri. Oleh karena tiap flagelum bakteri terdiri dari
satu filamen protein tunggal yang berpenampang banyak, 15 nanometer,
maka pengamatannya agak sukar dilakukan dibawah mikroskop optik.
Masalah ini dapat diatasi dengan membubuhi mordant pada preparat agar
diameter filamen bertambah sampai batas kemampuan mikroskop optik
dan kemudian dicat.
4. Pengecatan Endosopra
Banyaknya mikroba yang dapat membentuk spora, akan tetapi
endospora yang dibentuk bakteri ssangat unik karena tahan terhadap
berbagai macam kondisi lingkungan. Karena ketehanannnya terdapat
suhu yang tinggi, endospora bakteri dapat menimbulkan masalah dalam
industri makanan yang menggunakan proses pemanasan untuk
pengawetan produknya, bakteri-bakteri pembentuk endospora yang
paqling penting adalah anggotaanggota generabacillus dan clostridium.
Metode yang digunakan untuk mewarnai endospora, biasanya
membutuhkan suaru langkah pemanasan untuk mengacu cat kedalam
tubuh spora.
5. Pengecatan negatif
Maksud untuk membuat pengecatan negatif adalah untuk
mewarnai latar belakang atau bidang pemandangan dibawah mikroskop
dan bukan untuk mewarna sel-sel mikroba yang akan diperiksa.
Pengecatan negatif dapat digunakan untuk melihat lapisan kapsul yang
menyelubungi tubuh bakteri dengan hanya menggunakan satu macam cat
saja. Lapisan-lapisan kapsul terdiri dari polimer gula atau protein atau
kombinasi kedua-duanya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Ukuran sel-sel mikroorganisme sangat kecil sekali dan tidak dapat diamati
dengan mata tanpa memakai atau menggunakan alat pembesar.
 Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak
mudah dilihat dengan mata.
 Macam-Macam Mikroskop dibagi menjadi Mikroskop Cahaya, Mikroskop
Stereo, Mikroskop Elektron, Mikroskop Ultraviolet, Mikroskop Pender
(Flourenscence Microscope), Mikroskop medan-gelap, dan Mikroskop
Fase kontras.
 Bagian-Bagian Mikroskop terdiri Lensa Okuler, Lensa Objektif, Tabung
Mikroskop (Tubus), Makrometer (Pemutar Kasar), Mikrometer (Pemutar
Halus), Revolver, Reflektor, Diafragma, Kondensor, Meja Mikroskop,
Penjepit KacaSendi Inklinasi (Pengatur Sudut), Lengan Mikroskop dan
Kaki Mikroskop.
 Pada umumnya kita mengenal dua tehnik persiapan pembuatan preparat
untuk pengamatan dengan menggunakan mikroskop optic
1. Pengecetan (pewarnaan)
2. Preparat Basah
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya. Banyak ilmu yang harus dicari sebelum jantung
tidak dapat memompa darah, dan hidung tidak dapat menghirup O2 dan
Mengeluarkan CO2
DAFTAR PUSTAKA

Sumarsih, Sri.2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta : Fakultas


Pertanian Upn Veteran Yogyakarta

Syahrurachman, Agus. Dkk.1994. Mikrobiologi Kedokteran (buku


ajar).Jakarta : Bina Rupa Aksara

Tarigan, Jeneng.1988. Pengantar mikrobiologi. Jakarta : Depdikbud Dirjen


Dikti

Anda mungkin juga menyukai