Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biologi membahas suatu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau lebih

dikenal dengan istilah sains yang mempelajari objek berupa makhluk hidup dan

gejala-gejala yang ditimbulkan. Objek biologi, antara lain tumbuhan, hewan dan

manusia. Setiap makhluk hidup memunculkan fenomena atau gejala kehidupan

baik gejala struktural maupun fungsional. Gejala struktural termasuk gejala yang

terdapat pada makhluk hidup, sedangkan gejala fungsional membahas kejadian

yang terjadi pada objek atau sebagai akibat dari kehidupan. Biologi (bios berarti

hidup, logos berarti ilmu) ilmu yang mempelajari tentang seluk-beluk makhluk

hidup. Biologi termasuk cabang sains yang memiliki karakteristik khusus dan

berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain. Karakteristik Biologi terletak pada 3

aspek objek, tema atau persoalan dan metode. Satu alat yang penting pada

kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi antara lain mikroskop. Mikroskop

merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang

berukuran sangat kecil (Susilowarno, 2013: 3-4).

Mikroskop termasuk sebuah alat untuk melihat objek yang berskala mikro

untuk dapat diamati dengan mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil,

tidak mudah dilihat dengan mata. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van

Leuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphigi

yang mengadakan penelitian melalui Lensa yang sederhana. Lalu Antony Vn

Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks agar

dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya. Setelah

itu pada sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang

1
2

dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat

oleh Antony Vaan Leuwenhoek. Mikroskop berasal dari kata mikro yang artinya

kecil dari kata scopium yang artinya pengelihatan. Mikroskop sangat berguna

untuk mempelajari sel, karena sel itu sendiri bersifat mikroskopis, yang artinya

tidak dapat diamati dengan indra pengelihatan, sehingga dibutuhkan alat untuk

melihatnya (Abid Hukama, 2015: 5).

Biologi sel salah satu dari cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang

sel. Sel membahas tentang kumpulan materi paling sederhana dan sebagai dasar

kehidupan. Mempelajari biologi sel, diharapkan dapat memahami struktur sel,

proses metabolisme, biosintesis dan evolusi pada tingkat seluler. Memahami

tentang molekul dan proses-proses kimia (metabolisme) sel sekarang telah

berkembang biologi sel modern yaitu biokimia (Suripti, dkk., 2020: 11).

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan percobaan Mikroskop

dan Pengamatan sel ini bertujuan untuk mengetahui bagian bagian mikroskop dan

fungsinya, untuk mengetahui sifat-sifat bayangan pada mikroskop dan gambar

yang dihasilkan dan untuk mengetahui perbedaan antara sel hewan dan sel

tumbuhan untuk mengetahui perbedaan antara sel hidup dan sel mati.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja bagian-bagian mikroskop dan fungsinya?

2. Bagaimana cara mengetahui sifat-sifat bayangan pada mikroskop dan

gambar yang dihasilkan?

3. Bagaimana cara mengetahui perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan?

4. Bagaimana cara mengetahui perbedaan antara sel hidup dan sel mati?
3

C. Tujuan percobaan

Tujuan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagian bagian mikroskop dan fungsinya.

2. Untuk mengetahui sifat-sifat bayangan pada mikroskop dan gambar yang

dihasilkan.

3. Untuk mengetahui perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. untuk

mengetahui perbedaan antara sel hidup dan sel mati


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan

mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat

dengan mata telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu mikro

yang berarti kecil dan kata scopein yang berarti melihat. Benda kecil dilihat

dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga berkali-kali

lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000

kali dan perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring dengan

perkembangan teknologi. Ilmu yang mempelajari objek-objek berukuran sangat

kecil dengan menggunakan mikroskop disebut mikroskopi. Mikroskop ditemukan

oleh Anthony Van Leewenhoeck, penemuan ini sangat membantu peneliti dan

ilmuan untuk mengamati objek mikroskopis (Irhani, 2019: 38).

Mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk melihat

benda-benda berukuran mikro, yang mampu menghasilkan perbesaran hingga

ratusan kali. Alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati benda yang

sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara langsung.

Ukuran bayangan atau gambar yang dihasilkan oleh mikroskop dapat mencapai

jutaan kali ukuran benda aslinya (Masrikhiyah, 2019: 40).

Mikroskop mempunyai fungsi utamanya ialah untuk melihat dan juga

utnuk mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan

mata normal. Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan selaras pada fugsi

utamanya. Bedanya beberapa dari jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih

detail lagi, contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati

satu jenis objek mikroskopis saja. Intinya fungsi mikroskop tetap untuk

4
5

mengamati objek dengan ukuran sangat kecil (mikroskopis) yang tidak mampu

dilihat dengan mata telanjang (Irhani, 2019: 38).

Menurut Abid Hukama (2015 : 6-8), bagian mikroskop ada 10 antara lain:

1. Kaki

Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Kaki

melekat lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model

student).

2. Lengan

Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat

ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang

mikroskop pada saat memindah mikroskop.

3. Cermin.

Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung,

berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan

bila sumber sinar cukup terang dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar
6

kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber sinar dari lampu.

Mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang cermin, karena sudah ada

sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah (kaki).

4. Kondensor

Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan

sinar.

5. Diafragma

Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan

mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah.

Mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.

6. Meja preparat

Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan

dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian

tengah meja terdapat lengan untuk dilewat sinar. Jenis mikroskop tertentu,

kedudukan meja tidak dapat dinaik atau diturunkan. Beberapa mikroskop,

terutama model terbaru, meja preparat dapat dinaik-turunkan.

7. Tabung

Bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu (5

kali, 10 kali dan 15 kali). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut

revolver. Revolver tersebut terdapat lensa objektif.

8. Lensa obyektif

Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini

menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir.

Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan

perbesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya,

misalnya 10 kali, 40 kali dan 100 kali dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai
7

apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan

daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang

berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.

9. Lensa Okuler

Lensa mikroskop yang terdapat pada bagian ujung atas tabung, berdekatan

dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang

dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar

antara 4-25 kali.

10. Pengatur Kasar dan Halus

Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur

kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop

dengan tabung lurus atau tegak, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan

tabung sekaligus lensa onbjektif. Mikroskop dengan tabung miring, pengatur

kasar dan halus untuk menaikturunkan meja preparat.

B. Sel

Sel (Sitologi) merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari

tentang sel. Sel merupakan salah satu dasar kehidupan yang susunannya secara

struktural dan fungsional berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari

masing-masing makhluk hidup. Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel yang

saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dewasa ini pemahaman setiap orang

mengenai sel dan juga cara mereka untuk mengetahui keberadaan sel tersebut

sudah mengalami perkembangan yang sangat jauh jika dibandingkan dengan

zaman dahulu saat pertama kali mengenai sel ini dilahirkan sebagai bahan

pembelajaran bagi kehidupan (Rahmadina, 2017: 1).

Perkembangan Biologi sel sangat pesat seiring dengan ditemukannya

mikroskop yang juga semakin canggih. Bahkan saat ini telah ditemukan
8

mikroskop elektron yang dapat mengamati struktur sel dengan lebih jelas.

Ditemukannya mikroskop elektron Electron Mycroscope (EM) pada tahun

1950-an, sel dapat terlihat hingga ke komponen sel yang lebih rinci lagi.

Ditemukan pula bahwa ternyata sel merupakan tempat berongga (cytos dalam

bahasa Yunani), dan kantong yang berisi (cella dalam bahasa Romawi). Setelah

mikroskop elektron, fakta tentang sel semakin berkembang dengan ditemukannya

mikroskop pemindai electron Scanning Electron Mycroscope (SEM) yang dapat

melihat topografi sel dengan lebih jelas. Mengamati struktur internal sel telah

ditemukan mikroskop elektron transmisi (Suripti, dkk., 2020: 11).

Sel hewan merupakan sel yang menyusun jaringan-jaringan pada tubuh

hewan atau sel sebagai organisme seluler seperti pada protozoa. Penggambaran

yang terdapat pada sel hewan ini secara umum menampilkan struktur-struktur

hewan yang paling mudah ditemukan. Organel yang sangat berperan dalam sel ini

ialah nukleus, sedangkan aktivitas metabolisme yang paling banyak dilakukan

yaitu pada sitoplasma. Berdasarkan struktur yang terdapat pada sel hewan, ada

beberapa organel yang peranannya sangat berbeda dengan sel tumbuhan,

perbedaan ini berdasarkan fungsinya masing-masing. Terjadinya perbedaan yang

fundamental pada sel hewan seperti dinding sel dan kloroplas karena organel ini

hanya ada pada sel tumbuhan. Ada beberapa hal yang menjadi perbedaan antara

sel hewan dan sel tumbuhan lainnya, hal ini sekaligus menjadi ciri khas dari sel

hewan tersebut. Bagian dari sel hewan ini terdiri dari vesikel, mitokondria,

sentriol, nukleus, nukleolus, kromatin, ribosom, retikulum endoplasma,

mikrotubulus, membran plasma, vacuola, sitosol, selaput inti, badan golgi, dan

lisosom. Sel hewan tidak memiliki dinding sel, tidak memiliki plastida, dan

bentuk yang tidak tetap seperti sel tumbuhan. Vakuola pada sel hewan bentuknya

kecil bahkan ada yang tidak ada (Rahmadina, 2017: 25-26).


9

Sel tumbuhan merupakan bagian dari sel eukariotik, dimana bagian

organel yang terdapat di dalamnya hampir sama dengan organel yang ada pada sel

hewan. Hanya beberapa organel yang dimiliki tumbuhan tetapi tidak dimiliki oleh

hewan begitu juga sebaliknya ada organel yang terdapat pada sel hewan tetapi

tidak terdapat pada tumbuhan. Penggambaran sel tumbuhan ini memiliki

kemiripan sekaligus perbedaan yang cukup jelas antara sel hewan dengan sel

tumbuhan. Salah satu organel yang terdapat pada sel tumbuhan yang paling

penting ialah plastida. Jenis plastida yang sangat berperan bagi tumbuhan yaitu

kloroplas, yang sangat berperan penting dalam proses fotosintesis. Organel

penting lainnya yaitu dinding sel dan vakuola (Rahmadina, 2017: 32).

Sel polen diamati di mikroskop untuk mengetahui sel yang hidup dan sel

mati. Sel inilah yang akan digunakan dalam penelitian penulis. Perbedaan sel

hidup dan mati dapat dibedakan berdasarkan pendaran warnanya (Nur, 2018: 77).

Organel sel salah satu tempat dimana segala aktivitas sel terjadi dan berperan

sesuai dengan fungsinya masing - masing. Sebuah sel dikatakan hidup jika

memiliki organel sel. Tanpa organel sel, sebuah sel tidak akan memiliki aktivitas

kehidupan sehingga bisa dikatakan sel mati (Rahmadina, 2017: 39).

C. Sel Prokariotik

Sel Prokariotik adalah sebuah sel yang tidak mempunyai membran inti

atau tidak mempunyai sistem endomembran, membuat sel tersebut mempunyai

materi inti sehingga tidak dibatasi oleh membran, sel prokariotik juga tidak

mempunyai organel yang terbatasi oleh sistem membran. Prokariota adalah

makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti sel, sedangkan eukariota

memiliki membran inti sel. Semua prokariota adalah uniseluler, kecuali

myxobacteria yang sempat menjadi multiseluler di salah satu tahap siklus hidup

biologinya. (Surpti, dkk., 2020: 61).


10

Sel prokariotik merupakan bentuk kehidupan yang terkecil dan memiliki

metabolisme paling bervariasi. Kata prokariotik sendiri berarti sebelum nukleus

yaitu suatu organisme bersel satu tanpa memiliki nukleus. Hal ini berarti bahwa

sel prokariotik ini merupakan nenek moyang dari sel eukariotik, karena dia ada

sebelum sel eukariotik ada. Sel prokariotik ini memiliki tiga komponen dasar

diantaranya yaitu plasmalemma, ribosom dan nukleoid. Beberapa prokariotik

tidak memiliki kapsul yang menyelubungi dinding sel, kecuali prokariot yang

dapat berfotosintesis. Sel prokariotik ini dapat mengabsorbsi bahan organik untuk

pertumbuhannya. Sel prokariotik memiliki ukuran antara 1-10 µm.

Masing-masing sel prokariotik dapat menghasilkan sel baru dengan cara

membelah diri dan menghasilkan spora atau melakukan pertunasan. Bagian dari

sel prokarotik pada komponen plasmalemma atau membran sel terdapat

sitoplasma dan nukleoid sedangkan bagian luarnya terdapat dinding sel yang

berfungsi untuk mengokohkan dan memberi bentuk kepada sel. Mycoplasma

merupakan salah satu jenis prokariotik yang tidak memiliki dinding sel tetapi

memiliki plasmalemma dengan ketebalan 10 nm. Adapun contoh dari sel

prokariotik ini ialah pleuropneumonia–like organism (PPLO), bakteri, alga biru

(Cyanobacteria, blue green algae) dan archaea. Sel prokariotik kebanyakan

jenisnya memiliki dinding sel di sekitar membran plasma. Sel memiliki struktur

yang sederhana tetapi memiliki jenis variasi yang banyak (Rahmadina, 2017: 21).

D. Sel Eukariotik

Eukariotik adalah sel yang mempunyai membran inti atau mempunyai

sistem endomembran. Sel eukariotik dibatasi oleh adanya sistem membran.

Protozoa merupakan protista yang tubuhnya terdri dari satu sel. Protozoa hidup di

daerah lembab, misalnya di air tawar, air laut, air payau dan tanah, bahkan di

dalam tubuh organisme lain. Protozoa ada yang hidup bebas, komensal maupun
11

parasit pada hewan lain. Ada yang hidup individual (soliter) dan ada pula yang

membentuk koloni (Suripti, dkk., 2020: 61).

Sel eukariotik sel yang memiliki inti atau nukleus (karion) yang dikelilingi

oleh membran, sehingga sel ini memiliki dua membran yaitu membran sitoplasma

dan membran inti (membran nukleus). Kata eucaryotic ini berasal dari kata

yunani, eu (sejati), dan karyon (bagian dalam biji atau nukleus). Oleh sebab itu,

sel ini dinamakan sel yang memiliki membran inti (nukleus). Sel eukariotik

memulai kehidupannya dengan sebuah nukleus yang dikelilingi oleh berbagai

macam organel yang memiliki struktur dan fungsi tertentu dan terbungkus dalam

sebuah membran sehingga bentuknya kokoh dan tersusun dengan teratur. Sel

eukariotik ini merupakan salah satu hasil evolusi secara fisik dan biologis yang

terjadi berjuta tahun yang lalu, dimana sel ini terbentuk dari sekelompok

organisme anaerobik dan organisme aerobik yang saling berhubungan secara

simbiosis sehingga dapat hidup bersama dan saling ketergantungan satu dengan

yang lainnya sehingga terbentuklah sel eukariotik. Sel eukariotik memiliki

nukleus yang terbungkus di dalam membran, sehingga DNA yang terdapat di

dalam nukleus dapat tersimpan dalam kompartmen khusus yang terpisah dari

bagian lain dari sel yang disebut sitoplasma.

Disamping itu, terdapat juga jenis organella lain yaitu mitokondria dan

kloroplas, yang terbungkus dalam dua lapis membran yaitu membran dalam dan

membran luar yang secara kimiawi memiliki perbedaan dengan membran yang

membungkus nukleus. Mitokondria terdapat pada hampir semua jenis sel

sedangkan kloroplas hanya terdapat pada sel yang mampu melakukan fotosintesis

yaitu pada tumbuhan, tetapi pada hewan dan jamur tidak ada. Mitokondri dan

kloroplas berasal dari satu simbiosis yang sama, dimana keduanya saling

ketergantungan satu dengan yang lainnya. Sel eukariotik ini terdapat pada
12

organisme yang lebih kompleks lagi dan susunan organelnya sudah tersusun

dengan teratur. Sel ini terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan. Walaupun

demikian, sel ini tidak semuanya ada pada sel karena ada bagian yang berbeda

satu dengan yang lainnya dan memiliki bentuk, ukuran dan fungsi fisiologis yang

berbeda juga. Meskipun, ada bagian sel yang sama yaitu membran plasma

sitoplasma, organel (seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi, lisosom,

mitokondria) dan inti sel (nukleus) (Rahmadina, 2017: 22-23).

E. Integrasi Ayat

Ayat yang berhubungan pada percobaan yang dilakukan ini terdapat pada

QS. Ar Ra’ad/ 13 : 9 yang berbunyi:

Terjemahannya
“(Allah) Yang mengetahui semua yang gaib dan yang nyata; Yang
Mahabesar, Mahatinggi”.
Ibnu katsir menafsirkan bahwa Allah mengetahui apa yang dikandung

oleh setiap perempuan dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang

bertambah. Segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. Mengetahui semua yang

gaib dan yang tampak yang Mahabesar lagi Mahatinggi. Allah ‫ ﷻ‬menyebutkan

tentang ilmu-Nya yang Mahasempurna, bahwa tiada sesuatu pun yang samar

bagi-Nya dan pengetahuan-Nya meliputi apa yang berada di dalam kandungan

semua wanita. Perihalnya sama dengan pengertian yang terdapat di dalam

firman-Nya dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim.

Ayat ini menjelaskan bahwa Dialah Tuhan Yang Mengetahui yang gaib,

yang tampak dan yang tidak bisa diketahui oleh pancaindra manusia. Ilmu

pengetahuan telah membuktikan bahwa ada makhluk yang tidak dapat dilihat

dengan mata telanjang, karena kecil sekali. Ia baru dapat dilihat dengan

mikroskop dan teleskop, seperti bakteri dan virus yang dapat menularkan

bermacam-macam penyakit yang sulit sekali untuk diberantas, atau sampai


13

sekarang belum ditemukan obat pembasminya. Bakteri dan virus itu termasuk

tentara Allah, yang tidak dapat diketahui berapa jumlahnya melainkan oleh Allah

sendiri, hal ini berkaitan dengan mikroskop yang bisa melihat hal yang tak bisa

dilihat oleh panca indra secara langsung.


BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat

Percobaan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 5 Mei 2023 pada pukul

13.30-16.20 WITA di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Coverglass, Gunting,

MetilenBlue, Mikroskop, Obyek glass, Pipet tetes, dan Sendok.

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Air, Batang Ketela,

Bawang Merah, Kapuk, Koran, dan Serat kapas.

C. Prosedur Kerja

1. Mikroskop
Menyiapkan Obyek glass, Coverglass, dan juga koran. Kemudian

menggunting satu huruf dari koran, setelah itu meletakkan potongan huruf

tersebut ke atas obyek glass dan ditetesi dengan air sejumlah 2 tetes menggunakan

pipet tetes dan ditutupi dengan Coverglass. Kemudian, obyek glass itu di letakkan

di meja preparat yang ada di mikroskop dan diamati dibawah mikroskop dengan

pembesaran paling kecil dan diulang dengan pembesaran kuat.

2. Pengamatan Sel pada Hewan

Menyiapkan sendok untuk mengkorek permukaan pipi bagian dalam, setelah

itu hasilnya di oleskan di atas obyek glass dan diberi metilenblue 2 tetes.

14
15

kemudian, ditutupi dengan coverglass dan diamati menggunakan mikroskop.

Setelah itu, diggambar hasilnya dan diberi keterangan.

3. Pengamatan Sel pada Tumbuhan

Menyiapkan Bawang merah dan membuat sayatan kulit dari umbi lapis

bawang merah, kemudian meletakkan di atas obyek glass dan ditetesi air sebanyak

2 tetes dengan menggunakan pipet tetes dan ditutupi dengan coverglass.

Selanjutnya, diamati dengan menggunakan mikroskop dan digambar hasilnya.

4. Pengamatan Sel Mati

Menyiapkan gabus dari bagian tengah batang ketela pohon dan membuat

sayatan setipis mungkin. Setelah itu, diletakkan diatas obyek glass dan ditetesi air

sebanyak 2 tetes dengan menggunakan pipet tetes dan ditutupi dengan coverglass.

Selanjutnya, diamati dengan menggunakan mikroskop dan digambar hasilnya juga

diberi keterangan.

5. Pengamatan Serat Kapas dan Kapuk

Teteskan air terlebih dahulu di atas obyek glass sebanyak 2 tetes. Kemudian,

meletekkan 2-3 helai serat kapas dan tutup dengan coverglass. Setelah itu, diamati

dengan menggunakan mikroskop dan digambar hasilnya.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan

No. Gambar Keterangan

1 Pengamatan pada mikroskop (kertas

Koran)
Kertas koran dengan perbesaran 5/0,10

2 Pengamatan sel pada hewan 1. Nukleus


3 2. Membran sel
3. Sitoplasma

2
3 Pengamatan sel pada tumbuhan 1. Nukleus
(Bawang Merah) 2. Dinding sel
1 3. Sitoplasma

2
3

16
17

4 Pengamatan sel mati 1. Inti sel


2 2. Dinding sel

5 Pengamatan Serat kapas 1. Dinding sel


1 2. Torsi
3. Ruang Sel

2
3
6 Pengamatan serat kapok 1. Dinding sel
1 2. Lumen
3. Torsi

2
3
B. Pembahasan
Alat yang dapat memperbesar bayangan benda yang terlalu kecil untuk

dilihat dengan mata telanjang disebut mikroskop. Pembuatan mikroskop pertama

kali terjadi pada abad ke-16 dan digunakan untuk penelitian secara luas sejak abad

ke-17. Mikroskop berasal dari kata micro yang berarti kecil dan scopium yang

berarti penglihatan. Terdapat 2 macam mikroskop, yaitu mikroskop cahaya dan

mikroskop elektron. Mikroskop cahaya disebut juga mikroskop optik adalah


18

mikroskop yang menggunakan sumber cahaya untuk memvisualisasikan gambar.

Sumber foton tersebut bisa sinar matahari (pada mikroskop cahaya konvensional)

atau lampu (pada mikroskop cahaya modern) (Setianingsih, 2017 :2).

1. Mikroskop

Menyiapkan Obyek glass yang berfungsi untuk menempakan objek yang

akan dilihat atau dianalisa, Coverglass yang digunakan sebagai tempat penutup

objek atau preparat yang akan diamati sehingga ketika dilakukan pengamatan

objek tidak terkontaminasi dengan media luar dan juga koran yang akan diamati.

Menggunting satu huruf dari Koran, setelah itu meletakkan potongan huruf

tersebut ke atas obyek glass dan ditetesi dengan air sejumlah 2 tetes menggunakan

pipet tetes dan ditutupi dengan Coverglass. Kemudian, obyek glass itu di letakkan

di meja preparat yang ada di mikroskop dan diamati dibawah mikroskop dengan

pembesaran paling kecil dan diulang dengan pembesaran kuat.

2. Pengamatan sel pada hewan

Menyiapkan sendok untuk mengkorek permukaan pipi bagian dalam atau

mengambil sampel yang akan diamati, setelah itu hasilnya di oleskan di atas

obyek glass agar dapat diteliti selnya dan diberi metilenblue 2 tetes. kemudian,

ditutupi dengan coverglass dan diamati menggunakan mikroskop. Setelah itu,

diggambar hasilnya dan diberi keterangan.

3. Pengamatan sel pada tumbuhan

Menyiapkan Bawang merah sebagai tumbuhan yang akan diamati selnya

dan membuat sayatan kulit dari umbi lapis bawang merah, kemudian meletakkan

di atas obyek glass dan ditetesi air sebanyak 2 tetes dengan menggunakan pipet

tetes dan ditutupi dengan coverglass. Selanjutnya, diamati dengan menggunakan

mikroskop agar dapat dilihat selnya dan digambar hasilnya.


19

4. Pengamatan sel mati

Menyiapkan gabus yang akan diamati dari bagian tengah batang ketela

pohon dan membuat sayatan setipis mungkin. Setelah itu, diletakkan diatas obyek

glass dan ditetesi air sebanyak 2 tetes dengan menggunakan pipet tetes dan

ditutupi dengan coverglass. Selanjutnya, diamati dengan menggunakan mikroskop

untuk melihat bentuk selnya dan digambar hasilnya juga diberi keterangan.

5. Pengamatan serat kapas dan kapok

Teteskan air terlebih dahulu di atas obyek glass sebanyak 2 tetes.

Kemudian, meletekkan 2-3 helai serat kapas dan tutup dengan coverglass. Setelah

itu, diamati dengan menggunakan mikroskop dan digambar hasilnya.


PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :

1. Bagian-bagian mikroskop yaitu lensa okuler, lensa objek, tabung, revolver,

mikrometer, makrometer, diafragma, sumber cahaya, penjepit, lengan

mikroskop, meja objek dan kaki mikroskop.

2. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif adalah nyata, tegak dan

diperbesar sedangkan lensa okuler adalah bersifat nyata, terbalik dan

diperbesar.

3. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yaitu sel hewan memiliki dinding

sel, vakuola berukuran besar, plastida dan tidak memiliki sentriol.

Sedangkan sel tumbuhan tidak memiliki dinding sel, vakuola berukuran

kecil, tidak memiliki plastida dan memiliki sentriol.

4. Perbedaan sel hidup dan sel mati yaitu sel hidup tak berongga dan aktif

melakukan metabolism. sedangkan sel mati, strukturnya berongga dan tidak

aktif melakukan aktivitas metabolisme.

B. Saran

Saran dari percobaan ini adalah sebaiknya pada percobaan selanjutnya

menggunakan sampel sel hewan asli seperti kucing, sapid an komodo dengan

tujuan untuk mengetahui sel hewan tersebut.

20

Anda mungkin juga menyukai