NIM : 03031381621087
Dua faktor utama yang menjadi ciri dari chitosan adalah viskositas atau
berat molekul dan derajat deasetilasi. Oleh sebab itu, pengendalian kedua parameter
tersebut dalam proses pengolahannya akan menghasilkan chitosan yang bervariasi
dalam penerapannya di berbagai bidang. Derajat deasetilasi dan berat molekul
berperan penting dalam kelarutan chitosan, sedangkan derajat deasetilasi sendiri
berkaitan dengan kemampuan chitosan untuk membentuk interaksi isoelektrik
dengan molekul lain. Chitosan dapat berinteraksi dengan bahan-bahan yang be-
rmuatan, seperti protein, polisakarida, anionik, asam lemak, asam empedu, dan
fosfolipid. Chitosan larut pada asam dan air mempunyai keunikan membentuk gel
yang stabil dan mempunyai muatan dwi kutub, yaitu muatan negatif pada gugus
karboksilat dan muatan positif yang ada pada gugus NH (Saleh, 2013).
Sebagai antibakteri, chitosan memiliki sifat mekanisme penghambatan,
dimana chitosan akan berikatan dengan protein membran sel, yaitu glutamat yang
merupakan komponen membran sel. Selain berikatan dengan protein membran,
chitosan juga berikatan dengan fosfolipid membran, terutama fosfatidil kolin,
sehingga meningkatkan permeabilitas inner membrane (IM). Naiknya permeabilitas
IM akan mempermudah keluarnya cairan sel pada bakteri yang terpapar chitosan.
Brzeski, M. M. 1987. Chitin and Chitosan Pathing Waste to Good Use. Journal of
Biological Macromolecules. 26(2): 63-67.
Hardjito, L. 2006. Chitosan Sebagai Bahan Pengawet Pengganti Formalin. Rubrik
Teknologi. 15(46): 80-84.
Hirano, S. 1996. Chitin Biotechnology Applications. Biotechnology Annual Review.
2(1): 240.
Liu, N., dkk. 2006. Effect of MW and Concentration of Chitosan on Antibacterial
Activity of Escherichia Coli. Carbohydrat Polymer. 64(6): 63.
Saleh, A., Trisnawati, E., dan Andesti, D. 2013. Pembuatan Kitosan dari Limbah
Cangkang Kepiting Sebagai Bahan Pengawet Buah Duku dengan Variasi
Lama Pengawetan. Jurnal Teknik Kimia. 19(2): 19-20.
Samiyatun. 2010. Studi Penambahan Sifat Antibakteri Kitosan dan Komposit
Kitosan-Ag dalam Proses Daur Ulang Limbah Kemasan Polipropilen.
Surakarta: FMIPA Universitas Sebelas Maret
Suptidjah, dkk. 1992. Pengaruh Berbagai Isolasi Khitin Kulit Udang Terhadap
Mutunya. Bogor: FPIK IPB.
Zhang, Y. Q., dkk. 2003. Antibacterial Properties of Cotton Fabrics Treated with
Chitosan. Textile Research Journal. 73(12): 1103-1106.