NIM
: 140210102049
Kelompok : 5
I.
Judul
Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel
II.
Tujuan
1. Memperkenalkan
komponen-komponen
mikroskop
dan
cara
penggunaannya.
2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di
bawah mikroskop.
3. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
III.
Dasar Teori
Bentuk dan Struktur Sel
Struktur mahluk hidup tersusun atas sel, karena sel nerupakan unit
kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh. Secara
struktural sel merupakan satuan terkecil pada mahluk hidup yang dapat
melaksanakan kehidupan. Secara fungsional sel akan menjalankan
kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi dan sebagian besar
reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung dalam sel.
Sel bersifat fundamental (mendasar) bagi sistem kehidupan dalam
ilmu biologi seperti halnya atom bersifat fundamental bagi ilmu kimia.
Dalam ilmu biologi sel merupakan kumpulan materi paling sederhana
yang dapat hidup. Bahkan terdapat beranekaragam bentuk kehidupan
yang hadir sebagai organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih
kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan, bersifat multiseluler karena
tubuh organisme semacam itu merupakan hasil kerjasama antara
banyak jenis sel yang terspesialisasi yang tidak dapat bertahan hidup
(survive, sintas) dalam waktu lama secara sendirian. Sel mengindra
dan merespon fluktuasi lingkungan. Semua sel berkerabat melalui
garis keturunan dari sel-sel yang ada dahulu. Akan tetapi, sel telah
termodifikasi dalam berbagai cara yang berbeda selama sejarah evolusi
kehidupan yang panjang di bumi. (Campbell, 2008 : 102)
Cara menggunakan mikroskop:
1. Peganglah erat-erat mikroskop dengan satu tangan, sedangkan
tangan yang lain pakailah untuk menyangga kaki mikroskop;
2.
di
akses
H. Kaki mikroskop
berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
I. Cermin
terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin
cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari
cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek
dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika
cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya
maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya.
J. Diafragma
berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
K. Lengan mikroskop
berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
L. Pemutar halus
pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan
mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
M. Pemutar kasar
berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
(https://www.academia.edu/4525727/Mikroskop di akses pada
tanggal 28 Maret 2015)
Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel. Sel adalah unit dasar
kehidupan. Dalam kingdom Monera dan Protista, keseluruhan organisme
tersusun atas sel tunggal. Pada kebanyakan fungsi dan dalam kingdom
hewan dan tumbuhan, organisme adalah susunan yang luar biasa kompleks
dasi sel-sel yang bisa triliunan banyaknya.
Dengan perkembangan mikroskop electron pada tahun 1930-an,
yang menggunakan electron dan bukannya cahaya, arsitektur membrane
sitoplasma yang rumit dapat diamati dengan resolusi yang lebih baik.
Dengan berhasil dipelajarinya berbagai strukur subselular, jelas
bahwa fungsi-fungsi sel dilakukan oleh struktur-struktur terspesialisasi
yang dapat dibandingkan dengan organ-organ tubuh kita; karenanya,
struktur-struktur
tersebut
dinamai
organel.
Organel-organel
itu
1. Bentuk dasar dari sel yang diisolisasi adalah bulat, seperti sel
darah, sel lemak dan sel telur.
2. Bentuk sferikal dasar biasanya berubah karena spesialisasi sel
berdasarkan fungsinya. Contoh, sebuah sel saraf berbentuk seperti
bintang dengan prosesus yang panjang dan sel otot polos berbentuk
seperti spindle.
3. Penggepengan sel terjadi karena kontak dengan permukaan.
Bentuk permukaan sel terjadi akibat tekanan dari banyak
permukaan.
C. Ukuran sel
1. Sel tubuh manusia adalah sel mikroskopik yang berdiameter sekitar
10m sampai 30m.
2. Ukuran sel dibatasi agar tidak tumbuh terlalu besar karena sel
harus mempertahankan suatu area permukaan (membrane plasma)
yang memadai untuk menampung pergantian antara nutrisi dan
sampah. (Ethel Sloane, 2003 :34)
IV.
Metode Penelitian
IV.1
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gelas obyek dan gelas penutup
c. Pipet tetes
d. Skalpel
e. Silet tajam
2. Bahan
a. Potongan kertas yang bertuliskan d dan b
b. Air
c. Epitel rongga mulut
d. Bawang merah
e. Methilen blue
f. Alkohol 70%
IV.2
Langkah Kerja
1. Pengamatan potongan huruf d dan b
Metakkan potongan huruf d atau b pada gelas obyek dan tutuplah
perlahan-lahan dengan gelas penutup, lalu mengamati preparat dengan
menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah.
Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati,
(letak bayangan sama atau terbalik? Apakah beyangan tersebut
V.
Hasil Pengamatan
Gambar : potongan huruf d
Perbesaran : 40 x 10
Keterangan
Pengamatan pada huruf
Keterangan
Pengamatan pada huruf
Perbesaran : 40 x 10
Keterangan
1. Inti sel
2. Membran sel
Perbesaran : 40 x 10
Gambar : Umbi lapis bawang merah
Keterangan
(Sel tumbuhan)
1. Inti seL
2. Dinding sel
Perbesaran : 40 x 10
VI.
Pembahasan
Pada pratikum ini membahas mengenai penggunaan mikroskop serta
Lensa kondensor yang merupakan kombinasi dan dua lensa yang berfungsi
untuk memfokuskan cahaya ke obyek yang sedang diamati. Apabila kondisi
ruangan kekurangan cahaya maka dengan menggunakan cermin cekung dan
mengatur kondensor akan diperoleh pencahayaan yang lebih baik dari semula
d. Tabung mikroskop
Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif.Tabung terpasang
pada bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas.
Melalui bagian yang bergerigi, tabung dapat digerakkan ke atas dan ke
bawah.
e. Meja Mikroskop
Merupakan tempat untuk meletakkan benda atau obyek yang akan diamati.
Pada bagian tengah meja terdapat lubang untuk meloloskan cahaya dari
cermin pemantul. Di bawah meja melekat kondensor untuk memfokuskan
cahaya ke obyek yang akan diamati. Di bawah kondensor terdapat diafragrma
untuk mengatur cahaya yang diperlukan
f. Penjepit
Untuk menjepit preparat agar tidak bergeser saat diamati.
g. Makrometer (sekrup pengarah kasar)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dan ke
bawah dengan pergeseran besar.
h. Mikrometer sekrup (sekrup pengarah halus)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah
dengan pergeseran halus Kaki dasar atau basis.
i. Diafragma
Merupakan bagian yang dapat diputar atau digeser. Diafragma berfungsi untuk
mengatur intensitas cahaya yang diperlukan saat sedang mengamati obyek
yang akan diamati.
j. Revolver
Digunakan untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan.
k. Cermin
Berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumbu cahaya ke obyek yang kita
akan amati. Pada setiap mikroskop selalu dilengkapi cermin dengan
pada penjepit.
7. Mengamati obyek menggunakan perbesaran lemah terlebih dahulu hingga
ke perbesaran kuat.
8. Menggambar hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
9. Menuliskan bagian-bagian yang teramati.
Percobaan pertama kami mengamati bentuk huruf d atau b yang bertujuan
untuk mengetahui sifat bayangan dari mikroskop. Pengamatan dimulai dengan
perbesaran 410 menggunakan huruf d atau b yang menghasilkan bayangan
lebih besar dari pada semula, terbalik dan semu. Bayangan yang terbentuk
dipengaruhi oleh dua jenis lensa yaitu, lensa okuler dan lensa obyektif yang samasama menggunakan lensa cembung. Dari hasil pengamatan, maka dapat diketahui
bahwa sifat bayangan dari mikroskop yang digunakan pada praktikum ini adalah
lensa okuler yang bersifat tegak, maya, dan diperbesar dan lensa obyektif yang
bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Hal ini terbukti pada saat huruf di geser ke
atas maka bayangan yang terbentuk adalah sebaliknya. Apabila digeser ke kiri
maka bayangan yang terbentuk adalah ke kanan.
Sesuai tujuan ketiga praktikum ini adalah untuk mengetahui bentuk dan struktur
sel. Sel sendiri adalah bagian terkecil dari makhluk hidup yang tersusun dari
organel-organel yang mempunyai fungsi berbeda-beda.
Adapun fungsi organel-organel sel adalah sebagai berikut :
1. Membran Plasma
Membran Plasma tersusun atas protein dan lemak yang fungsinya melindungi
sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima rangsang dari luar
sel.
2. Retikulum Endoplasma
Berbentuk seperti benang-benang jala, terbagi menjadi dua, yaitu : Retikulum
Endoplasma kasar yang fungsinya sebagai transpor dan sintesis protein. dan
juga terdapat ribosom. Kedua Retikulum Endoplasma halus yang mempunyai
fungsi transpor dan sintesis lemak dan steroid.
3. Nukleus
Merupakan organel terbesar, mempunyai membran rangkap. Didalam nukleus
terdapat nukleoplasma yang terdiri atas benang kromatin dan juga tersusun
DNA, RNA dan Protein. Fungsinya sebagai pengendali seluruh aktivitas sel,
dan pengatur pembelahan sel.
4. Sentriol
Sel ini hanya dimiliki oleh sel hewan. Fungsinya menarik kromosom menuju
ke kutub.
5. Sitoplasma
Tersusun atas cairan sitosol dan organela yang padat. Fungsinya yaitu sebagai
tempat reaksi metabolisme sel.
6. Badan Golgi
Terdiri atas membran berbentuk kantong pipih. Fungsinya sebagai sekresi
polisakarida, protein dan lendir.
7. Ribosom
Tersusun dari protein dan tidak bermembarn. Fungsinya sebagai tempat
berlangsungnya sintesis protein.
8. Lisosom
Yang merupakan membran berbentuk kantong kecil berisi enzim hidrolitik
yang fungsinya untuk percernaan infrasel. Mempunyai berbagai fungsi, antara
lain :
1. Mencerna materi yang diambil secara endositosis.
2. Menghancurkan organel sel yang sudah tidak berfungsi atau biasa
disebut autofage.
3. Menghancurkan selnya sendiri (autolisis).
9. Mitokondria
Memiliki membran rangkap dan berlekuk-lekuk membentuk kristal.
10. Dinding sel
Tersusun atas protein selulose, hemiselulose, pektin dan lignin. Fungsinya
memberi bentuk pada sel, melindungi sel sebelah dalam dan mengatur
transportasi zat.
11. Plastida
Organel yang mengandung pigmen, terdiri dari :
a. Kloroplas, mengandung klorofil.
b. Kromoplas, mengandung pigmen merah, jingga, dan kuning.
c. Leukoplas, tidak mengandung pigmen.
12. Vakuola
Sel tumbuhan yang bersifat menetap. Fungsinya tempat menyimpan cadangan
makanan, pigmen, minyak atsiri dan sisa metabolisme.
Dalam percobaan ini menggunakan Epitel rongga mulut sebagai sel hewan dan sel
tumbuhan dengan menggunakan Umbi lapis bawang merah. Sel hewan dan
tumbuhan mempunyai persamaan dan beberapa perbedaan. Di bawah ini adalah
tabel persamaan dan perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan :
No.
Bagian Sel
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
1.
Prokariotik
Eukariotik
Eukariotik
dan
Eukariotik
sitoplasma
yang sitoplasma
yang
dikelilingi
membran dikelilingi
membran
yang
2.
jelas,
nukleus yang
Membran
berisikan DNA.
Punya
Sel
mengatur
masuknya
suatu sel.
jelas,
nukleus
berisikan DNA.
Punya
keluar selaput
zat
kompartemen
pelindung
dan
zat
sitoplasma
3.
Dinding Sel
Tidak Punya
lingkungan sel.
Punya
antara
dengan
Inti Sel
Inti
5.
Klorofil
Punya
sel
lebih
daripada vesikel
Tidak Punya
6.
Vakuola
pada tumbuhan.
Punya
Tidak Punya
Terdapat
beberapa Mempunyai
vakuola
7.
Sentriol
mempunyai
vakuola
tetapi
sebesar
tidak
Tidak Punya
proses
sitokinesis
Untuk membuktikan persamaan dan perbedaan sel tumbuhan dengan sel
hewan maka dilakukanlah percobaan ini. Percobaan pertama menggunakan sel
epitel rongga mulut. Sel epitel rongga mulut diletakkan di atas kaca preparat,
kemudian preparat ditetesi dengan methilen blue agar gambar yang diperoleh
terlihat lebih jelas. Dengan menggunakan perbesaran 4010 epitel rongga mulut
terlihat dengan bentuk yang berbeda-beda. Yaitu, bentuk yang tidak beraturan
dengan tempat yang tidak beraturan. Bentuk sel yang tidak beraturan ini
disebabkan karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. Dalam sel hewan
terdapat sebuah titik yang merupakan inti sel. Inti sel ini berfungsi mengendalikan
seluruh kegiatan sel, misalnya mengeluarkan RNA, metabolisme dan unit ribosom
dari inti ke sitoplasma, mengatur pembelahan sel, membawa informasi genetik. Di
sel ini juga terdapat cairan sel yang dibungkus oleh membrane plasma, yang
dinamakan sitoplasma. Sitoplasma mengandung gula, asam amino, lemak, ion-ion
dan senyawa kimia lain yang digunakan untuk metabolisme sel. Sitoplasma
berfungi untuk untuk menjamin berlangsungnya pertukaran zat agar metabolisme
berlangsung dengan baik.
VII.
Penutup
VII.1
Kesimpulan
1. Komponen-komponen
mikroskop
yaitu
lensa
okuler,
lensa
Daftar Pustaka
-
Maret 2015)
Campbell. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Fried, F George H. 2005. Biologi edisi Kedua.Jakarta : Erlangga
Mifta A. R, Afifah. ___. Mikroskop.
Kedokteran EGC.
Tim Pengampu Mata Kuliah Biologi Umum.2015,Petunjuk Praktikum
Biologi Umum.Jember : Universitas Jember.
LAMPIRAN
1. Hasil Pengamatan
a. Pengamatan pada huruf b