Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN BIOLOGI UMUM

PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK


DAN STRUKTUR SEL
OLEH :
Nama

: Laila Qonita Ekosari

NIM

: 140210102049

Kelompok : 5

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA DAN FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015

I.

Judul
Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel

II.

Tujuan
1. Memperkenalkan

komponen-komponen

mikroskop

dan

cara

penggunaannya.
2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di
bawah mikroskop.
3. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
III.

Dasar Teori
Bentuk dan Struktur Sel
Struktur mahluk hidup tersusun atas sel, karena sel nerupakan unit
kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh. Secara
struktural sel merupakan satuan terkecil pada mahluk hidup yang dapat
melaksanakan kehidupan. Secara fungsional sel akan menjalankan
kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi dan sebagian besar
reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung dalam sel.
Sel bersifat fundamental (mendasar) bagi sistem kehidupan dalam
ilmu biologi seperti halnya atom bersifat fundamental bagi ilmu kimia.
Dalam ilmu biologi sel merupakan kumpulan materi paling sederhana
yang dapat hidup. Bahkan terdapat beranekaragam bentuk kehidupan
yang hadir sebagai organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih
kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan, bersifat multiseluler karena
tubuh organisme semacam itu merupakan hasil kerjasama antara
banyak jenis sel yang terspesialisasi yang tidak dapat bertahan hidup
(survive, sintas) dalam waktu lama secara sendirian. Sel mengindra
dan merespon fluktuasi lingkungan. Semua sel berkerabat melalui
garis keturunan dari sel-sel yang ada dahulu. Akan tetapi, sel telah
termodifikasi dalam berbagai cara yang berbeda selama sejarah evolusi
kehidupan yang panjang di bumi. (Campbell, 2008 : 102)
Cara menggunakan mikroskop:
1. Peganglah erat-erat mikroskop dengan satu tangan, sedangkan
tangan yang lain pakailah untuk menyangga kaki mikroskop;

2.

Meja preparat harus tetap horisontal untuk menjaga agar preparat


tidak jatuh;

3. Bersihkan lensa hanya dengan kertas/kain khusus untuk lensa


(soft tissue);
4.

Biasakan kedua mata tetap terbuka ketika mengamati preparat;

5. Setelah menggunakan mikroskop, putar pengatur kasar agar


terdapat jarak anatar lensa obyektif dengan meja mikroskop,
aturlah posisi cermin dalam posisi tegak. Bersihkan lensa obyektif
bila terkena minyak emersi dan bersihkan pula meja mikroskop
dari kotoran atau tumpahan medium dengan menggunakan tissue.
6. Simpan mikroskop dalam lemari yang diberi pengatur suhu.
(http://idkf.bogor.net/yuesbi/eDU.KU/edukasi.net/SMP/Biologi/Cara%20Menggunakan
%20Mikroskop%20Cahaya/PRODUK/materi01.html.

di

akses

pada tanggal 28 Maret 2015)


Mikroskop terdiri atas kaki mikroskop yang dibuat beat dan kokoh
agar mikroskop dapat berdiri stabil. Mikroskop memiliki tiga system
lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan kondensor. Lensa obyektif
dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Tabung
mikroskop bisa lurus dan bisa berkepala monokuler atau binokuler. Di
ujung bawah tabung mikroskop terdapat tempat kedudukan lensa
obyektif yang bisa di pasangi tiga atau lebih lensa obyektif dan dapat
diputar disebut revolver, di bawah tabung mikroskop terdapat tempat
dudukan preparat atau meja mikroskop.
Pada mikroskop moder terdapat alat penerang di bagian dasar
mikroskop berfungsi untuk menerangi preparat. Pada mikroskop yang
tanpa alat penenrangan mempunyai cermin datar dan cekung yang terdapat
di bawah kondensor. Cermin berfungsi untuk mengarahkan cahaya yang
berasal dari sumber cahaya luar ke dalam kondensor.
Cara Menggunakan Mikroskop.
Agar diperoleh daya pisah yang maksimal, dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :

1. Letakkan mikroskop di tempat terang, buka diafragma sampai


maksimal;
2. Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa sehingga kaca
kondensor menjadi terang;
3. Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol
kondensor;
4. Tempatkan preparat di meja mikroskop;
5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir menyentuh
gelas penutup;
6. Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus dengan cara
memutar pengatur kasar dan pengatur halus.
Catatan : pada saat menggunakan mikroskop, gunakan lensa okuler dan
obyektif perbesaran lemah terlebih dulu. Aturlah celah diafragma sehingga
diperoleh pencahayaan yang cukup (Tim Pengampu Mata kuliah, 2014 :
2).
Komponen Komponen Mikroskop:
A. Lensa Okuler
yaitu lensa yang dekat dengan mata
pengamat lensa ini berfungsiuntuk membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar
dari lensa objektif.
B. Tabung
tabung ini berfungsi untuk mengatur
fokus dan menghubungan lensa objektif
dengan lensa okuler.
C. Revolver
revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
dengan cara memutarnya.
D. Lensa objektif perbesaran lemah
lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa
ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa
objektif.
E. Lensa objektif perbesaran kuat
F. Meja benda
berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
G. Klip
penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek
agar tidak mudah bergeser.

H. Kaki mikroskop
berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
I. Cermin
terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin
cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari
cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek
dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika
cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya
maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya.
J. Diafragma
berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
K. Lengan mikroskop
berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
L. Pemutar halus
pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan
mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
M. Pemutar kasar
berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
(https://www.academia.edu/4525727/Mikroskop di akses pada
tanggal 28 Maret 2015)
Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel. Sel adalah unit dasar
kehidupan. Dalam kingdom Monera dan Protista, keseluruhan organisme
tersusun atas sel tunggal. Pada kebanyakan fungsi dan dalam kingdom
hewan dan tumbuhan, organisme adalah susunan yang luar biasa kompleks
dasi sel-sel yang bisa triliunan banyaknya.
Dengan perkembangan mikroskop electron pada tahun 1930-an,
yang menggunakan electron dan bukannya cahaya, arsitektur membrane
sitoplasma yang rumit dapat diamati dengan resolusi yang lebih baik.
Dengan berhasil dipelajarinya berbagai strukur subselular, jelas
bahwa fungsi-fungsi sel dilakukan oleh struktur-struktur terspesialisasi
yang dapat dibandingkan dengan organ-organ tubuh kita; karenanya,
struktur-struktur

tersebut

dinamai

organel.

Organel-organel

itu

memberikan keterpisahan regional, seperti ruangan-ruangandalam sebuah


rumah, dan memungkinkan terjadinya spesialisasi. (George, 2005 : 35-37)

Mikroskop adalah alat yang memungkinkan perbesaran citra obyek


untuk mengamati rincian dari obyek tersebut. Perkembangannya mulai
dari mikroskop optik yang menggunakan satu seri lensa gelas untuk
membelokkan gelombang cahaya tampak agar menghasilkan citra yang
diperbesar, mikroskop petrografik, mikroskop medan-gelap, mikroskop
rasa, mikroskop ultraviolet, mikroskop medan dekat dan mikroskop
elektron yang menggunakan berkas elektron untuk mengiluminasi obyek.
Jenis mikroskop optik umumnya tidak dapat membentuk citra yang lebih
kecil dari pada panjang gelombang cahaya yang digunakan, jadi kekuatan
perbesaran mikroskop optik dibatasi oleh panjang gelombang cahaya.
Elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih kecil daripada
panjang gelombang cahaya, jadi mikroskop elektron dapat melihat struktur
yang lebih kecil. Panjang gelombang cahaya tampak terkecil adalah 4.000
angstroms, sedangkan panjang gelombang elektron yang digunakan pada
mikroskop elektron biasanya dalam orde angstrom tergantung tegangan
pemercepat yang digunakan
(J. = .Ji5OlV). Dengan mikroskop elektron dapat
diperoleh perbesaran obyek dengan resolusi tinggi sampai ratusan ribu kali
dibandingkan mikroskop optik yang maksimum hanya dua ribu kali
perbesaran dengan rincian obyek kurang terlihat dengan jelas. Daya
pemisah yang besar pada mikroskop elektron dapat diturunkan dari
persamaan limit resolusi suatu lensa:
D = 0,61), /(n sin 8)
Ada dua jenis mikroskop elektron: mikroskop eletron transmisi
(TEM -transmission electron microscope) dan mikroskop elektron sapuan
(SEM -scan- ning eleclron microscope). (M. Syamsa Ardisasmita, 2000)
Sel adalah unit kehidupan structural dan fungsional terkecil dari
tubuh. Sebagian besar bereaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan
berlangsung dalam sel. Sel dan zat intraselular membentuk keseluruhan
jaringan tubuh.
A. Jumlah Sel. Ada triliunan sel dalam tubuh manusia. Sebagai contoh,
jumlah total sel darah merah dalam tubuh manusia dengan ukuran
tubuh rata-rata adalah 25 triliun.
B. Bentuk Sel

1. Bentuk dasar dari sel yang diisolisasi adalah bulat, seperti sel
darah, sel lemak dan sel telur.
2. Bentuk sferikal dasar biasanya berubah karena spesialisasi sel
berdasarkan fungsinya. Contoh, sebuah sel saraf berbentuk seperti
bintang dengan prosesus yang panjang dan sel otot polos berbentuk
seperti spindle.
3. Penggepengan sel terjadi karena kontak dengan permukaan.
Bentuk permukaan sel terjadi akibat tekanan dari banyak
permukaan.
C. Ukuran sel
1. Sel tubuh manusia adalah sel mikroskopik yang berdiameter sekitar
10m sampai 30m.
2. Ukuran sel dibatasi agar tidak tumbuh terlalu besar karena sel
harus mempertahankan suatu area permukaan (membrane plasma)
yang memadai untuk menampung pergantian antara nutrisi dan
sampah. (Ethel Sloane, 2003 :34)

IV.

Metode Penelitian
IV.1
Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gelas obyek dan gelas penutup
c. Pipet tetes
d. Skalpel
e. Silet tajam
2. Bahan
a. Potongan kertas yang bertuliskan d dan b
b. Air
c. Epitel rongga mulut
d. Bawang merah
e. Methilen blue
f. Alkohol 70%
IV.2
Langkah Kerja
1. Pengamatan potongan huruf d dan b
Metakkan potongan huruf d atau b pada gelas obyek dan tutuplah
perlahan-lahan dengan gelas penutup, lalu mengamati preparat dengan
menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah.
Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati,
(letak bayangan sama atau terbalik? Apakah beyangan tersebut

merupakan bayangan cermin?) Menggambar bayangan tersebut!


Menggeser preparat ke kiri dan ke kanan (Kea rah mana bayangan
bergeser? Dan ke manakah bayangannya jika preparat di geser ke
belakang?
Menggambar dan menulis hasil pengamatan.

2. Pengamatan bentuk dan struktur sel


a. Pengamatan Epitel rongga mulut (sel hewan)
Membersihkan scalpel dengan alcohol

Mengkorek bagian rongga mulut dengan scalpel

Meletakkan hasil korekan pada kaca benda

Menetesi dengan sedikit methilen blue

Menutup dengan kaca penutup

Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran kuat ke perbesaran


kuat

Menggambar dan memberi keterangan bagian yang diamati


b. Pengamatan sel bawang merah (sel tumbuhan)
Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah dengan silet
tajam.

Meletakkan hasil irisan pada kaca benda

Menetesi dengan sedikit air

Menutup dengan kaca penutup

Mengamati di bawah miskroskop

Menggambar dan beri keterangan bagian yang diamati

V.

Hasil Pengamatan
Gambar : potongan huruf d
Perbesaran : 40 x 10

Keterangan
Pengamatan pada huruf

dengan perbesaran 410. Maka di


dapatkan hasil huruf d pada
mikroskop terlihat seperti huruf
p

Gambar : potongan huruf b

Keterangan
Pengamatan pada huruf

dengan perbesaran 410. Maka di


dapatkan hasil huruf b pada
mikroskop terlihat seperti huruf
q

Perbesaran : 40 x 10

Gambar : Epitel rongga mulut


(sel hewan)

Keterangan

1. Inti sel
2. Membran sel

Perbesaran : 40 x 10
Gambar : Umbi lapis bawang merah

Keterangan

(Sel tumbuhan)
1. Inti seL
2. Dinding sel

Perbesaran : 40 x 10

VI.

Pembahasan
Pada pratikum ini membahas mengenai penggunaan mikroskop serta

pengamatan bentuk dan struktur sel yang bertujuan untuk memperkenalkan


komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya, mempelajari dan
menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop, dan mengamati
bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan
mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat
langsung hanya dengan mata. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu
mikro yang berarti kecil dan kata scopein yang berarti melihat. Benda kecil
dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga berkalikali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan
1000 kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring
dengan perkembangan teknologi.
Mikroskop tersusun atas banyak komponen seperti lensa okuler, lensa
obyektif, lensa kondensor, tabung mikroskop, meja mikroskop, penjepit,
makrometer, mikrometer, diafragma, revolver, cermin, dan kaki mikroskop yang
mana komponen-komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda.
Berikut ini adalah komponen penyusun mikroskop beserta fungsinya :
a. Lensa okuler
Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat mengamati objek.
Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop. Perbesaran pada lensa
okuler bermacam-macam biasanya Lensa okuler memiliki perbesaran 6, 10,
atau 12 kali. Bayangan pada lensa okuler bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
b. Lensa objektif
Berfungsi untuk memperbesar obyek yang diamati secara langsung mulai dari
perbesaran lemah hingga kuat dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Lensa
obyektif bersifat nyata, terbalik, diperbesar,. Lensa obyektif terletak di dekat
preparat dan terdapat 4 macam ukuran lensa yang di pasang sekaligus pada
revolver yang bisa diputar..
c. Lensa kondensor

Lensa kondensor yang merupakan kombinasi dan dua lensa yang berfungsi
untuk memfokuskan cahaya ke obyek yang sedang diamati. Apabila kondisi
ruangan kekurangan cahaya maka dengan menggunakan cermin cekung dan
mengatur kondensor akan diperoleh pencahayaan yang lebih baik dari semula
d. Tabung mikroskop
Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif.Tabung terpasang
pada bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas.
Melalui bagian yang bergerigi, tabung dapat digerakkan ke atas dan ke
bawah.
e. Meja Mikroskop
Merupakan tempat untuk meletakkan benda atau obyek yang akan diamati.
Pada bagian tengah meja terdapat lubang untuk meloloskan cahaya dari
cermin pemantul. Di bawah meja melekat kondensor untuk memfokuskan
cahaya ke obyek yang akan diamati. Di bawah kondensor terdapat diafragrma
untuk mengatur cahaya yang diperlukan
f. Penjepit
Untuk menjepit preparat agar tidak bergeser saat diamati.
g. Makrometer (sekrup pengarah kasar)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dan ke
bawah dengan pergeseran besar.
h. Mikrometer sekrup (sekrup pengarah halus)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah
dengan pergeseran halus Kaki dasar atau basis.
i. Diafragma
Merupakan bagian yang dapat diputar atau digeser. Diafragma berfungsi untuk
mengatur intensitas cahaya yang diperlukan saat sedang mengamati obyek
yang akan diamati.
j. Revolver
Digunakan untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan.
k. Cermin
Berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumbu cahaya ke obyek yang kita
akan amati. Pada setiap mikroskop selalu dilengkapi cermin dengan

permukaan benda, yaitu permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan


datar digunakan apabila sumber cahaya cukup terang, sedangkan permukaan
cekung digunakan apabila intensitas cahaya kurang atau tidak terang.
l. Kaki mikroskop
Untuk menyangga mikroskop agar dapat berdiri secara tegak di atas meja dan
sebagai penyangga tubuh mikroskop.
Kemudian cara menggunakan mikroskop dalam praktikum ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengambil dan menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.


Membersihkan semua peralatan yang akan digunakan.
Meletakkan obyek pegamatan di atas kaca preparat.
Menutup preparat dengan kaca penutup.
Menyalakan tombol hidup untuk cahaya pada mikroskop yang digunakan.
Meletakkan kaca preparat di atas meja mikroskop dengan cara di jepitkan

pada penjepit.
7. Mengamati obyek menggunakan perbesaran lemah terlebih dahulu hingga
ke perbesaran kuat.
8. Menggambar hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
9. Menuliskan bagian-bagian yang teramati.
Percobaan pertama kami mengamati bentuk huruf d atau b yang bertujuan
untuk mengetahui sifat bayangan dari mikroskop. Pengamatan dimulai dengan
perbesaran 410 menggunakan huruf d atau b yang menghasilkan bayangan
lebih besar dari pada semula, terbalik dan semu. Bayangan yang terbentuk
dipengaruhi oleh dua jenis lensa yaitu, lensa okuler dan lensa obyektif yang samasama menggunakan lensa cembung. Dari hasil pengamatan, maka dapat diketahui
bahwa sifat bayangan dari mikroskop yang digunakan pada praktikum ini adalah
lensa okuler yang bersifat tegak, maya, dan diperbesar dan lensa obyektif yang
bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Hal ini terbukti pada saat huruf di geser ke
atas maka bayangan yang terbentuk adalah sebaliknya. Apabila digeser ke kiri
maka bayangan yang terbentuk adalah ke kanan.
Sesuai tujuan ketiga praktikum ini adalah untuk mengetahui bentuk dan struktur
sel. Sel sendiri adalah bagian terkecil dari makhluk hidup yang tersusun dari
organel-organel yang mempunyai fungsi berbeda-beda.
Adapun fungsi organel-organel sel adalah sebagai berikut :
1. Membran Plasma

Membran Plasma tersusun atas protein dan lemak yang fungsinya melindungi
sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima rangsang dari luar
sel.
2. Retikulum Endoplasma
Berbentuk seperti benang-benang jala, terbagi menjadi dua, yaitu : Retikulum
Endoplasma kasar yang fungsinya sebagai transpor dan sintesis protein. dan
juga terdapat ribosom. Kedua Retikulum Endoplasma halus yang mempunyai
fungsi transpor dan sintesis lemak dan steroid.
3. Nukleus
Merupakan organel terbesar, mempunyai membran rangkap. Didalam nukleus
terdapat nukleoplasma yang terdiri atas benang kromatin dan juga tersusun
DNA, RNA dan Protein. Fungsinya sebagai pengendali seluruh aktivitas sel,
dan pengatur pembelahan sel.
4. Sentriol
Sel ini hanya dimiliki oleh sel hewan. Fungsinya menarik kromosom menuju
ke kutub.
5. Sitoplasma
Tersusun atas cairan sitosol dan organela yang padat. Fungsinya yaitu sebagai
tempat reaksi metabolisme sel.
6. Badan Golgi
Terdiri atas membran berbentuk kantong pipih. Fungsinya sebagai sekresi
polisakarida, protein dan lendir.
7. Ribosom
Tersusun dari protein dan tidak bermembarn. Fungsinya sebagai tempat
berlangsungnya sintesis protein.
8. Lisosom
Yang merupakan membran berbentuk kantong kecil berisi enzim hidrolitik
yang fungsinya untuk percernaan infrasel. Mempunyai berbagai fungsi, antara
lain :
1. Mencerna materi yang diambil secara endositosis.
2. Menghancurkan organel sel yang sudah tidak berfungsi atau biasa
disebut autofage.
3. Menghancurkan selnya sendiri (autolisis).

9. Mitokondria
Memiliki membran rangkap dan berlekuk-lekuk membentuk kristal.
10. Dinding sel
Tersusun atas protein selulose, hemiselulose, pektin dan lignin. Fungsinya
memberi bentuk pada sel, melindungi sel sebelah dalam dan mengatur
transportasi zat.
11. Plastida
Organel yang mengandung pigmen, terdiri dari :
a. Kloroplas, mengandung klorofil.
b. Kromoplas, mengandung pigmen merah, jingga, dan kuning.
c. Leukoplas, tidak mengandung pigmen.
12. Vakuola
Sel tumbuhan yang bersifat menetap. Fungsinya tempat menyimpan cadangan
makanan, pigmen, minyak atsiri dan sisa metabolisme.
Dalam percobaan ini menggunakan Epitel rongga mulut sebagai sel hewan dan sel
tumbuhan dengan menggunakan Umbi lapis bawang merah. Sel hewan dan
tumbuhan mempunyai persamaan dan beberapa perbedaan. Di bawah ini adalah
tabel persamaan dan perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan :
No.

Bagian Sel

Sel Hewan

Sel Tumbuhan

1.

Prokariotik

Eukariotik

Eukariotik

dan

memiliki kompartemen memiliki

Eukariotik

sitoplasma

yang sitoplasma

yang

dikelilingi

membran dikelilingi

membran

yang
2.

jelas,

nukleus yang

Membran

berisikan DNA.
Punya

Sel

mengatur
masuknya
suatu sel.

jelas,

nukleus

berisikan DNA.
Punya
keluar selaput

zat

kompartemen

pelindung

dan

pada pengontrol yang bersifat


semi permeable untuk
mengendalikan
pertukaran

zat

sitoplasma
3.

Dinding Sel

Tidak Punya

lingkungan sel.
Punya

antara
dengan

memberi kekuatan dan


4.

Inti Sel

Inti
5.

Klorofil

perlindungan bagi sel.


Punya

Punya
sel

lebih

besar Inti sel tumbuhan lebih

daripada vesikel
Tidak Punya

kecl dari vakuola


Punya
Untuk proses fotosntesis

6.

Vakuola

pada tumbuhan.
Punya

Tidak Punya
Terdapat

beberapa Mempunyai

vakuola

hewan uniseluler yang yang besar.

7.

Sentriol

mempunyai

vakuola

tetapi

sebesar

tidak

vakuola sel tumbuhan.


Punya
Melakukan

Tidak Punya

proses

sitokinesis
Untuk membuktikan persamaan dan perbedaan sel tumbuhan dengan sel
hewan maka dilakukanlah percobaan ini. Percobaan pertama menggunakan sel
epitel rongga mulut. Sel epitel rongga mulut diletakkan di atas kaca preparat,
kemudian preparat ditetesi dengan methilen blue agar gambar yang diperoleh
terlihat lebih jelas. Dengan menggunakan perbesaran 4010 epitel rongga mulut
terlihat dengan bentuk yang berbeda-beda. Yaitu, bentuk yang tidak beraturan
dengan tempat yang tidak beraturan. Bentuk sel yang tidak beraturan ini
disebabkan karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. Dalam sel hewan
terdapat sebuah titik yang merupakan inti sel. Inti sel ini berfungsi mengendalikan
seluruh kegiatan sel, misalnya mengeluarkan RNA, metabolisme dan unit ribosom
dari inti ke sitoplasma, mengatur pembelahan sel, membawa informasi genetik. Di
sel ini juga terdapat cairan sel yang dibungkus oleh membrane plasma, yang
dinamakan sitoplasma. Sitoplasma mengandung gula, asam amino, lemak, ion-ion
dan senyawa kimia lain yang digunakan untuk metabolisme sel. Sitoplasma
berfungi untuk untuk menjamin berlangsungnya pertukaran zat agar metabolisme
berlangsung dengan baik.

Percobaan kedua pada sel tumbuhan menggunakan selaput umbi lapis


pada bawang merah. Dengan cara memotong tipis selaput umbi lapis bawang
kemudian hasil potongan diletakkan di atas kaca preparat kemudian ditetesi air
dengan tujuan agar sel bawang merah lebih terlihat jelas dan tidak kering atau
mati selama pengamatan lalu ditutup dengan kaca penutup. Bentuk sel yang
teramati dalam mikroskop beraturan dengan bentuk seperti persegi. Antara bentuk
sel yang satu dengan sel yang lainnya hampir sama. Bentuk yang beraturan
tersebut dikarenakan pada sel tumbuhan terdapat dinding sel. Bahan utama
penyusun dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa.
Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin,
hemiselulosa dan glikoprotein. Dinding sel berfungsi untuk menjaga atau
mempertahankan dan menentukan bentuk sel. Selain itu pada sel tumbuhan juga
memiliki inti sel/nukleus yang memiliki fungsi dan struktur yang sama dengan inti
sel yang ada pada hewan. Dalam sel tumbuhan juga terdapat cairan sitoplasma
yang juga sama dengan cairan sitoplasma dalam sel hewan.
Dari pengamatan bentuk dan struktur sel, maka dapat dibuktikan bahwa
salah satu perbedaan yang jelas antara sel tumbuhan dengan sel hewan adalah
tumbuhan memiliki dinding sel dan sel hewan tidak memiliki dinding sel. Inilah
yang menyebabkan bentuk dari sel tumbuhan sangat berbeda. Perbedaan struktur
pada sel hewan dan sel tumbuhan juga mempengaruhi fungsi dari sel itu sendiri.
Adanya dinding sel pada tumbuhan menyebabkan tumbuhan lebih sulit untuk
bergerak secara bebas. Maka bentuknya cenderung kaku. Sedangkan pada sel
hewan dengan tidak adanya dinding sel menyebabkan hewan lebih mudah
bergerak dibandingkan tumbuhan. Kemudian perbedaan sel hewan dan tumbuhan
adalah letak inti dari sel tumbuhan berada di tengah, sedangkan pada sel hewan
letak inti selnya berada di ujung.
Jadi dari pengamatan dan teori sel hewan dan sel tumbuhan memiliki
perbedaan dan kesamaan. Sel hewan dan sel tumbuhan sama-sama memiliki inti
sel, sitoplasma dan memiliki persamaan dasar mengenai sifat, bentuk, fungsi dari
bagian-bagian selnya. Adapun contoh perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
terdapat pada dinding sel, vakuola, klorofil dan sentriol.

VII.

Penutup
VII.1
Kesimpulan
1. Komponen-komponen

mikroskop

yaitu

lensa

okuler,

lensa

obyektif,kondensor, diafragma,tabung mikroskop, pemutar halus,


reflektor, pemutar kasar, lengan mikroskop, meja mikroskop, revolver,
penjepit dan kaki mikroskop
2. Cara menyiapkan bahan-bahan yang akan di amati di bawah
mikroskop yaitu :
1. untuk potongan kertas yang bertuliskan huruf d dan q bisa
langsung di letakkan di gelas objek tanpa diberi air.
2. Pengamatan sel hewan dengan mengambil bagian dalam
rongga mulut kemudian diletakkan di gelas objek dan ditetesi
sedikit methilen blue.
3. Pengamatan sel tumbuhan yaitu dengan mengupas tipis lapisan
dalam bawang merah kemudian diletakkan di gelas objek dan
ditetesi sedikit air.
3. Bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan terdapat persamaan
dan perbedaan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan sel
hewan memiliki membrane sel sehingga bentuk sel tumbuhan teratur
dan bentuk sel hewan tidak beraturan. Sel hewan dan sel tumbuhan
mempunyai persamaan, yaitu memiliki nukleus, sitoplasma. membran
sel dan kesaman dasar mengenai sifat, bentuk dan fungsi dari bagian
sel selnya.
VII.2
Saran
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum alat dan bahan harus sudah
dipersiapkan, sehingga praktikan bisa melakukan semua materi praktikum.

Daftar Pustaka
-

___. ___. Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya.


http://idkf.bogor.net/yuesbi/eDU.KU/edukasi.net/SMP/Biologi/Cara%20Menggunakan%20Mikroskop

%20Cahaya/PRODUK/materi01.html. [28 Maret 2015]


Ardisasmita, M Syamsa.2000. Pengolahan Citra Digital dan Analisis
Kuantitatif dalam Karakterisasi Citra Mikroskopik. Pusbangtek
lnformatika dan Komputasi - Batan.vol 3.hal 25-29. (Diakses tanggal 28

Maret 2015)
Campbell. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Fried, F George H. 2005. Biologi edisi Kedua.Jakarta : Erlangga
Mifta A. R, Afifah. ___. Mikroskop.

https://www.academia.edu/4525727/Mikroskop. [28 Maret 2015]


Sloane, Ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.Jakarta :Buku

Kedokteran EGC.
Tim Pengampu Mata Kuliah Biologi Umum.2015,Petunjuk Praktikum
Biologi Umum.Jember : Universitas Jember.

LAMPIRAN
1. Hasil Pengamatan
a. Pengamatan pada huruf b

b. Pengamatan pada huruf d

c. Pengamatan pada sel hewan (Epitel rongga mulut)

d. Pengamtan pada sel tumbuhan (Umbi lapis bawang merah)

Anda mungkin juga menyukai