Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

Pengenalan Mikroskop dan Pembelahan Sel

Disusun Oleh:

Nama :Yesiska M. Siallagan

NIM : F1C321018

Prodi : Fisika

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2020
Lembar Pengesahan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Pengenalan Mikroskop Dan Pembelahan Sel

Nama : Yesiska M. Siallagan

NIM : F1C321018

Prodi : Fisika

Telah disetujui dan diterima laporannya sebagai syarat untuk


menyelesaikan perkuliahan Biologi Umum pada Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Jambi.

Jambi, 11/11/2021

Mahasiswa Asisten Laboratorium

(Yesiska M. Siallagan) (Ibnu Royhan)

NIM : F1C321018 NIM : F1C417005


IDENTITAS PRAKTIKUM

Judul Praktikum : Pengenalan Mikroskop dan Pembelahan Sel


Hari/Tgl Praktikum : Jumat/11 November 2021

Tujuan Praktikum :

1. Mengetahui jenis-jenis mikroskop dan cara penggunaannya.

2. Mengetahui prosedur kerja mikroskop biasa dan mikroskop elektron.

3. Mengetahui tahapan-tahapan pada pembelahan sel beserta ciri-


cirinya.

Cara Kerja :

1. Carilah gambar mikroskop Cahaya, SEM dan TEM

2. Tuliskan bagian-bagian dari setiap mikroskop tersebut dan uraikan


fungsinya masing-masing
3. Jelaskan perbedaan, kelebihan dan kekurangan dari ketiga
mikroskop tersebut - Identifikasi beberapa sel yang sedang membelah
dan berada pada fase profase, metafase, anafase dan telofase
4. Tandai selnya dan jelaskan sedang berada pada fase apa dengan
menerangkan ciri-cirinya.
5. Dokumentasikan kegiatan dan buat dalam laporan.
BAB I

PENDAHULUAN

I. Landasan Teori

1.1 Pengenalan Mikroskop

Pelajaran biologi adalah salah satu cakupan dari IPA yang membahas
tentang makhluk hidup, alam, pengaruh alam terhadap makhluk hidup dan
lingkungan serta diajarkan untuk menambah informasi, mengembangkan
cara berpikir, penerapan prinsip, dan membentuk sikap, serta
mengembangkan kemampuan mengingat, meneliti, dan melakukan percobaan
di laboratorium. Pendekatan keterampilan proses ini diterapkan pada materi
“Pengenalan Mikroskop” melalui kegiatan praktikum di laboratorium.
Praktikum yang dilakukan adalah pengamatan pada mikroskop dan cara
mempergunakannya.

Panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang sangat


terbatas. Oleh karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme
yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu.
Salah satu alat bantu yang sering dipakai dalam pengamatan, terutama
dalam bidang biologi adalah Mikroskop. Mikroskop adalah suatu alat optik
yang digunakan untuk melihat benda-benda berukuran mikro, yang mampu
menghasilkan perbesaran hingga ratusan kali. Ilmu yang mempelajari benda
kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik
berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam
perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang
berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan
mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi (Masrikhiyah, 2019).

Mikroskop sebagai salah satu peralatan yang digunakan untuk melihat


obyek-obyek yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Terdapat banyak jenis mikroskop tergantung dari kemampuannya.
Mikroskop sangat diperlukan terutama dalam pengamatan sel tumbuhan
atau hewan. Pada umumnya mikroskop yang tersedia di sekolahsekolah
menengah atas (SMA) adalah mikroskop cahaya monokuler sederhana.
Mikroskop ini memiliki kemampuan yang terbatas. Dari sisi perbesaran obyek
mikroskop cahaya monokuler sederhana biasanya memiliki perbesaran lensa
obyektif maksimum 100x. Mikroskop ini hanya dapat digunakan untuk
menentukan atau menginterpretasi obyek secara kualitatif. Pengukuran detil
mengenai dimensi obyek atau tingkat kecerahan tidak bisa dilakukan karena
tergantung dari persepsi visual subyektif oleh pengamat mikroskop. Dalam
perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang
berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan
mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi.

Mikroskop dapat diartikan dengan kata lain sebuah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata. Antony
Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun
dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun
1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju
dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang
berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang
berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari
beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Mikroskop pada prinsipnya
terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan
mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler
dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang
pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat
diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem
lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan
bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan
nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang
kita lihat.

Pada 1674 Leeuwenhok dengan menggunakan mikroskop sederhana,


dia dapat melihat mikroorganisme. Mikroorganime terlihat dari setetes air
danau yang diamati dengan menggunakan suatu lensa gelas. Benda-benda
itu disebut “animalcules‟ terlihat dalam berbagai bentuk, ukuran dan warna.
Leeuwenhoek mengamati organisme yang dikorek dari sela-sela giginya.
Kemudian hasil pengamatannya 6 digambarkan dalam bentuk sketsa sel
bakteri dengan bentuk seperti bola, batang, dan spiral sama seperti bentuk
bakteri yang dikenal pada saat ini jenis paling umum dari mikroskop, dan
yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan
alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar
yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa
tersebut.

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu,


mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi
lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan
dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan
pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi
untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan
binokuler untuk mengamati bagian dalam sel.

1.2 Pembelahan Sel

Pembelahan sel merupakan faktor penting dalam hidup kita. Sel-sel


penyusun tubuh makhluk hidup mengalami pembelahan sehingga bertambah
banyak. Pertambahan jumlah sel inilah yang menyebabkan tubuh bertambah
besar dan tinggi. Pembelahan sel juga tidak hanya terjadi pada saat
pertumbuhan. Ketika sel-sel dalam jaringan tubuh kita rusak, misalnya
ketika kulit terluka, sel-sel pada jaringan tersebut juga akan melakukan
pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.

Sel yang membelah disebut juga sebagai sel induk dan turunannya
disebut sel anakan. Sel induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi
informasi genetik. Pada pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan
informasi genetik yang terdapat didalam kromosom kepada sel anakan yang
menjadi sel generasi berikutnya.

Istilah reproduksi pada biologi berarti induk atau orang tua dapat
menghasilkan suatu generasi baru sel-sel atau individu multiseluler seperti
diri mereka sendiri. Proses ini dimulai didalam sel yang diprogram untuk
membelah. Hal yang mendasar pada pembelahan sel adalah sel-sel induk
mewariskan menteri genetik berupa DNA dan perangkat metabolik yang
cukup agar sel anakan tersebut dapat mandiri.

Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap sel
dapat memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui proses
yang disebut pembelahan sel atau reproduksi sel . Pada organisme bersel satu
( uniseluler ), seperti bakteri dan protozoa, proses pembelahan sel merupakan
salah satu cara untuk berkembang biak. Protozoa melakukan pembelahan sel
dari satu sel menjadi dua, dari dua sel menjadi empat, dan dari empat sel
menjadi delapan, dan seterusnya. Pada makhluk hidup bersel banyak
(multiseluler), pembelahan sel mengakibatkan bertambahnya sel-sel tubuh.
Oleh karena itu, terjadilah proses pertumbuhan pada makhluk hidup.
Pembelahan sel juga berlangsung pada sel kelamin atau sel gamet yang
bertanggung jawab dalam proses perkawinan antar individu. Setelah dewasa,
sel kelenjar kelamin pada tubuh manusia membelah membentuk sel-sel
kelamin. Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan
amitosis atau pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses
pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap
pembelahan sel. Pembelahan biner banyak dilakukan organisme uniseluler
(bersel satu), seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga (alga bersel satu yang
bersifat mikroskopis). Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel akan
membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama lain). Dua sel ini
akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterusnya. Pembelahan biner
dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti
pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah menjadi dua sel anakan.
Pembelahan biner dapat terjadi pada organisme prokariotik atau eukariotik
tertentu. Perbedaan antara organisme prokariotik dan eukariotik, terutama
berdasarkan pada ada tidaknya membran inti selnya.

Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui


tahapan-tahapan tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan
penampakan kromosom yang berbeda-beda telah mengetahui bahwa di dalam
inti sel terdapat benang-benang kromatin. Ketika sel akan membelah, benang-
benang kromatin ini menebal dan memendek yang kemudian disebut
kromosom. Kromosom dapat berikatan dengan warna tertentu sehingga
mudah diamati dengan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kromosom merupakan benang pembawa sifat. Pada waktu sel sedang
membelah, terjadi proses pembagian kromosom di dalamnya. Tingkah laku
kromosom selama sel membelah dibedakan menjadi fase-fase atau tahap-
tahap pembelahan sel. Pembelahan sel yang terjadi melalui fase-fase itulah
yang disebut pembelahan secara tidak langsung. Pembelahan sel secara tidak
langsung dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan mitosis dan meiosis.
Sebelum mempelajari lebih jauh tentang pembelahan sel secara tidak
langsung.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Gambar Mikroskop Cahaya, SEM dan TEM serta bagian-bagian dan
fugsinya.

2.1.1 Gambar Mikroskop Cahaya, SEM, dan TEM

Mikroskop Cahaya SEM TEM

2.2.2 Bagian-Bagian dan Fungsi Mikroskop

a. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light


microscope" adalah sebuah mikroskop yang memakai cahaya lampu sebagai
pengganti cahaya matahari sebagaimana yang dipakai pada mikroskop
konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal
dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu kaca pantul datar
ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Kaca pantul ini akan
mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Lensa obyektif dan lensa
okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan
lensa okuler terletak pada mikroskop dapat mempunyai wujud lensa tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat
tempat dudukan lensa obyektif yang dapat dipasangi tiga lensa atau lebih. Di
bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang adalah tempat
preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan
sbg menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.

Adapun bagian-bagian dan fungsinya pada mikroskop yaitu:

1. Kaki

Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop.


Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop
sederhana (model student).

2. Lengan

Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat
ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang
mikroskop pada saat memindah mikroskop.

3. Cermin

Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung,
berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar
digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan
bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber
sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang
cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah
(kaki).

4. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan
sinar.

5. Diafragma

Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan


mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian
bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.

6. Meja preparat

Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang


akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit.
Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis
mikroskop tertentu,kedudukan.

b. Mikroskop Elektron.

1. Mikroskop Electron Scanning (SEM).

Scanning Electron Microscope (SEM) adalah sebuah mikroskop elektron


yang didesain untuk mengamati permukaan objek solid secara langsung. SEM
memiliki perbesaran 10 – 3.000.000 kali, depth of field 4 – 0.4 mm dan
resolusi sebesar 1 – 10 nm. Kombinasi dari perbesaran yang tinggi, depth of
field yang besar, resolusi yang baik, kemampuan untuk mengetahui
komposisi dan informasi kristalografi membuat SEM banyak digunakan
untuk keperluan penelitian dan industri (Prasetyo, 2011). Anonymous (2012)
menambahkan, SEM memfokuskan sinar elektron (electron beam) di
permukaan obyek dan mengambil gambarnya dengan mendeteksi elektron
yang muncul dari permukaan obyek.
Prinsip kerja dari SEM adalah sebagai berikut :

a) Electron gun menghasilkan electron beam dari filamen. Pada umumnya


electron gun yang digunakan adalah tungsten hairpin gun dengan
filamen berupa lilitan tungsten yang berfungsi sebagai katoda.
Tegangan yang diberikan kepada lilitan mengakibatkan terjadinya 6
pemanasan. Anoda kemudian akan membentuk gaya yang dapat
menarik elektron melaju menuju ke anoda.
b) Lensa magnetik memfokuskan elektron menuju suatu titik pada
permukaan sampel.
c) Sinar elektron yang terfokus memindai (scan) keseluruhan sampel
dengan diarahkan oleh koil pemindai.
d) Ketika elektron mengenai sampel, maka akan terjadi hamburan
elektron, baik Secondary Electron (SE) atau Back Scattered Electron
(BSE) dari permukaan sampel dan akan dideteksi oleh detektor dan
dimunculkan dalam bentuk gambar pada monitor CRT.

Cara kerja dari mikroskop scanning electron adalah sinar dari lampu
dipancarkan pada lensa kondensor, sebelum masuk pada lensa kondensor
ada pengatur dari pancaran sinar elektron yang ditembakkan. Sinar yang
melewati lensa kondensor diteruskan lensa objektif yang dapat diatur maju
mundurnya. Sinar yang melewati lensa objektif diteruskan pada spesimen
yang diatur miring pada pencekamnya, spesimen ini disinari oleh deteksi x-
ray yang menghasikan sebuah gambar yang diteruskan pada layar monitor.

2. Mikroskop Transmission Elektron (TEM).


Mikroskop transmisi elektron adalah teknik mikroskop di mana berkas
elektron ditransmisikan melalui spesimen untuk membentuk
gambar.  Gambar terbentuk dari interaksi elektron yang ditransmisikan
melalui spesimen. Gambar diperbesar dan difokuskan ke perangkat visual ,
seperti layar fluoresen atau yang akan dideteksi oleh sensor seperti kamera
CCD.

Prinsip kerja dari TEM secara singkat adalah sinar elektron mengiluminasi
spesimen dan menghasilkan sebuah gambar diatas layar pospor. Gambar
dilihat sebagai sebuah proyeksi dari spesimen. Adapun prinsip kerja dari
bagian-bagian TEM adalah sebagai berikut:

1. Electron source : Menghasilkan elektron monokromatik.


2. Condensor ions : Memfokuskan berkas elektron.
3. Condensor aperture : Mengurangi intensitas sinar dengan menyaring
elektron dari beam.
4. Objective lens : Memfokuskan berkas.
5. Objective aperture : Meningkatkan Kontras dengan menghalangi
difraksi elektron.
6. Projector lens : Memperbesar gambar.
7. Screen : Melihat hasil gambar.
Lensa objektif merupakan lensa utama dari TEM karena batas
penyimpangannya membatasi dari redolusi mikroskop, lensa intermediate
sebagai penguat dari lensa objektif dan untuk lensa proyektor gunanya untuk
menggambarkan pada layar flourescent yang ditangkap film fotografi atau
kamera CCD.
Kelebihan TEM
1. TEM menawarkan pembesaran yang paling kuat, hingga lebih dari
satu juta kali pembesaran.
2. TEM dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi dan dapat
dimanfaatkan di berbagai bidang ilmiah, pendidikan dan industri
yang berbeda.
3. TEM memberikan informasi tentang elemen dan struktur majemuk
dengan gambar berkualitas tinggi dan detil.
4. TEM mampu menghasilkan informasi tentang fitur permukaan,
bentuk, ukuran dan struktur.
Kekurangan TEM
1. Persiapan sampel untuk TEM umumnya memerlukan lebih banyak
daripada kebanyakan teknik karakterisasi lainnya.
2. Banyak material memerlukan persiapan sampel yang rumit untuk
menghasilkan sebuah sampel yang cukup tipis agar elektron dapat
menembus sampel.
3. Struktur sampel juga mungkin berubah selama proses persiapan.
Juga bidang pandang relatif kecil, meningkatkan kemungkinan bahwa
daerah dianalisis mungkin tidak dapat mewakili dari seluruh sampel.
Ada potensi pula sampel rusak oleh berkas elektron.

2.2 Perbedaan mikroskop.


Adapun perbedaan mikroskoop cahaya, SEM, dan TEM adalah sebagai
berikut:
No Mikroskop Cahaya SEM TEM

1. Cahaya Elektron(scan-ning Elektron(transmitt ed


(matahari/lampu). electrons). electrons).
2. 400-700 nm 50 nm 75 nm

3. 1.000 kali 1-2 juta kali 50 juta kali

4. Hidup maupun tidak Tidak hidup, tebal Tidak hidup, tebal


hidup, tebal 4000- semua ukuran. Kurang dari 150 nm
8000 nm

5. Zat warna untuk Mengandung logam Mengandung logam


merefleksikan cahaya. berat untuk berat untuk
merefleksikan merefleksikan elektron
elektron

6. Berwarna Hitam dan putih Hitam dan putih

7. 2D 3D 2D

2.3 Fase Pembelahan Sel.

Interfase
Propasse

Telofase
Metafase Anafase

Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk


hidup. Pada pembelahan ini dihasilkan sel anak yang mempunyai jumlah
kromosom sama dengan kromosom sel induk. Pembelahan mitosis adalah tipe
pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan. Sel anakan ini mempunyai
karakter identik secara genetik dengan sel induk. Artinya kedua sel anakan
yang terbentuk mempunyai susunan genetika sama, termasuk sama jumlah
kromosom dengan induk. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan
adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang
kromosomnya berpasangan (2n). Mitosis sebagai proses pembelahan sel yang
menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah
kromosom yang sama dengan sel induknya. Pembelahan ini sendiri bertujuan
mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau aus,

Mitosis terjadi pada sel tubuh (sel somatik), bersifat diploid (2n) dan
pembelahan berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase, yaitu:
profase, metafase, anaphase, telofase, dan interfase

Siklus sel mitosis terdiri dari:

(a). Interfase

Interfase (tahap persiapan) yaitu : fase G1 berlangsung selama 15 jam sampai


beberapa bulan, tahap terjadinya metabolisme dan sintesis berbagai
komponen sel, untuk pertumbuhan sel. Dilanjutkan fase S berlangsung
selama 10 jam, tahap terjadinya replikasi DNA kromosom dan sintesis histon.
Dilanjutkan fase G2 berlangsung selama 2 jam, pertumbuhan sel dan
metabolisme normal berlanjut sampai terjadi Mitosis.

b. Mitosis

 Profase : membran inti hancur, kromosom memendek, sentriol


bereplikasi dan berpisah, nukleoli (anak inti) menghilang.
 Metafase : sentriole berada pada dua kutub, muncul spindle/ benang-
benang gelendong, kromosom berada pada bidang equator, sentromer
terbagi dua
 Anafase : tiap kromosom terbagi dua, berpisah, masing-masing menuju
ke arah kutub berlawanan
 Telofase : benang gelendong menyusut, membran inti terbentuk
kembali, nukleoli terlihat kembali, kromosom mulai memanjang.
Mitosis selesai dilanjutkan dengan sitokinesis : sitoplasma terbagi dua,
pada sel hewan membran sel melekuk, kromosom kembali ke ukuran
semula. Pada sel tumbuhan membran sel tidak melekuk, tapi
terbentuk lempengan sel di bagian bidang pembelahan.

2.4 Dokumentasi Kegiatan.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk melihat


benda-benda berukuran mikro, yang mampu menghasilkan perbesaran
hingga ratusan kali. Mikroskop sebagai salah satu peralatan yang
digunakan untuk melihat obyek-obyek yang sangat kecil yang tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang.
2. Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light
microscope" adalah sebuah mikroskop yang memakai cahaya lampu
sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang dipakai pada
mikroskop konvensional. Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan
nama "Compound light microscope" adalah sebuah mikroskop yang
memakai cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari
sebagaimana yang dipakai pada mikroskop konvensional.
3. Scanning Electron Microscope (SEM) adalah sebuah mikroskop elektron
yang didesain untuk mengamati permukaan objek solid secara
langsung.
4. Mikroskop transmisi electron adalah teknik mikroskop di mana berkas
elektron ditransmisikan melalui spesimen untuk membentuk gambar.
5.  Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap sel
dapat memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui
proses yang disebut pembelahan sel atau reproduksi sel.
6. Mitosis terjadi pada sel tubuh (sel somatik), bersifat diploid (2n) dan
pembelahan berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase, yaitu:
profase, metafase, anaphase, telofase, dan interfase.

3.2 Saran

Pada saat melakukan praktikum, sebaiknya alat dan bahan tersedia,


serta keseriuan dan ketelitian di perlukan agar hasilnya tepat, dan praktikum
berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Ramadhani S. 2020. Pengelolaan Laboratorium. Jawa Barat: Yayasan Yiesa


Rich.
Biologi. 2007. Universitas Pendidikan Indonesia.
Ayulina. D, C. muslim, S. Manaf, dan E. Winarni. 2006. Biologi 3. Jakarta:
Erlangga.
Masri M. 2014. Dasar-Dasar Reproduksi dan Embriologi Manusia. Makassar:
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Zahara. 2014. “Analisis Keterampilan Psikomotorik dalam Menggunakan
Mikroskop Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Banda
Aceh”. Jurnal Edukasi dan Sains Biologi. Vol III (5): 1-8.
Respati S. 2008. “Macam-Macam Mikroskop dan Cara Penggunaan”.
Momentum. Vol 4 (2): 42-44.

Anda mungkin juga menyukai