Oleh:
Nama : Devi Pramanik Lisnasuri
NIM : J1C112029
Kelompok : 1 (satu)
Asisten : Rudy Hermawan
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Berbicara tentang praktikum biologi, maka tidak akan bisa lepas dari yang
namanya mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu alat terpenting dalam
kegiatan praktikum biologi. Karena dengan mikroskop, kita dapat melihat dan
mengamati secara langsung organel-organel sel pada suatu organisme yang
ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat secara kasat mata. Dengan
demikian keberadaan mikroskop dalam ilmu biologi sangat esensial. Tanpa
mikroskop kita tidak dapat mengetahui bagian-bagian terkecil dari organisme
makhluk hidup ( Bajpati, 1997 ).
Penglihatanmata manusia memiliki kemampuan daya lihat yang sangat
terbatas. Oleh karena itu, banyak masalah mengenai benda atau organisme yang
akan diamati dan pengamatan itu hanya dapat dilakukan dengan menggunakan alat
bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan yang tidak
dapat dilihat dengan mata biasa adalah mikroskop. Dalam bahasa latinmikroberarti
kecil sedangkanscopiumberarti penglihatan. Mikroskop berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan daya lihat seseorang sehingga memungkinkan dapat
mengamati objek yang sangat halus dan tidak dapat terlihat oleh mata telanjang
(Dwidjoseputro, 1994).
Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan
yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang.Mikroskop merupakan alat optik yang terdiri dari kombinasi alat optik.
Mikroskop terdiri dari beberapa bagian dan setiap bagian memiliki fungsi-fungsi
tersendiri. Bagian-bagian mikroskop harus dalam keadaan bersih agar tidak
menimbulkan kesalahan (Pramesti,2000).
Sejarahmikroskop diawali pada tahun 1595 oleh Hans Janssen, seorang
pembuat kacamata yang pertama kali mengkonstruksi mikroskop sederhana.
Kemudian pada tahun 1610, GalileoGalilei menggunakan teropongnya bagaikan
mikroskop dengan cara memperpanjang pipanya. Sebagai okular dia menggunakan
lensa konkav (cekung) dan lensa obyektifnya dia gunakan lensa konvex (cembung).
Sedangkan pioneer dalam mikroskop modern adalah Robert Hooke yangpada
tahun1665 membuat mikroskop dari beberapa lensa yang disusun. Selanjutnya, pada
tahun 1685 Antoni van Leeuwenhoek untuk pertama kalinya berhasil membuat
mikroskop dengan perbesaran hingga270x, sehingga mikroskop tersebut dapat
mengamati bakteri (Sunardi, 2007).
Bagi praktikan, mikroskop merupakan hal yang paling membantu dalam
pengamatan, khususnya dalam praktikum biologi. Oleh karena itu, praktikum
tentang pengenalan mikroskop sangatlah penting bagi praktikan, sehingga menjadi
hal pertama yang harus dilaksanakan sebelum melakukan praktikum tentang
pembahasan yang lain ( Kimball, 1997 ).
1.2 Tujuan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 9 Oktober 2012 pukul
08.00 – 10.00 WITA, bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka didapat hasil sebagai
berikut :
No Gambar Keterangan
1 Mikroskop Monokuler
No Gambar Keterangan
2 Mikroskop Binokuler
4.2 Pembahasan
Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa
okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung
tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada mikroskop bisa
berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah
mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa
atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan
tempat preparat.Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan
untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain(Saktiono, 2007).
Benda atau organisme yang akan diamati dengan mikroskop cahaya harus
berukuran sangat kecil dan tipis agar dapat ditembus oleh cahaya (sinar matahari
atau lampu) (Aziddin,1996).
Jenis-jenis dari mikroskop cahaya antara lain :
1. Mikroskop lapangan terang
Mempergunakan lensa-lensa dan kondensor standart dan memberikan bayangan
yang terbatas sekitar 0,3µm.
2. Mikroskop fase kontras
Mempergunakan lensa-lensa objektif dan kondensor yang telah dimodifikasi
sehingga dapat dilakukan pengamatan langsung pada sel-sel hidup tanpa diksasi
atau pulasan. Keistimewaannya adalah mikroskop fase kontras mempunyai
kondensor dan objektif yang mengubah sedikit perbedaan pada indeks refraksi
struktur jaringan dan memberikan perbedaan dalam intensitas cahaya. Alat ini
dipakai terutama untuk mempelajari sel-sel hidup dan jaringan-jaringan yang
tidak dipulas.
3. Mikroskop kontras interferensi diferensial (Mikroskop cahaya Nomanski)
Menggunakan lensa kondensor dan lensa objektif khusus untuk mengubah
perbedaan indeks refraksi menjadi suatu bayangan yang menampakkan sifat tiga
dimensi.
4. Mikroskop cahaya fluoresensi
Digunakan untuk menentukan zat fluoresensi yang ada dalam sel atau yang
dilabel dengan fluoresen. Mikroskop fluoresensi mempunyai sumber cahaya
dengan intensitas tinggi dan dua filter khusus.
a. Filter eksitasi
Terletak diantara sumber cahaya dan jaringan , menghalangi semua sumber
cahaya kecuali yang memancarkan fluoresensi.
b. Filter barrier
Terletak diantara jaringan dan okuler, menghalangi semua gelombang cahaya
kecuali yang memancarkan fluoresensi.
2. Mikroskop Elektron
Pada tahun 1920 ditemukan suatu fenomena di mana elektron yang dipercepat
dalam suatu kolom elektromagnet, dalam suasana hampa udara (vakum) berkarakter
seperti cahaya, dengan panjang gelombang yang 100.000 kali lebih kecil dari
cahaya. Selanjutnya ditemukan juga bahwa medan listrik dan medan magnet dapat
berperan sebagai lensa dan cermin seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya.
Dari sinilah asal mula ditemukannya mikroskop elektron. Mikroskop elektron
pertama ditemukan oleh Ernst Ruska dan Max Knoll pada tahun 1931. Mikroskop
elektron ini telah dikembangkan sejak 1950an dan mendapatkan kemajuan besar
dalam bidang Sains ( Saktiono, 2007).
Mikroskop elektron mampu membesarkan butiran terperinci dengan perbesaran
tinggi yang disebabkan penggunaan elektron dan bukannya cahaya untuk menyebar
materi, pembesaran mencapai 500,000 kali gandaKelebihan pancaran elektron
adalah ia mempunyai jarak gelombang lebih kecil daripada pancaran cahaya.
Mikroskop cahaya memberikan resolusi sekitar 0.2 mikrometer, sementara
mikroskop elektron mampu mempunyai resolusi serendah 0.1 nanometer (Saktiono,
2007).
Mikroskop elektron terdiri dari dua yaitu :
a. Mikroskop ultraviolet
Menggunakan sinar ultraviolet, dilengkapi dengan alat pemotret sebagai
pengamat.
b. Mikroskop fase kontras
Mikroskop ini dilengkapi dengan diafragma celah berbentuk cincin dan lensa
obyektif dengan dilengkapi dengan lempeng difraksi
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa:
1. Mikroskop merupakan alat bantu untuk dapat memberikan bayangan yang
diperbesar dari obyek yang kecil atau bahkan sangat kecil.
2. Berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, mikroskop dibagi
menjadi dua yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan
mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).
3. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron.
4. Melakukan pengamatan denga mikroskop terlebih dahulu mikroskop harus
dibersihkan, dikontrol kelengkapan bagian-bagiannya.
5. Sifat bayangan yang diperoleh dari pengamatan pada mikroskop yaitu
diperbesar, terbalik dan nyata.
1.2 Saran
Dalam praktikum kali ini praktikan menyarankan agar dalam pelaksanaan
praktikum, waktu yang telah ditentukan semestinya digunakan sebaik-baiknya
sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Selain itu,
kerja sama antara asisten dengsn praktikan harus ditingkatkan, terutama dalam
membimbing praktikan agar praktikan dapat dengan benar dan sungguh-sungguh
dalam melaksanakan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA