PERCOBAAN II
NIM : 1900023047
Kelas/Gol/Kel : 3A/2/5
Hari Praktikum :
Pernyataan Keaslian:
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa laporan yang saya
buat adalah hasil karya sendiri dan atau tidak memanipulasi data. Jika
terbukti ada bagian yang merupakan hasil meniru karya orang lain dan atau
memanipulasi data, maka saya siap menerima sanksi yang semestinya.
Yang menyatakan,
LABORATORIUM FITOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2021
PERCOBAAN II
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ETIL PARA METOKSI SINAMAT DARI RIMPANG KENCUR
I. TUJUAN
Mahasiswa memahami tentang isolasi EPMS, sifat fisikokimia dan teknik ekstraksinya.
Mahasiswa dapat menentukan cara identifikasi EPMS rimpang kencur.
Kencur (Kaempferia galanga L.) secara empiris telah diketahui memiliki efek
antiinflamasi. Kendungan utama kencur adalah etil p-metoksisinamat (31,77%) yang di
dalam tubuh mengalami hidrolisis menjadi senyawa aktif biologis, asam p-metoksisinamat
(APMS), senyawa ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase, sehingga konversi
asam arakidonat menjadi prostaglandi terganggu. Penggunaan obat anti inflamasi nonsteroid
(OAINS) seringkali dapat menyebabkan iritasi saluran cerna. Salah satu upaya untuk
menghindari efek samping tersebut, dikembangkan penggunaan obat secara topikal. Sediaan
OAINS topikal yag telah beredar antara lain natrium diklofenak dosis 1%, sementara dosis
AMPS untuk penggunaan topikal belum diketahui. (Soeratri. et al, 2014)
Etil p-metoksisinamat (EPMS) adalah salah satu senyawa hasil isolasi rimpang kencur
(Kaempferia galanga L.) yang merupakan bahan dasar senyawa tabir surya yaitu pelindung
kulit dari sengatan sinar matahari. EPMS termasuk dalam golongan senyawa ester yang
mengandung cincin benzena dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar dan juga gugus
karbonil yang mengikat etil yang bersifat sedikit polar sehingga dalam ekstraksinya dapat
menggunakan pelarut-pelarut yang mempunyai variasi kepolaran yaitu etanol, etil asetat,
metanol, air, dan heksana. (Nurlita, 2004)
Salah satu metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi. Maserasi adalah
metode perendaman. Syarat utama pada maserasi adalah tersedianya waktu kontak yang
cukupantara pelarut dan jaringan yang diekstraksi. Penyaringan zat aktif yang dilakukan
dengan caramerendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari
pada temperaturkamar terlindungi dari cahara, cairan penyari akan masuk ke dalam sel
melewati dinding sel. Isisel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di
dalam dan luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh
cairan penyari dengankonsentrasi lebih rendah. Selama proses maserasi dilakukan
pengadukan dan penggantian cairanpenyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan
dan filtratnya dipekatkan. (Kusuma,2015)
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara sederhana untuk pemisahan senyawa
berdasarkan perbedaan distribusi fase diam dan fase gerak sehingga akan didapatkan senyawa
aktif. (Latifah, 2015)
Kromatografi lapis tipis (KLT) dikembangkan oleh Izmailoff dan Schraiber pada tahun
1938. KLT merupakan bentuk kromatografi planar, selain kromatografi kertas dan
elektroforesis. Berbeda dengan kromatografi kolom dimana fase diamnya diisikan atau
dikemas didalamnya, pada kromatografi lapis tipis, fase diamnya berupa lapisan yang
seragam (uniform) pada permukaan bidang datar yang didukung oleh lempeng kaca, pelat
alumunium, atau pelat plastik. Meskipun demikian, kromatografi planar ini dapat dikatakan
sebagai bentuk terbuka dari kromatografi kolom. (Gandjar, 2007)
b. Bahan
- 100 gram serbuk kasar rimpang kencur.
- Ethanol 95% 300 mL.
IV. TABEL DAN CARA KERJA
5. Titik leleh 49 – 50 ℃.
6. Mudah menguap.
- Kemudian gojok
selama 2,5 jam.
- Lalu diamkan
maserasi selama 1
minggu dalam suhu
kamar sambil sering
digojok.
- Setelah 1 minggu
didapatkan maserat
(disaring).
- Remaserasi dengan
pelarut etanol 95%
digojok.
- Pemurnian
1. Kristal dipanaskan
dari cairan penyari
corong yang sudah
diberi kertas saring .
2. Dikeringan pada oven
dengan suhu 50°C.
Prosedur :
3. Masukkan pelarut ke
chamber.
5. Angkat keringkan.
6. Identifikasi sampel
dengan sinar uv 366
nm.
7. Hitung Rf.
DAFTAR PUSTAKA
- Kusuma, Anggia. 2015. The Effect of Ethanol Extract of Soursop Leaves (Annona muricata L.)
to Decreased Levels of Malondialdehyde. J Majority. Vol. 4. No. 3.
- Achmad. 1986. Materi Pokok Kimia Organik Bahan Alam. Jakarta: Karunika.
- Gandjar, Ibnu. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Soeratri W., T. Erawati, D. Rahmatika, N. Rosita. 2014. Penentuan Dosis Asam p-
Metoksisinamat (APMS) Sebagai Antiinflamasi Topikal dan Studi Penetrasi APMS Melalui Kulit
Tikus Dengan dan Tanpa Stratum Korneum. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia.
Vol. 1. No. 1.