OLEH :
KELOMPOK II
SAMSINAR 20013109
ANDI AISYAH AFIATNA 20013113
ERDASARI TANDIANAN 20013138
GRESELA MAKIWAN 20013145
NUR AULIYA FAJRIANY 20013147
NUR MUTMAINNAH 20013148
Jarak
Jarak
tempuh UV 366 nm UV 254 nm
Fraksi tempuh
fase
Ke- noda
gerak
(cm) Warna Warna
(cm) Rf Rf
noda noda
4 - - - - - -
Hijau
5 1 cm 5,5 cm 0,18 cm - -
tosca
Hijau
6 1,3 cm 5,5 cm 0,23 cm - -
tosca
Hijau
12 1,1 cm 5,5 cm 0,20 cm - -
tosca
IV.1.2 Kelompok 2
Jarak
Jarak
tempuh UV 366 nm UV 254 nm
Fraksi tempuh
fase
Ke- noda
gerak
(cm) Warna Warna
(cm) Rf Rf
noda noda
10 - - - - - -
Hijau Hijau
18 4,1 cm 5,3 cm 0,77 cm 0,77 cm
Tua Tua
Hijau Hijau
21 4,5 cm 5,4 cm 0,83 cm 0,83 cm
Tua Tua
IV.1.3 Kelompok 3
Jarak
Jarak
tempuh UV 366 nm UV 254 nm
Fraksi tempuh
fase
Ke- noda
gerak
(cm) Warna Warna
(cm) Rf Rf
noda noda
18-20 5,1 cm 5,5 cm 0,56 cm orange 0,56 cm orange
18-20 2,1 cm 5,5 cm 0,38 cm orange 0,38 cm orange
8-11 3,7 cm 5,5 cm 0,67 cm orange 0,67 cm orange
IV.1.4 Kelompok 4
Jarak
Jarak
tempuh UV 366 nm UV 254 nm
Fraksi tempuh
fase
Ke- noda
gerak
(cm) Warna Warna
(cm) Rf Rf
noda noda
20 - - - - - -
21 4,5 cm 5,5 cm 0,80 cm Hijau
- -
tosca
31 - - - - - -
32 - - - - - -
IV.1.5 Kelompok 6
Jarak
Jarak UV 366 nm UV 254 nm
tempuh
Fraksi tempuh
fase
Ke- noda Warna Warna
gerak Rf Rf
(cm) noda noda
(cm)
2 - - - - - -
3 3,6 cm 4 cm 0,90 cm Kuning 0,90 cm Kuning
4 - - - - - -
IV.2 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan kromatografi kolom dengan tujuan untuk
memisahkan campuran zat ke dalam komponennya. Digunakan hasil fraksi
n-heksan sebanyak 0,2 gram dengan eluen n-heksan : etil asetat (7:3).
Proses kromatografi kolom dimulai dengan membuat suspensi silika yang
dilarutkan dengan n-heksan yang bertujuan untuk menghomogenkan dan
menghilangkan adanya gelembung udara yang dapat mengganggu proses
pemisahan (Munson, dkk., 2018). Kemudian bubuk silika dimasukkan
kedalam kolom yang bagian dasarnya telah dilapisi kapas yang sudah
dibasahi metanol sebagai penyaring agar bubuk silika memadat dan tidak
boleh ada gelembung udara dalam kolom karena akan mengurangi resolusi
dari pemisahan (Ibnu M, 2015). Tujuan kapas dibasahi dengan metanol
agar pelarut tidak langsung jatuh kebawah (Hendayana, 2015). Dibuat silika
fraksi dengan menimbang silika sebanyak 0,2 g lalu dicampur dengan n-
heksan hingga homogen lalu masukkan kedalam kolom. Setelah itu,
dimasukkan eluen sedikit demi sedikit (n-heksan : etil asetat) lalu keluarkan
ke dalam vial.
Didapatkan hasil kromatografi kolom yang ditampung dalam vial dan
diberi nomor agar memudahkan melihat warna yang sama. Hasil dari 50
vial ada beberapa kelompok warna yang terbentuk. Selanjutnya, dilakukan
pengujian KLT pada vial yang memiliki warna berbeda. Pada kelompok 1,
tidak didapatkan hasil menggunakan sinar UV 254 nm pada semua vial dan
didapatkan hasil menggunakan sinar UV 366 nm pada vial nomor 5 terdapat
noda berwarna hijau tosca dengan nilai Rf = 0,18 cm, vial nomor 6 terdapat
noda berwarna hijau tosca dengan nilai Rf = 0,23 cm, dan vial nomor 12
terdapat noda berwarna hijau tosca dengan nilai Rf = 0,20 cm.
Pada kelompok 2, tidak didapatkan hasil menggunakan sinar UV 254
nm pada semua vial dan didapatkan hasil menggunakan sinar UV 366 nm
pada vial nomor 10 tidak terdapat noda, vial nomor 18 terdapat noda
berwarna hijau dengan nilai Rf = 0,77 cm, dan vial nomor 21 terdapat noda
berwarna hijau dengan nilai Rf = 0,83 cm. Pada kelompok 3, didapatkan
hasil KLT menggunakan sinar UV 254 nm dan 366 nm pada vial nomor 18-
20 terdapat noda berwarna orange dengan nilai Rf = 0,56 cm, vial nomor
18-20 terdapat noda berwarna orange dengan nilai Rf = 0,38 cm, dan vial
nomor 8-11 terdapat noda berwarna orange dengan nilai Rf = 0,67 cm.
Pada kelompok 4, tidak didapatkan hasil menggunakan sinar UV 254 nm
pada semua vial dan didapatkan hasil menggunakan sinar UV 366 nm pada
vial nomor 20, 31, dan 32 tidak terdapat noda, vial nomor 6 terdapat noda
berwarna hijau tosca dengan nilai Rf = 0,23 cm, dan vial nomor 12 terdapat
noda berwarna hijau tosca dengan nilai Rf = 0,20 cm.
Pada kelompok 6, tidak didapatkan hasil menggunakan sinar UV 254
dan 366 nm pada vial nomor 2 dan 4 tidak terdapat noda lalu didapatkan
hasil menggunakan sinar UV 254 nm dan 366 nm pada vial 3 terdapat noda
berwarna kuning dengan nilai Rf = 0,90 cm. Hal ini menunjukkan bahwa
selisih dari nilai Rf tiap kelompok telah sesuai dengan literatur karena
termasuk dalam range 0,2-0,8 cm (Wulandari, 2014). Adapun faktor
kesalahan pada percobaan ini yaitu perbandingan dan penggunaan eluen
yang kurang tepat, penggunaan kapas yang tidak dibasahi metanol terlebih
dahulu, serta pemilihan metode kolom (Fair, et al., 2008).
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil percobaan kromatografi kolom ini yaitu
dari 50 vial terdapat 8 kelompok warna yang selanjutnya di uji KLT
menggunakan sinar UV fraksi ke 10, 18, dan 21 fraksi ke 10 tidak terdapat
warna, fraksi ke 18 yang didapatkan nilai rf nya yaitu 0,77 sedangkan fraksi
ke 21 didapatkan nilai rf nya 0,83. Hasil sudah baik karena nilai selisih dari
kedua fraksi tidak lebih dari 1.
V.2 Saran
V.2.1 Saran Untuk Dosen
Diharapkan untuk selalu hadir dalam setiap praktikum dan mengawasi
praktikan agar praktikum berjalan dengan lancar dan lebih teratur
V.2.2 Saran Untuk Asisten
Diharapkan untuk selalu mendampingi praktikan saat praktikum agar
tidak terjadi kesalahan pada saat praktikum.
V.2.3 Saran Untuk Laboratorium
Diharapkan untuk melengkapi alat dan bahan yang akan digunakan
dalam praktikum agar praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, V dan A Widyawati, 2017. Pabrik Pakan Ikan dan Ikan Tuna (Tuna
Fish Oil) dengan proses fraksinasi N-Heksane. ITS Surabaya.
Agarwal, S., Guntuku, S. C., Robinson, O. C., Dunn, A., & Ungar, L. H. 2021.
Examining the phenomenon of quarter-life crisis through artificial
intelligence and the language of twitter. Frontiers in Psychology, 11.
Aji Arif Nugroho, R. W. 2017. Metabolit Sekunder Bahan Alam. Jurnal
Pendidikan Matematika, Vol. 8, No. 2, Hal. 197-204.
Akhsanita, M. 2013. Uji Sitotoksik Ekstrak, fraksi, dan sub-fraksi daun jati
dengan metode brine shrimp lethality bioassay. Padang: Fakultas
Farmasi Univ. Andalas.
Allen, Y., Agresa, F. L., and Yuliandra, Y. 2017. Analisis Kromatografi Lapis
Tipis (KLT) Dan Aktivitas Anti Hiper Urisemia Ekstrak Rebung
Schizostachyum Brachycladum Kurz (Kurz) pada Mencit Putih Jantan.
Jurnal Sains Farmasi dan Klinis. 3(2): 146-152.
Amelia, Riska,” Efektivitas Model Pembelajaran Somatic, Auditory,
Visualization and Intellectually (SAVI) berbantuan alat peraga kotak
matriks pada materi perkalian matriks di kelas XI MAS Pertasi
Kencana NU Haruyan Tahun Pelajaran 2019/2020”, Skripsi; Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin, 2020.
Anam, M., Nafisah, W, 2018. Skincare 101. Jakarta Selatan: Qanita
Atmodiwiro Soebagio. 2017. Manajemen Pelatihan. Jakarta: PT. Ardadizya
Jaya.
Dalimartha, S. 2016. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4. Puspa Swara.
David, G., dan Watson. 2019. Analisis Farmasi, Edisi 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Dirjen Pom. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid V, Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Hal 1158.
Ditjen POM., 1979, Farmakope Indonesia Edisi Ketiga, 33, 96. Jakarta,
Depkes RI.
Do, Q.D., Angkawijaya, A.E., Tran-Nguyen, P.L., Hunyh, L.H., Soetaredjo,
F.E., Ismadji, S., dan Ju, Y.H. 2013. Effect of extraction solvent on total
phenol Content, total flavonoids content, and antioxidant activity of
Limnophila Aromatica. Journal of Food and Drug Analysis 22(3): 296-
302.
Ekowati Gustini. 2016. Sumber Glukomanan dari Edible Araceae Di Jawa
Timur, J-PAL 6 no. 1 (ISSN: 2087-3522 dan E-ISSN: 2338-1671),
Fajarningsih ND, Januar HI, Nursid M, Wikanta T. 2016. Potensi antitumor
ekstrak spons Crella papilata asal Taman Nasional Laut Kepulauan
Seribu. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.
1(1): 35-42
Hanani, E. 2016. Analisis Fitokimia. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Harborne, J. B. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan, Diterjemahkan Oleh Kosasih Padmawinata Dan Iwang
Soediro. Penerbit ITB, Bandung 2017.
Harvey, D., 2013, Modern Analytical Chemistry. USA: The McGraw-Hill
Companies Inc.
Heizer, J., Render, B., & Munson, C. 2018. Operations Management:
Sustainability and Supply Chain Management. In Edinburgh: Pearson
Education Limited.
Hendayana, S. 2015. Kimia Pemisahan. Bandung: PT R
Ibnu, M et al. 2015. Kimia Analitik 1. Malang: Universitas Negeri Malang.
Khasan Setiaji. 2020. Analisis Efektivitas Kebijakan Subsidi Pupuk Pada
Petani Padi. Economic Education Analysis Journal. Vol. 9 (2).
Lisdawati,Vivi., Sumali Wiryowidagdo., L dan Broto S. Kardono. 2017.
Isolasi Dan Elusidasi Struktur Senyawa Lignan Dan Asam Lemak Dari
Ekstrak Daging Buah Phaleria Macrocarpa. Jurnal dan Buletin
Penelitian Kesehatan; Puslitbang Biomedis dan Farmasi Badan
Litbangkes. Vol. 35.
Marjoni, R. 2016. Dasar-Dasar Fitokimia untuk Diploma III Farmasi. Jakarta:
CV. Trans Info Media.
Mukhriani. 2014, Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa
aktif, Jurnal Kesehatan, Vol. 7, No. 2 (361-367).
Munson, J.W., 2018, Analisis Farmasi Metode Modern, Parwa A,
Universitas Airlangga, Surabaya.
Prashant, et al, 2013. Phytochemical Screening and Extraction.
Internationale harmaceutica sciencia 1(1):1-9.
Putri Riska, 2020. Column Chromatography. Pelita Dwi Asa.
Rowe, C.R., Sheskey , J.P., and Weller, J.P., 2009. Handbook of
Pharmaceutical Excipient, 6th edition. America Pharmaceutical
Association. London, Chicago.
Salim, Z., & Pranata, N. 2017. Maritime Logistics Sector In Asean: Exploring
Opportunities And Addressing Key Challenges. Asean Briefs.
Septiana, Nurul, Syahrul, and Hermansyah. 2021. Faktor Keluarga Yang
Mempengaruhi Perilaku Merokok Pada Siswa Sekolah Menengah
Pertama. Jurnal Ilmu Keperawatan 4(1):1–14.
Setiaji Bambang, Iqmal Tahir, dan Dwi Retno Nurotul Wahidiyah, 2020.
Pemisahan Komponen Tar Batubara dengan Kolom Fraksinasi
Menggunakan Fasa Diam Zeolit-Mn. Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta 55281.
Sista Nanda Indratika Sista Nanda, 2018. Fraksinasi Secara Ekstraksi Cair-
Cair. Akademik Farmasi Indonesia, Yogyakarta.
Soebagio, B., Rusdiana, T., & Kairudin, 2017. Pembuatan gel dengan
aqupec HV-505 dari ekstrak umbi bawang merah (Allium cepa, L.)
sebagai antioksidan. Prosiding Seminar Penelitian Dosen Fakultas
Farmasi Universitas Padjajaran (12p). Bandung, Indonesia: Unpad
Sunarni, T., S, Pramono., R, Asmah. 2017. Flavonoid Antioksidan
Penangkap Radikal dari Daun Kepel (Stelechocarpus burahol).
Majalah Farmasi Indonesia. Vol 18(3). 111- 116.
Presindo.Tobo, E., 2015. Fitokimia Gorontalo. Universitas Negri Gorontalo.
Trifany, 2014. Ekstraksi Pelarut Cair-Cair. Depok, Universitas Indonesia.
Wulandari, Lstyo. 2014. Kromatografi Lapis Tipis. Jember: PT Taman
Kampus.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Skema Kerja Pengamatan Kromatografi Kolom
Lampiran 3. Perhitungan
3.1 Kelompok 1
Fraksi ke-5 :
Jarak tempuh noda
Rf =
jarak tempuh eluen
1 cm
= = 0,18 cm
5,5 cm
Fraksi ke-6 :
Jarak tempuh noda
Rf =
jarak tempuh eluen
1,3 cm
= = 0,23 cm
5,5 cm
Fraksi ke-12 :
Jarak tempuh noda
Rf =
jarak tempuh eluen
1,1 cm
= = 020 cm
5,5 cm
3.2 Kelompok 2
Fraksi ke-18 :
Jarak tempuh noda
Rf =
jarak tempuh eluen
4,1 cm
= = 0,77 cm
5,3 cm
Fraksi ke-21 :
Jarak tempuh noda
Rf =
jarak tempuh eluen
4,5 cm
= = 0,83 cm
5,4 cm
3.3 Kelompok 3
Fraksi ke- 18-20 :
Jarak tempuh noda
Rf =
jarak tempuh eluen
5,1 cm
= = 0,56 cm
5,5 cm
Fraksi ke- 18-20 :
Jarak tempuh noda
Rf =
jarak tempuh eluen
2,1 cm
= = 0,38 cm
5,5 cm
Fraksi ke- 8-11 :
Jarak tempuh noda
Rf =
jarak tempuh eluen
3,7 cm
= = 0,67 cm
5,5 cm
3.4 Kelompok 4
Fraksi ke- 21 :
Jarak tempuh noda
Rf =
jarak tempuh eluen
4,5 cm
= = 0,80 cm
5,5 cm
3.5 Kelompok 6
Fraksi ke- 3 :
Jarak tempuh noda
Rf =
jarak tempuh eluen
3,6 cm
= = 0,90 cm
4 cm