TUGAS 6
KLT dengan Berbagai Eluen
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Fitokimia
KELOMPOK: 6
KELAS: E
DOSEN PEMBIMBING :
Amaliyah Dina Anggreni, M.Farm., Apt.
PENDAHULUAN
Kolesterol merupakan zat alamiah dengan sifat fisik serupa lemak tetapi
mempunyai gugus steroida. Kolesterol merupakan bahan bangun esensial bagi
tubuh untuk sintesis zat-zat penting, seperti membran sel dan bahan isolasi
sekitar serat saraf, begitu pula hormon kelamin dan anak ginjal, vitamin D, serta
asam empedu. Kolesterol di angkut sebagai bagian dari struktur yang bernama
lipoprotein. (Anggraini and Nabillah, 2018)
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan suatu analisis sederhana yang
dapat digunakan untuk melakukan pengujian terhadap senyawa kimia yang
terkandung pada tumbuhan disamping skrining fitokimia. Pemilihan fasa gerak
yang tepat merupakan langkah yang sangat penting untuk keberhasilan analisis
dengan KLT. Umumnya fasa gerak dalam KLT ditemukan dengan coba-coba
dan jarang sekali yang didasarkan pada pengetahuan yang mendalam. Sifat-sifat
pelarut pengembang juga merupakan faktor dominan dalam penentuan
mobilitas komponen - komponen campuran. Umumnya kemampuan suatu
pelarut pengembang untuk menggerakkan senyawa pada suatu adsorben
berhubungan dengan polaritas pelarut. (Atun, S., 2014)
Kromatografi Lapis Tipis adalah suatu teknik pemisahan komponen-
komponen campuran suatu senyawa yang melibatkan partisi suatu senyawa di
antara padatan penyerap (adsorbent, fasa diam) yang dilapiskan pada pelat kaca
atau aluminium dengan suatu pelarut (fasa gerak) yang mengalir melewati
adsorbent (padatan penyerap). Pengaliran pelarut dikenal sebagai proses
pengembangan oleh pelarut (elusi) (Atun, 2014).
Pemilihan fasa gerak yang tepat merupakan langkah yang sangat penting
untuk keberhasilan analisis dengan KLT. Umumnya fasa gerak dalam KLT
ditemukan dengan coba-coba dan jarang sekali yang didasarkan pada
pengetahuan yang mendalam. Untuk itu pada praktikum ini akan dilakukan
Identifikasi senyawa kolesterol menggunalan beberapa jenis eluen untuk
mengetahui kaitan antara macam macam eluen dengan harga Rf.
1.2 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kolesterol
Struktur kolesterol
Kolesterol merupakan zat alamiah dengan sifat fisik serupa lemak tetapi
mempunyai gugus steroida. Kolesterol merupakan bahan bangun esensial bagi
tubuh untuk sintesis zat-zat penting, seperti membran sel dan bahan isolasi sekitar
serat saraf, begitu pula hormon kelamin dan anak ginjal, vitamin D, serta asam
empedu. Kolesterol di angkut sebagai bagian dari struktur yang bernama
lipoprotein. (Anggraini and Nabillah, 2018)
3
dan analisis sampel dengan metode KLT cukup sederhana yaitu sebuah bejana
tertutup (chamber) yang berisi pelarut dan lempeng KLT. Dengan optimasi metode
dan menggunakan instrumen komersial yang tersedia, pemisahan yang efisien dan
kuantifikasi yang akurat dapat dicapai. Kromatografi planar juga dapat digunakan
untuk pemisahan skala preparatif yaitu dengan menggunakan lempeng, peralatan,
dan teknik khusus. (Wulandari, 2011)
2.3 Eluen
Eluen dapat terdiri dari satu pelarut atau campuran dua sampai enam pelarut.
Campuran pelarut harus saling campur dan tidak ada tanda – tanda kekeruhan.
Fungsi eluen dalam KLT yaitu untuk melarutkan campuran zat, untuk mengangkat
atau membawa komponen yang akan dipisahkan melewati sorben fase diam
sehingga noda memiliki Rf dalam rentang yang dipersyaratkan, untuk memberikan
selektivitas yang memadai untuk campuran senyawa yang akan dipisahkan.
(Wulandari, Lestyo, 2011)
1. Etil asetat
Ethyl acetate
4
Etil asetat merupakan penerima ikatan hidrogen yang lemah, dan bukan satu
donor ikatan hydrogen karena tidak adanya proton yang bersifat asam yaitu
hidrogen yang terikat pada atom elektro negative seperti flor, oksigen, dan nitrogen.
Etil asetat melarutkan air hingga 3% dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada
suhu kamar. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Namun
demikian, senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandung basa atau asam.
(Anonim, 2013)
2. Kloroform
Kloroform
Senyawa ini paling dikenal untuk digunakan dalam sejarah sebagai anestesi
umum, meskipun sekarang ini telah dikurangi penggunaannya karena masalah
keamanan. Saat ini kloroform atau triklorometana lebih sering digunakan dalam
berbagai proses industri, termasuk pembuatan plastik, pendingin, dan pelarut.
Kloroform ini ditemukan dalam jumlah kecil dalam air dan udara, sebagian besar
berasal dari sumber alami. Kloroform adalah racun dan cepat melepaskan uap bila
terkena udara, sehingga harus ditangani dengan hati-hati. (Saifudin, 2014)
3. N-Heksana
n-Heksana
5
pada industri kimia dan laboratorium. Heksana merupakan produk industri yang
terdiri dari campuran hidrokarbon dengan 6 atom karbon dan memiliki isomer 2-
metil pentana dan 3- metil pentana. n- Heksana merupakan jenis pelarut non polar
(Nurhayati, 2012).
4. Metanol
Metanol
2.4 Nilai Rf
6
BAB III
PROSEDUR KERJA
3.1 Bagan Alir
7
3.2 Deskripsi Prosedur Kerja
8
DAFTAR PUSTAKA
ANGGRAENI, D., 2016. Kandungan Low Density Lipoprotein (LDL) dan High
Density Lipoprotein (HDL) Pada Kerang Darah (Anadara granosa) Yang
Tertangkap Nelayan Sedati, Sidoarjo (Doctoral dissertation, Universitas
Airlangga).
Atun, S. (2014) ‘Metode Isolasi dan Identifikasi Struktural Senyawa Organik Bahan
Alam’, Jurnal Konservasi Cagar Budaya, 8(2), pp. 53–61. doi:
10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v8i2.132.
Nurhayati, Indah dan Joko Sutrisno. 2012. Limbah Ampas Tebu Sebagai Penyerap
Logam Berat Pb. Jurusan Teknik Lingkungan FTSP. Universitas PGRI Adi
Buana : Surabaya
Saifudin, A. 2014 ‘Senyawa alam metabolit sekunder teori, konsep, dan teknik
pemurnian’.