Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM FITOKIMIA

TUGAS 6
UJI KLT DENGAN BERBAGAI ELUEN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Fitokimia

KELOMPOK : 8
KELAS : F
DILA DEFINARATI (201710410311052)

DOSEN PEMBIMBING :
SITI ROFIDA, S.Si, M.Farm., Apt.
Drs. HERRA STUDIAWAN, M.Si., Apt.
AMALIYAH DINA ANGGRAENI, M.Farm., Apt.

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan
Diharapkan mahaasiswa mampu menjelaska nmengenai pollaritas eluen dengan nilai RF
1.2. LatarBelakang
Kolestrol adalah suatu zat lemaak yang beredar dalam darah, kolestrol ditandai
dengan warna kekuningan, bentuknya seperti lilin. Kolestrol merupakan lemak yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh, dimana lemak di produksi di hati . Kolestrol merupakan
golongan lipid yang tidak terhidrolisis dan merupakan sterol utama dalam jaringan
tubuh. Kolestrol merupakan precursor dalam sebagian besar senyawa steroid,kolestrol
juga memiliki peranan penting karena juga memiliki jaringan plaska. Walaupun
Kolestrol beredar dalam darah namun dia tidak larut dalam darah, sehingga pada saat
pengangkutan ke jaringan dalam tubuh ia membutuhkan bantuan senyawa yang
memiliki susunan lemak dan protei, atau sering disebut lipoprotein. ( Jonathan
Morrel,2010)
Pada uji kali ini dilakukan menggunakan Kromatografi sebagai uji untuk
pemisahan komponen atau senyawa. Dimana fase diamnya yaitu plat yang dilapisi oleh
bahan adsorben inert.Kromatografi merupakan kromatografi analitik, dimana metode ini
sangat mudah digunakan karena cukup sederhana dan murah.pada metode ini digunakan
JUGA eluen sebagai pelarut yang berfungsi sebagai komponen zat pelarut atau sering
disebut sebagai fase gerak yang melewati fase diem sehingga terjadi pemisahan.
Bab II
TinjauanPustaka
2.1. Kolestrol
Kolesterol merupakan salah satu komponen dalam pembentukan lemak. Dalam
lemak terdapat berbagai macam-macam komponen seperti zat trigliserida, fosfolipid,
asam lemak bebas dan kolestrol. Pada umunya kolesterol memiliki fungsi untuk
membangun dinding dalam sel atau membrane sel dalam tubuh. Disisi lain kolestrol juga
mempunyai peran penting seperti dalam memproduksi vitamin D dan menjalankan
fungsi saraf dan otak.Pada proses metabolitme kolesterol mengandung lemak sterol atau
steroid yang ditemukan pada membrane sel dan disirkulasi dalam plasma darah.
Kolesterol merupakan sejenis dengan lipid yang merupakan molekul lemak atau yang
menyerupainya, kolesterol juga merupakan sebagian besar sebgai bahan dasar
pembentukan hormone-hormon steroid ( Yovina,2012)
Kolesterol terbentuk secara alamiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa
kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara lain untuk

membuat hormon seks, hormon korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat garam empedu
yang membantu usus untuk menyerap lemak
Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi 5 tahap, yaitu: (a) Sintesis
mevalonatdariasetil-CoA. (b) Unit isoprenoid dibentuk dari mevalonat melalui pelepasan
CO2. (c) Enam unit isoprenoid mengadakan kondensasi untuk membentuk senyawa
antara skualen. (d) Skualen mengalami siklisasiuntuk menghasilkan senyawa steroid
induk, yaitulanosterol. (e) Kolesterol dibentuk dari lanosterol setelah melewati beberapa
tahap lebih lanjut, termasuk pelepasan tiga gugusmetil (Murray, 2003).

2.2. Macam-Macam eluen


1. Kloroform
Kloroform atau trikolometana (CHCl3) adalah cairan yang tidak berwarna dan tidak
mudah terbakar. Kloroform sangat mudah dikenalii karena aromanya yang menyengat
dan khas. Selain itukloroform yang merupakan asal lemah ini juga sangat mudah
menguap dan mudah larut dalam pelarut organik.. Kloroform termasuk cairan yang dapat
bercampur dengan air, alcohol danminyak. Kloroform bisa digunakan sebagaianastetik,
biasanya juga digunakan sebagai karminatif pembawa dalam bentuk kloroformcair, yang
mempunyai bau khas dan mudah menguap atau juga bisa emulsi kloroform.
Penggunaannya secara oral. Kloroform biasanya digunakan sebagai pelarut non polar di
labiratorium (Materiipa, 2018).

Gambar. Struktur kimia kloroform


2. Etilasetat
Etil asetat merupakan senyawa organic dengan rumus CH3CH2OC(O)CH3. Dimana
senyawa ini merupakan ester dari etanol dan asamasetat. Senyawa ini berupa cairan tidak
berwarna yang memiliki aroma khas. Etil asetat adalah merupakan pelarut polar
menengah yang volatile ataumudahmenguap, tdak beracun, dan tidakhigroskopi. Etil
asetat dapat melarutkan air hingga 3%, dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada
suhu kamar. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Namun, senyawa ini
tidak stabil dalam air yang mengandung basa atau asam. (Tiwari, et al., 2011)

\ Gambar. Struktur kimia etil asetat


3. N-heksana
N-heksana merupakan hidrokarbon alkane rantai lurus yang memiliki 6 atom
karbondengan rumus molekuk C6H14 isomer heksana tidak reaktif dan digunakan
sebagai secara luas sebagai pelarut inert dalamreaksi organic karena heksana bersifat
sangat tidak polar (Wikipedia. 2008)
Gambar. Struktur kimia n-heksana
4. Metanol
Metanol adalah senyawa alcohol dengan 1 rantaikarbon. Rumus molekulnya CH3OH,
berat molekul 32, memiliki titikdidih 64-65C dan beratjenis 0,7920-0,7930 tergantung
dari kemurniaannya. Secara fisik methanol berbentuk cairanbening, bau seperti alcohol,
dpat bercampur dengan air, etanol, dan kloroform dlam perbandingan berapapun.
Metanol memilki sifat yang hygroskopis atau mudah menguap serta mudah terbakar
dengan api yang menyalah berwarnavbiru (spencer, 1988)
Metanol merupakan pelarut yang bersifat universal sehingga dapat melarutkan analit
yang bersifat polar dan nonpolar. Metanol dapat menarik alkaloid, steroid, saponin, dan
flavonoid daritanaman. Methanol mampu menarik lebih banyak jumlah metabolit
sekunder yaitu senyawafenolik, flavonoid, dantanin dalam daunArtocarpusaltilis F.
dibandingkan dengan etanol (Thompson, 1985).
Metanol memilki gugus polar yang lebuhkuat dari pada gugus non polar karena dapat
dilihat dari struktur kimia metanol yang mengandung gugus hidroksil atau polar dan
gugus karbon atau non polar (Romadanu, 2014)
5. Kepolaran pelarut
Kepolaran pelaruut dapat dilihat darinilai konstata dielektrik dari pelaruttersebut, berikut
adalah table nilai tingkat kepolaran dari macam-macam jenispelarut.
Dapat dilihat bawah pelarut n-heksana, dan kroloform digunkanan untuk memisahkan
senyawa dengan kepolaranrendah, sedangkan pelarut etilasetat dan methanol digunakan
untuk memisahkan senyawa yang memilikii kepolaranlebih polar (Rusdi, 1990).
2.4 Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrik adalah perbandingan nilai kapasitansi kapasitor pada bahan
dielektrik dengan nilai kapasitansi di ruang hampa. Konstanta dielektrik atau permitivitas
listrik relatif juga diartikan sebagai konstanta yang melambangkan rapatnya fluks
elektrostatik dalam suatu bahan bila diberi potensial listrik. Konstanta ini merupakan
perbandingan energi listrik yang tersimpan pada bahan tersebut jika diberi sebuah
potensial, relatif terhadap ruang hampa. Sifat dielektrik merupakan sifat yang
menggambarkan tingkat kemampuan suatu bahan untuk menyimpan muatan listrik pada
beda potensial yang tinggi. Secara praktis, sifat dielektrik sering dikaitkan dengan
kelistrikan bahan isolator yang ditempatkan di antara dua keping kapasitor. Apabila
bahan isolator itu dikenai medan listrik yang dipasang di antara kedua keeping kapasitor,
maka di dalam bahan tersebut dapat terbentuk dikutub (dipole) listrik. Sehingga pada
permukaan bahan dapat terjadi muatan listrik induksi. Bahan dengan sifat seperti ini
disebut sebagai bahan dielektrik (Sutrisno dan Gie, 1983).
Bahan dielektrik adalah jenis bahan isolator listrik yang dapat dikutubkan (polarized)
dengan cara menempatkan bahan dielektrik tersebut dalam medan listrik. Ketika bahan
ini berada dalam medan listrik, muatan listrik yang terkandung di dalamnya tidak akan
mengalir, sehingga tidak timbul arus seperti bahan konduktor, tapi hanya sedikit bergeser
dari posisi setimbangnya mengakibatkan terciptanya pengutuban dielektrik. Jika bahan
dielektrik terdiri dari molekul-molekul yang memiliki ikatan lemah, molekul-molekul ini
tidak hanya menjadi terkutub, namun juga sampai bisa tertata ulang sehingga sumbu
simetrinya mengikuti arah medan listrik.
Bahan dielektrik ada dua jenis, yakni polar dan non-polar. Molekul dielektrik polar
berarti bahwa molekul dielektrik tersebut ketika dalam keadaan tanpa medan listrik,
antara elektron dan intinya telah membentuk dipol. Sedangkan molekul nonpolar ketika
tidak ada medan listrik antara elektron dan inti tidak tampak sebagai dua muatan terpisah.
Dielektrik molekul polar maupun non polar bila diletakkan dalam medan listrik akan
mengalami polarisasi.
6. Kromatografi
Kromatografi Lapis Tipis adalah salah satu metode pemisahan kromatografi yang
fleksibel dan banyakdigunakan. Metode analisis kromatografi lapis tipis (KLT) telah
menjadi bagian dari teknik analisis rutin pada laboratorium analisis dan pengembangan
produk karena memiliki beberap akeuntungan. Keuntungan utama metode analisis
kromatografi lapis tipis dibandingkan metode analisis kromatografi cair kinerja tinggi
adalah analisis beberapa sampel dapat dilakukan secara simultan dengan menggunakan
fasegerak dalam jumlah kecil sehingga lebih hemat waktu danbiaya analisis serta lebih
ramahlingkungan. Teknik pemisahannya sederhana denganperalatan yang minimal
(Fessenden,2003)
Nilai Rf diartikan sebagai perbandingan antarjarak yang ditempuh oleh senyawa
kepermukaan fasadiam dibagi denganjarak yang di ditempuh olehpelarut ataufasagerak.
Dimana semakin besarnilai RF dari senyawa maka semakin besar juga jarak pelarut
bergerak pada plat kromatografi lapis tipis. Saat membandingkan duasampel yang
berbeda dibawah kondisi kromatografi lapis tipis yang sama, nilai RF akan besar bisa
senyawa tersebut kurang polar dan berinteraksi dengan adsorbent pada plat kromatografi
lapis tipis. Nilai RF kromatografi lapis tipis yang bagusberkisarantara 0,2 - 0,8. Jikanilai
RF terlalutinggi, yang harusdilakukanadalahmengurangikepolaraneluen, dan sebaliknya.
Nilai RF menggambarkan jarak yang ditempuh suatu komponen terhadap jarak
keseluruhan, yaitu (Gandjar,2007).

jarak titik pusat bercak dari titik awal


Rf =
jarak garis depan dari titik awal
Bab III
ProsedurKerja

3.1. Bagan Alir

Dilarutkansedikitsenyawakole
sterolkedalamkloroform

Ditotolkanpada 4 plat KLT


(kiesel gel 245)

Disiapkan 4
macameluensebagaifasegerak
yaitu :

N- Kloroform:etil
Heksan:etilasetat N-Heksan:etilasetat Kloroform:metanol asetat (4:1)
(1:1) (4:1) (4:1)

Lakukaneluasi 4 KLT
tersebutdenganmasing-masingeluen yang
sudahdibuat

Disemprotkanpenampaknodaanisaldehi
dasamsulfat

Dipanaskandengansuhu 100ºC
sampaimunculnodaberwarnamerahataumerahkeunguan

Hitungnilai RF dandiskusikanmengapanilai RF
padamasing-masing plat berbeda
3.2. Deskripsi
1. Larutkansedikitkolesterolkedalamkloroform
2. Totolkanpada 4 plat KLT (kiesel gel 254)
3. Siapkan 4 macameluen (fasegerak) yaitu:
n-Heksanetilasetat (1:1)
n-Heksanetilasetat (4:1)
Kloroform-metanol (4:1)
Kloroform:etilasetat (4:1)
4. Eluasi 4 KLT tersebutdenganeluen yang di buat
5. Semprotdenganpenampaknodaanisaldehidasamsulfat
6. Panaskan 100° C sampaitimbulnodabewarnamerah,ataumerahungu
7. HitunghargaRfpada masing2 plat KLT
8. DiskusikanmengapahargaRfpadamasing-masing plat berbeda
Bab IV
Daftar Pustaka

Spencer, N. D. 1988. Direct Oxidation of Methane. Journal of Catalysis. 109-187.

Yovina.S, 2012. Kolesterol. Pinang Merah Publisher, Yogyakarta

Murray, R.K., dkk. (2003). Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC.

Thompson E.B., 1985, Drug Bioscreening, Graceway Publishing Company, Inc. America, 40,
118.

Jonathan Morrel. (2010). Kolesterol. Jakarta : Erlangga

Romadanu, R, Hanggita, S, & Lestari, SD 2014, PengujianAktivitasAntioksidanEkstrakBunga


Lotus (Nelumbonucifera), Fishtech, vol. 3, no. 1, hal. 1-7.

Rusdi, 1990, TetumbuhanSebagaiSumberBahanObat. PusatPenelitianUniversitasAndalas,


Padang.

Wikipedia. 2008. Hexane. (Online). (htpp://www.wikipedia.org, diakses 14 September 2008).

Materiipa, 2018, kloroform (online) (https://materiipa.com/kloroformartikelkloroformdoakses 31


December,2018)
BUKTI PLAGIAT

1. CEK KESELURUHAN FILE DENGAN COVER

2. CEK DATA TANPA COVER

Anda mungkin juga menyukai